Anda di halaman 1dari 12

IV.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Kondisi Fisik Kawasan 4.1.1. Letak Kawasan hutan mangrove di Pantai Tanjung Bara termasuk dalam kawasan konsesi perusahaan pertambangan batubara PT. Kaltim Prima Coal (KPC). Letaknya berada di Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Kecamatan Sangatta Utara secara administrasi mencakup 4 (empat) desa, yaitu Desa Swarga Bara, Desa Singa Gembara, Desa Teluk Lingga dan Desa Sangatta Utara (Gambar 3). Batas wilayah Kecamatan Sangatta Utara (Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009) terdiri dari : a. sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bengalon; b. sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar; c. sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sangatta Selatan; dan d. sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rantau Pulung. 4.1.2. Topografi Kondisi topografi Kecamatan Sangatta Utara didominasi oleh pegunungan yang berada di sebelah utara Kawasan Perkotaan Sangatta. Persentase luas areal pegunungan di kecamatan ini adalah 34,15%, dataran 29,42%, perbukitan 28,7%, dan rawa pasang surut 7,48% (Tabel 8). Tabel 8 Topografi dan luas Kecamatan Sangatta Utara Fisiografis Luas (ha) Persentase (%) Dataran Pegunungan Perbukitan Rawa Pasang surut 7.655,48 8.887,22 7.531,26 1.946,53 29,42 34,15 28,94 7,48

Sumber : RTRW Kecamatan Pemekaran Kabupaten Kutai Timur Tahun 2009.

4.1.3. Iklim Kecamatan Sangatta Utara sebagai basis daerah penambangan batubara PT. KPC Kalimantan Timur memiliki iklim tropis dengan ciri-ciri intensitas curah hujan bervariasi dari rendah sampai tinggi dalam waktu yang sangat singkat dan dapat terjadi dalam waktu yang lama. Suhu rata-rata bulanan 26,68 OC, minimal 22,50 OC dan maksimal 30,80 OC. Fluktuasi suhu harian 3 OC, kelembaban relatif rata-rata tiap bulan antara 80% - 90% dengan kisaran sebesar 70% pada sore hari dan 90% pada pagi hari. Penguapan rata-rata di wilayah ini adalah 4 mm/hari (PT. KPC 2009). Curah hujan rata-rata per bulan di Kecamatan Sangatta Utara selama periode Tahun 1999-2008 adalah 129-332,9 mm. Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Fergusson, wilayah Sangatta Utara termasuk ke dalam wilayah iklim A, kategori sangat basah dengan nilai Q sebesar 8,16% (PT. KPC
2009).

4.1.4. Hidrologi Wilayah Kecamatan Sangatta Utara sebagian besar berada pada kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangatta dan sebagian kecil yang termasuk DAS Bungalun. Kecamatan Sangatta Utara berada di daerah hilir (downstream) DAS Sangatta dan posisi wilayahnya berada di sebelah utara Sungai Sangatta (Gambar 3). Wilayah Kecamatan Sangatta Utara juga dilalui oleh beberapa sungai selain Sungai Sangatta, yaitu Sungai Kenyamukan, Sungai Kenyamukan Kanan, dan Sungai Bulu. Sungai-sungai tersebut bermuara di Laut Sulawesi dengan kondisi umum sebagian besar masih didominasi oleh vegetasi mangrove dan belukar. Hasil interpretasi citra satelit landsat TM-7 menunjukkan bahwa aspek tutupan lahan di Kecamatan Sangatta Utara sebagian besar didominasi oleh vegetasi hutan, termasuk kawasan hutan mangrove di sepanjang pesisir Sangatta Utara (Gambar 4).

4.1.5. Karakteristik Hutan Mangrove di Pantai Tanjung Bara Hutan mangrove di Tanjung Bara merupakan hutan alam yang letaknya masih berada dalam kawasan konsesi perusahaan tambang batubara. Luas hutan ini adalah 841,8 ha (Gambar 5). Jenis mangrove yang dapat dijumpai di hutan ini di antaranya S. alba, R. apiculata dan C. tagal (PT. KPC 2009) 4.1.6. Zonasi Hutan Mangrove di Pantai Tanjung Bara Zonasi hutan mangrove di Tanjung Bara berdasarkan sebaran jenis mangrovenya adalah : a. Zona Sonneratia. Zona ini meliputi kawasan sepanjang 100 m diukur dari garis pantai tegak lurus ke arah darat. Sebagian besar komposisi jenis tumbuhannya didominasi oleh jenis S. alba dengan diameter 30 80 cm dan tinggi antara 5 15 m. b. Zona Sonneratia-Rhizophora Zona ini meliputi kawasan sepanjang 70 m diukur dari batas terakhir Zona Sonneratia ke arah darat. Komunitas mangrove pada zona ini merupakan asosiasi dua jenis pohon dengan diameter antara 10 30 cm dan tinggi antara 7 20 m. Selain jenis R. apiculata, yang dijumpai dominan pada zona ini, jenis S. alba. c. Zona Rhizophora-Ceriops Zona ini meliputi kawasan sepanjang 100 m diukur dari batas Zona Soneratia-Rhizophora ke arah darat. Pada zona ini vegetasi

mangrovenya tediri dari jenis R. apiculata dan C. tagal. d. Zona Ceriops Zona ini merupakan zona terakhir mangrove di Tanjung Bara, meliputi areal sepanjang 80 100 m, diukur dari batas Zona Rhizopora-Ceriops ke arah darat. Pada zona ini hanya terdapat jenis C. tagal dengan kisaran diameter 15 23 cm dan tinggi pohon 8-20 m. Pada lantai hutan dapat ditemui jenis paku laut (Acrostichum aureum).

4.2. Kondisi Sosial Ekonomi 4.2.1. Kependudukan Kecamatan Sangatta Utara merupakan kecamatan dengan luas wilayah administratif 3.898,26 km2 mempunyai jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Kutai Timur, yaitu 55.918 jiwa atau 26,12% dari total penduduk Kabupaten Kutai Timur. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah laki-laki 30.681 jiwa dan perempuan mencapai 25.237 jiwa (Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009). Kecamatan Sangatta Utara dengan jumlah penduduk paling banyak di antara 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur tidak terlepas dari status dan posisi Kecamatan Sangatta Utara sebagai ibukota Kabupaten Kutai Timur dengan lokasi yang strategis, dan merupakan pusat kegiatan sosial ekonomi di Kabupaten Kutai Timur. Jumlah penduduk Sangatta Utara dari tahun ke tahun menunjukkan kenaikan mulai tahun 2000 sampai 2005 dan mengalami penurunan jumlah penduduk mulai tahun 2006 sampai 2008 (Tabel 9). Hal ini merupakan dampak dari keberadaan penduduk pendatang dari berbagai kota yang ada di Indonesia sebagai pekerja dari beberapa perusahaan yang berada di wilayah Sangatta umumnya di Kabupaten Kutai Timur.
Tabel 9 Kondisi kependudukan Kecamatan Sangatta Utara periode Tahun 2000 2008 Tahun No. Uraian Satuan 2000 2002 2005 2008 1 2 Jumlah Penduduk Pertambahan jumlah penduduk 3 Kepadatan penduduk Jiwa/Km2 11,50 14,07 17,48 14,34 jiwa jiwa 44.843 54.850 10.007 68.157 23.413 55.918 12.239

Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009.

4.2.2. Mata Pencaharian Mata pencaharian masyarakat Kecamatan Sangatta Utara adalah petani dan nelayan sebesar 8,30%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 15,10%, TNI 5%, Karyawan Swasta 39,07% dan pelayanan jasa 32,52%. Masyarakat Kecamatan Sangatta Utara umumnya adalah pekerja pada perusahaan pertambangan batubara yang terdapat di Kabupaten Kutai Timur. Mata pencaharian masyarakat Sangatta

lainnya terkait dengan perdagangan meliputi pengusaha hotel dan rumah makan, pedagang, pengrajin cinderamata dan penyedia jasa transportasi (Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009). 4.2.3. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur bervariasi mulai dari tidak tamat tingkat Sekolah Dasar sampai masyarakat yang mencapai tingkat perguruan tinggi/akademi (Tabel 10).
Tabel 10 Penduduk menurut tingkat pendidikan Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur Persentase 23,95 29,47 18,42 23,55 4,62 100

No.
1 2 3 4 5

Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Tidak tamat Sekolah Dasar Sekolah Dasar S L T P Umum Dan Kejuruan S L T A Umum dan A Kejuruan Akademi / Universitas Jumlah

Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009. 4.2.4. Transportasi Sistem transportasi di Kecamatan Sangatta Utara mencakup transportasi darat, air dan udara. Transportasi air merupakan hal vital bagi sebagian wilayah Kabupaten Kutai Timur terutama pada bagian barat karena kondisi jalannya yang rusak atau belum memadai. Keberadaan sarana transportasi merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Sarana transportasi berupa angkutan umum perkotaan di kota Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur menghubungkan antar kawasan pemukiman, pusat perkantoran dan pusat perbelanjaan. Sarana transportasi melalui jalan darat dan jalur lintas Kalimantan menuju Ibukota Provinsi Kalimantan Timur serta kotakota kabupaten lainnya didukung kondisi jalan beraspal dan kendaraan yang memadai, baik dari kuantitas maupun kualitas. Moda transportasi berupa bandar udara juga menjadi alternatif Tanjung Bara dengan route penerbangan Sangatta- Balikpapan yang di miliki oleh perusahaan PT. KPC dengan jadwal penerbangan 3 4 kali sehari menambah moda transportasi yang terdapat di Sangatta Utara.

4.2.5. Sarana Komunikasi dan Fasilitas Umum Sangatta Utara sebagai ibukota Kabupaten Kutai Timur mempunyai fasilitas antara lain kantor pos, warung telekomunikasi dan layanan internet, media cetak (koran dan majalah). Pada umumnya masyarakat Sangatta Utara sudah memiliki alat komunikasi pribadi yaitu telepon selular dan fasilitas internet. Kecamatan Sangatta Utara sebagai ibukota kabupaten merupakan kawasan pusat perkantoran swasta ataupun pemerintah . Fasilitas umum lainnya yang terdapat di kota Sangatta seperti tempat peribadatan, rumah sakit umum daerah, klinik 24 jam, apotek, pusat perbelanjaan dan bank negeri maupun swasta yang dilengkapi dengan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM), hotel, sarana pendidikan dari mulai tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi. 4.3. Obyek Wisata di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur Zona Sangatta merupakan gerbang bagi pengunjung yang akan masuk ke Sangatta melalui jalur darat, dicirikan oleh dominasi objek wisata alam. Sangatta berdasarkan letaknya sangat strategis sebagai wilayah utama zona wisata yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Keberadaan Kota Sangatta sebagai ibukota kabupaten memiliki fasilitas penunjang yang jauh lebih baik dibandingkan wilayah-wilayah lainnya di Kutai Timur. Daerah tujuan wisata yang termasuk dalam wilayah Zona Sangatta meliputi Mentoko (wisata penelitian orangutan), Pantai Tanjung Bara (wisata pantai), Sangkimah, Teluk Lombok dan Teluk Kaba (Gambar 6).

ZONA WISATA SANGATTA

Wisata Penelitian Orang Utan Mentoko ( 0 31' 48.30 U 117 29' 3.70T )

Wisata Pantai Tanjung Bara ( 0 33' 22.43 U 117 38' 49.21T )

1 4 3 5

Wisata Jembatan Sangkimah ( 0 22' 35.36 U 117 28' 19.42T )

Wisata Teluk Lombok ( 0 23' 03.45 U 117 33' 45.01T )

Wisata Teluk Kaba ( 0 18' 33.01 U 117 31' 41.69T )

Gambar 6 Lokasi obyek wisata di Zona Sangatta (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009). 1. Mentoko Sebuah pondok penelitian terdapat di kawasan ini. Pondok ini disebut Pondok Penelitian Mentoko, didirikan oleh Akira Suzuki, seorang ahli biologi dari Jepang yang mempelajari kehidupan orang utan di daerah ini. Stasiun penelitian orangutan Prevab dan Mentoko berada di sebelah utara TNK atau sebelah barat Kota Sangatta. Pencapaian lokasi Prevab harus ditempuh dengan ketinting (perahu motor) menyusuri Sungai Sangatta ke arah hulu. Mentoko berada di sebelah utara Prevab, dicapai kurang lebih 11,5 jam dari Prevab kearah hulu Sungai Sangatta. Berdasarkan data yang tercatat di pos resort Prevab TNK, pengunjung yang datang ke pos Prevab sangat bervariasi, mulai dari kalangan peneliti, institusi pendidikan, karyawan perusahaan yang berada di Bontang maupun Sangatta sampai wisatawan mancanegara. Keberadaan orangutan liar dari sub spesies Pongo

pygmaeus morio yang sering dijumpai di kawasan Prevab menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung, khususnya pengunjung mancanegara Sebagai pengunjung terbanyak. Pengunjung yang ingin ke pos Prevab dikelola langsung oleh pihak TNK yang ada di Bontang atau di kantor seksi Sangatta. Secara profesional belum ada operator wisata yang mengelola sebuah paket wisata ke daerah ini. Lagipula lokasi prevab bukan yang utama sebagao tempat tujuan wisata, karena di prevab merupakan stasiun penelitian. Dengan adanya Orangutan liar dan kegiatan penelitian Orangutan secara bekala

mengharuskan kawasan Prevab ini menjadi kawasan yang sangat terbatas untuk bisa di kunjungi. 2. Pantai Tanjung Bara Pantai Tanjung Bara merupakan obyek wisata pantai untuk kegiatan rekreasi terbatas yang dikelola oleh perusahaan tambang PT. KPC. Fasilitas yang ada seperti tempat makan, perahu/boat memang disediakan untuk para anggota yang merupakan karyawan PT. KPC. Pantai ini selain memiliki pemandangan indah ke laut Makassar, daya tarik yang lain adalah hutan bakau. Letak Pantai Tanjung Bara sekitar 30 menit perjalanan dari kota Sangatta ke arah utara. Saat ini masyarakat umum sering memanfaatkan untuk berwisata pantai. Pengunjung yang datang ke Pantai Tanjung Bara diharuskan mematuhi aturan yang terdapat dalam standar operasional perusahaan salah satunya adalah dengan meninggalkan kartu pengenal diri di pos masuk pengamanan berperahu atau memancing. 3. Sangkimah Pos wisata alam Sangkima berada di wilayah Seksi Pengelolaan TNK Wilayah I Sangatta. Kawasan ini terletak di km 38 jalan poros BontangSangatta dan cukup banyak dikunjungi wisatawan karena aksesibilitas yang mudah. Pengunjung dapat mencapai lokasi ini dengan transportasi darat dan hanya memerlukan waktu sekitar 60 menit dari Bontang dan 30 menit dari Sangatta. Sarana wisata yang tersedia berupa jembatan kayu gantung yang diberi nama Jembatan Sangkimah sepanjang lebih kurang 1 km menjorok kawasan. Pengunjung dapat menikmati wisata

masuk ke tengah hutan hujan tropis dan bermuara pada pohon ulin besar yang diperkirakan berumur sekitar 1000 tahun. Berdasarkan wawancara dengan narasumber, pengunjung yang sering ke Wisata Alam sangkima (WA Sangkimah) adalah para mahasiswa dan pelajar. Beberapa di antaranya adalah wisatawan mancanegara meskipun masih dalam jumlah yang sedikit. Lokasi ini sering digunakan oleh pelajar atau mahasiswa sebagai laboratorium alam untuk melakukan praktek lapang berupa pengambilan data untuk pembuatan karya ilmiah. Selama ini para pengunjung atau wisatawan yang datang ke pos wisata alam Sangkima datang sendiri dengan mengurus perijinan terlebih dahulu di kantor Balai TNK di Bontang maupun di Kantor Seksi II di Sangatta. 4. Pantai Teluk Kaba Kawasan pantai yang memiliki keindahan alam berupa pohon-pohon bakau, hutan berpadang rumput, dan hutan hujan. Namun kondisi jalan menyulitkan bagi mereka yang ingin ke lokasi tersebut.Saat ini tidak ada fasilitas angkutan umum menuju lokasi. Selain itu kodisi jalan yang sangat buruk baik bagi yang menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Teluk Kaba masih termasuk kawasan Taman Nasional Kutai. 5. Pantai Teluk Lombok Pantai Teluk Lombok merupakan salah satu lokasi wisata umum yang terletak kurang lebih 22 km dari kota Sangatta. Pantai Teluk Lombok secara administrasi termasuk wiayah Desa Sangkimah. Pantai Teluk Lombok yang juga termasuk dalam kawasan TNK sampai saat ini berstatus wilayah pinjam pakai oleh pihak Pertamina dan berada dalam tahap rencana rezonasi menjadi zona khusus. Pantai Teluk Lombok saat ini telah berkembang menjadi kawasan wisata terbuka (mass tourism) yang berbasis wisata pantai. Pantai yang terbentang sepanjang lebih kurang 4 km dengan topografi yang landai dan berpasir putih. ini sudah sejak lama menjadi daerah tujuan wisata, terutama pada hari-hari libur dan akhir pekan.

Lokasi Penelitian

Gambar 3 Wilayah administrasi dan kawasan DAS Kecamatan Sangatta Utara (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009)

Gambar 4 Citra Satelit Landsat TM 7, tutupan lahan di Sangatta Utara (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009).

Hutan

Mangrove di Tanjung Bara

Hutan rawa

Gambar 5 Kondisi kawasan mangrove di Pantai Tanjung Bara, Sangatta (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009)

Anda mungkin juga menyukai