Anda di halaman 1dari 1

BERITA TERKINI

dan pada kelompok terapi diclofenac dibandingkan dengan kelompok celecoxib 200 mg sekali sehari. Efek kejadian gastrointestinal lebih besar bermakna di kelompok diclofenac dibandingkan dengan kelompok celecoxib. Para ahli dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa efektivitas terapi celecoxib 200 mg satu dan dua kali sehari sebanding dengan diclofenac 75 mg dua kali sehari dalam hal penurunan nyeri. Celecoxib 200 mg dua kali sehari dan diclofenac mengurangi parameter-parameter yang berhubungan dengan peradangan lebih baik dibandingkan dengan celecoxib 200 mg sehari. Terapi celecoxib 200 mg sehari dan 200 mg dua kali sehari ditoleransi dengan baik, dan lebih baik dibandingkan dengan diclofenac dalam hal efek samping gastrointestinal.

Celexocib Sebanding dengan Diclofenac pada Pasien Spondilitis Ankilosa


ada penderita spondilitis ankilosa, hasil pemberian celecoxib sama baiknya dengan diclofenac, dengan tolerabilitas gastrointestinal yang lebih baik. Demikian hasil penelitian Dr. Joachim Sieper dkk. dari Benjamin Franklin University, Berlin, Jerman. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Annals of the Rheumatic Diseases. Belum lama ini, ASAS (Ankylosing Spondylitis Assessment Study)/ EULAR (European League Against Rheumatism) menyatakan bahwa hanya obat-obat golongan NSAID dan penyekat TNF (Tumour necrosis factor) alfa yang efektif sebagai terapi pasien spondilitis ankilosa. Obat-obat golongan NSAID (Non-steroidal anti-inflammatory drugs) secara efektif memperbaiki gejala pasien penderita spondilitis ankilosa. Adanya obat-obat golongan NSAID yang selektif terhadap penghambatan COX-2 seperti celecoxib meningkatkan harapan akan obat dengan efektifitas yang sama dengan NSAID konvensional, namun dengan profil keamanan gastrointestinal lebih baik. Dalam penelitian terapi spondilitis ankilosa, celecoxib lebih baik dibandingkan plasebo dan lebih efektif dibandingkan ketoprofen dan naproxen. Namun apakah celecoxib sama efektif dan sama amannya dibandingkan diclofenac masih belum diketahui. Oleh karena itu, penelitian dilakukan oleh dr. Joachim Sieper dkk. untuk membandingkan efek terapi celecoxib dengan diclofenac pada pasien spondilitis ankilosa. Penelitian adalah penelitian acak, tersamar ganda, kontrol selama 12 minggu, melibatkan pasien spondilitis ankilosa aktif. Peserta penelitian secara acak dibagi menjadi 3 kelompok: kelompok celecoxib 200 mg sehari sekali (n=153), celecoxib 200 mg dua kali sehari
REFERENSI: 1. 2.

(n=150) dan diclofenac SR 75 mg (n=155), dua kali sehari. Endpoint primer adalah perubahan intensitas nyeri dengan pengukuran VAS (Visual Analogue Scale) dibandingkan dengan baseline. Endpoint sekunder adalah perubahan aktivitas penyakit, kapasitas fungsional dan mobilitas, serta efek samping. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perubahan rata-rata least square untuk VAS pada minggu ke-12 dibandingkan dengan baseline secara klinik bermakna pada semua kelompok penelitian. Respons ASAS 20 (Ankylosing Spondylitis Assessment Study group 20%) dan perbaikan rata-rata BASDAI (Bath Ankylosing Spondylitis Disease Activity Index) pada minggu ke-12 secara numerik lebih baik pada kelompok terapi celecoxib 200 mg dua kali sehari

SIMPULAN Pada pasien-pasien penderita spondilitis ankilosa, pemberian celecoxib memberikan efek yang sebanding dengan diclofenac. Tolerabilitas gastrointestinal celexocib lebih baik dibandingkan diclofenac. (YYA)

Tabel 1 Perbandingan VAS nyeri antara kelompok celecoxib 200 mg sehari, dua hari sekali dan diclofenac 75 mg. VAS = Visua Analogue Scale; CI = confidence interval Variabel VAS nyeri (0-100) Baseline Minggu ke-12 Perubahan rata-rata dibanding baseline Perbandingan LS rata-rata terapi 95% CI untuk perbandingan terapi Celecoxib 200 mg sehari 65,6 37,4 -28,2 2,9 -2,4 8,2 Celecoxib 200 mg dua kali sehari 68,1 38,7 -29,8 2,1 -3,3 7,6 Diclofenac 75 mg dua kali sehari 64,3 33,8 -30,8 Tidak teraplikasi Tidak teraplikasi

Tabel 2 Perbandingan ASAS nyeri antara kelompok celecoxib 200 mg sehari, dua hari sekali dan diclofenac 75 mg. VAS = Visua Analogue Scale; CI = confidence interval Variabel ASAS 20 response Week 12 (x2 test: 0,039) Odds ratio (celecoxib/diclofenac) Celecoxib 200 mg sehari n=58 (46,0%) 0,533 Celecoxib 200 mg dua kali sehari n=74 (59,7%) 1,090 Diclofenac 75 mg dua kali sehari n=74 (60,2%) Tidak teraplikasi

Tabel 3 Perbandingan BASDAI nyeri antara kelompok celecoxib 200 mg sehari, dua hari sekali dan diclofenac 75 mg. VAS = Visua Analogue Scale; CI = confidence interval. BASDAI= Bath Ankylosing Spondylitis Disease Activity Index. Variabel BASDAI Baseline Minggu ke-12 Perubahan rata-rata dibanding baseline Perbandingan LS rata-rata terapi 95% CI untuk perbandingan terapi Celecoxib 200 mg sehari 4,66 3,69 -0,99 0,42 0,03- 0,81 Celecoxib 200 mg dua kali sehari 4,84 3,55 -1,32 0,11 - 0,29 0,51 Diclofenac 75 mg dua kali sehari 4,75 3,27 -1,48 Tidak teraplikasi Tidak teraplikasi

Amor B, Dougados M, Listrat V, Menkes C, Roux H, Benhamou C, et al. Are classification criteria for spondylarthropathy useful as diagnostic criteria? Rev Rhum Engl Ed 1995;62:1015. Dougados M, Behier J, Jolchine I, Calin A, van der Heijde D, Olivieri I, et al. Efficacy of celecoxib, a cyclooxygenase 2-specific inhibitor, in the treatment of ankylosing spondylitis: a six-week controlled study with comparison against placebo and against a conventional nonsteroidal antiinflammatory drug. Arthritis Rheum 2001;44:1805.

3.

Zochling J, van der Heijde D, Burgos-Vargas R, Collantes E, Davis JC Jr, Dijkmans B, et al. ASAS/EULAR recommendations for the management of ankylosing spondylitis. Ann Rheum Dis 2006;65:44252

456
CDK-194_vol39_no6_th2012 ok.indd 456

CDK-194/ vol. 39 no. 6, th. 2012

6/8/2012 2:34:36 PM

Anda mungkin juga menyukai