Anda di halaman 1dari 13

SHOLAT DUHA

Tata Cara Sholat Dhuha, Niat dan Keutamaan Shalat Dhuha. Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika matahari sedang naik. Waktu shalat dhuha kira-kira, ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur dengan niat shalat dhuha. Jumlah rakaat shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 rakaat. Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam. Berikut penjelasan tata cara, niat, rahasia dan keutamaan mengerjakan shalat Dhuha : A. Tata Cara Shalat Dhuha * Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram : Ushallii sunnatadh-dhuhaa rakataini lillaahi taaalaa. Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah taalaa. * Membaca doa Iftitah * Membaca surat Al-Fatihah * Membaca satu surat didalam Al-Quran - Surat Asy-Syams - Surat Al-Lail - Surat Adh-Dhuha - Surat Al Insan - (Atau surat Al-Quran yg lainnya) * Ruku dan membaca tasbih tiga kali * Itidal dan membaca bacaanya * Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali * Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya * Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali * Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Doa yang dibaca setelah shalat dhuha: Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu, perlindunganMu.

Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh. Allaahumma innad dhuha dhuhaauka, wal-jamaala jamaaluka, wal-qudrota qudratuka, wal-ishmata ishmatuka. In kaana rizqii fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana fissamaai fa anzilhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, bi haqqi dhuhaaika wa jamaalika wa qudratika, ya Allah. Artinya: Ya Allah, sesungguhnya masa pagi ini adalah masa pagiMU, keindahan ini adalah keindahanMU, kuasa ini adalah kekuasaanMU, kenyamanan ini adalah kenyamananMU. Seandainya rizki saya tersembunyi di dalam bumi maka keluarkanlah, jika di langit turunkanlah, jika haram bersihkanlah, berkat kesejatian masa pagiMU, keindahanMU, dan kekuasaanMU, ya Allah. B. Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha Hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya: 1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda: Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala (HR Muslim). 2. Ghanimah (keuntungan) yang besar Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata: Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?

Mereka menjawab; Ya! Rasul saw berkata lagi: Barangsiapa yang berwudhu, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya. (Shahih alTarghib: 666)

3. Sebuah rumah di surga Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw: Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga. (Shahih al-Jami`: 634) 4. Memeroleh ganjaran di sore hari Dari Abu Darda ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata: Allah ta`ala berkata: Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya (Shahih al-Jami: 4339). Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar biarba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika (Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: Wahai anak Adam, cukuplah bagiKu empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu). 5. Pahala Umrah Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah (Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.. (Shahih al-Jami`: 6346). 6. Ampunan Dosa

Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan. (HR Tirmidzi) Dengan mengetahui tata cara, niat dan keutamaan shalat Dhuha diatas, semoga menjadi pedoman untuk selalu melaksanakan shalat sunah dhuha dengan benar. Dengan niat karna Allah, semoga mendapat pahala dan tempat yg baik di akhirat nanti. Amin.. Dari berbagai sumber.

SHALAT HAJAT
A. Pengertian Shalat Hajat Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang dikerjakan karena adanya suatu hajat atau keperluan yang sangat penting, agar apa yang dibutuhkan itu segera dikabulkan oleh ALLAH SWT. Sedangkan hukum mengerjakannya adalah sunnat Muakkad, yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang yang membutuhkannya. Sebagaimana yang telah diterangkan didalam firman Allah SWT yang artinya : Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada ALLAH) dengan sabar dan sholat, karena sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar (QS. Al Baqarah : 153) Dan juga firman Nya dalam surat Yusuf ayat 87 yang artinya : Dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, karena sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang kafir Dalam sebuah hadist yang di riwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Abi Auf r.a juga diterangkan, bahwa Rasull SAW telah bersabda yang artinya : Barang siapa yang mempunyai hajat (kebutuhan) kepada Allah atau kepada salah seorang dari anak Adam, hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat, kemudian hendaklah ia mengucapkan pujian kepada Allah dan mengucapkan shalawat kepada Nabi SAW, dan kemudian hendaklah berdoa.

B. Keutamaan Shalat Hajat Sebagaimana shalat sunnat lainnya, shalat sunnat hajat juga mempunyai keutamaan yang sangat besar sekali, yaitu bagi orang yang selalu mengawali perbuatannya yang baik dengan mengerjakan shalat sunnat hajat terlebih dahulu maka ia akan mendapat balasan yang sangat besar sekali, yaitu syurganya Allah SWT Sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Hadist Nabi SAW, yang artinya : Bahwa Nabi SAW pernah berkata kepada Bilal, sesudah mengerjakan shalat Shubuh sebagaimana berikut : Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku amalan yang engkau kerjakan dalam Islam yang penuh dengan pengharapan karena aku mendengar suara sandalmu di depanku di syurga. Bilal menjawab tidak pernah aku melakukan suatu perbuatan yang saya harapkan kebaikannya, melainkan pasti aku bersuci dahulu, baik saatnya malam hari atau siang hari. Sesudah aku bersuci aku melakukan shalat sebanyak yang dapat kulakukan. (HR. Imam Bukhari dan Muslim) C. Manfaat Shalat Hajat Adapun manfaat shalat hajat itu tiada lain hanyalah untuk memohon kepada Allah agar apa yang kita butuhkan atau apa yang kita hajatkan itu segera dikabulkan oleh-Nya atau menyingkirkan segala kesulitan yang kita hadapi. Sebagaimana yang telah dijalaskan dalam hadist riwayat Imam Turmudzi dan Ibnu Majah di atas dan hadist dibawah ini yang artinya : Bahwa seorang buta datang kepada Rasul SAW lalu berkata : Wahai Rasul, mohonlah kepada Allah supaya mataku ini bisa melihat. Sabdanya: Atau aku biarkan engkau. Orang itu berkata : Wahai Rasul, sesungguhnya aku menjadi susah karena kehilangan penglihatanku.. Sabdanya : Kalau begitu pergilah dan berwudhulah, kemudian shalatlah dua rakaat, lalu berdoalah : Wahai Tuhanku sesungguhnya aku memohon kepada-Mu atas nama Nabiku Muhammad SAW, seorang Nabi yang menjadi rahmat.(katanya) : Wahai Muhammad, sesungguhnya aku telah menghadapkan wajahku kepada Allah atas namamu agar Dia mengembalikan penglihatanku. (Nabi berdoa):Wahi Tuhanku,berilah dia pertolongan atas namaku jadikanlah aku penolong bagi diriku sendiri.Orang itu kemudian pulang dan Allah menjadikan penglihatannya pulih. (HR.Imam Turmudzi, NasaI,Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Imam Hakim, yang bersumber dari Utsman bin Hunaif r.a, tetapi dalam riwayat Imam Turmudzi tidak disebut kata-kata Kemudian Shalatlah dua rakaat).

D. Bilangan Rakaat dan Tata Cara Shalat Hajat Bilangan rakaat shalat sunnat hajat itu sedikitnya 2 rakaat dan sebanyakbanyaknya adlah dua belas rakaat. Adapun waktu mengerjakannya dapat dikerjakan dimalam hari juga dapat dikerjakan di siang hari. Sedangkan cara mengerjakannya itu pada dasarnya sama dengan shalat-shalat sunnat lainnya, hanya saja niatnya yang berbeda. Adapun lafazh niat shalat hajat itu adalah sebagai berikut : Ushalli sunnatal haajati rakataini lillahi taaalaa. Allahu Akbar. Artinya : Saya berniat shalat sunnat hajat dua rakaat karena Allah Taala. Allahu Akbar Namun, shalat sunnat hajat ini tidak cukup hanya dikerjakan satu kali saja, melainkan hendaknya dikerjakan sampai tiga kali atau bahkan sampai tujuh kali, tergantung penting dan tidaknya perkara hajat yang sedang dihadapi. Setelah selesai mengerjakan shalat sunnat hajat, handaknya memperbanyak membaca dzikir terutama bacaan istighfar minimal 100 kali. Adapun bacaan istighfar adalah sebagai berikut : Astagfirullahal azhiima rabbi min kulli dzanbin-wa atuubu ilaih. Artinya : Saya memohon ampunan kepada Allah Tuhan Yang Maha Agung, darisetiap dosa dan saya bertaubat kepada-Nya. Setelah membaca istighfar, kemudian membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW minimal 100 kali yaitu sebagaimana berikut : Allahumma shalli alaa sayyidinaa muhammadin shalaatar ridhaa wardha an ashhaabir ridhar ridhaa. Artinya:Wahai Tuhanku limpahkanlah kesejahteraan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW kesejahteraan yang diridhai, dan ridhailah dari pada shahabatshahabat beliau semuanya. Setelah membaca shalawat tersebut diatas, lalu membaca doa sebagai berikut : Bismillahir rahmaanir rahiim. Laa ilaaha illallahul haliimul kariim. Subhaanallahi rabbil asryil azhiim. Alhamdu lillaahi rabbil aalamiin. As-aluka muujibati rahmatika wa azaa-ima maghfiratika wal ishmata min kulli dzanbin wal ghaniimata min kulli birrin was salaamata min kulli itsmin laa tadalii dzanban illaaghafartahuu walaa hamman illaa farrajtahu walaa haajatan hiya laka ridhan illaa qadhaitaha yaa arhamar raahimiin. Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Pemurah. Maha Suci Allah Tuhan pemelihara Arsy

yang agung. Segala puji bagi Allah saru sekalian alam. Saya memohon kepada-Mu sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu, mendapatkan perlindungan dari tiap-tiap dosa dan mendapat keuntungan dari tiap-tiap kebajikan serta selamat dari tiap-tiap perbuatan dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku kecuali Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan kecuali Engkau beri jalan keluar dan tidak pula sesuatu hajat yang Engkau ridhai kecuali Engkau kabulkan. Wahai Dzat Yang Paling Belas Kasih di antara semua yang belas kasih. Setelah itu sampaikan atau mohonlah apa yang menjadi kebutuhan atau hajat kita kepada Allah dengan penuh kekhusyuan sambil bersujud, serta memperbanyak : Laa ilaaha illaa anta subhaanaka inni kuntu minazh zhaalimiin Artinya : Tiada tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini adalah dari golongan orang-orang yang berbuat

SHALAT TAHAJUD
Shalat tahajud adalah shalat yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur, walaupun tidurnya hanya sebentar. Hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam kata "tahajjud", yaitu "bangun dari tidur". Jadi syarat untuk melaksanakanshalat tahajud adalah "telah tidur sebelumnya", walau sebentar. Hukum shalat tahajud adalah sunat mu'akkad, yaitu sangat dianjurkan, sebab menurut hadits nabi, shalat yang paling utama dikerjakan setelah shalat fardhu adalah shalat tahajud. Jumlah rakaat shalat tahajud minimal 2 rakaat, dan maksimal tidak terbatas. Jadi shalat tahajud boleh dikerjakan berapa saja, sekuatnya. Rasulullah saw pernah mengerjakan shalat tahajud sebanyak 10 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, 8 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, dan 8 rakaat ditambah 3 rakaat sunat witir. Jadi dalam melaksanakan shalat tahajud sebaiknya ditambah dengan shalat sunat witir.

Shalat tahajud ini hendaknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat (2 rakaat salam). Sedangkan shalat sunat witirnya, jika dikerjakan lebih dari satu rakaat, misalnya 3 rakaat,boleh dikerjakan sekaligus dengan satu salam, boleh pula dikerjakan 2 rakaat dahulu, kemudian 1 rakaat sisanya. Adapun waktu pelaksanaan shalat tahajud adalah setelah bangun dari tidur dan setelah shalat isya, baik di awal malam (sepertiga malam pertama antara waktu Isya dan pukul 22.00 WIB), tengah malam (sepertiga malam kedua, antara pukul 22.00 dan pukul 01.0.0 WIB), maupun akhir malam (sepertiga malam yang terakhir, antara pukul 01.00 dan menjelang subuh). Sepertiga malam yang terakhir inilah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tahajud. Karena menurut hadits nabi, pada waktu itu rahmat Allah turun, sehingga barang siapa berdoa akan dikabulkan, barang siapa meminta akan diberikah, dan barang siapa memohon ampun akan diampuni oleh Allah.

Cara pelaksanaan shalat tahajud sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya. Perbedaannya hanyalah pada niat. Niat shalat tahajud adalah:

USHALLIISUNNATATTAHAJJUDI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'AALAA. Artinya: (di dalam hati pada saat takbjratul ihram). "Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta'ala" Setelah selesai melaksanakan shalat tahajud, dilanjutkan dengan shalat sunat witir. Setelah itu dilanjutkan dengan membaca doa berikut, yaitu:

Artinya : Ya Allah, bagiMU segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. BagiMU segala puji. Engkau raja penguasa langit dan bumi. BagiMU segala puji Pemencar cahaya langit dan bumi. BagiMU segala puji, engkaulah yang hak, dan janjiMU adalah hak dan perjumpaanMU adalah hak, dan firmanMU adalah hak, dan sorga adalah hak, dan neraka adalah hak, dan nabi-nabi adalah hak, dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam adalah hak, dan hari kiamat adalah hak.

Ya Allah kepadaMU kami bertawakkal, kepadaMU kami kembali, dan kepadaMU kami rindu dan kepadaMU kami berhukum. Ampunilah kami atas dosa-dosa yang sudah kami lakukan dan dosa yang terdahulu, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan. Engkaulah Tuhan yang Awwal (Permulaan) dan Akhir. Tiada Tuhan selain Allah Tuhan Alam semesta. Tiada daya dan kuasa melainkan kepunyaan Allah.

(Dalam membaca doa di atas, dan doa-doa lainnya, sebaiknya diawali dengan membaca "hamdalah" dan "shalawat kepada Nabi Muhammad", serta diakhiri dengan "hamdalah" pula, seperii doa setelah shalat Fardhu). Setelah selesai membaca doa, hendaklah dilanjutkan dengan membaca istighfar sebanyak-banyaknya. Istighfar yang dibaca adalah:

Artinya: "Akumemohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung,yang tak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya" Atau boleh pula dibaca istighfar berikut:

Artinya: "Wahai Allah! Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah

menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku pun berada dalam janji-Mu, menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa saja yang telah kulakukan. Kuakui kepada-Mu nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kuakui dosaku. Karena itu ampunilah aku, karena tak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau" Ada banyak pendapat tentang tata cara pelaksanaan Tahajjud, namun milis kita hanya merekomendasikan satu pendapat yang menurut kita paling baik. Fatwa yang kita pilih adalah pendapat yang mengatakan bahwa anjuran ketika melaksanakan Tahajjud yaitu dengan urutan: Persiapan sebelum shalat: 1. 2. 3. Tidur terlebih dahulu Bangun pada sepertiga malam terakhir Bersiwak atau menggosok gigi, kemudian berwudhu dan memakai

pakaian yang bersih dan rapi Pelaksanaan shalat: 1. Shalat Tahajjud sebanyak 10 raka'at yaitu setiap dua raka'at dengan Shalat Witir sebanyak 1 raka'at satu salam.

2.

MENGAPA TIDUR TERLEBIH DAHULU? Supaya ketika ber-tahajjud kita tidak terlalu mengantuk (kecuali orang yang terbiasa begadang), maka kita dianjurkan tidur terlebih dahulu. Di zaman yang serba canggih ini tentu sangat mudah bagi kita untuk dapat bangun tepat waktu. Kita dapat membeli jam weker, kemudian setel pada jam sepertiga malam terakhir agar kita mendapati saat-saat shalat yang paling disukai ALLAH subhanahu wa taala sebagaimana diajarkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, yaitu: Dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadanya: Shalat yang paling disukai oleh ALLAH subhanahu wa taala adalah shalatnya Nabi Dawud alaihissalam. Dan puasa yang paling disukai oleh ALLAH subhanahu wa taala adalah puasanya Nabi Dawud. Beliau biasa tidur seperdua malam dan shalat pada sepertiganya, kemudian tidur lagi seperenamnya. Dan beliau berpuasa satu hari dan tidak berpuasa satu hari. [Bukhari - Kitab Tahajjud] Dari Aisyah, katanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Apabila kamu mengantuk ketika shalat, maka tidurlah terlebih dahulu sampai hilang rasa kantukmu. Karena bila kamu mengantuk dalam shalat, mungkin suatu

ketika kamu bermaksud memohon ampunan kepada ALLAH, tetapi ternyata kamu justeru memaki-maki diri kamu sendiri (karena salah baca doa). [Muslim - Kitab Shalat Musafir dan Qashar] Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Apabila kamu shalat malam, hendaklah kamu kuasai bacaan AlQuran yang kamu baca. Bila kamu sudah tidak mengerti apa yang kamu baca (karena mengantuk), maka tidurlah dahulu. [Muslim - Kitab Shalat Musafir dan Qashar] Itulah beberapa hadis yang mengajarkan betapa ALLAH memberi kemudahan bagi hamba-hamba-NYA yang ingin menyembah-NYA. 2. SEPERTIGA MALAM TERAKHIR 1 malam dihitung sejak masuk waktu Isya dan berakhir pada masuk waktu Subuh, yang berarti 1 malam = 9 jam. Jadi sepertiga malam terakhir itu berada pada jam 01:30 AM hingga 04:30 AM. Wallahu alam.

3. MENGGOSOK GIGI Dizaman modern ini semestinya kita adalah umat Islam yang dapat mencapai kesempurnaan terbaik dalam hal-hal sunat seperti memakai baju yang bersih dan rapi serta mulut yang harum. Karena shalat adalah munajat berhadapan dengan ALLAH dan ia merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada ALLAH azza wa jalla. Adapun anjuran untuk menggosok gigi adalah hadis mutafaq alaihi: Dari Hudzaifah ia berkata bahwa apabila Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bangun untuk melaksanakan shalat Tahajjud, beliau menggosok giginya dengan siwak. [HR. Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad Darami] Dan tentu saja zaman canggih seperti sekarang ini ada banyak cara untuk mengharumkan rongga mulut yaitu dengan aneka merk penyegar mulut, pasta gigi dan sikat gigi yang jauh lebih sempurna daripada membersihkan gigi

dengan siwak kayu. Kita ketahui bahwa menggosok gigi dengan kayu Siwak cenderung dapat melukai gusi.

PELAKSANAAN SHALAT TAHAJJUD Dalam banyak hadis kita temukan bahwa Tahajjud hendaknya diiringi dengan Witir. Karena itu kitapun berpendapat bahwa Witir ini harus menyertai Tahajjud, yaitu dengan jumlah raka'at maksimal 11 (sebelas) yang terdiri dari: 1. Shalat Tahajjud sebanyak 10 (sepuluh) raka'at dengan setiap dua Shalat Witir sebanyak 1 raka'at dengan satu salam. raka'at maka satu salam. Berarti ada lima kali salam.

2.

Doa sesudah Shalat TAHAJJUD Riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas.

Anda mungkin juga menyukai