MATERI I
Bekerjasama dengan Kolega dan Pelanggan
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare yang artinya sama. Jadi, secara etimologis komunikasi berarti proses untuk memperoleh pengertian yang sama. Berdasarkan pengertian praktisnya komunikasi adalah suatu proses pengiriman atau penerimaan informasi antara dua orang atau lebih dengan menggunakan cara yang tepat, sehingga informasi, berita atau pesan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Menurut Redfield, komunikasi terdiri dari lima unsur yaitu: Communicator
Messages
Transmits
Communicatee
Respone
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Jenis komunikasi menurut lawan bicara ~ Komunikasi pribadi ~ Komunikasi umum
Jenis komunikasi menurut jumlah orang yang berkomunikasi ~ Komunikasi perseorangan ~ Komunikasi kelompok
Jenis komunikasi menurut cara penyampaian ~ Komunikasi lisan (secara langsung dan tidak langsung) ~ Komunikasi tertulis (gambar atau foto, surat, naskah)
Jenis komunikasi menurut tujuan ~ Komunikasi untuk memberi perintah ~ Komunikasi untuk memberi nasehat atau ucapan selamat ~ Komunikasi untuk memberi saran atau kritik ~ Komunikasi untuk berpidato atau ceramah ~ Komunikasi untuk rapat atau meeting ~ Komunikasi untuk Perundingan ~ Komunikasi untuk wawancara
Jenis komunikasi menurut prosesnya Komunikasi langsung (tanpa perantara atau mediator) Komunikasi tidak langsung (menggunakan mediator) Jenis komunikasi menurut perilaku Komunikasi formal (lisan maupun tertulis) Komunikasi informal (lisan maupun tertulis) Komunikasi non formal (lisan maupun tertulis) Jenis komunikasi menurut ruang lingkup Komunikasi internal (berlangsung dalam suatu organisasi) Komunikasi eksternal (berlangsung antara pihak yang berada di dalam organisasi dengan pihak luar) Jenis komunikasi menurut aliran informasi Komunikasi vertical kebawah (top-down) Komunikasi vertical keatas (botton-up) Komunikasi horizontal Komunikasi diagonal Komunikasi satu arah dan dua arah
Jenis komunikasi menurut jaringan Komunikasi menurut jaringan kerja rantai Komunikasi menurut jaringan kerja lingkaran Komunikasi menurut jaringan kerja bintang atau roda Jenis komunikasi menurut total hubungan Komunikasi menurut hubungan tunggal langsung (antara seorang dengan seorang bawahannya) Komunikasi menurut hubungan kelompok langsung. Komunikasi menurut hubungan silang
AZAS-AZAS KOMUNIKASI
Kemudahan dalam pengiriman informasi Informasi mudah dimengerti Kesamaan Pengertian Penggunaan Alat komunikasi yang sederhana Bermanfaat dan menguntungkan
FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI
Secara umum terdapat tujuh factor komunikasi, yang dikenal dengan sebutan the seven es communication, yaitu:
Credibility (kepercayaan) Context (perhubungan) Content (kepuasan) Clarity (kejelasan) Continuity & consistency (kesinambungan dan konsisten) Capability of audience (kemampuan komunikan) Channel of distribution (saluran pengiriman berita)
Teknik Berbicara
Teknik berbicara menyangkut cara dan kemampuan seseorang dalam mengutarakan pendapat, pikiran, dan perasaannya melalui kata-kata yang baik dan benar sesuai dengan kaidah kebahasaan, sehingga hal-hal yang diucapkan dapat dimengerti oleh lawan bicara. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam teknik berbicara yang baik/efektif.
PRINSIP MOTIVASI
Agar cara berbicara kita efektif dan dimengerti oleh orang lain, maka dalam berbicara harus memperhatikan: Dorongan kebutuhan Menghargai pendengar Memanfaatkan dorongan rasa ingintahu
Penyajian isi pembicaraan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: pendahuluan, isi atau materi, dan penutup.
Dengan teknik pola penyajian berarti pembicaraan dimulai dengan isi materi pembicaraan. Terdapat beberapa macam pola yang dapat dipakai dalam menyajikan materi pembicaraan, yaitu: Pola waktu (time order) dan pola tempat (space order), maksudnya penyajian materi pembicaraan disesuaikan kondisi waktu dan tempat. Pola pemecahan masalah, artinya penyajian materi pembicaraan dilakukan dengan berbagai cara tergantung tujuan yang ingin dicapai, seperti melalui symposium, seminar, rapat kerja, dan konggres. Pola topik order, artinya materi pembicaraan dibagi dalam topik-topik yang dibahas atau dibicarakan secara mendetail. Masing-masing topik dibicarakan oleh kelompok lain dan selanjutnya dibuat suatu rangkuman. Pola aspek, artinya penyajian materi pembicaraan ditinjau dari berbagai aspek atau segi, seperti segi tempat, kejelasan, konsekuensi, waktu, dan kecukupan.
GAYA BICARA
Gaya bicara adalah cara berbicara yang dapat menimbulkan daya tarik bagi para pendengar. Berikut ini disajikan bermacam-macam gaya bicara yang dapat dilakukan oleh pembicara, yaitu: Gaya berbicara dengan gaya bahasa, adalah cara berbicara dengan menggunakan pilihan kata, ungkapan atau hubungan suara. Gaya berbicara dengan mimik, adalah cara berbicara dengan menggunakan gerak air muka atau wajah si pembicara. Gaya berbicara dengan pantomimic, adalah cara berbicara dengan menggunakan gerak anggota badan, seperti dengan menggeleng-gelengkan kepala atau menganggukkan kepala. Gaya berbicara dengan gerak campuran, adalah cara berbicara dengan menggunakan mimik dan pantomimic.
Tone Understanding
Rate Enunciation
= nada = pengertian
= kecepatan = lafal ucapan
Sebagai pengirim berita atau pesan, komunikator harus berusaha mengemukakan hal-hal yang terkandung dalam pikirannya secara jelas kepada pihak yang menerima berita, sehingga komunikan mudah dan cepat untuk memahami dan menaggapinya. Dalam menyampaikan berita atau pesan, komunikator harus memperhatikan dengan siapa atau kepada siapa pesan itu disampaikan. Penyampaian berita atau pesan sudah barang tentu harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan pengalaman pihak penerima berita.
Adapun faktor-faktor penyebab konflik tersebut adalah: Perbedaan kepribadian Perbedaan cara pandang Perbedaan tujuan dan kepentingan Perbedaan pemahaman
Hindari sumber konflik Netralisasi sikap Ubah sikap kita Blending atau mengurangi perbedaan yang ada Understanding (memecahkan masalah bersamasama)
Terima Kasih
Isi berita atau pesan harus jelas, sehingga apa yang dimaksud oleh pengirim berita dapat diterima oleh pihak penerima berita. Berita atau pesan dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, seperti perintah, permintaan, pendapat, saran atau usul, dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan/gambar/kode dan lain-lain.
Pihak penerima berita harus memberikan tanggapan terhadap berita atau pesan yang diterimanya. Sebagai penerima berita atau pesan tentu saja harus harus menafsirkan berita/pesan yang diterima seperti yang dimaksud oleh pihak pengirim berita.
Proses pengiriman berita menyangkut sarana dan media yang dipakai dalam mengirim berita atau pesan. Sarana dan media yang diperlukan dan digunakan dalam proses komunikasi tergantung pada jenis dan sifat berita atau pesan yang akan disampaikan.
Reaksi atau tanggapan yang diberikan oleh pihak penerima berita disebut respon atau umpan balik. Dengan adanya tanggapan dari pihak penerima berita maka komunikator akan dapat mengetahui apakah berita yang dikirim tersebut sampai dan dimengerti atau tidak oleh pihak komunikan. Dengan adanya respon atau feed back dari pihak komunikan maka akan terjadi proses komunikasi dua arah yang dikenal dengan sebutan two ways communication.
PELAYANAN PRIMA
Menyediakan Bantuan Kepada Pelanggan
Pendekatan inspeksi Pendekatan statistikal Pendekatan jaminan kualitas Pendekatan manajemen strategis Obsesi kualitas menyeluruh
kualitas
PELANGGAN
Pelanggan adalah mahluk indvidu sekaligus sosial, maka faktor-faktor yang melingkupinya akan dibahas sebagai berikut : Individu Lingkungan keluarga Lingkungan masyarakat Budaya kota dan desa Ekonomi Idiologi/Agama Tata Nilai Status sosial
INDIVIDU
Belanja untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri Mengharapkan kepuasan pelayanan dan produk Kelas sosial, di antaranya dilihat dari tingkat penghasilan dan pendidikan Pembelian dipengaruhi situasi dan kondisi serta daya beli dari individu
back
LINGKUNGAN KELUARGA
Belanja mewakili keluarga, meskipun dilakukan seseorang Keluarga, adalah lingkungan terdekat yang sangat mempengaruhi nilai perilaku seseorang, maka Pembelian dipengaruhi anggota keluarga Kepuasan atas produk untuk seluruh keluarga yang diwakili Pembelian produk lebih banyak
back
LINGKUNGAN MASYARAKAT
Belanja produk secara psikologis dipengaruhi lingkungan tempat tinggal atau tetangga lingkungan perumahan Produk yang dibeli dipengaruhi gengsi Pembelian produk mengacu pada merk yang dibeli tetangga
back
Budaya Desa
Pembelian produk kurang dipengaruhi media promosi Pembelian produk sesuai dengan lingkungan pedesaan Informasi tentang produk lambat diketahui, kurang cepat tersedia Sumber informasi dalam jumlah terbatas
back
EKONOMI
Seseorang yang hidup dari kekayaan warisan Orang yang berhasil dalam usaha atau profesinya sehingga tingkat ekonominya dikatakan kelas menengah Para pekerja kantoran (kerah putih) yang bergaji menengah Para pekerja standar, hanya sedikit di atas garis kemiskinan Pekerja tidak tetap atau tidak memiliki pekerjaan
back
TATA NILAI
Pembelian produk mengacu pada tata nilai budaya yang melingkupi seseorang Tata nilai tiap orang yang berasal dari daerah yang berbeda akan menampilkan pola pembelian yang berbeda Nilai budaya Indonesia akan berbeda dengan orang luar negeri, menyebabkan pola konsumsi yang berbeda pula
back
Status Sosial
back
Status sosial akan mempengaruhi pembelian produk Setiap penyandang status sosial yang berbeda, pembelian produk berbeda pula Seiring naiknya pendapatan seseorang, maka pembelian akan meningkat
Memberikan perhatian kepada pelanggan dengan menggunakan tutur bahasa yang baik dan menarik. Mempelajari terlebih dahulu harapan, kebutuhan, perasaan, dan karakter pelanggan. Mendengarkan pendapat pelanggan, dengan ramah dan penuh perhatian, kemudian menjelaskan manfaat produk yang telah menjadi perhatiannya.
Penampilan serasi dengan cara berhias Penampilan serasi dengan cara berbusana yang baik Penampilan serasi dengan ekspresi wajah
Melayani pelanggan secara terhormat Melayani pelanggan dengan menghindari sikap apriori Menghindari sikap mencari atau memanfaatkan kelemahan pelanggan
Selain tiga tipe pelanggan tersebut, pelanggan dapat pula dikelompokkan sebagai berikut.
Pelanggan pria Pelanggan wanita Pelanggan remaja Pelanggan lanjut usia Pelanggan pendiam Pelanggan yang suka berbicara
Pelanggan gugup Pelanggan ragu Pelanggan Pelanggan Pelanggan curiga Pelanggan angkuh
yang
yang ragupembantah yang sadar yang yang
Mencatat pesanan pelanggan Pencatatan kebutuhan pelanggan Waktu kebutuhan pelanggan Penegasan kembali kebutuhan pelanggan Mewujudkan kebutuhan pelanggan Mengucapkan terima kasih dengan harapan pelanggan kembali
TIPE KEPRIBADIAN
Berdasarkan fungsinya, terdapat empat tipe kepribadian, yaitu: Kepribadian rasional, adalah kepribadian yang dipengaruhi oleh akal sehat. Kepribadian intuitif, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh firasat atau perasaan kira-kira. Kepribadian, emosional, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh perasaan. Kepribadian sensitive, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh kekuatan panca indera sehingga cepat bereaksi.
Berdasarkan reaksinya terhadap lingkungan Kepribadian ekstrovet, yaitu kepribadian yang bersifat terbuka, berorientasi ke dunia luar, sehingga sifatnya ramah, senang bergaul, dan mudah menyesuaikan diri. Kepribadian introvet, yaitu kepribadian yang bersifat tertutup dan berorientasi kepada diri sendiri, sehingga sifatnya pendiam, jarang bergaul, suka menyendiri, dan sukar menyesuaiakan diri. Kepribadian ambivert, yaitu kepribadian campuran yang tidak dapat digolongkan ke dalam kedua tipe tersebut diatas oleh karena sifatnya bervariasi.
Arti kepribadian Secara umum kepribadian adalah semua corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
mata pelajaran jurusan kesenian pekerjaan ilmu pengetahuan olah raga keterampilan kegiatan tert]
Simbol enneagram (sembilan titik energi alami) adalah berupa lingkaran dengan sembilan titik geometris yang memiliki sembilan tipe dasar kepribadian manusia serta hubungan antar pribadi yang kompleks
Tipe pekerja
kepribadian orang yang selalu mengejar kesempurnaan hidup. Pribadi dengan tipe ini biasanya memperhatikan segala sesuatu secara mendetail. Orang ini tidak mudah menyerah, walaupun harus menanggung beban sangat berat. Namun karena ia menuntut setiap orang juga seperti dirinya, sehingga cenderung mencari-cari kesalahan orang lain.
Tipe penolong
orang-orang yang memiliki kepribadian amat bersahabat, penuh perhatian, dan rela melayani sesamanya. Orang ini selalu berusaha keras untuk berbuat baik kepada orang lain. Namun jika ia dikecewakan atau dikritik karena terlalu mencampuri urusan orang lain ia akan marah. Alam bawah sadarnya selalu dihantui oleh rasa ketakutan terbuang dari lingkungannya. Oleh karena itu, ia akan selalu berusaha agar hidupnya menjadi berarti bagi orang lain.
Tipe Motivator
tipe kepribadian yang sangat terobsesi dengan prinsip-prinsip efisiensi. Orang tipe ini cenderung menetapkan target yang tinggi dengan bekerja efisien guna mencapai sukses. Kalau perlu, ia tidak segan-segan mengesampingkan kepentingan keluarga, bahkan kesehatannya. Sering kali tindakannya menimbulkan dampak terhadap lingkungan kerjanya. Sebab ia menuntut kadar komitmen yang sama terhadap para bawahannya. Padahal dengan tuntutannya yang terkadang menyiksa orang-orang disekitarnya, mereka justru sering menderita strees
Tipe Individualis
tipe orang yang selalu menempatkan keunikan diri, kreativitas, dan emosi diri pada tingkat yang paling tinggi. Ia melihat dirinya sebagai insan yang berbeda dengan orang lain. Orang ini tidak senang pada halhal yang bersifat biasa-biasa saja. Ia terobsesi bekerja dengan caranya sendiri yang unik, sehingga lebih suka menutup pintu untuk kerja sama dengan orang lain. Orang seperti ini kalau diberi kebebasan akan cenderung terisolasi dari lingkungan sekitarnya.
Tipe Pemikir
tipe orang yang rasional, biasanya pintar, berpikir analitis dan tegas dalam mengambil keputusan, akan tetapi miskin dalam pergaulan. Jangankan meluangkan waktu untuk bertukar pikiran dan perasaan dengan orang lain, perhatiannya hanya pada bidangnya saja serta terlalu ambisius dalam mengejar ilmu. Sayangnya meskipun intelektualitasnya tidak diragukan akan tetapi malas bekerja.
Tipe Loyalitas
tipe pribadi yang bisa dipercaya, jujur, dan bertindak tegas sesuai hukum atau norma yang berlaku. Pembawaannya cenderung sangat hati-hati dan selalu cemas. Perasaan ini terbawa terus dalam pekerjaan dan lingkungannya. Biasanya ia dihantui oleh rasa ketakutan dan kecemasan agar tidak berbuat kesalahan. Apabila kecemasan itu tidak terkontrol, ia tidak akan mampu membuat keputusan atau bertindak sesuai perasaan dan pikiran sehatnya.
Tipe Antusiastis
tipe pribadi yang selalu bersikap optimistis akan masa depannya meskipun dalam kondisi buruk sekalipun. Orang ini akan berusaha menghindari strees. Namun jika situasi semakin memburuk dengan mudah ia berubah, banting stir untuk memilih pekerjaan lain yang dianggap lebih baik. Meskipun hidupnya tidak selalu berhasil, ia susah memerima kegagalan atau penderitaan. Orang seperti ini harus dilatih untuk menerima kegagalan, sehingga mereka tidak akan jatuh ke dalam obsesi keberhasilan terus menerus.
Tipe Pemimpin
tipe orang yang memiliki kekuatan atau kemampuan yang tinggi untuk mempengaruhi orang lain, akan tetapi cenderung kejam terhadap dunia sekitarnya. Orang ini tidak mau kompromi dengan apa yang telah diyakininya. Apabila memegang kekuasaan bisa berbahaya, karena cenderung bersifat otoriter. Ia terobsesi oleh suatu prinsip keadilan, sehingga akan membanggakan dirinya sebagai orang yang menguasai rasa keadilan. Berpegang pada kebenaran yang diyakininya, ia akan berjuang untuk memperbaiki ketidak adilan di lingkungannya. Di lain sisi, kegigihannya menenamkan keadilan kepada pihak lain menutup telinganya sendiri untuk mendengarkan pendapat orang lain yang berbeda, sehingga sering terjerat dalam banyak konflik.
Menghindari gaya bicara yang negatif Berani bertanggung jawab Mengembangkan dinamika pribadi Mengembangka kemampuan menggunakan bahasa verbal dan nonverbal Mengembangkan pengetahuan Bersikap fleksibel terhadap berbagai perubahan.
Tata Krama
pengertian etika dan tatakrama pergaulan berarti sopan santun atau tata sopan santun antarsesama manusia. Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering menimbulkan perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam pergaulan dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita. "A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time. It makes no difference how wealthy or how poor a person is, as a human being, he or she is entiled to sympathy and respect". (Lady Troubridge, "The Book of Etiquette")
Tata krama berkenalan Tata krama bertamu Tata krama berbicara Tatakrama makan Tata krama dalam menggunakan sarana umum, dan lain-lain.
Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua. Umumnya seorang pria diperkenalkan kepada wanita. Wanita diperkenalkan kepada pria, apabila pria itu orang penting yang perlu dihormati, seperti: Kepala Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar negara asing,Ulama/Tokoh agama, atau pria jauh lebih tua dari wanita (+ 20 tahun).
Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk menyambut tamu-tamu. Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus berdiri dan mengantar tamu sampai di pintu.
Berdiri Dari Tempat Duduk: Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan, kecuali bila menghadapi orang-orang yang pantas dihormati.
Khusus Pria : o Harus berdiri dari tempat duduk: - Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita). - Bila seorang wanita masuk dalam ruangan. - Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk. - Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat.
Waktu bertamu sedapat mungkin dibatasi, mengingat teman yang kita kunjungi mungkin punya tugas-tugas tertentu yang harus diselesaikan atau dikerjakan walaupun keinginan bertamu masih ada. Bila datang dengan kendaraan, hindari untuk membunyikan tuter di muka rumah yang kita datangi, atau membesarkan suara mesin kendaraan karena hal ini dapat mengganggu dan bahkan menjengkelkan orang yang punya rumah atau tetangga sekitarnya. Ketoklah pintu dengan sopan, tidak terlalu keras, atau tekanlah bell (jika ada) dengan tidak terlalu lama,sehingga tidak mengejutkan atau menjengkelkan yang punya rumah. Hindarilah bertamu pada malam hari, terutama di atas jam 9.00 malam. Jika teman anda berlawanan jenis, bawalah teman lain ketika anda akan bertamu ke rumahnya. Hal ini perlu untuk menghindari fitnah yang akan timbul dari orangorang di sekitar kita.
Berbicaralah selalu dengan sopan, baik kepada teman, pada dosen, dan terlebih lagi kepada orang tua kita sendiri. Walaupun dalam keadaan kesal dan penuh emosi, norma-norma kesopanan tetap bisa di pertahankan. Pilihlah katakata yang tepat dan menyenangkan. Dalam berkomunikasi dengan orang lain, topik pembicaraan, tidak hanya menarik bagi kita sendiri, tetapi pikirkan pula minat dan kesukaan orang lain, kesempatan bagi orang lain untuk berpartisipasi dalam pembicaraan itu juga harus dipertimbangkan.
Mengingat negara kita terdiri dari ratusan suku bangsa atau ethnic group dengan bahasa-bahasa yang berbeda-beda pula, maka dalam berbicara secara berkelompok, bahasa yang digunakan juga harus menjadi perhatian pula. Gunakanlah bahasa yang dapat diterima oleh semua orang dalam kelompok itu atau gunakan bahasa nasional. Jangan membuang muka kepada lawan bicara, dan tunjukkan perhatian anda dalam kontak bicara.
Memotong pembicaraan orang lain. Memonopoli pembicaraan atau percakapan. Membual tentang diri sendiri. Membicarakan hal-hal yang dapat menimbulkan pertentangan. Pembicaraan tentang penyakit, kematian, dll. Menanyakan harga barang orang lain. Menanyakan masalah yang sifatnya pribadi. Gosip/berita yang belum tentu kebenarannya.
Topik pembicaraan yang baik: Kebudayaan, adat istiadat, olah raga, sejarah, dan hal-hal yang aktual.
Lanjutan
Hendaknya menyesuaikan diri dengan kebiasaan atau adat istiadat diri dengan kebiasaan atau adat istiadat di tempat kita berada. Bila hendak duduk usahakanlah masuk ke kursi dari arah kiri kursi, dan begitu pula hendak keluar. Tarik atau geserlah kursi dengan perlahan-lahan dan sesuaikan jaraknya dari meja. Apabila serbet makan disediakan, serbet tersebut kita buka dari lipatannya dan diletakkan dipangkuan agar makanan yang mungkin terjatuh tidak langsung kepakaian. Serbet tersebut juga dapat digunakan sebagai pengusap bibir, tetapi tidak untuk keperluan lain seperti penghapus keringat. Di waktu makan, cicipilah makanan dengan tidak berbunyi keras, dan usahakan agar kita tidak tersendawa di waktu sedang makan. Hindari pula berbicara yang terlalu banyak dan keras, terutama dengan orang-orang yang duduk berjauhan dengan kita. Bicaralah seperlunya dan pelan-pelan dengan orang-orang yang berdekatan duduk.
Angkatlah makanan dari piring dengan sendok atau garpu, bukan mulut yang didekatkan ke piring. Jika sop salah satu jenis hidangan, cicipilah sop itu terlebih dahulu, baru disusul dengan makanan yang lain. Menunggu hidangan selanjutnya, sendok dan garpu letakkan dipiring dan setelah selesai makan sendok dan garpu diletakkan tertelungkup. Jika kita terpaksa batuk atau bersin diwaktu sedang makan, tutuplah mulut dengan tangan atau serbet. Begitu pula jika kita hendak membersihkan gigi dari sisa makanan, gunakan tusuk gigi yang telah disediakan sambil menutup mulut kita dengan tangan atau serbet.
Bila sudah hendak meninggalkan ruang makan, dekatkanlah kursi kembali ke meja seperti biasa.
Biasakanlah berdoa atau mensyukuri nikmat Tuhan sebelum dan sesudah makan menurut agama kita masing-masing. Apabila makan resmi bersama dihidangkan atau dilayani dengan cara France dinner makanan dan minuman diambil sendiri-sendiri (self sevice). Tempat duduk untuk makan dapat dipilih secara bebas atau makanan dapat dicicipi sambil berdiri. Selesai makan dan minum, piring dan gelas yang kita gunakan di letakkan ketempat yang sudah disediakan.
Kinetik
Kinetik adalah perilaku tubuh yang meliputi gerak badan, gerak tangan, ekspresi wajah, gerak mata, dan lain-lain. Kinetik juga menyangkut ciri-ciri fisik, seperti keadaan jasmani, tinggi badan, berat badan, bentuk badan, dan penampilan tubuh secara umum
Paralinguistik
Paralinguistik dapat memperkaya informasi tentang keadaan emosi, pikiran, dan sikap seseorang atau dapat pula menunjukkan bagaimana suatu penbicaraan disampaikan. Beberapa isyarat vokal dalam paralinguistic, meliputi tingkat bunyi suara dan kelancaran dalam bicara.
Prosemik
Prosemik erat hubungannya dengan pengaruh keadaan diri dan lingkungannya. Dalam komunikasi, prosemik meliputi penggunaan ruangan, pengaturan mebeler, pengaturan tempat duduk, serta jarak antara komunikator dan komunikan.
Lakukan basa basi sejenak sebelum acara makan dimulai. Cari tahu hobi, minat atau kegemaran kolega, sehingga Anda mudah membuka percakapan. Janganlah membicarakan masalah yang sensitive, seperti masalah pribadi atau masalah politik yang dapat menimbulkan salah paham. Apabila mengundang lebih dari satu rekan bisnis, pembicaraan jangan hanya terfokus pada satu orang. Libatkan rekan bisnis yang lain agar tidak ada yang merasa diabaikan. Basa-basi jangan terlalu meluas, mulailah masuk pada permasalahan bisnis yang dibicarakan.
Berbicaralah secara teratur dan sopan setelah makan ditelan dan bibir sudah diusap bersih oleh serbet. Pada waktu berbicara, sebaiknya mulut dibuka secukupnya, gigi hendaknya tidak tampak terkancing, karena hal ini akan membuat suara kurang terdengar. Waktu berbicara hendaknya Anda mengambil jarak sesuai dengan orang yang Anda ajak bicara, dalam arti tidak terlalu dekat atau tidak terlalu jauh. Aturlah irama atau kecepatan makan Anda secara baik, jangan terlalu cepat atau terlalu lamban. Sebab hal yang utama dalam jamuan bisnis bukan mengahbiskan hidanagan, melainkan mengutarakan maksud Anda mengundang atau diundang rekan bisnis.
Cara bersolek dan menggunakan perhiasan perlu sekali diperhatikan agar penampilan kita menarik dan tidak terkesan norak atau seronok. Apabila bersolek hendaknya tidak terlalu berlebihan. Perlu dihindari penggunaan kosmetik secara berlebihan. Bersolek untuk pergi ke tempat kerja, ke sekolah atau ke pesta tentu saja tidak sama. Bersolek untuk pergi ke tempat kerja atau ke sekolah hendaknya sekedarnya saja. Dalam hal menggunakan perhiasan pun hendaknya tidak berlebihan agar tidak menimbulkan kesan seolah-olah kita menjadi etalase berjalan. Perhiasan, seperti anting-anting, kalung, gelang, cincin, tas, arloji, dan ikat pinggang hendaknya tidak berlebihan. Apalagi jika memakai perhiasan emas berlebihan tentu saja akan memancing timbulnya tindak kejahatan
Pilih bahan dengan teliti, cari bahan yang nyaman dipakai, hindari bahan yang mudah terbakar atau panas dipakai. Pilih model pakaian, disesuaikan dengan keadaan jasmani, warna kulit, keperluan, iklim, jenis pekerjaan, serasi, bersih, tidak terlalu sempit dan tidak terlalu longgar, karena akan mengganggu gerakan dalam bekerja. Hindari celana panjang yang terlalu panjang dan terlalu lebar di bagian bawah, karena akan mengganggu ketika berjalan, bahkan mudah terkait atau jatuh. Dasi, dapat digunakan untuk pekerjaan yang dilakukan di kantor atau bagian pemasaran barang atau jasa, bukan di pabrik bagian produksi karena juntaian dasi dapat tergulung pada benda yang berputar atau terjepit. Pilihlah sepatu yang nyaman dipakai, gunakan sepatu untuk mengamankan kaki dari benda jatuh atau benda tajam kecil atau tergelincir pada waktu kerja. Penggunaan model sepatu disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
Perhiasan atau aksesoris, seperti cincin, kalung, gelang, jam tangan, sebaiknya tidak dipakai pada waktu kerja di dalam bengkel atau ruang produksi, sebab benda tersebut mudah sekali terkait oleh peralatan yang berputar atau bergerak pada alat elektrik yang bermagnet, terutama dapat menyebabkan tidak bebasnya bergerak, serta mengakibatkan rasa sakit pada waktu tangan atau jari menggunakan peralatan. sarung tangan, digunakan untuk membantu pekerjaan yang berhubungan dengan panas, tajam atau licin juga digunakan sebagai sarana isolator untuk pekerjaan listrik. Kacamata, digunakan untuk melindungi mata dari bahaya sinar yang tajam, serpihan benda kerja dan debu. Gunakan kacamata sesuai dengan jenis pekerjaan.
Ketampanan seorang pria lebih ditentukan oleh sifat kepribadian yang penuh wibawa, tanggung jawab, percaya diri, siap sedia melindungi, kejantanan, sikap sportif atau kesatria, kepekaan rasa, dan sikap rela berkorban Kecantikan seorang wanita tidak ditentukan oleh parasnya yang cantik dan bukan pula karena tubuhnya yang molek. Kecantikan seorang wanita itu sangat ditentukan oleh sifat-sifat kepribadiannya yang baik dan menarik, antara lain jujur, setia, ramah, halus tutur bahasanya, sesual, feminim, percaya diri, mandiri, dan keibuan
Perawatan tubuh, karena tubuh yang terawat akan memancarkan keindahan, pesona dan kecantikan. Kosmetika, dibutuhkan oleh pekerja wanita. Gunakan kosmetik seperlunya, jangan terlalu berlebihan. Pekerja pria pun perlu kosmetik, agar penampilannya lebih segar dan terawat. Kosmetik pria biasanya berupa, deodorant, parfum dan minyak rambut.
Di bawah ini terdapat beberapa cara mengangkat barang yang benar, sehingga dapat terhindar dari kecelakaan, antara lain : Mengangkat dengan punggung yang rata tidak boleh melengkung. Mengangkat dengan posisi punggung miring dan kepala tetap tegak. Mengangkat benda di lantai, mulailah dari bawah dengan posisi jongkok. Sedapat mungkin mengangkat benda dekat dengan badan. Posisi berdiri dalam keadaan aman. Posisi memegang benda kerja cukup kuat. Badan dalam posisi bebas bergerak.
Mengangkat dan memindahkan barang atau peralatan, maupun macammacam bahan dengan cara dan posisi yang tidak benar, akan mengakibatkan terkilir atau sakit punggung atau anggota badan lainnya. Untuk itu, jika mengangkat benda yang cukup berat usahakan posisi punggung lurus dan pergunakan otot paha sebagai tumpuan. Banyak kecelakaan atau kesakitan dan kelainan pada punggung, yang disebabkan oleh kesalahan pada waktu mengangkat benda yang kurang tepat maupun dalam posisi yang salah.