Anda di halaman 1dari 1

MELIRIK, BUAH DARI KONSERVASI TERUMBU KARANG

WAKATOBI ALAM HIJAU BERBUDAYA (WAHA) Wakatobi, Desember 2011 DPL DARI MASYARAKATOLEH MASYARAKATUNTUK MASYARAKAT

Cerita Dari Seorang Pejuang (Pemerhati Terumbu Karang) DARI KONSERVASI TERUMBU KARANG MENJADI EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT .............
Sejak tahun 2006, mulai dilakukan pengelolaan daerah kolaboratif Kabupaten antara pemerintah dengan Wakatobi ketika tiba matahari terbenam (sunset). Budaya tarian serta makanan tradisional pun dirasa menarik untuk disuguhkan kepada para pengunjung. Dengan Motivasi yang begitu tinggi disambut baik oleh pemerintah setempat, tokoh adat, Bappeda, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Coremap II. Dengan pendampingan dari Coremap, WTC telah mempersiapkan fasilitas Saya berharap ke depannya masyarakat Desa Waha lebih sejahtera dan mandiri secara ekonomi. Juga, ekosistem terumbu karang di sini terus terjaga, demikian ujar Pak Sudirman, Motivator Desa Waha, yang bersama masyarakat sebuah lembaga setempat pariwisata berhasil berbasis Mulai peresmiannya, WTC yang baru menyiapkan 5 rumah telah dikunjungi cukup banyak wisatawan. Promosi dilakukan melalui radio, internet,dan penyebaran brosur ke agen perjalanan di dalam wilayah Sulawesi Tenggara Ide awal datang dari masyarakat sendiri yang melihat kondisi Daerah Perlindungan Laut (DPL) di desanya menyimpan kekayaan baik terumbu karang maupun beraneka ragam jenis ikan. Selain itu peninggalan bersejarah mercusuar Belanda yang berdiri kokoh di atas bukit Desa Waha telah lama menjadi tujuan wisatawan maupun ke luar daerah. Dengan mematok harga sangat terjangkau,yaitu antara Rp 80.000 Rp 100.000 per orang per malam, wisatawan dapat menikmati keindahan laut Desa Waha sekaligus mengalamikehidupan bersama penduduk setempat.Pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan koordinasi dari saya, Ujar Pak Sudirman. membuka Waha Tourism Community (WTC), masyarakat, pada 9 Januari 2011. wisata yang memadai seperti rumah tinggal dan kendaraan. Masyarakat pun dilatih agar siap menerima wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

pemerintah pusat melalui Coral Reef Rehabilitation and Management Program phase II (COREMAP II). Program ini memastikan agar keseimbangan antara upaya pelestarian terumbu karang dengan pembangunan daerah tetap terjaga.

Mr. Sudirman (Hp:085241857674) (Motivator Desa Waha, Program Coremap II, Kab. Watobi)
Mereka yang telah memiliki mata pencaharian produk-produk altenatif kini merasa terutama sangat terbantu, karena pemasaran mereka makanan tradisional, lebih mudah. Mereka tak perlu lagi berjualan di pasar, cukup menyetorkan ke WTC untuk dikonsumsi para pengunjung & untuk melanjutkan butuh bantuan dari berbagai pihakungkap Pak Sudirman.

GAMBARAN DAERAH PERLINDUNGAN LAUT (DPL)


Daerah Perlindungan laut (DPL) desa Waha terletak di Ogu Ulu-ulu dengan karakteristik pesisir terdiri dari vegetasi pohon kelapa dengan pantai yang berpasir putih. Panjang Reef Flat lokasi ini adalah 150 meter dengan kondisi dasar perairan yang landai dan didominasi Soft Coral, Millepora dichotoma, Thallasia dan Siringodium. Kemiringan Reef Slope sekitar 75O 85O dengan biota karang yang mendominasi adalah Acropora clatharata, Pachyseris speciosa, Soft Coral dan Tubastrea faulkneri serta biota lain adalah Hidroyd. Pada kedalaman 30 meter kisaran pertumbuhan terumbu karang sudah mulai jarang dimana hanya terdapat spesies dengan pertumbuhan karang sub masiv dan encrusting. Visibility perairan pada lokasi ini adalah 25 meter.

Rata-rata persentase tutupan karang hidup pada DPL Desa waha Kec. Wangi-Wangi adalah 69.5% (kategori bagus) yang didominasi oleh kelompok bentik terumbu karang Non Acropora 50%, Acropora 20% dan SC 3% (Pachyseris speciosa, Pachyseris speciosa, Tubastrea micrantha dan Leptoseris

TRIANGLE POTENSI WTC (ALAM, MANUSIA & BUDAYA)

FASILITAS & TRIP YANG DISIAPKAN PENGINAPAN (HOMESTAY) DAN PAKET MAKAN TRADISIONAL ALAT SNORKELING, DIVING DAN PELAMPUNG (WISATA BAHARI) HOME KARAOKE PANTAI (WISATA PANTAI) SPEED BOAT DAN KAPAL (Turtle & Body Batang) KURSUS & STUDY EKOSISTEM PESISIR) PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PENGENALAN

TRIP MELIHAT LUMBA-LUMBA (CETACEAN) MELIHAT SEJARAH PENINGGALAN DARI BELANDA DI PUNCAK WAHA (MENARA SUAR TAHUN 1902)

Created by Hardin (CRITC Coremap II Kab. Wakatobi)

Anda mungkin juga menyukai