Anda di halaman 1dari 3

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Marsudirini Muntilan.

Penelitian dilakukan selama satu bulan dari tanggal 14 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 17 September. 3.2 Objek Penelitian Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah cabai rawit dan cabai hias. Penelitian difokuskan pada pertumbuhan cabai rawit dan cabai hias, khususnya perbandingan kelajuan pertumbuhannya. 3.3 Tahap Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode percobaan. Percobaan yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan, dengan urutan sebagai berikut: 1. Menyiapkan bibit cabai rawit dan cabai hias, polibeg, juga media tanam yaitu arang sekam padi dan tanah. 2. Menyiapkan masing-masing 4 buah polibeg untuk cabai hias dan cabai rawit, lalu mengisi dengan media tanam yaitu arang sekam padi dan tanah dengan perbandingan sebagai berikut: No Polibeg Cabai hias 1 2 3 4 A B C D Cabai rawit A B C D Media tanam Tanah 100 % 75 % 50 % 25 % Arang sekam padi 0% 25 % 50 % 75 %

Alat yang digunakan untuk mengukur banyaknya tanah dan arang sekam padi adalah gelas air mineral 200 mL. 100 % tanah = 1 gelas air mineral berisi tanah penuh 75 % tanah dan 25 % arang sekam padi = gelas air mineral berisi tanah dan berisi arang sekam padi 50 % tanah dan 50 % arang sekam padi = gelas air mineral berisi tanah dan gelas air mineral berisi arang sekam padi 25 % tanah dan 75 % arang sekam padi = gelas air mineral berisi tanah dan gelas air mineral berisi arang sekam padi 3. Menabur kurang lebih 10 biji cabai rawit pada polibeg cabai rawit A polibeg cabai rawit D. Hal serupa juga dilakukan pada polibeg cabai hias. Menabur kurang lebih 10 biji cabai hias pada polibeg cabai hias A polibeg cabai hias D 4. Menyirami setiap polibeg dengan air secukupnya. 5. Meletakkan ke delapan polibeg yang telah ditanami cabai di tempat yang tidak terlalu panas agar tidak layu terbakar matahari. 6. Mengamati pertumbuhan yang terjadi. 7. Mengukur tinggi masing-masing cabai tiap polibeg baik cabai rawit maupun cabai hias lalu mencatat tinggi masing-masing objek. 8. Membandingkan tinggi tanaman tiap perbandingan media tanam. 9. Kegiatan mengukur tinggi kedua jenis tanaman yaitu cabai rawit dan cabai hias dengan perbandingan media tenam yang berbeda pula dilakukan secara terus menerus setiap hari. 3.4 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut: 15

3.4.1 3.4.2

Alat-alat Polibeg ( 8 buah ) Gelas air mineral Penggaris berukuran 30 cm untuk mengukur ketinggian tanaman cabai. Bahan-bahan Tanah Arang sekam padi Bibit cabai rawit Bibit cabai hias Air

3.5 Penyajian data Data yang didapat dari penelitian ini berupa data yang diperoleh dari proses penelitian. Data yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam table seperti ini: No 1 2 3 4 Minggu ke1 2 3 4 Pada tabel di atas terdapat data berupa tinggi cabai hias dan tinggi cabai rawit adalah data yang didapatkan dari hasil penanaman cabai dari masing-masing perbandingan media tanam. Tinggi yang diukur adalah tinggi dalam satuan sentimeter. Tinggi Cabai Hias ( cm ) A B C D Tinggi Cabai Rawit ( cm ) A B C D

16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.2 Hasil Penelitian Dari penelitian tentang perbandingan tinggi tanaman cabai rawit dan cabai hias dengan menggunakan perbandingan media tanam berupa tanah dan arang sekam padi, didapatkan hasil sebagai berikut: No 1 2 3 4 Minggu ke1 2 3 4 Tinggi Cabai Hias ( cm ) A B C D 0.2 1 2 1.5 1 5 3.5 4.5 1.7 6.1 5.7 6 2.3 8.5 7.1 7.4 Tinggi Cabai Rawit ( cm ) A B C D 0 0 0.2 0.5 1.3 5.5 4.5 3.5 1.9 6.4 6.3 4 2.6 8.9 8.4 6.7

Terdapat perbedaan tinggi pada tabel di atas mengenai hasil penanaman kedua jenis cabai yaitu cabai rawit dan cabai hias dengan menggunakan perbandingan arang sekam padi dan tanah sebagai media tanam. 3.3 Pembahasan Melalui penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui perbedaan tinggi kedua jenis tanaman cabai yaitu cabai hias dan cabai rawit dengan memanfaatkan perbandingan kedua jenis media tanam yaitu arang sekam padi dan tanah. Hasil penelitian yang dibandingkan adalah tinggi dan keadaan batang dari cabai rawit dan cabai hias. Pertama, menyangkut tinggi dari kedua jenis cabai yang diteliti yaitu cabai hias dan cabai rawit. Setelah melalui proses penanaman dan penelitian dalam jangka waktu yang cukup panjang yaitu 1 bulan, diketahuilah hasil bahwa : 1. Cabai Hias Tanaman cabai yang tertinggi dan mempunyai batang terbagus adalah tanaman cabai hias pada polibeg B dengan perbandingan media tanam = 75 % tanah : 25 % arang sekam padi. 2. Cabai Rawit Tanaman cabai yang tertinggi dan mempunyai batang terbagus adalah tanaman cabai rawit pada polibeg B dengan perbandingan media tanam = 75 % tanah dan 25 % arang sekam padi. Dari hasil yang telah didapat dapat diketahui bahwa perbandingan 75 % tanah dan 25 % arang sekam padi dapat menghasilkan tanaman cabai tertinggi dan keadaan batang yang bagus, baik cabai hias maupun cabai rawit. Namun dalam hal ini, antara cabai rawit dan cabai hias, tinggi tanaman cabai rawit sedikit lebih tinggi beberapa centimeter dari cabai hias. Pertumbuhan pada tanaman cabai rawit lebih cepat daripada pertumbuhan pada tanaman cabai hias.

17

Anda mungkin juga menyukai