Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KASUS

WANITA USIA REPRODUKTIF DENGAN MIOMA DAN KISTOMA OVARII

NOVINDIAH KURNIAWATI J 500060049 Pembimbing : dr. Sutiyono Sp.OG

BAB I PENDAHULUAN
MIOMA

KISTOMA OVARII

INSIDENSI
Mioma uteri --> Berkembang pada 2025% dari wanita usia reproduksi Kistoma ovarii 7% dari populasi wanita, 85% ini bersifat jinak

Merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus yang disebut juga dengan Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid

pembesaran ovarium yang bersifat fisiologis atau disfungsional berupa kistik dan padat atau campuran kistik dan padat dan dapat bersifat neoplastik dan non neoplastik.

BAB II LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin Umur Alamat Agama Suku Pekerjaan No RM Masuk RS

: Ny. I S
: 35 th

: Perempuan : NGIJO 2/3 Tasikmadu : Islam : Jawa : Guru : 194518 : 21 Mei 2011, jam 12.00

ANAMNESA
Keluhan utama : Benjolan di perut kanan bawah yang makin lama makin membesar

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


2 minggu SMRS : pasien mengeluh pusing, mual dan muntah setiap habis
makan dan perut terasa mbesesek. 1 minggu SMRS : Pasien mengaku sering keluar flek-flek berwarna coklat. Bulan-bulan sebelumnya kalau menstruasi biasanya menjadi lebih lama 10-12 hari dan dalam 1 hari dapat mengganti pembakut sampai 3 kali. Pasien juga mengeluhkan ada Benjolan di perut kanan bawah yang makin lama makin membesar dan terasa mbesesek.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

-HMRS : Pasien datang ke Ruang bersalin RSUD Karanganyar kiriman dari poli dengan keluhan ada

Benjolan di perut kanan bawah yang makin lama makin


membesar. Pasien juga mengeluh pusing (+), mual (-), muntah (-), Demam (-).

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat Hipertensi Riwayat penyakit DM Riwayat asma Riwayat penyakit jantung Riwayat alergi

: disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal

Riwayat penyakit hati


Riwayat penyakit ginjal

: disangkal
: disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Riwayat Hipertensi pada keluarga Riwayat penyakit serupa Riwayat DM pada keluarga Riwayat asma dalam keluarga Riwayat alergi dalam keluarga

: diakui : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal

RIWAYAT KB: pasien tidak


menggunakan KB

Riwayat Obstetri
P0A1 : AB saat UK 2 bulan

Nikah
Menarche Lama haid

: 2 tahun
: 12 tahun : 7 Hari

Siklus

: 28-30 hari

ANAMNESA SISTEM

Sistem serebrospinal Sistem respirasi Sistem GIT Sistem urogenital

: Nyeri kepala (-), pusing (+), demam (-) : Batuk (-), pilek (-), sesak nafas(-) : tidak mual, tidak muntah, Nafsu makan berkurang (+),BAB normal,. : BAK lancar

Sistem kardiovaskuler : Tidak nyeri dada, sianosis (-)

Sistem muskuloskeletal : tidak ada hambatan dalam bergerak Sistem integumentum : suhu raba hangat

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum Gizi Kesadaran Berat badan Tinggi badan

: cukup : kesan cukup : compos mentis : 48 kg : 168 cm

VITAL SIGN
TD N RR S : : : : 120/70 mmHg 88 x/menit 20 x/menit 36,9 C

Kepala Bentuk Rambut Mata

: normocephal : hitam, distribusi merata, tidak mudah rontok : : : : : edema -/anemis -/ikterik -/bulat, isokor (+/+) normal

Palpebra Konjungtiva Sklera Pupil Refleks cahaya

Leher KGB Kelenjar thyroid Thoraks Paru Inspeksi : Palpasi : Perkusi : Auskultasi:

: tidak ada pembesaran : tidak ada pembesaran

simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-) fremitus taktil paru kanan dan kiri sama sonor di seluruh lapangan paru suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-),wheezing (-)

Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Ekstremitas Akral Sianosis edema

: : : :

iktus kordis tidak terlihat iktus kordis tidak teraba batas jantung dalam batas normal bunyi jantung I-II reguler, murmur (-)

: hangat : (-) : (-)

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Status Lokalis Abdomen Inspeksi : tampak ada pembesaran di bawah umbilikus Auskultasi : peristaltik usus (+) normal

Perkusi
Palpasi

: Timpani
: massa sebesar telur bebek (3,5X5 cm), batas media 1cm dr linea mediana, batas lateral 5cm dr lixilaris

anterior, konsistensi keras, mobile, dasar pada


rongga pelvis, NT (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hb Eritrosit Hematokrit Indeks Eritrosit MCV MCH MCHC Lekosit Trombosit Gol darah Hitung jenis 87,5 29,5 33,7 9,9 248 AB Hasil 12,7 4,3 37,7

LAB
Nilai Normal 12,0 14,0 4,0 5,0 37- 43 82 92 27 31 32 36 5,0 10,0 150 400

Satuan Gr/dl 106 uL %

Pf Pg % 103 uL 103 Ul

Neutrofil segmen
Limfosit Monosit HbSAg PP test

80,6 17 2 Negative Positif

% % %

50 70 20 40 28 Negative

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Hasil USG kesan mioma

DIAGNOSA
Mioma uteri

PENATALAKSANAAN
23/5/2011)

Dilakukan miomektomi dan kistektomi bilateral (tgl Setelah uterus ditelusuri terdapat pembesaran pada

uterus uk 7cm
Saat ditelusuri ovarium kiri dan kanan ditemukan perubahan massa kistik pada kedua ovarium lalu dilakukan kistektomi bilateral

Perawatan Post Op :

1. Awasi pasien sampai sadar

2. Kontrol KU, VS,


4. IVFD RL 20 gtt/menit 5. Antibiotik : - cefotaxime 1 gr/12 jam 6. Inj. ketorolac 1 amp/12 jam

3. Tidur telentang dengan bantal 24 jam

7. Boleh minum bertahap bila flatus (+)


TINJAUAN PUSTAKA

Nama lain:

leiomyoma of uterus leiomyomas fibromyomas myofibromas fibroids fibromas myomas

Insidensi

Berkembang pada 2025% dari wanita usia reproduksi 3050 th

Submukosal10 15% Intramural60 70% Subserosal20%

Dapat ditemukan pada submukosal, intramural, dan subserosal

Gejala

menorrhagia dan perpanjangan periode

menstruasi Palvic pain Obsrtuksi (pendesakan dari massa mioma) RU, Konstipasi Spontaneous abortion Infertilitas

Tanda tanda
Dapat dari ditemukannya massa abdominal pada palpasi

Degenerasi pada Mioma


Degenerasi Hialian Degenerasi kistik Degenerasi merah Sarcomatous Degenerasi lemak kalsifikasi

hasil dari angiogenesis pada jaringan mioma

Degenerasi merah Komplikasi pada saat kehamilan


Tanda klinis ` nyeri abdomen akut ` demam

Patogenesis blm jelas namun berhubungan dengan penimbunan darah saat terjadi obstruksi

Sarcomatous
Rata - rata0.4% 0.8% Sering pada usia 40 50 th Berkembnag dari mioma intramural Berkembang cepat Tanda pasti terdapat perdarahan pervaginam

Diagnosis
Bimanual Ultrasonography Hysteroscopy Laparoscopy Hysterography


Kecil tanpa gejala tidak perlu diberikan terapi namun dipantau dalam 3-6 bulan jika ukuran > 9cm perlu dilakukan miomektomi curiga keganasan

Terapi Operatif
Indikasi : Menorrhagia anemia Perkembangan dengan cepat Gagal dg terapi obat-obatan


Myomectomyterapi konservatif menurunkan angka infertilitas dan angka kekambuhan Hysterectomy terapi radikal

Komplikasi terhadap kehamilan :


1. 2. 3. 4. 5. 6. spontaneus abortion Kelahiran prematur malpresentasi placenta previa Sumbatan jalan lahir PPH

Poin penting dari MIOMA UTERI Estrogen dependent. Dapat berkapsul (pseudokapsul).
Lokasi submukosalintramural dan subserosal Berbeda tipe lokasi berbeda juga manifestasi klinisnya. Gejala utama Menorrhagia

Pengertian Kista Ovarium


Kista berarti kantung yang berisi cairan. Kista ovarium (atau kista indung telur) berarti kantung berisi cairan, normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium). Kista indung telur dapat terbentuk kapan saja, pada masa pubertas sampai menopause, juga selama masa kehamilan.

Etiologi (Penyebab)
Sampai sekarang ini penyebab dari Kista Ovarium belum sepenuhnya dimengerti, tetapi beberapa teori menyebutkan adanya gangguan dalam pembentukan estrogen dan dalam mekanisme umpan balik ovarium-hipotalamus. Kista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. gagalnya sel telur (folikel) untuk berovulasi.

Tipe Kista Normal


Kista Fungsional Ini merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak ditemukan. Kista ini berasal dari sel telur dan korpus luteum, terjadi bersamaan dengan siklus menstruasi yang normal. Kista fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa subur, untuk melepaskan sel telur yang pada waktunya siap dibuahi oleh sperma. Setelah pecah, kista fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat menstruasi. Kista fungsional terdiri dari: kista folikel dan kista korpus luteum. Keduanya tidak mengganggu, tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri dalam waktu 6-8 minggu.

Semua tipe atau bentuk kista -selain kista fungsional- adalah kista abnormal, misalnya: 1. Cystadenoma Merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur. Biasanya bersifat jinak, namun dapat membesar dan dapat menimbulkan nyeri. 2. Kista coklat (endometrioma) Merupakan endometrium yang tidak pada tempatnya. Disebut kista coklat karena berisi timbunan darah yang berwarna coklat kehitaman.

Tipe Kista Abnormal

Tipe Kista Abnormal


3. Kista dermoid Merupakan kista yang yang berisi berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista ini dapat ditemukan di kedua bagian indung telur. Biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala. 4. Kista endometriosis Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada di luar rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan endometrium setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat menstruasi dan infertilitas. 5. Kista hemorrhage Merupakan kista fungsional yang disertai perdarahan sehingga menimbulkan nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah.

Tipe Kista Abnormal


Kista lutein Merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan. Beberapa tipe kista lutein antara lain: a. Kista granulosa lutein Merupakan kista yang terjadi di dalam korpus luteum ovarium yang fungsional. Kista yang timbul pada permulaan kehamilan ini dapat membesar akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat menstruasi dan bukan akibat dari tumor. Diameternya yang mencapai 5-6 cm menyebabkan rasa tidak enak di daerah panggul. Jika pecah, akan terjadi perdarahan di rongga perut. Pada wanita yang tidak hamil, kista ini menyebabkan menstruasi terlambat, diikuti perdarahan yang tidak teratur. b. Kista theca lutein Merupakan kista yang berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami. Timbulnya kista ini berkaitan dengan tumor ovarium dan terapi hormon

Tipe Kista Abnormal


7. Kista polikistik ovarium Merupakan kista yang terjadi karena kista tidak dapat pecah dan melepaskan sel telur secara kontinyu. Biasanya terjadi setiap bulan. Ovarium akan membesar karena bertumpuknya kista ini. Untuk kista polikistik ovarium yang menetap (persisten), operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit.


Kista ovarium ada yang bersifat jinak dan ganas (kanker). Biasanya kista yang berukuran kecil bersifat jinak. Kista ovarium sering ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rutin.

Manifestasi klinis kista ovarium


1. Sering tanpa gejala. 2. Nyeri saat menstruasi. 3. Nyeri di perut bagian bawah. 4. Nyeri pada saat berhubungan badan. 5. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki. 6. Terkadang disertai nyeri saat buang air kecil dan/atau buang air besar. 7. Siklus menstruasi tidak teratur; bisa juga jumlah darah yang keluar banyak.

Penegakan Diagnosis
Diagnosis kista ovarium ditegakkan melalui pemeriksaan dengan ultrasonografi atau USG (abdomen atau transvaginal), kolposkopi screening, dan pemeriksaan darah (tumor marker atau petanda tumor).

USG kista ovarium


akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan terlihat sangat echolucent dengan dinding dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding depannya. Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler (bersepta-septa). Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal echoes) di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di dalam kista.

Penatalaksanaan
1. Observasi Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker). 2. Operasi Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi. Biasanya untuk laparoskopi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.

Anda mungkin juga menyukai