Anda di halaman 1dari 1

Hakikat manusia menurut psikologi Islam Manusia sebagai makhluk psikis menurut Imam Ghazali ada empat unsur-unsur

kejiwaan yang terdiri atas: 1. Qalbu. Qalbu mempunyai dua arti yaitu fisik dan metafisik. Qalu dalam arti fisik adalah jantung, berupa segumpal daging berbentuk lonjong, terletak di dalam dada sebelah kiri. Sedangkan dalam arti metafisik dinyatakan sebagai karunia Tuhan yang halus, bersifat ruhaniyah dan ketuhanan, yang mempunyai hubungan dengan jantung. Qalbu yang halus dan indah inilah hakikat kemanusiaan yang mengenal dan mengetahui segalanya, serta menjadi sasaran perintah, cela, hukuman dan tuntutan Tuhan. 2. Kognisi ruh. Yang diartikan sebagai nyawa atau sumber hidup dan diartikan sebagai suatu yang halus dan indah dalam diri manusia yang mengetahui dan mengenal segalanya seperti halnya qalbu dalam arti metafisik. 3. Nafsu. Nafsu terbagi menjadi tiga yaitu nafsu mutmainnah yang memberi ketenangan batin, nafsu amarah yang mendorong kepada tindakan negatif, nafsu lawwamah yang menyadarkan manusia dari kesalahan hingga timbul penyesalan. Nafsu mencakup gejala ambang sadar dan yang berada di bawah ambang sadar. Sedangkan qalbu sebagai wadah dari gejala ambang sadar manusia. 4. Akal. Yaitu daya pikir atau potensi intelligensi manusia yang mencakup dorongan moral untuk melakukan kebaikan dan menghindarkan dari kesalahan karena adanya kemampuan manusia untuk berpikir dan memahami persoalan.[3]

Anda mungkin juga menyukai