Anda di halaman 1dari 27

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kala puerperium (nifas) berlangsung 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal. Dijumpai dua kejadian penting pada puerperium yaitu involusi uterus dan proses laktasi. (Manuaba. 1998. Hal : 190)

Tujuan asuhan masa nifas adalah membantu ibu untu dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi sehingga tidak terjadi komplikasi. Selain itu tujuan masa nifas juga bertujuan untuk mendeteksi secara dini bila terjadi kelainankelaina yang dapat membahayakan jiwa ibu sehingga dapat ditentukan tindakan secepatnya.

Pembangunan di bidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup. Peningkatan kualitas hidup ini perlu di mulai yaitu sejak berada dalam kandungan. Oleh karena itu kehamilan yang sehat serta perawatan dan penanganan masa nifas yang benar sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan di kemudian hari.

Angka Kematian Ibu (AKI) Dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu factor yang paling sensitive menggambarkan kesehatan ibun anak, AKI dan AKB di Indonesia masih sangat tinggi, terbukti dengan adanya kematian ibu yang bervariasi antara 5 sampai 100.000 per kelahiran hidup. Dan kematian perinatal yang berkisar antara 25 sampai 750 per kelahiran hidup. Angka kematian ibu itu harus dapat di tekan menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup dan

kematian bayi ditekan 49,8 per 100 kelahiran hidup.

Perawatan masa nifas yang benar akan mengurangi adanya infeksi puerperium yanh juga merupakan penyebab kematian tertinggi pada ibu, maka dari itu pemeriksaan post natal perlu sekali dilakukan untuk memastikan keadaan ibu dan

bayi secara berkala serta untuk mengetahui secara dini apabial ada penyimpangan atau kelainan yang ditemuakan. Dengan tujuan agar ibu nifas dapat melalui masa nifas dengan baik dan selamat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil kasus pada ibu postpartum yang berjudul Asuhan Kebidanan pada Ny M P1001Ab100 dengan 5 Hari Post Partum Normal.

B.

TUJUAN 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu melaksanakan Auhan kebidanan pada ibu post partum dan bayi baru lahir. 2. Tujuan khusus Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ibu Nifas ini mahasiswa mampu: a. b. c. d. e. f. g. Melakukan pengkajian ibu post partum normal Mengidentifikasi diagnosa dan masalah ibu post partum normal Mengantisipasi masalah potensial ibu post partum normal Mengidentifikasi kebutuhan segera ibu post partum normal Menyusun intervensi untuk menangani ibu post partum normal Mengimplementasikan ibu post partum normal Melaksanakan evaluasi ibu post partum normal

C.

METODE PENULISAN 1. Wawancara Mengambil dulu dengan tanya jawab langsung pada klien untuk mendapatkan data subyektif 2. Pemeriksaan Pengamatan langsung pada klien melalui pemeriksaan fisik untuk mendapat data obyektif 3. Praktek secara langsung Penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien. 4. Pengkajian catatan medik dan kepustakaan Sebagai acuhan dalam pelaksanaan praktek asuhan kebidanan.

D.

Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang Tujuan Metode Penulisan Sistematika penulisan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.2 Konsep Dasar Diare Konsep Asuhan Kebidanan

BAB III : TINJAUAN KASUS 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 Pengkajian Data Identifikasi diagnose dan masalah Identifikasi diagnose dan masalah potensial Identifikasi kebutuhan segera Intervensi Implementasi Evaluasi

BAB IV : PEMBAHASAN BAB V : PENUTUP 1.1 1.2 Kesimpulan Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR TEORI NIFAS 1. Definisi nifas adalah: a. Kala puerperium (nifas) berlangsung 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal. Dijumpai dua kejadian penting pada puerperium yaitu involusi uterus dan proses laktasi. (Manuaba. 1998. Hal : 190) b. Masa Nifas (Puerperium) adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra persalinan lama masa nifas ini sekitar 6-8 minggu. (Mochtar, Rustam. 1998, hal : 115) c. Masa nifas (puerperium) dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya placenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. (Sarwono. 2008. Hal : 356)

2.

Tahapan Masa Nifas Nifas dibagi dalam 3 periode : 1. Puerpurium Dini Kepulihan dimana klien telah diperbolehkan berdiri dan berjalan jalan, dan dalam agama Islam dianggap bersih dan boleh bekerja dalam 40 hari. 2. Puerpurium Intermedial Kepulihan menyeluruh alat-alat genital yang lamanya 6-8 minggu. 3. Remote Puerperium Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan memiliki komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau bahkan tahunan. (Mochtar, Rustam. 1998, hal : 115)

3.

Involusi Alat-alat Kandungan a. Uterus Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Perubahan-perubahan normal pada uterus selama post partum: Involusi Uterus Bayi lahir Plasenta lahir 1 minggu TFU Setinggi pusat 2 jari bawah pusat Pertengahan simpisis 2 minggu 6 minggu 8 minggu Tidak teraba diatas simpisis Bertambah kecil Sebesar normal 350 gr 50 gr 30 r pusat Berat Uterus 1000 gram 750 gr dan 500 gr

b. Involusi Tempat Plasenta Placental bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kavum uteri dengan diameter 7.5 cm. sesudah 2 minggu menjadi 3.5 cm, pada minggu ke 6 menjadi 2.4 cm, dan akhirnya pulih. c. Luka-luka Pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari. d. Rasa sakit Yang disebut after pains(merian atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, berlangsung 2-4 hari PP. e. Lochea Adalah vairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas :

Lokia Rubra

Waktu 1-3 hari

Warna Merah kehitaman

Cirri Terdiri desidua, dari sel

erniks

caseosa,lanugo, sisa mekonium dan sisa darah

Sanguilenta

3-7 hari

Putih merah

bercampur Sisa

darah

bercampur lendir / Lebih sedikit darah dan lebih banyak serum , juga terdiri dari leukosit dan robekan plasenta laserasi

Serosa

7-14 hari

Kekuningan kecoklatan

Alba

> 14 hari

Putih

Mengandung leukosit , selaput lendir, servis dan serabut yang mati jaringan

f. Perubahan Pada Servik Setelah persalinan bentuk servik agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat

perlukaan kecil. Setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari, setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari. g. Perubahan Ligamen Ligamen, fasia, dan diafragma pelfis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus kembali ke belakang dan menjadi retrofleksi, karena ligamentum rotundum menjadi kendor. Perubahan Pada Servik Setelah persalinan bentuk servik agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat

perlukaan kecil. Setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari, setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari. (Mochtar, Rustam. 1998, hal : 115-116)

4.

Perubahan Sistem pada Tubuh a. Sistem Gastrointestinal Nafsu makan meningkat pasca melahirkan namun motalitasotot traktus cerna melambat selama waktu yang singkat setelah bayi lahir sehingga ibu mengalami konstopasi pasca melahirkan. b. Sistem Perkemihan Wanita pasca persalinan harus bisa berkemih dalam waktu 4 jam. c. Sistem Endokrin Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada system endokrin. Misalnya hormon prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui menurun dalam waktu 2 minggu. d. Sistem Kardiovaskuler Selama pasca melahirkan volume darah ibu relatif bertambah , sehingga keadaan ini menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita vitium cordis. e. Sistem Hematologi Pada awal post partum , jumlah Hb , hematokrit dan eritrosit sangat bervariasi. Hal ini disebabkan volume darah, volume plasenta dan tingkat volume darah yang berubah-ubah. Tingkatan ini dipengaruhi olehstatus gisi dan dehidrasi wanita tersebut. f. Perubahan Tanda-Tanda vital - Suhu badan Pasca melahirkan , suhu tubh dapat naik kurang lebih 0,5 keadaan normal. Suhu tubuh > 38 0 C waspada terkena infeksi. - Nadi Pasca melahirkan denyut nadi menjadi bradikardi atau lebih cepat. Nadi > 100 potensial terjadi infeksi. - Tekanan Darah Umumnya tekanan darah stabil, malah cenderung turu karena perdarahan . Jika tekanan darah tinggi tanda preeklamsia post partum.Tekanan darah normal manusia adalah sistolik antara 90-120 mmHg dan diatolik 60-80 mmHg.
0

C dari

- Pernapasan Ibu post partum umumnya pernapasannya lambat atau normal yaitu antara 16-24 x / menit. (Modul Asuhan Kebidanan 3,2010:46-61) g. Perubahan Psikis Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan , ibu akan melalui fase-fase sebagai berikut : 1. Fase Taking In (1-2 hari post partum) Merupakan periode ketergantungan , karena ibu masih focus terhadap dirinya sendiri. Hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif terhadap lingkungannya. 2. Fase Taking Hold ( 3-10 hari post partum) Periode dimana ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya merawat bayi. 3. Fase Letting Go ( > 10 hari post partum) Merupakan periode menerima tanggung jawab akan peran barunya sebagai ibu . (Modul Asuhan Kebidanan 3,2010:46-61)

5.

Laktasi Laktasi atau menyusui mempunyai dua penertian yaitu produksi dan pengeluaran ASI. ASI merupakan makanan pokok bagi bayi dan merupakan makanan yang paling tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan karena kandungan ASI menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan oleh bayi. ASI dipengaruhi oleh 2 reflek yaitu reflek prolaktin yang mempengaruhi tahap produksi ASI dan reflek oksitosin yang mempenagruhi tahap pengeluaran ASI. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada umur bayi berumur nol sampai 6 bulan. Bahkan air putih tidak boleh diberikan dalam tahap menyusui eksklusif. Cara meneteki bayi yang benar yaitu : cuci tangan dengan air bersih yang mengalir perah sedikit ASI dan oleskan ke putting dan areola sekitarnya Ibu duduk dengan santai dan kaki tidak boleh menggantung

Posisikan bayi dengan benar yaitu bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahandengan telapak tangan ibu, perut bayi menempel ke tubuh ibu, mulut bayi berada di depan putting ibu, lengan yang dibawah merangkul tubuh ibu , jangan berada diantara tubuh ibu dan bayi, tangan yang diatas boleh dipegang ibu atau diletakkan diatas dada ibu.

Telinga dan lengan yang diatas berada dalam satu garis lurus Bibir bayi dirangsang dengan putting ibudan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didkatkan ke payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.

Cek apakah perlekatan bayi sudah benar yaitu dagu menempel ke payudara ibu, mulut terbuka lebar, sebagian besar areola terutama yang berada dibawah , masuk ke dalam mulut bayi, bibir bayi terlipat ke luar, pipi bayi tidak boleh kempot, tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan saja, ibu tidak kesakitan,bayi tenang.

Tanda bayi cukup ASI : 6-8 popok basah perhari menyusu 10-20 menit tiap payudara bersendawa setelah menyusui bayi terlihat sehat, aktif dan warna kulit sehat

Masalah dalam pemberian ASI : Putting susu lecet Payudara bengkak Mastitis Sindrom ASI kurang Ibu yang bekerja

6.

Gangguan Psikologis Pada Masa Nifas: Gangguan psikologis pada masa nifas yaitu Post Partum Blues. Ini Merupakan semacam perasaan sedih atau uring-uringan yang melanda ibu dan timbul dalam jangka waktu 2 hari sampai 2 minggu pasca persalinan.

Penyebabnya yaitu adanya berbagai perubahan yang terjadi dalam tubuh wanita selama kehamilan dan perubahan cara hidupnya sesudah memiliki bayi dan perubahan hormonal. Gejalanya yaitu sangat emosional, sedih, khawatir, kurang percaya diri, mudah tersinggung, merasa hilang semangat, menangis tanpa sebab, sangat kelelahan, mudah marah dan gelisah. Post partum blues ini apabila tidak ditangani secara tepat menjadi lebih buruk atau lebih berat, post partum yang lebih berat disebut Depresi Post Partum yang melanda sekitar 10 % ibu baru. Gejalanya yaitu sulit tidur bahkan saat bayi telah tidur, nafsu makan hilang, perasaan tidak berdaya atau hilang kontrol, terlalu cemas, tidak menyukai atau takut menyentuh bayi, pikiran yang menakutkan mengenai bayi,perasaan berdebar-debar. (Modul Asuhan Kebidanan 3,2010:63-65)

7.

Asuhan masa nifas memiliki tujuan yaitu: Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik secara fisik maupun psikis Melaksanakanskrining yang komprehensif , mendeteksi masalah,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB dan menyusui Memberi pelayanan keluarga berencana (Modul Asuhan Kebidanan 3,2010: 2-3)

8.

Kebijakan Program Nasional Masa Nifas Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas yang dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah , mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi. 1. Kunjungan I (6-8 jam post partum) Tujuan: Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri Memberikan konseling pada ibu atau keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri Pemberian ASI awal

2.

Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir normal Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi

Kunjungan II ( 6 hari post partum) Tujuan: Mematikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi di bawah pusar , tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau Menilai adanya demam, infeksi atau perdarahan abnormal Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda- tanda penyulit Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

3.

Kunjungan III ( 2 minggu post partum) Tujuan: Mematikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi di bawah pusar , tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau Menilai adanya demam, infeksi atau perdarahan abnormal Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

4.

Kunjungan IV (6 minggu post partum) Tujuan: Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ai atau bayi alami Memberikan konseling tentang KB secara dini (Modul Asuhan Kebidanan 3,2010:4-5)

9.

Kebutuhan Dasar Ibu Nifas Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas , maka ibu nifas membutuhkan diet yang cukup kalori dan protein, dan membutuhkan istirahat yang cukup.

a.

Kebutuhan nutrisi dan cairan Membutuhkan nutrisi yang cukup dan gisi seimbang Minum sedikitnya 3 liter setiap hari Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari Pil zat besi , diminum 40 hari pasca bersalin Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) 1x setelah melahirkan

b.

Kebutuhan Ambulasi Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti: dengan tidur terlentang dengan lengan disamping , menarik otot perut selagi menarik nafas , tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada, tahan 1 hitungan sampai 5, rileks dan ulangi 10 x: Untuk memperkuat tonus otot vagina (latihan Kegel) Berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot-otot , pantat dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan, kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 x. Mulai dengan mengerjakan 5 x latihan untuk setiap gerakan . Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 x lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30x. ( Sarwono P, 2006:122-129)

c.

Kebutuhan Eliminasi Kebanyakan pasien dapat melakukan BAK secara spontan dlam 8 jam setelah melahirkan. Bila partus normal hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya. BAB biasanya tertunda selama 2-3 hari setelah melahirkan karena enema persalinan, obat analgesik.

d. Kebersihan diri Anjurkan kebersihan seluruh tubuh Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari;

menyarankan klien mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya;

jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.

e. Istirahat Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan , serta untuk tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal: a. Mengurangi jumlah ASI yang yang diproduksi b. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan c. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri f. Seksualitas Secara fisik aman ntuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. g. Senam Nifas Senam nifas perlu dilakukan karena dapat mengencangkan otot-otot yang kendor. h. Keluarga Berencana Wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi haidnya selama meneteki. Oleh karena itu, metode amenorhe laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali. (Modul Asuhan Kebidanan 3,2010: 66-69)

10.

Perawatan Payudara Menjaga payudara tetap kering dan bersih Menggunakan BH yang dapat menyokong payudara Apabila putting susu lecet oleskan colostrums atau ASI yang keluar pada

sekitar putting susu Apabila lecet sangat berat diistirahatkan 24 jam

Jika nyeri dapat dihilangkan dengan minum paracetamol ( Sarwono P, 2006: 128)

11.

Komplikasi Nifas 1. Demam Suhu > 380 C selama 2 hari berturut-turut dan waspada infeksi. 2. Peradangan payudara ( Mastitis) 3. His Pengiring 4. Perdarahan Nifas 5. Infeksi Luka Jahitan 6. Pembendungan Darah (hematom) 7. Subinvolusi 8. Infeksi kandung kemih ( sistitis) (Modul Asuhan Kebidanan 3,2010: 112-115)

BAB III TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN Tanggal :27 6 2011 A. Data Subyektif 1. Biodata Nama ibu Umur Agama Suku bangsa Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat : Ny. M : 24 tahun : Islam : Jawa :S1 : Guru : Rp.1.500.000 : Ganjaran, Malang Nama Suami : Tn. B umur Agama : 34 tahun : Islam Jam : 13.00 WIB.

Suku Bangsa : Jawa Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat : SMA : Swasta : Rp. 1.500.000 : Ganjaran, Malang

2. Keluhan Utama Ibu mengatakan masih merasa nyeri didaerah luka jahitan. 3. Riwayat kesehatan lalu Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning, batuk menahun, darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung, dan asma. 4. Riwayat kesehatan sekarang Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat, tidak pusing, tidak sedang sakit kuning, batuk menahun, darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung dan asma. 5. Riwayat kesehatan keluarga Ibu mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada yang pernah sakit kuning, batuk menahun, darah tinggi, kencing manis, sakit jantung maupun asma. 6. Riwayat menstruasi Menarche Siklus Lama Banyak Keluhan : 14 tahun : 28 hari : 6-7 hari : 2-3 x / hari :-

Flour Albous : 7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas Ibu pernah keguguran pada kehamilan anak pertama pada saat usia kehamilan 2 bulan. 8. Riwaya kehamilan , persalinan, dan Nifas sekarang Kehamilan : TM I : ibu mengatakan periksa 1x di bidan dengan keluhan mual muntah, ibu mendapat vitamin dan obat anti mual. TM II : ibu mengatakan periksa 2x di bidan dengan keluhan nyeri pinggang, mendapat tablet tambah darah, vitamin, dan penyuluhan tentang kebutuhan istirahat dan tidur. TM III : ibu mengatakan periksa di bidan 2x, tidak ada keluhan, mendapat vitamin, tablet tambah darah, dan penyuluhan tentang tanda tanda persalinan serta perawatan payudara. Persalinan : Ibu mengatakan melahirkan secara normal di RS. Bayi lahir jenis kelamin lakilaki pada tanggal 22-6-2011, jam 07.30, dengan usia kehamilan 9 bulan, BB : 3000 gr, PB : 48 cm. Bayi lahir langsung menangis. Nifas : Ibu mengatakan saat ini perutnya masih terasa mules dan nyeri pada luka jahitan, ibu menyusui bayinya sampai saat ini. 9. Riwayat KB Ibu mengatakan setelah mengalami keguguran anak pertama, ibu menggunakan KB suntik 1 bulanan selama 3x. 10. Pola kebiasaan sehari- hari a. Pola Nutrisi Selama Hamil : ibu makan 3x sehari dengan porsi 1 piring nasi, sayur, lauk, buah , minum 7-8 gelas / hari. Saat nifas : ibu makan 3x sehari dengan porsi lebih banyak dari saat hamil nasi, sayur, lauk, buah, minum 7-8 gelas / hari, tidak ada pantangan. b. Pola istirahat Selama hamil : tidur malam 7-8 jam, siang 2 jam Saat Nifas : waktu tidur ibu sedikit terganggu karena bayi suka rewel

c. Pola aktifitas Selama hamil dan guru. Saat Nifas : ibu melakukan kegiatan yang ringan-ringan (menyapu, jalanjalan) d. Pola Eliminasi Selama hamil : Ibu mengatakan BAK 6x sehari tidak ada keluhan, : ibu melakukan pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga

BAB 1x sehari tidak ada keluhan. Saat Nifas : Ibu mengatakan BAK 6x sehari tidak ada keluhan, ibu belum BAB sampai sekarang e. Pola personal Higiene Selama hamil : mandi 2x sehari, ganti baju dan pakaian dalam 2x sehari

Saat nifas : mandi 2x sehari, ganti baju dan pakaian dalam 2x sehari, ganti pembalut 2-3x sehari atau jika tersa penuh f. Pola seksual Selama hamil kehamilan 3 bulan Saat hamil : ibu mengatakan sampai saat ini belum melakukan hubungan seksual : ibu mengatakan melakukan hubungan seksualitas saat

11. Data Psikososial Dan Spiritual Psikologi : ibu merasa senang dengan kelahiran anaknya

Sosial : ibu mengatakan bahwa suami, keluarga dan tetangga juga senang dengan kelahiran anaknya. Spiritual : ibu menganut agama islam, ibu sangat bersyukur atas kelahiran

anak keduanya.

B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan umum Keadaan umum Kesadaran TTV : baik : compos mentis : TD S = = 110/80 mmHg 36oC

N RR 2. Pemeriksaan Fisik Wajah Mata

= =

84 /menit 20 /menit

: tidak tampak pucat, tidak oedema. :simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning, penglihatan normal.

Hidung Telinga Mulut

: simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip. : simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran normal. : bibir lembab, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.

Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada bendungan vena jugularis.

Payudara :payudara simetris, bersih, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi pada areola mammae, ada pembesaran kelenjar montgomeri, ASI +/+ Abdomen : TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik, diastasis rektus abdominalis (-), tidak ada benjolan abnormal dan nyeri tekan. Genetalia : pengeluaran lochea sanguilenta, jumlah normal, luka jahitan perenium hampir kering Anus : tidak ada haemorroid

Ekstrimitas: tidak pucat, tidak oedema, tidak varises, tanda human (-)

II.

Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Dx Do : Ny.M P1001Ab100 dengan 5 hari post partum : Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya pada tanggal 22-6-2011. Ibu mengeluh masih merasa nyeri di daerah luka jahitan perenium. Ds : Keadaan umum Kesadaran TTV : baik : compos mentis : TD S N RR Wajah = = = = 110/80 mmHg 36oC 84 /menit 20 /menit

: tidak tampak pucat, tidak oedema.

Mata

:simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning, penglihatan normal.

Hidung Telinga Mulut

: simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip. : simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran normal. : bibir lembab, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.

Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada bendungan vena jugularis.

Payudara

: payudara simetris, bersih, puting susu menonjol, tampak hiperpigmentasi pada areola mammae, ada pembesaran kelenjar montgomeri, ASI +/+

Abdomen

: TFU 3 jari bawah pusat, kontraksi baik, diastasis rektus abdominalis (-), tidak ada benjolan abnormal dan nyeri tekan.

Genetalia

: pengeluaran lochea sanguilenta, jumlah normal, luka jahitan perenium hampir kering

Anus Ekstrimitas

: tidak ada haemorroid : tidak pucat, tidak oedema, tidak varises, tanda human (-)

III.

Identifikasi Masalah Potensial -

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera -

V.

Intervensi Dx : Ny. M P1001Ab000 dengan 5 hari post partum normal tanpa ada komplikasi KH : - TTV dalam batas normal : TD N : 100/60 120/80 mmHg : 60 80 x / menit : 36,5 37,5 0C

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharapkan masa nifas berjalan

RR : 16 24 x / menit S -

Tidak terjadi perdarahan masa nifas

Intervensi :

Pemberian ASI eksklusif Hubungan antara ibu dengan bayi baik Pengeluaran lochea sesuai hari

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan R/. Agar ibu tahu bagaimana keadaan dirinya saat ini

2. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi gizi seimbang R/. laktasi 3. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup R/. Istirahat yang cukup dapat memulihkan kondisi ibu Nutrisi yang baik dan seimbang dapat membantu involusi uterus dan

4. Anjurkan ibu untuk mobilisasi bertahap R/. Imobilisasi dapat menyebabkan troboplebitis dan tromboemboli.

5. Anjurkan ibu untuk sesering mungkin untuk meneteki bayinya dengan cara yang benar R/. Isapan bayi dapat mempengaruhi pengeluaran ASI dan proses involusi

serta meneteki yang benar dapat menghindari putting susu lecet. 6. Jelaskan pada ibu tanda bahaya pada masa nifas R/. Deteksi dini adanya komplikasi

7. Ajarkan ibu cara perawatan payudara R/. Agar payudara tetap berrsih dan ASI bisa keluar dengan lancar.

Masalah

: Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan nyeri luka jahitan perenium

Tujuan KH

: nyeri yang ibu rasakan berkurang : - ibu dapat beradaptasi dengan nyerinya - Tidak terjadi infeksi

Intervensi : 1. Jelaskan penyebab nyeri yang dirasakan ibu R/. klien 2. Anjurkan ibu menjaga kebersihan diri dan ajari ibu cara mencebok yang benar. Mempermudah dalam pemberian tindakan terhadap masalah yang dialami

R/. nifas

Kebersihan diri salah satu factor yang harus diperhatikan selama masa

3. Rawat luka jahitan perenium R/. Menghindari terjadinya infeksi

VI. IMPLEMENTASI Tanggal : 29-6-2011 Jam : 14.00 WIB

1. Memberitahu ibu bahwa selesai dilakukan pemeriksaan, hasilnya keadaanya ibu saat ini sehat dan normal. 2. Menganjurkan pada ibu mengkonsumsi gizi seimbang dan banyak mengandung protein dan karbohidrat. Mengkonsumsi makanan 3-4 porsi setiap hari. Dan minum 6-8 gelas setiap hari. Minum pil zat besi setidaknya 40 (200.000 unit) pasca persalinan. 3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan, karena istirahat dapat mengumpulkan tenaga, membantu involusi dan produksi ASI. 4. Menganjurkan pada ibu untuk mobilisasi bertahap, mulai dari miring kanan kiri, duduk, dan berjalan. 5. Menganjurkan pada ibu untuk sesering mungkin meneteki bayinya, bisa dalam waktu 2 jam sekali / jika bayi merasa haus. Cara meneteki bayi yang benar yaitu perlekatan antara ibu dan bayi harus benar, putting dan areola harus masuk semua kedalam mulut bayi. 6. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya masa nifas seperti perdarahan yang berlebihan, bengkak pada wajah / kaki / tanga, serta pusing terus menerus. Dan jika ada tanda tersebut anjurkan ibu segera ke petugas kesehatan. 7. Mengajarkan pada ibu cara perawatan payudara a. Meletakkan kapas yang telah diberi baby oil di kedua putting susu selama 5 menit kemudian diputar untuk dibersihkan. b. Mengolesi kedua telapak tangan dengan baby oil, kemudian memijat memutar daerah payudara dari arah dalam keluar kemudian dilepaskan keatas 20-30 kali. c. Tangan sebelah kiri menopang payudara kiri, kemudian tangan kanan mengurut payudara kiri dengan buku-buku jari sebanyak 20-30 kali. Dilakukan juga sebaliknya pada payudara kanan.

d. Tangan sebelah kiri menopang payudara kiri, kemudian tangan kanan mengurut payudara kiri dengan sisi jari kelingking sebanyak 20-30 kali. Dilakukan juga sebaliknya pada payudara kanan. e. Mengompres payudara dengan air hangat, air dingin, air hangat lagi.

Masalah : 1. Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri yang dirasakan ibu karena adanya robekan pada jalan lahir. 2. Mengajarkan ibu cara cebok yang benar mulai dari depan vagina kea rah belakang anus, ibu mandi 2x sehari tanpa perlu khawatir dengan luka jahitannya. Dan mengganti pembalut 2x sehari atau jika sudah penuh. 3. Menganjurkan ibu untuk merawat luka jahitan dengan cara membasahi kasa steril dengan betadin kemudian mengompres luka dengan kasa.

VII.

EVALUASI Tanggal : 27-6-2011 S Jam : 14.30 WIB

: Ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan petugas Ibu mau menjalankan saran Bidan

: Ibu dapat mengulangi penjelasan Bidan Ibu memperhatikan dengan seksama dan Nampak antusias : Ny. M P1001Ab000 dengan 5 hari post partum normal : Lanjutkan intervensi Anjurkan ibu untuk control segera jika ada tanda-tanda bahaya pada masa nifas

A P

Masalah : S : Ibu mengatakan mengerti darimana penyebab nyeri berasal dan ibu tahu apa yang harus dilakukan O : Ibu dapat mengulangi penjelasan bidan Ibu Nampak bernafas panjang ketika terasa nyeri saat bergerak A P : Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan rasa nyeri luka jahitan : Anjurkan ibu untuk melaksanakan saran bidan

BAB IV PEMBAHASAN

Masa Nifas (Peurperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu. Setelah dilakuakan Asuhan kebidanan post partum pada Ny N di dapatkan bahwa tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus Pda klien NyN pengeluaran lochea pada hari 6 jam pos patum adalah lochea rubra merah kehitaman. Hal ini sesuai dengan tinjauan teori yang menyebutkan bahwa pengeluaram lochea 1-3 hari postpartum adalah lochea rubra merah kehitaman. Sedangkan penurunan tinggi fundus uteri pada Ny N Mencapai 2 jari bawah pusat, inipun sesuai dengan teori yang menyebutkan 1-3 hari PP tinggi fundus uteri berada 2 jari bawah pusat. Pada Ny N terjadi secara pervaginam dengan luka perineum atau laserasi. Hal yang penting untuk dilakukan adalah menjaga personal hygiene daerah kelamin serta perawatan luka menggunakan antiseptik yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi,mengingat daerah kelamin adalah media yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat merugikan kesehatan. Selain menjaga personal hygiene dan perawatan luka, hal ini yang tidak kalah penting badaalh konsumsi makanan bergizi Karena dalam makanan bergizi tergantung zat-zat yang penting bagi pengembalian kondisi fisisk ibu sehabis melahirkan dan membantu proses penyembuhan luka.

BAB V PENUTUP

5.1

Kesimpulan Kala puerperium (nifas) berlangsung 6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal. Dijumpai dua kejadian penting pada puerperium yaitu involusi uterus dan proses laktasi. Kebijakan Program Masa Nifas: 1. 2. 3. 4. Kunjungan I (6-8 jam post partum) Kunjungan II (6 hari post partum) Kunjungan III(2 minggu post partum) Kunjungan IV (6 minggu post partum) Dalam asuhan kebidanan Ny.N P2002 Ab000 6 jam Post Partum Normal langkah I sampai VII sesuai dengan prisi Helen Varney. Pada langkah pengkajian sudah didapatkan tanda-tanda pada masa nifas seperti adanya pengeluaran lochea yaitu lochea rubra, terjadinya involusi uterus dengan tanda uterus berkontraksi serta adanya proses laktasi. Berdasarkan data yang didapatkan maka diagnosa dapat ditegakkan adalah Ny.N P2002 Ab000 6 jam Post Partum Normal. Intervensi yang diberikan pada kasus ini adalah sama dengan intervensi yang sudah ditentukan. Pada terakir evaluasi didapatkan ibu mulai memahami dan akan melaksanakan apa yang telah dianjurkan oleh petugas. (Manuaba. 1998. Hal : 190)

5.2

Saran 1. Bagi Institusi Diharapkan bagi institusi dapat memberikan kritik yang mendukung guna mengembangkan penulisan Asuhan Kebidanan ini. 2. Bagi Tempat Lahan Diharapkan dalam memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan klien dan memberi waktu kepada klien dan keluarga untuk bertanya serta memberikan keterangan dan informasi yang jelas dan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, Tisa. 2010. Modul Asuhan Kebidanan 3. Malang

Anggreini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta : Pustaka Rihama

Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta :ECG

Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : ECG

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. M P1001Ab000 DENGAN 5 HARI POST PARTUM NORMAL DI BPS BIDAN AGNES KETAWANG 27 JUNI 2011

Oleh : WAHYU KUSUMA WARDHANI 09.2.117

POLITEKNIK KESEHATAN RS DR. SOEPRAOEN PROGRAM STUDI KEBIDANAN MALANG 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Pada Ny. M P1001Ab000 dengan 5 hari post partum normal Di BPS Bidan Agnes Ketawang Penulis menyadari bahwa penulisan Asuhan Kebidanan ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak , untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Letkol CKM dr. Nirawan Putranto Sp.M, selaku Direktur Poltekkes dr. Soepraoen Malang. 2. Mayor CKM dr. Zaenal Alim Sp.OG, selaku Kepala Prodi Kebidanan Poltekkes dr. Soepraoen Malang. 3. Maria Veronika, Amd. Keb selaku Pembimbing Institusi Poltekkes dr. Soepraoen Malang. 4. 5. 6. Agnes Ernawati, Amd. Keb selaku Pembimbing Klinik di BPS Ketawang Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Serta teman-teman yang banyak membantu terselesaikannya asuhan kebidanan ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan asuhan kebidanan ini karena keterbatasan kemampuan dan waktu. Untuk itu mohon masukan serta saran yang membangun demi perbaikan penulisan berikutnya dan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 27 Juni 2011 Penulis

Anda mungkin juga menyukai