Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

NIM : 1111600738 Nama : Achmad Ardiansyah Kelompok : XA

Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur 2012

KENDALI PINTU PERLINTASAN DAN PEMBERITAHUAN KEDATANGAN KERETA API OTOMATIS MENGGUNAKAN PARALLEL PORT
Achmad Ardiansyah, S.Kom Program Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur Jakarta, Indonesia ancahmaricah@gmail.com
Abstrak- Banyak penumpang harus menunggu dan bersiap-siap apabila kedatangan kereta api pada Stasiun Kereta Api kerena tidak adanya pemberitahuan waktu sebelumnya ketika kereta api akan datang. Dikarenakan penjadwalan yang ada, tidak sesuai dengan waktu kedatangan kereta api. Serta sistem komunikasi yang dilakukan atau proses pertukaran informasi masih bersifat sederhana apabila kereta api akan berangkat ke stasiun kereta api selanjutnya. Dengan bertujuan untuk memantau kedatangan kereta api pada pintu perlintasan supaya menutup palang pintu dan menyalahkan sirene secara otomatis ketika kereta api akan melewati pintu perlintasan, juga memberitahu penumpang kereta api melalui speaker apabila kereta api akan datang pada Stasiun Kereta Api. Juga dapat memberitahu ke stasiun kereta api selanjutnya bahwa kereta api sudah berangkat dari Stasiun Kereta Api dengan perantara SMS (Short Messaging Service). Interface yang digunakan ini menggunakan sensor optocoupler yang diletakkan sebelum atau sesudah pintu perlintasan pada bantalan rel kereta api, lalu informasi hasil pantauan tadi diolah menjadi instruksi yang sudah ditentukan. Untuk yang menghubungkan antara interface dengan personal komputer melalui parallel port menggunakan kabel data DB-25. Kata Kunci : parallel port, kereta api, Short Messaging Service, sensor optocoupler

sehingga penumpang kereta api harus selalu bersiap-siap apabila kereta api datang. c. Untuk pemberitahuan informasi kereta api menggunakan telepon apabila kereta api berangkat dari Stasiun Kereta Api, sehingga petugas harus selalu memberi informasi menggunakan telepon ke stasiun kereta api selanjutnya. Tujuan dari permasalahan tersebut ialah melengkapi aplikasi keselamatan otomatis Stasiun Kereta Api, dapat memberitahu stasiun kereta api selanjutnya melalui SMS (Short Messaging Service) ketika kereta api berangkat dari Stasiun Kereta Api sebelumnya dan supaya penumpang kereta api bisa mempersiapkan barang-barangnya ketika kereta api akan datang/tiba di Stasiun Kereta Api. II. LANDASAN TEORI

A. Parallel Port
Parallel port adalah antarmuka suatu dari sistem komputer yang berfungsi mentransfer data secara parallel. Port ini membolehkan kita memiliki masukan hingga 8 bit atau keluaran hingga 12 bit pada saat yang bersamaan, dengan hanya membutuhkan rangkaian eksternal sederhana untuk melakukan suatu tugas tertentu. Parallel dengan sistem pengiriman data digital, dimana beberapa bit data dikirim sekaligus pada satu waktu dengan menggunakan jalur terpisah. Jadi parallel port merupakan salah satu jenis soket pada personal komputer untuk berkomunikasi dengan peralatan luar untuk mengirim data digital. Parallel port, distandarisasi oleh standar IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) 1284 pada tahun 1994. Tujuan standarisasi ini adalah untuk mendesain driver dan peralatan yang baru sehingga kompatibel dengan peralatan lainnya dan standar parallel port sebelumnya. Standar ini membedakan model operasi sebagai berikut : Compatible mode, Nibble mode, Byte mode, EPP mode dan ECP mode.

I.

PENDAHULUAN

Kereta api merupakan salah satu alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat. Jumlah penumpang yang memakai transpotasi kereta api dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup besar terutama menjelang dan setelah lebaran. Stasiun Kereta Api merupakan salah satu tempat pemberentian kereta api. Serta sering terjadinya keterlambatan kereta api sehingga penumpang kereta api harus menunggu. Bertitik tolak dari hal tersebut, peningkatan mutu pelayanan dan mutu stasiun perlu ditingkatkan. Permasalahan yang terjadi sebagai berikut : a. Adanya kecelakaan di perlintasan palang kereta api pada Stasiun Kereta Api. b. Tidak adanya waktu pemberitahuan ketika kereta api akan tiba di Stasiun Kereta Api,

pesan ke handphone pengirim bahwa SMS gagal dikirimkan.

Gambar 1: Parallel port B. Optocoupler Optocoupler merupakan piranti elektronika yang berfungsi sebagai pemisah antara rangkaian power dengan rangkaian control. Optocoupler merupakan piranti elektronika yang berfungsi sebagai pemisah antara rangkaian power dengan rangkaian control. Optocoupler merupakan salah satu jenis komponen yang memanfaatkan sinar sebagai pemicu ON/OFF-nya. Opto berarti optic dan coupler berarti pemicu. Sehingga bisa diartikan bahwa optocoupler merupakan suatu komponen yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic optocoupler termasuk dalam sensor, dimana terdiri dari dua bagian yaitu transmitter dan receiver.

Gambar 3 : Skema cara kerja SMS D. Komunikasi Data Komunikasi data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Aturan komunikasi data antara lain: - Penghantar/pengirim adalah piranti yang mengirimkan data. - Penerima adalah piranti yang menerima data. - Data adalah informasi yang akan dipindahkan. - Media pengiriman adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data. - Protokol adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan. III. METODOLOGI Penelitian dilakukan dengan metode sarana dalam meneliti dan memahami obyek penelitian serta permasalahannya. Metode penelitian dilakukan sebagai berikut : 1) Perencanaan Perencanaan ini meliputi penentuan tujuan pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak aplikasi kendali pintu perlintasan dan pemberitahuan kedatangan kereta api otomatis serta perencanaan tampilan. 2) Analisis Tahap analisis merupakan kegiatan menguraikan fungsi-fungsi yang diharapkan dari perangkat keras dan perangkat lunak aplikasi kendali pintu perlintasan dan

Gambar 2 : Simbol Optocoupler C. Cara kerja SMS Pada proses pengiriman SMS dari handphone, SMS tersebut tidak langsung dikirim ke handphone tujuan, tetapi terlebih dahulu dikirim ke SMS Center (SMSC), kemudian dengan sistem store and forward SMS tersebut dikirimkan ke handphone tujuan. Jadi dengan keberadaan SMSC kita dapat mengetahui status SMS, apakah sudah terkirim atau gagal terkirim. Jika handphone tujuan dalam keadaan aktif dan berada dalam jangkauan, maka handphone tersebut mengirim konfirmasi ke SMSC bahwa SMS telah diterima, sebaliknya jika handphone tujuan mati atau di luar jangkauan, maka SMS akan disimpan di SMSC sampai periode validitas terpenuhi. Jika sampai periode validitas terpenuhi, SMSC akan mengirimkan

3)

4)

5)

6)

pemberitahuan kedatangan kereta api otomatis kedalam kompenen-kompenennya untuk menentukan dengan rinci fasilitas-fasilitas apa saja yang akan dilakukan oleh user pada aplikasi tersebut. Perancangan Pada tahap perancangan aplikasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil analisis yaitu dengan membuat desain secara menyeluruh, yang meliputi desain input, desain output, serta tampilan layarnya. Perancangan Pada tahap perancangan ini merupakan tindak lanjut dari hasil analisis yaitu dengan membuat desain interface aplikasi kendali pintu perlintasan dan pemberitahuan kedatangan kereta api otomatis secara menyeluruh yang meliputi kompenenkomponen elektronika yang dibutuhkan dalam alat tersebut. Implementasi Implementasi aplikasi dilakukan menetapkan desain aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak aplikasi kendali pintu perlintasan dan pemberitahuan kedatangan kereta api otomatis ini dengan melakukan penyusunan perangkat keras dan perangkat lunaknya yang merupakan hasil rancangan yang telah dibuat. Pengujian / Evaluasi Dalam kegiatan ini dilakukan pengujian dan pencatatan terhadap kemungkinan kesalahan yang terjadi untuk dapat dilakukan perbaikan.

apabila stasiun kereta api sebelumnya memberi informasi keberangkatan kereta api ke Stasiun Kereta Api. Jadi untuk itu petugas PPKA harus berkomunikasi menggunakan telepon dengan petugas palang pintu untuk menutup pintu perlintasan kereta api. Adanya kemungkinan kelalaian dari petugas PPKA atau petugas palang pintu saat berkerja, seperti petugas ingin pergi ke toilet atau lelahnya petugas, yang menjadi tidak adanya komunikasi antara petugas PPKA dengan petugas palang pintu ketika kereta api melewati pintu perlintasan yang mengakibatkan kecelakaan kereta api dengan kendaraan umum. Dengan demikian, kurangnya kenyamanan dan pelayanan penumpang untuk menggunakan transportasi kereta api pada Stasiun Kereta Api. Apabila masalah ini tidak diatasi akan mengakibatkan berkurangnya masyarakat yang menggunakan transportasi kereta api pada Stasiun Kereta Api. Serta petugas PPKA Stasiun Kereta Api harus selalu memberi informasi ketika kereta api berangkat dari Stasiun Kereta Api ke stasiun kereta api selanjutnya. Selain itu petugas PPKA dan petugas palang pintu harus siaga dan tetap berada di tempat kerja dalam melakukan pekerjaannya untuk memantau kedatangan/keberangkatan kereta api. B. Startegi Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan yang berfungsi untuk kendali pintu perlintasan dan pemberitahuan kedatangan kepada penumpang kereta api yang dilakukan secara otomatis. Sehingga meningkatkan mutu pelayanan dan aplikasi otomatis pada Stasiun Kereta Api. Dengan ini memudahkan petugas PPKA, petugas palang pintu dan penumpang kereta api pada Stasiun Kereta Api. Untuk itu pemberitahuan waktu kereta api akan tiba di Stasiun Kereta Api melalui speaker kepada penumpang kereta api supaya bersiap-siap. Petugas PPKA tidak lagi memberikan informasi ke stasiun kereta api selanjutnya menggunakan telepon. Karena ini memanfaatkan SMS untuk mengirim informasi ke stasiun kereta api selanjutnya ketika kereta api berangkat dari Stasiun Kereta Api secara otomatis. Sehingga memudahkan petugas PPKA dalam melakukan perkerjaanya. Adanya menutup pintu perlintasan kereta api dan menyalahkan sirene yang dilakukan secara otomatis, sehingga dengan adanya aplikasi ini petugas PPKA tidak lagi berkomunikasi dengan petugas palang pintu untuk menutup pintu perlintasan ketika kereta api melewati pintu perlintasan. Dengan

IV. ANALISIS PERANCANGAN


A. Definisi Masalah Petugas yang mengatur perlintasan kedatangan dan keberangkatan kereta api ialah petugas Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA). Petugas PPKA Stasiun Kereta Api harus selalu memantau kedatangan/keberangkatan kereta api pada Stasiun Kereta Api. Apabila kereta api berangkat dari Stasiun Kereta Api, petugas PPKA harus memberitahu ke stasiun kereta api selanjutnya menggunakan telepon, bahwa kereta sudah berangkat dari Stasiun Kereta Api. Kurang efisiennya untuk pemberitahuan informasi ke stasiun kereta api selanjutnya menggunakan telepon, karena banyaknya kereta api yang datang ke Stasiun Kereta Api. Kereta api yang berangkat dari stasiun kereta api sebelumnya ataupun kereta api yang berangkat ke stasiun kereta api selanjutnya untuk waktunya sudah ada pada Stasiun Kereta Api. Sehingga petugas PPKA Stasiun Kereta Api hanya mengkira-kira untuk menutup pintu perlintasan kereta api

adanya ini sehingga pengendara kendaraan umum yang akan melewati rel kereta api dapat mengantisipasi terjadinya kecelakaan. C. Spesifikasi Proses Dengan adanya aplikasi yang sudah di install pada personal komputer, kabel data DB-25, dan rangkaian elektronika. Pada gambar 4 adalah spesifikasi prosesnya.

kereta api melalui speaker. Sensor optocoupler juga dipasang pada bantalan rel di Stasiun Kereta Api agar ketika kereta api tiba di Stasiun Kereta Api akan menampilkan display dan jika kereta api berangkat dari Stasiun Kereta Api akan mengirimkan SMS ke stasiun kereta api selanjutnya. V. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang diperoleh dari Kendali Pintu Perlintasan dan Pemberitahuan Kedatangan Kereta Api Otomatis Menggunakan Parallel Port diharapkan dapat membantu kesulitan dan masalah yang ada dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Dengan ini memudahkan petugas kereta api dalam melaksanakan pekerjaanya. b. Penumpang kereta api bisa bersiap-siap ketika kereta api akan tiba di Stasiun Kereta Api. c. Kendaraan umum yang melewati pintu perlintasan kereta api dapat menghindari terjadinya kecelakaan. d. Dengan menggunakan sensor optocoupler yang peka terhadap cahaya infamerah, dengan ini menjadi lebih aman dan terjamin. e. Penerapan Kendali Pintu Perlintasan dan Pemberitahuan Kedatangan Kereta Api Otomatis Menggunakan Parallel Port yang terkomputerisasi, dapat meringankan biaya dan tidak membuang-buang waktu dalam melakukan pengoperasiannya. DAFTAR PUSTAKA
[1] [2] Iswanto, ST. 2008. Antarmuka Port Paralel dan Port Serial dengan Delphi 6. Yogyakarta: Gava Media. Tim Peneliti dan Pengembang Wahana Komputer.,2005, Pengembangan Aplikasi Sistem Akademik Berbasis SMS dengan Java. Jakarta : Salemba Infotek. Widodo, Budhi., Romi, 2007, Interfacing Parelel & Serial Menggunakan Delphi. Yogyakarta: Graha Ilmu. lammertbies , port parallel <http://www.lammertbies.nl/comm/cable/parall el.html#prnt>. Wikipedia, 2008, Parallel Port, <http://en.wikipedia.org/wiki/Parallel_port>, 6 Agustus 2008. http://sukmantolukman.wordpress.com/kelason-line/komunikasi-data-dan-jaringankomputer/ http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data electronic, Sensor Optocoupler, <http://www.radioelectronics.com/info/data/semicond/phototransis tor/photo-optocoupler-optoisolator.php>.

Gambar 4 : Proses Pengiriman dan Pengolahan Data

D.

Sistem Kerja Aplikasi pada komputer terhubung dengan interface melalui parallel port dengan menggunakan kabel data DB-25. Parallel port untuk mengirimkan data yang ditransmisikan memiliki kecepatan yang tinggi. Interface ini menggunakan sensor optocoupler. Sensor optocoupler berkerja apabila cahaya infamerah terputus, untuk cahaya infamerah terputus dalam sensor ini dibutuhkan tekanan sehingga sensor ini berkerja. Sensor optocoupler dipasang pada bantalan rel kereta api dan menghindari dari jangkauan manusia, sehingga hanya kereta api yang bisa menekan sensor optocoupler untuk memutuskan cahaya infamerah. Sensor optocoupler di pasang pada bantalan rel kereta api arah sebelumnya dan arah sesudahnya pintu perlintasan. Apabila kereta api mengenai sensor optocoupler tersebut, maka menutup pintu perlintasan kereta api, menyalahkan sirene dan memberitahu waktu ketika kereta api akan tiba di Stasiun Kereta Api kepada penumpang

[3] [4] [5] [6] [7] [8]

Anda mungkin juga menyukai