Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PRAKTIKUM TOPIK: Manipulasi Resin Akrilik Gelombang Mikro Grup : 9 No. 1. 2. 3. 4.

Nama Kurnia Sigma Yanti Rizka Amaliya Arum Lestari Arsida Noviani Tgl.Praktikum : 04 April 2012 No.Mhs. 10/KG/8746 10/KG/8748 10/KG/8749 10/KG/8752

PEMBIMBING : Dr.drg. Siti Sunarintyas, MKes.

1. HASIL PRAKTIKUM Fase dough resin akrilik gelombang mikro dicapai dalam 5 menit 50 detik. Hasil dari praktikum resin akrilik polimerisasi gelombang mikro kami terdapat crazing. 2. PEMBAHASAN Secara klinis, kebanyakan resin mencapai konsistensi menyerupai adonan dalam waktu kurang dari 10 menit. (Anusavice, 2004). Untuk resin basis protesa spesifikasi ADA no. 12 menyebutkan bahwa konsistensi ini diperoleh kurang dari 40 menit sejak mulai proses pangadukan. Fase dough pada praktikum kami didapat dalam waktu 5 menit 50 detik. Ini sudah sesuai dengan spesifikasi ADA NO. 12. Berdasarkan International Organization for Standardization (ISO), syarat - syarat bahan basis gigitiruan yang ideal adalah: a. Biokompatibel : tidak toksik dan non-iritan. b. Karakteristik permukaan : permukaan halus, keras dan kilat. c. Warna : translusen dan warna merata, bila perlu, mengandung serat secara merata. d. Stabilitas warna : tidak boleh menunjukkan lebih dari sedikit perubahan dalam warna, yang hanya dapat dilihat bila diperhatikan e. Translusensi: dapat dilihat dari sisi lawan lempeng uji spesimen f. Bebas dari porositas : tidak boleh menunjukkan rongga kosong

g. Kekuatan lentur : tidak kurang dari 60-65 MPa h. Modulus elastisitas : paling sedikit 2000 MPa untuk polimer yang dipolimerisasi dengan panas dan paling sedikit 1500 MPa untuk polimer swapolimerisasi. i. Tidak ada monomer sisa

j.

Tidak menyerap cairan.

k. Tidak dapat larut. Sampai saat ini belum ada satu pun bahan yang mampu memenuhi semua kriteria tersebut di atas. Resin hasil praktikum dari praktikum kami masih menunjukkan adanya crazing. Crazing adalah bentuk retakan kecil pada permukaan basis gigi tiruan. Retakan dapat berupa makroskopik ataupun mikroskopik. Crazing dapat menyebabkan permukaan resin menjadi buram dan berkabut, sehingga dapat menurunkan kualitas estetis gigi tiruan. Crazing dapat disebabkan karena: a. Apabila pasien memiliki kebiasaan sering mengeluarkan gigi tiruannya dan membiarkannya kering, siklus penyerapan air yang konstan diikuti pengeringan sehingga dapat menimbulkan stress tensil pada permukaan dan mengakibatkan terjadinya crazing. b. Penggunaan anasir gigitiruan porselen juga dapat menyebabkan crazing pada basis di daerah sekitar leher anasir gigitiruan yang diakibatkan perbedaan koefisien ekspansi termal antara porselen dan resin akrilik. c. Crazing dapat terjadi selama perbaikan gigi tiruan ketika monomer metil metakrilat berkontak dengan resin akrilik yang telah mengeras dari potongan yang sedang diperbaiki. Crazing dalam praktikum kami kemungkinan dikarenakan karena kami terlalu terlalu keringnya resin akrilik pada manipulasi. Pada saat manipulasi penuangan liquid kurang.

3. KESIMPULAN Waktu untuk mencapai fase dough normal.

4. DAFTAR PUSTAKA Anusavice, K.J. 2004. Philips : Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Edisi 10. EGC:Jakarta ANSI/ADA Spesification No 12, Denture Base Polimers.

Anda mungkin juga menyukai