Anda di halaman 1dari 20

LBM 3 KEBIJAKAN KESEHATAN

STEP 1 SWOT analisis : Strength, Weakness, opportunity, threat Suatu kajian yg dilakukan terhadap suatu organisasi shg diperoleh keterengan yg akurat ttg berbagai factor sperti kekuatan, kelemahan, kesempatan , dan hambatan yg dimiliki dan dihadapi o/ suatu organisasi, untk mengetahui fx internal dan eksternal Fx internal: S, W Fx eksternal: O. T Fx + : S, O Fx - : W, T Kebijakan : aturan tertulis yg merupakan keputusan formal organisasi yg bersifat mengikat dan mengatur perilaku dg tujuan menciptakan tata nilai baru dlm masy. Implementasi : penerapan, pelaksanaan SKRT : Survey Kesehatan rumah Tangga; .???

STEP 2 1. Penilitian Kebijakan Kesehatan Definisi Latar belakang metode Langkah-langkah Kegiatan Karakteristik Hakikat 2. Kebijakan Kesehatan Definisi Latar belakang

strategi Tujuan Sasaran Visi dan misi Program kebijakan kesehatan Proses kebijakan kesehatan Analisis kebijakan kesehatan

3. Analisis SWOT Definisi Unsur-unsur Langkah-langkah Fungsi Jenis-jenis Teknik STEP 3 1. Penilitian Kebijakan Kesehatan Definisi : proses penyelenggaran penelitian utk analisis trhdp masalah2 sosial yg bersifat fundamental yg bertujuan utk membantu pengambilan kebijakan utk memecahkan masalah dg jalan menyediakan rekomendasi yg berorientasi pd tindakan/tingkah laku pragmatic dmn hasil penelitiannya punya applicabilitas dlm rangka memecahkan mslh social Latar belakang: a. penemuan yg diperoleh dlm penelitian kebijakan hanyalah salah satu dr banyak masukan yg diperlukan bagi pembuatan kebijakan b. Kebijakan merupakan suatu kebijakan dr akumulasi kasus c. Kompleksitas kebijakan pd hakekatnya merp kompleksitas mslh social Metode: Langkah-langkah/kegiatan: -pemahaman masalah social -Dicari alternative pemecahan -pelaksanaan penelitian -Merumuskan rekomendasi pemecahan -disampaikan pd pembuat kebijakan

a. b. c. d. e.

Merumuskan mslh kebijakan sbg sesuatu yg utuh Merinci sasaran dg nilai2 lainnya Evaluasi mengajukan alternative pemecahan identifikasi pemecahan yg peling erat berkaitan dg nilai yg telah ditetapkan

Karakteristik: a. Memiliki focus multidimensional harus menjangkau seluruh variable yg terkait dg permasalahn yg sdg dirancang penelitiannya, harus terkait dg gagasan/ide pengembangan sbg upaya melakukan perubahan2 sosial b. Bersifat induktif-empirik berbasis data, bukan teori. Tdk dimulai dr rumusan proposisi/hipotesis, Data penelitian harus diolah dg menghitung frekuensi dan distribusi frekuensi, data penelitian kebijakan harus diolah dan dianalisis dg berbagai model analisis dr analisis kecenderungan, ketergantungan dan ramalan. c. Berorientasi kedepan dg memperhatikan kejadian sebelumnya d. Berorientasi kpd permintaan pemangku kepentingan harus sesuai dg hasil assessment trhdp kebutuhan dan permintaan target grup dr kebijakannya itu e. Melahirkan rumusan yg meyakinkan dg menjelaskan nilai lebih dr kebijakannya itu shg masy dpt menerima krn rasionalismenya. Hakikat Penelitian kebijakan pada hakikatnya melahirkan rekomendasi bagi pembuat kebijakan dalam rangka pemecahan masalah social.

2. Kebijakan Kesehatan Definisi : aturan tertulis yg merupakan keputusan formal organisasi yg bersifat mengikat dan mengatur perilaku dg tujuan menciptakan tata nilai baru dlm masy dlm bidang kesehatan yg bersifat problem solving dan proaktif

Latar belakang : a. Kebijakan merupakan suatu kebijakan dr akumulasi kasus b. Kompleksitas kebijakan pd hakekatnya merp kompleksitas mslh social Strategi kebijakan kesehatan: a. Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan b. Meningkatkan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan c. Membina system kesehatan dan system hukum di bidang kesehatan d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kesehatan e. Melaksanakan jejaring pembangunan kesehatan Tujuan: Terselenggaranya pembangunan kesehatan yg berdaya guna dan berhasil guna utk mewujudkan derajt kesehatan masy yg setinggi-tingginya melalui usaha promotif, preventif, rehabilitative, dan kuratif sec menyeluruh terpadu dan berkesinambungan

Visi dan misi Visi: Depkes sbg penggerak pembangun kesehatan menuntun terwujudnya Indonesia Sehat Misi: - Menetapkan menejemen kesehatan yg dinamis dan akuntable - Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan - Memberdayakan masy tiap daerah - Melaksanakan pembangunan kesehatan yg berskala nasional Sasaran: a. Tersedianya berbagai kebijakan dan pedoman serta hukum kesehatan yg menunjang pembangunan kesehatan b. Terbentuk dan terselenggaranya system informasi menejemen kesehatan yg ditunjang o/ system informasi kesehatan daerah c. Terlaksananya dan ketermanfaatannya hasil penelitian dan pengembangan kesehatan dlm mendukung pembangunan kesehatan d. Terselenggaranya promosi kesehatan dlm rangka pemberdayaan masy dan perilaku sehat e. Terselenggaranya advokasi dan pengawasan o/ perorangan, kelompok dan masy di bidang kesehatan f. Terselenggaranya system survilance dan kewaspadaan dini serta penanggulangan KLB

g. Tersedianya pembiayaan kesehatan yg cukup adil, berdaya guna, berhasil guna. Tersedianya tenaga kesehatan bermutu secara mencukupi dan distribusinya merata. Program kebijakan kesehatan
1. Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat 2. Kebijakan program lingkungan sehat Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan Pengembangan wilayah sehat 3. Kebijakan program upaya kesehatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana 4. Kebijakan program pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan 5. Kebijakan program upaya kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah tertinggal secara selektif Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit Pengadaan obat dan perbekalan RS Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan 6. Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko Peningkatan imunisasi Penemuan dan tatalaksana penderita Peningkatan surveilans epidemologi Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit 7. Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat Peningkatan pendidikan gizi

Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI, kurang vitamin A, kekuarangan zat gizi mikro lainnya Penanggulangan gizi lebih Peningkatan surveilans gizi Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 8. Kebijakan program sumber daya kesehatan Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit 9. Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan Pengkajian dan penyusunan kebijakan Pengembangan sistem perencanaan dan pengangaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan Pengembangan sistem informasi kesehatan Pengembangan sistem kesehatan daerah Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan 10. Kebijakan program penelitian dan pengembagan kesehatan Penelitian dan pengembangan Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan

Pengantar epidemiologi budioro Proses kebijakan kesehatan


a. b. c. d. e. f. Perumusan masalah Forecasting (peramalan) Rekomendasi kebijakan Implementasi kebijakan Monitoring kebijakan Evaluasi kebijakan

Internet Analisis kebijakan kesehatan

3. Analisis SWOT Definisi Unsur-unsur Langkah-langkah a. Identifikasi smua hal yg berkaitan dg SWOT b. Mennetukan fx penghambat dan pendukung

c. Menentukan alternative kegiatan d. Merumuskan tujuan dr masing2 kegiatan tsb e. Mengambil kepustusan yg paling prioritas Fungsi Jenis-jenis Teknik

STEP 4

STEP 7 1. Penilitian Kebijakan Kesehatan Definisi : proses penyelenggaran penelitian utk analisis trhdp masalah2 sosial yg bersifat fundamental yg bertujuan utk membantu pengambilan kebijakan utk memecahkan masalah dg jalan menyediakan rekomendasi yg berorientasi pd tindakan/tingkah laku pragmatic dmn hasil penelitiannya punya applicabilitas dlm rangka memecahkan mslh social Ann Majchrwk (1984) mendefinisikan penelitian kebijakan sebagai proses penyelenggaraan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang bersifat fundamental secara teratur untuk membantu pengambil kebijakan memecahkan masalah dengan jalan menyediakan rekomendasi yang berorientasi pada tindakan atau tingkah laku pragmatik. Sudarwan Danim. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. 1997.

Latar belakang: a. penemuan yg diperoleh dlm penelitian kebijakan hanyalah salah satu dr banyak masukan yg diperlukan bagi pembuatan kebijakan b. Kebijakan merupakan suatu kebijakan dr akumulasi kasus c. Kompleksitas kebijakan pd hakekatnya merp kompleksitas mslh social Sudarwan Danim. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. 1997.

Metode:

Sudarwan Danim. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. 1997. Langkah-langkah/kegiatan: Ann Majchrzak (1984) mengemukakan lima langkah penelitian kebijakan sebagai berikut: 1. Persiapan. 2. Konseptualisasi studi. 3. Analisis teknikal. 4. Perumusan rekomendasi. 5. Mengkomunikasikan hasil studi. Sudarwan Danim. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. 1997. Karakteristik: a. Memiliki focus multidimensional harus menjangkau seluruh variable yg terkait dg permasalahn yg sdg dirancang penelitiannya, harus terkait dg gagasan/ide pengembangan sbg upaya melakukan perubahan2 sosial b. Bersifat induktif-empirik berbasis data, bukan teori. Tdk dimulai dr rumusan proposisi/hipotesis, Data penelitian harus diolah dg menghitung frekuensi dan distribusi frekuensi, data penelitian kebijakan harus diolah dan dianalisis dg berbagai model analisis dr analisis kecenderungan, ketergantungan dan ramalan. c. Berorientasi kedepan dg memperhatikan kejadian sebelumnya d. Berorientasi kpd permintaan pemangku kepentingan harus sesuai dg hasil assessment trhdp kebutuhan dan permintaan target grup dr kebijakannya itu e. Melahirkan rumusan yg meyakinkan dg menjelaskan nilai lebih dr kebijakannya itu shg masy dpt menerima krn rasionalismenya. Karakteristik utama penelitian kebijakan menurut Ann Majchrzak (1984) adalah sebagai berikut: 1. Fokus penelitian bersifat multidimensional atau banyak dimensi. 2. Orientasi penelitian bersifat empiris-induktif. 3. Menggabungkan dimensi masa depan dan masa kini. 4. Merespons kebutuhan pemakai hasil studi. 5. Menonjolkan dimensi kerja sama secara eksplisit. Sudarwan Danim. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. 1997.

Hakikat

Penelitian kebijakan pada hakikatnya merupakan penelitian yang dimaksudkan guna melahirkan rekomendasi untuk pembuat kebijakan dalam rangka pemecahan masalah sosial.Masalah sosial oleh para peneliti tidak dapat dipersepsi secara tunggal, oleh karena terdapat banyak persepsi mengenai masalah sosial, lebihlebih masalah sosial itu menyangkut seluruh tatanan kehidupan. Sudarwan Danim. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. 1997.

2. Kebijakan Kesehatan Definisi : aturan tertulis yg merupakan keputusan formal organisasi yg bersifat mengikat dan mengatur perilaku dg tujuan menciptakan tata nilai baru dlm masy dlm bidang kesehatan yg bersifat problem solving dan proaktif
(Sumber : http://www.kebijakankesehatan.co.cc/2009/09/pengertian-kebijakan)

Latar belakang : a. Kebijakan merupakan suatu kebijakan dr akumulasi kasus b. Kompleksitas kebijakan pd hakekatnya merp kompleksitas mslh social Strategi kebijakan kesehatan: a. Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan b. Meningkatkan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan c. Membina system kesehatan dan system hukum di bidang kesehatan d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi kesehatan e. Melaksanakan jejaring pembangunan kesehatan

Depkes RI. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. 1999.

Tujuan: Terselenggaranya pembangunan kesehatan yg berdaya guna dan berhasil guna utk mewujudkan derajt kesehatan masy yg setinggi-tingginya melalui usaha promotif, preventif, rehabilitative, dan kuratif sec menyeluruh terpadu dan berkesinambungan

Visi dan misi Visi: Depkes sbg penggerak pembangun kesehatan menuntun terwujudnya Indonesia Sehat Misi: - Menetapkan menejemen kesehatan yg dinamis dan akuntable - Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan - Memberdayakan masy tiap daerah - Melaksanakan pembangunan kesehatan yg berskala nasional Sasaran: a. Tersedianya berbagai kebijakan dan pedoman serta hukum kesehatan yg menunjang pembangunan kesehatan b. Terbentuk dan terselenggaranya system informasi menejemen kesehatan yg ditunjang o/ system informasi kesehatan daerah c. Terlaksananya dan ketermanfaatannya hasil penelitian dan pengembangan kesehatan dlm mendukung pembangunan kesehatan d. Terselenggaranya promosi kesehatan dlm rangka pemberdayaan masy dan perilaku sehat e. Terselenggaranya advokasi dan pengawasan o/ perorangan, kelompok dan masy di bidang kesehatan f. Terselenggaranya system survilance dan kewaspadaan dini serta penanggulangan KLB g. Tersedianya pembiayaan kesehatan yg cukup adil, berdaya guna, berhasil guna. Tersedianya tenaga kesehatan bermutu secara mencukupi dan distribusinya merata. Program kebijakan kesehatan
1. Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda

Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat 2. Kebijakan program lingkungan sehat Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan Pengembangan wilayah sehat 3. Kebijakan program upaya kesehatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana 4. Kebijakan program pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan 5. Kebijakan program upaya kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah tertinggal secara selektif Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit Pengadaan obat dan perbekalan RS Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan 6. Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko Peningkatan imunisasi Penemuan dan tatalaksana penderita Peningkatan surveilans epidemologi Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit 7. Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat Peningkatan pendidikan gizi Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI, kurang vitamin A, kekuarangan zat gizi mikro lainnya Penanggulangan gizi lebih Peningkatan surveilans gizi Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 8. Kebijakan program sumber daya kesehatan Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan

Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit 9. Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan Pengkajian dan penyusunan kebijakan Pengembangan sistem perencanaan dan pengangaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan Pengembangan sistem informasi kesehatan Pengembangan sistem kesehatan daerah Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan 10. Kebijakan program penelitian dan pengembagan kesehatan Penelitian dan pengembangan Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan

Pengantar epidemiologi budioro Proses kebijakan kesehatan


g. h. i. j. k. l. Perumusan masalah Forecasting (peramalan) Rekomendasi kebijakan Implementasi kebijakan Monitoring kebijakan Evaluasi kebijakan

Internet Analisis kebijakan kesehatan Analisis kebijakan adalah suatu aktivitas intelektual dan praktis yang ditujukan untuk menciptakan, menerapkan, secara kritis menilai, dan mengkomunikasikan substansi kebijakan. Proses analisis kebijakan terdiri atas tiga tahap utama yang saling terkait, yang secara bersama-sama membentuk siklus aktivitas yang komplek dan tidak linear. Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta 3. Analisis SWOT Definisi
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.

Identifikasi bebagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Freddy Rangkuti.Analisis SWOT Teknk Membedah Kasus Bisnis. 2000. Unsur-unsur Kuat (sehingga dapat dioptimalkan )

Kesempatan-kesempatan di luar (untuk dimanfaatkan) -ancaman dari luar (untuk diantisipasi) Internet a. Internal : Kekuatan berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu organisasi,yang apabila dapat dimanfaatkan akan berperan besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi,tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi. Kelemahan berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu organisasi yang apabila berhasil diatasi akan berperan besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh suatu organisasi. b. Eksternal : Kesempatan peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh suatu organisasi yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi. Hambatan kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu organisasi yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi. Strength kelebihan yg bersifat khas u/ mencapai tujuan Weakness kekurangan yg bersifat khas yg jika diatasi dpt digunakan u/ mencapai tujuan Opportunity peluang yg bersifat positif Threat kendala yg bersifat negatif dan jika diatasi tujuan tercapai Faktor internal : S dan W

Faktor eksternal : O dan T Faktor positif : S dan O Faktor negatif : W dan T Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Langkah-langkah a. Identifikasi smua hal yg berkaitan dg SWOT b. Mennetukan fx penghambat dan pendukung c. Menentukan alternative kegiatan d. Merumuskan tujuan dr masing2 kegiatan tsb e. Mengambil kepustusan yg paling prioritas Administrasi kesehatan budioro Fungsi a. Untuk menganalisa faktor2 dlm organisasi yg berikan andil thdp kualitas pelayanan atau suatu komponen serta mempertimbangkan faktor2 eksternal b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasi c. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:8EpoLXQFG5sJ:www.smeru.or.id/ report/training/menjembatani_penelitian_dan_kebijakan/untuk_cso/file/82.pdf+% 22analisis+swot+adalah%22&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESg29ZMl9Yf ZHRqi3VUznJIVyzZAN8d1j9wSdvEKJe6q_h4G4orlyMwuhGKhrizxDPHFjd3m 66ZfTBPDYBDumxoYfJxNgjGVBdUw7oXLS9xprrMgU2jKtBht53RR_y7DwK I0gjIj&sig=AHIEtbTtr5CfnqAOgZAimCnhxPbcwE1EUw

Jenis-jenis 1. Model Kuantitatif

Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada

ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T). Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian. 2. Model Kualitatif

Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah. Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi organisasi atau program.
http://blog.unila.ac.id/redha/2009/02/23/analisis-swot-pengertian-swot-pengantar-swot/

A. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan).Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktorfaktor internal dan eksternal.

Keterangan: Sel A: Comparative Advantages Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehinggamemberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebihcepat. Sel B: Mobilization Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untukmemperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itumenjadi sebuah peluang. Sel C: Divestment/Investment Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur.Peluangyang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karenakekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yangdiambil adalah melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain (divestasi)atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi). Sel D: Damage Control Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakanpertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanyakeputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategiyang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehinggatidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan. B. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melaluiperhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masingmasing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengaruhi penilaian terhadap point faktor lainnya). Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya.

Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya samadengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor. 2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atautitik pada sumbu Y; 3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadranSWOT.

Kuadran I (positif, positif) Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasistrategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi primadan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Kuadran II (positif, negatif) Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantanganyang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantanganberat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terusberputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasidisarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya. Kuadran III (negatif, positif) Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasidisarankan untuk mengubah strategi sebelumnya.Sebab, strategi yang lamadikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligusmemperbaiki kinerja organisasi. Kuadran IV (negatif, negatif) Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantanganbesar.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinyakondisi internal organisasi beradadisarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikankinerja internal agar tidak semakin terperosok.Strategi ini dipertahankan sambilterus berupaya membenahi diri. http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:gOsL5z7njgJ:daps.bps.go.id/index.php%3Fpage%3Dwebsite.ViewDownload%26zip%3Dn%26id%3D6 6+%22analisis+swot+adalah%22&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgPZWckN0x1i5VNG2 2VCDVjRCMCEPXPIyDiDImtIC7YI00C4txKwGOlfPLI6UooOJvkQeCcWLEXvUIwkar8OX3yqTpfojHEWClH4yCaqFcOaH4lZRM0Ls72SFUJ3qlg1iGXVa&sig=AHIEtbTqw1JaLr4nchV MVnq8zU2TCxXQzg Teknik
1) Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai Unsur perangkat organisasi men, money, material, method Unsur fungsi organisai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan 2) Memberikan nilai untuk unsur yang akan dinilai Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan baik atau buruk Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau tidak penting

3) Membuat matriks dari hasil penelitian yang dilakukan 4) Menarik kesimpulan hasil penelitian a. Melakukan analisis kesempatan organisasi 1) Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai

2) Memberikan nilai untuk unsur yang akan dinilai Nilai daya tarik (attactiveness) dinyatakan dengan tinggi dan rendah Nilai kemungkinan keberhasilan (success probability) yang dinyatakan dengan tinggi dan rendah 3) Membuat matriks dari hasil penelitian yang dilakukan 4) Menarik kesimpulan hasil penelitian b. Melakukan analisis hambatan organisasi 1) Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai 2) Memberikan nilai untuk unsur yang akan dinilai Nilai kemungkinan munculnya hambatan (probability of accurance) yang dinyatakan dengan sering dan jarang Nilai seriusnya hambatan (seriousness) yang dinyatakan dengan seris dan tidak 3) Membuat matriks dari hasil penelitian yang dilakukan 4) Menarik kesimpulan hasil penelitian Pengantar Administrasi Kesehatan, Azrul Azwar.2002

Anda mungkin juga menyukai