I.
II.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Outlook Ekonomi Indonesia Data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Potensi/Kekuatan Utama Reindustrilasi Rantai Nilai keterkaitan industri kimia terhadap industri strategis lainnya Pengembangan Klaster Industri Penyusunan RUU Bahan Kimia Pembangunan Pabrik Propellant Pendirian Otoritas Nasional Senjata Kimia Optimalisasi Pilot Plant Industri Kimia Huge Project Involvement (Tangguh dan Refinery Project)
III.
Rekomendasi
Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi dunia yang disegani, dimana Indonesia telah masuk dalam Kelompok Istimewa
APEC : Asian Pasific Econ. Coop. menguasai 56% Perekonomian Dunia BRICI : Brasil, Russia, India, China, Indonesia High Growth and Potential Market MIST : Mexico, Indonesia, South Korea, Turkey New Economic Emerging Countries
Namun demikian, kinerja ekspor nasional didominasi oleh bahan mentah (CPO, batubara, karet remah, migas, dsb) nilai tambah dinikmati oleh negara lain perlu peningkatan peran Industri sebagai sektor ekonomi produktif Sektor Industri sudah berperan serta sejak periode Repelita Perlu Reindustrialisasi untuk Rejuvinasi dan Reorientasi Program Tujuan utama adalah peningkatan nilai tambah produk primer menjadi aneka produk industri, khususnya Produk Industri Kimia Reindustrialisasi Kimia Nasional
3
Unit %
Juta USD/person
% %
Rupiah/USD
Note: * Based on published 2011 Indonesia national income & expenditure budget ** Based on published 2012 Government of Indonesias macroeconomic framework & main fiscal policy *** YTD Aug 2011
4
LAPANGAN USAHA 1). Makanan, Minuman dan Tembakau 2). Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki 3). Brg. kayu & Hasil hutan lainnya. 4). Kertas dan Barang cetakan 5). Pupuk, Kimia & Barang dari karet 6). Semen & Brg. Galian bukan logam 7). Logam Dasar Besi & Baja 8). Alat Angk., Mesin & Peralatannya 9). Barang lainnya Industri Non Migas
2005 2,75 1,31 -0,92 2,39 8,77 3,81 -3,70 12,38 2,61 5,86
2006 7,21 1,23 -0,66 2,09 4,48 0,53 4,73 7,55 3,62 5,27
2007 5,05 -3,68 -1,74 5,79 5,69 3,40 1,69 9,73 -2,82 5,15
2008 2,34 -3,64 3,45 -1,48 4,46 -1,49 -2,05 9,79 -0,96 4,05
2009 11,22 0,60 -1,38 6,34 1,64 -0,51 -4,26 -2,87 3,19 2,56
2010 2,78 1,77 -3,47 1,67 4,70 2,18 2,38 10,38 3,00 5,12
2011 9,19 7,52 0,35 1,50 3,95 7,19 13,06 7,00 1,82 6,83
Potensi Ketersediaan Bahan Baku: Indonesia dianugerahi kekayaan sumber bahan baku antara lain Bahan Baku industri Petrokimia, Oleokimia, Fine Chemical, coal-based industry, dan biomass-based industry sbb:
Cadangan total Minyak Bumi: 7.998,49 MMSTB Cadangan total Gas Bumi: 159, 63 TSCF Cadangan total Batubara : 104,8 Milyar Ton Produsen minyak sawit (CPO dan CPKO) terbesar di dunia: pada tahun 2011 mencapai 25,4 juta ton (lebih dari 75% masih diekspor mentah) Produsen biomassa (hasil samping) pertanian terbesar di dunia dengan potensi biomassa utama: sekam padi 20 Juta Ton, janggel jagung 15 Juta Ton dan Tandan Kosong sawit sebesar 15 Juta Ton.
Potensi pasar: pasar produk petrokimia cukup besar (penduduk Indonesia sekitar 237 juta jiwa dengan tingkat konsumsi plastik perkapita masih 9,5 kg). Potensi hilirisasi: Industri pengguna bahan baku kimia (tekstil, plastik kemasan, otomotif) untuk menghasilkan aneka industri diperkirakan tumbuh signifikan sesuai dengan pertumbuhan tingkat kesejahteraan masyarakat.
6
Industri Pangan Industri Sandang Industri Bahan Bangunan Industri Alat Transportasi Industri Pertambangan Industri Telekomunikasi Industri Farmasi
Industri Kimia/petrokimia
BASIS METANA (C1) BASIS OLEFIN
BASIS AROMATIK
Industri cat dan pewarna lainnya Industri Bahan Bakar Alternatif Industri Bahan Perekat Industri pelumas dan zat aditif
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pengembangan Klaster Industri Penyusunan RUU Bahan Kimia Pembangunan Pabrik Propellant Pendirian Otoritas Nasional Senjata Kimia Optimalisasi Pilot Plant Industri Kimia Huge Project Involvement (Tangguh dan Refinery Project)
Otoritas Nasional Senjata Kimia membutuhkan peran serta insinyur kimia dalam membantu aspek teknis, operasional, dan advokasi, terkait dengan implementasi Konvensi Senjata Kimia (KSK) dan inspeksi fasilitas produksi bahan kimia daftar yang mempunyai potensi untuk disalahgunakan sebagai senjata kimia.
13
Natural Gas
Polypropylene Polyethylene
Formaldehy de
Dimethyl Ether
The Development of Petrochemical Industrial Cluster in West Papua Is using Uncommited Gas Reserve from Tangguh Gas Field
Secara alamiah, industri akan berkumpul untuk mendapatkan keuntungan dari sisi sisi tersebut. Di Indonesia, proses alamiah tersebut sering kali berjalan lambat. Sehingga pada saat ini masih dalam tahap potential maupun latent cluster. Di sisi lain persaingan industri di tingkat global berjalan sangat cepat. Diperlukan lembaga yang memerankan fungsi akselerasi agar faktor faktor penguat terbentuknya klaster tersebut tumbuh lebih cepat dan berfungsi dengan baik (Working Cluster) . CoE dapat memposisikan diri sebagai akselerator yang mempercepat pertumbuhan pada sisi infrastruktur, tenaga kerja, jasa penunjang serta mempercepat respon terhadap peluang dan ancaman. Hal ini akan membuat klaster industri di Indonesia menjadi Working Cluster
16
Di Indonesia, proses alamiah tersebut sering kali berjalan lambat. Sehingga pada saat ini masih dalam tahap potential maupun latent cluster. Di sisi lain persaingan industri di tingkat global berjalan sangat cepat. Diperlukan lembaga yang memerankan fungsi akselerasi agar faktor faktor penguat terbentuknya klaster tersebut tumbuh lebih cepat dan berfungsi dengan baik (Working Cluster) . CoE dapat memposisikan diri sebagai akselerator yang mempercepat pertumbuhan pada sisi infrastruktur, tenaga kerja, jasa penunjang serta mempercepat respon terhadap peluang dan ancaman. Hal ini akan membuat klaster industri di Indonesia menjadi Working Cluster
Pusat Layanan Teknologi Pusat Inkubasi Teknologi Pusat Pelatihan dan Pembinaan SDM Pusat Riset dan Pengembanga n Produk
CENTER OF EXCELLENCE