Anda di halaman 1dari 47

KELUARGA BERENCANA

Jakaria Sinaga Muhammad Iqbal Rahmat Aditya SK

Paradigma lama keluarga berencana

NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)


Penundaan usia perkawinan Penggunaan alat kontrasepsi Pemberdayaan ekonomi keluarga Peningkatan ketahanan keluarga

Paradigma baru keluarga berencana

GBHN 1999 Visi keluarga berkualitas pada tahun 2015


Sejahtera Sehat Maju Mandiri Jumlah anak yang ideal Berwawasan kedepan Bertanggung jawab Harmonis Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa

KB dan pembangunan ekonomi

Ekonomi mikro
Perencanaan berkeluarga Perencanaan kehamilan dan kelahiran Perencanaan jumlah anak

Keluarga berkualitas Produktifitas keluarga Ekonomi keluarga Ekonomi nasional

KB dan pembangunan ekonomi

Ekonomi makro
angka kelahiran pertumbuhan penduduk pertumbuhan penduduk kebutuhan penduduk
Pangan Sandang Perumahan Pendidikan Lapangan pekerjaan Kesehatan

Di negara sedang berkembang pertumbuhan penduduk beban negara Menurut MDGS program KB erat hubungannya dengan pengentasan kemiskinan pada tahun 2015 50% jumlah penduduk berpenghasilan 1 USD/ hari dari tahun 1990

KB dan pembangunan ekonomi

Pendekatan MDGS
usia harapan hidup pendidikan Perumahan Perdagangan Keadilan Kesetaraan gender Perlindungan lingkungan

Program KB dan perubahan struktur dan fungsi keluarga


Memberikan kesempatan peningkatan pendidikan pada wanita kebutuhan keluarga peran wanita dalam pendapatan keluarga peran wanita dalam lapangan kerja peran wanita sebagai kepala rumah tangga

Program KB dan Kesehatan ibu dan anak


Mencegah dan mengurangi resiko kematian karena komplikasi kehamilan dan persalinan Mencegah dan mengurangi kejadian kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi Memberikan kesempatan yang lebih lama dalam merawat dan mendidik anak Mencegah dan mengurangi kehamilan < 20 th dan > 35 tahun

Kondisi Umum menghambat program KB

Proses perkawinan yang belum dipersiapkan Masyarakat masih enggan membicarakan masalah kesehatan reproduksi Pendidikan kesehatan reproduksi remaja belum sepenuhnya berhasil dilaksanakan Partisipasi pria dalam kesehatan dan kematian ibu/ anak dan KB masih rendah (tanggung jawab pria sebagai kepala rumah tangga) Rendahnya penggunaan kontrasepsi oleh pria

Program KB

Advokasi dan KIE KB Peningkatan kualitas pelayanan kontrasepsi Pemberian jaminan dan perlindungan pemakai kontrasepsi Peningkatan kesejahteraan ibu dan anak Promosi dan pemenuhan hak hak kesehatan reprodduksi

Sasaran kuantitatif program KB

Menurunnya pasangan usia subur (PUS) yang ingin berKB tapi tidak terlayani KB dari 9,2% menjadi 6.5% (unmet need) Peningkatan partisipasi pria dalam ber KB dari 2% menjadi 8% Menurunnya angka kelahiran total ( TFR = total fertility rate) dari 2,78 menjadi 2,4 / wanita

Proses kehamilan

Ovulasi : keluarnya sel telur (ovum) dari folikel yang pecah Fertilisasi : Bersatunya sperma dengan ovum (biasanya terjadi di ampula tuba) zygote Nidasi : Perlekatan Blastokist pada endometrium (biasanya terjadi di korpus uteri anterior ataupun posterior Implantasi : blastula tertanam dalam endometrium

Pencegahan kehamilan ( kontrasepsi )

Mencegah terjadinya ovulasi Mencegah terjadinya fertilisasi Mencegah terjadinya nidasi dan inplantasi

Metode kontrasepsi ideal

Metode kontrasepsi ideal


Aman (tidak ada efek samping dan komplikasi) Efektif (digunakan sesuai petunjuk dapat mencegah kehamilan) Dapat diterima Murah dan terjangkau Bila dihentikan kesuburan dapat segera kembali

Belum ada kontrasepsi yang ideal Metode yang cocok tergantung pada individu

Metode kontrasepsi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Metode kontrasepsi alamiah Senggama terputus Metode amenorea laktasi Senggama dengan pelindung Kontrasepsi pil Kontrasepsi implan Kontrasepsi suntikan Alat kontrasepsi dalam rahim Kontrasepsi mantap

Efektifitas metode kontrasepsi

Metode kontrasepsi alamiah

Senggama dihindari pada masa subur Manfaat


Efektif bila dilakukan secara benar Tidak ada resiko efek samping Murah

Keterbatasan
perlu pengetahuan sistem reproduksi Membutuhkan kedisiplinan

Metode kontrasepsi alamiah

Jenis metode : Metode Kalender Metode lendir servik (metode ovulasi billing) Metode suhu basal Metode simptotermal Metode monitoring Hormonal

Metode kontrasepsi alamiah


1.

Metode Kalender
Mencatat 6 siklus Yang terpanjang dikurangi 11 Yang terpendek dikurangi 18
Jika siklus haid 26 32 tidak berhubungan dari H8 H21 Selama 1 siklus tidak berhubungan selama 14 hari

2.

Metode lendir servik


Menilai lendir servik kering (K) Menilai lendir subur (basah, jernir, licin dan mulur = S) Menilai lendir tak subur (kental, keruh dan lengket = L)

3.

Metode suhu basal


Masa tak subur setelah hari ke 3 diatas garis pelindung

Metode kontrasepsi alamiah


4. Metode Simptotermal

5.

Gabungan metode lendir serviks dan suhu basal

Metode tes hormon


Monitor hormon estrogen(estron) dan LH dalam urin

Metode senggama terputus

Pria mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum ejakulasi Manfaaat


Efektif bila digunakan dengan benar Tidak ada resiko efek samping Murah

Keterbatasan
Perlu kedisiplinan tinggi Perlu kerja sama dan saling pengertian suami istri

Metode amenorea laktasi (MAL)

Menyusui Prolaktin FSH tidak ada pematangan folikel tidak ada ovulasi tidak hamil Syarat
Menyusui/ mengeluarkan asi paling sedikit tiap 4 jam Asi eksklusif Belum haid Efektif untuk 6 bulan

Manfaaat Efektifitas tinggi Tidak ada resiko efek samping Murah Keterbatasan Sulit untuk wanita pekerja Membutuhkan kedisiplinan

Metode senggama dengan pelindung

Manfaaat Efektif bila digunakan dengan benar Tidak ada resiko efek samping Murah Dapat mengurangi STD Keterbatasan Membutuhkan kedisiplinan Mengurangi kenikmatan seksual Harus selalu tersedia bila berhubungan Jenis :
1. 2. 3. 4. 5. Kondom pria Diafragma Servical cap Spermisida Kondom wanita

Metode senggama dengan pelindung

Metode kontrasepsi pil

Jenis :
Pil kombonasi (berisi estrogen dan progesteron sintetik) Pil progestin (minipil) (hanya progesteron)

Cara kerja
Mencegah pematangan folikel dan ovulasi Mencegah inplantasi (mempengaruhi endometrium menjadi tipis) Mengentalkan lendir serviks (menyulitkan sperma bergerak menuju rahim) Mengganggu pergerakan tuba

Manfaat
Efektifitas tinggi (= tubektomi) bila digunakan secara benar Haid menjadi teratur

Keterbatasan
Membutuhkan kedisiplinan dan membosankan Mahal

Metode kontrasepsi pil

Efek samping hormonal


Perubahan berat badan (BB naik) Mual Pusing Nyeri payu dara Perubahan emosi Resiko Venous thromboembolism

Metode kontrasepsi suntikan

Jenis :
Hanya mengandung progesteron (depoprovera, 150 mg DMPA = Depo medroksi progesteron asetat) Mengandung estrogen dan progesteron (Cyclofem,25 mg DMPA dan 5 mg estradiol sipionat)

Cara kerja
Mencegah pematangan folikel dan ovulasi Mencegah inplantasi (mempengaruhi endometrium menjadi tipis) Mengentalkan lendir serviks (menyulitkan sperma bergerak menuju rahim) Mengganggu pergerakan tuba

Manfaat
Efektifitas tinggi bila digunakan secara benar Lebih efisien dibandingkan pil

Keterbatasan
Mahal

Metode kontrasepsi implan

Jenis :
Hanya mengandung progesteron (depoprovera) Norplan ( 6 batang berisi 36 mg levonorgrestel/ batang) untuk 5 tahun Jadena dan indoplan ( 2 batang berisi 75 mg levonorgesterl/batang) untuk 3 tahun Implanon ( 1 batang berisi 68 mg 3-keto-desogestrel) untuk 3 tahun

Cara kerja
Mencegah pematangan folikel dan ovulasi Mencegah inplantasi (mempengaruhi endometrium menjadi tipis) Mengentalkan lendir serviks (menyulitkan sperma bergerak menuju rahim) Mengganggu pergerakan tuba

Manfaat
Efektifitas tinggi Lebih efisien

Keterbatasan
Membutuhkan ketrampilan pemasangan dan pencabutan Mahal

Metode alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Jenis :
Bentuk terbuka : Lippes loop, Cu-7, Cu-T, Saf T coil, Dalkon shield, Marguiles spiral dll Bentuk tertutup : Otta ring, Antigon F, Gravenberg ring, Hall stone, Ragab ring, dll Berisi bahan aktif hormon prgesteron

Cara kerja

Reaksi peradangan
Fagositosis sperma Gangguan nidasi dan Implantasi

Kontraksi uterus gangguan nidasi dan implantasi Efektifitasnya tergantung


Pada zat aktif ( Cu dan progesteron) Besar dan ukuran IUD (intra uterine device) Lamanya kontak dengan endometrium

Jenis alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Jenis alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Teknik insersi alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Metode alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Manfaat:
Efektifitas tinggi Effisien

Keterbatasan
Perlu ketrampilan pemasangan dan pencabutan Mahal

Efek samping
Perubahan siklus haid (menorragia) 3 bulan pertama Menometroragia Nyeri haid Dapat dikurangi dengan bentuk IUD dan penambahan progesteron atau pemberian NSID dan anti perdarahan

Metode alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)


Komplikasi: Infeksi

Dari ringan sampai berat Biasanya terjadi 20 hari pertama setelah insersi Kejadian infeksi berhubungan dengan lamanya pemakaian Jika infeksi terjadi setelah 45 hari pemasangan STD Bila dicurigai infeksi IUD dicabut dan pemberian AB

Perforasi uterus
Pemasangan oleh petugas yang kurang trampil

Kehamilan ektopik Kehamilan dengan IUD


IUD dalam rahim tidak meningkatkan kecacatan bayi IUD dalam rahim meningkatkan kejadian abortus Bila benang tampak IUD dikeluarkan bila tidak tampak tinggalkan

Metode alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)


Kontra Indikasi: Absolut

Hamil atau dicurigai hamil Dicurigai atau ada infeksi panggul Perdarahan dari vagina yang tidak terdiagnosa Dicurigai ada proses malignancy gongga panggul Peserta dengan resiko tinggi untuk PMS (penyakit menular seksual)

Relatif
Besar dan bentuk uterus tidak sesuai dengan IUD Nulligravida Abnormal papsmear Riwayat pernah hamil ektopik

Saat Ekspulsi
Biasanya pada bulan pertama pemasangan dan waktu haid Lebih serih pada umur dan paritas rendah Ada riwayat pernah ekspulsi Jenis dan ukuran IUD Keadaan psikis

Metode kontrasepsi mantap

Jenis : Tubektomi : Pemutusan hubungan tuba (saluran telur) Vasektomi : Pemutusan hubungan saluran vasdeferen

Metode kontrasepsi mantap wanita


Sterilisasi Tuba (Mantap operasi wanita) Telah merupakan bagian yang penting dalam program KB di berbagai negara Tahun 1974 di Indonesia mulai dijalankan aktif dengan terbentuknya PKMI ( Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia) Teknik yang dilakukan

Ligasi dan reseksi pada saat laparatomi Pemasangan permanen sejumlah cincin atau klip pada tuba dengan laparoskopi Elektrokoagulasi saat laparoskopi

Keuntungan
Motivasi hanya perlu 1 kali saja Efektifitas hampir 100% (99,5%) Tidak mempengaruhi gairah seksual Kegagalan dari pihak pasien hampir tidak ada Tidak terganggu sklus menstruasi

Metode kontrasepsi mantap wanita

Kerugian
Tidak dapat memulihkan kesuburan kembali/ irreversible ( < 50%)

Indikasi dan prosedur


Atas dasar sukarela Informed consent Batasan jumlah anak berdasarkan tingkat kematian perinatal/ bayi dan tingkat pelayanan perinatal Umur wanita terendah 25 tahun Minimal sudah mempunyai 1 anak

Saat tindakan
Saat pasca persalinan
Bersamaan dengan SC Minilaparatomi Laparoskopi Minilaparatomi/ laparatomi Kolpotomi Kuldoskopi

Diluar masa nifas

Metode kontrasepsi mantap wanita

Teknik ligasi dan reseksi (laparatomi,minilaparatomi, kuldotomi) Madlener Pomeroy Parkland (uchida) Irving Kroener (fimbriektomi) Laparoskopi Pemasangan permanen cincin Yoon/ cincin falope atau klip hulka Elektro kauter dengan atau tanpa reseksi

Teknik ligasi dan reseksi

Teknik laparoskopi dan kuldoskopi

Metode kontrasepsi mantap wanita

Kegagalan
Tidak ada satupun teknik tanpa kegagalan Kesalahan teknik bedah

Terbentuknya fistula antara potongan atau tersambung kembali secara sspontan Tidak optimalnya arus elektro kauter Pasien telah hamil tidak terdeteksi

Kegagalan kontrasepsi mantap wanita

Metode kontrasepsi mantap pria

Vasektomi (Mantap operasi pria) Tindakan pemutusan hubungan lumen vasdeferen untuk menghambat lewatnya sperma Populer dibeberapa negara seperti Amerika, Korea, India Di Indonesia tidak termasuk program KB nasional

Teknik metode kontrasepsi mantap pria

Metode kontrasepsi mantap pria

Komplikasi ( 5%)
1. 2. 3. 4. Hematoma Infeksi Terbentuknya granuloma Terjadinya antibodi antisperma Rekanalisasi spontan Salah identifikasi kanalis Anomali saluran vasdeferen Koitus dilakukan tanpa pelindung lain sebelum kantong seminalis benar kosong

Kegagalan
1. 2. 3. 4.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai