Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah Dampak Sosial Tawuran

Antara Kelompok Pelajar di Jakarta Kelas : 2-ID06 Tanggal Penyerahan Makalah : 08 Oktober 2012 Tanggal Upload Makalah : 09 Oktober 2012

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun

NPM 34411478

Nama Lengkap Miftakhul Jannah

Tanda Tangan

Program Sarjana Teknologi Industri UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR
Untaian penuh harap dan pujian hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Lantunan shalawat salam senantiasa tidak henti tertuju kepada penghulu para nabi dan rahmat bagi seluruh alam, Muhammad SAW , juga kepada para keluarga dan sahabatnya, serta orang-orang yang senantiasa setia mengikutinya hingga akhir. Berbagai dukungan yang diberikan oleh Orang tua, sahabat terutama untuk kelas 2 ID 06 yang bersedia membantu dan memberikan sumbangsih saran serta kritikannya yang membuat makalah yang berjudul " Dampak Sosial Tawuran Antara Kelompok Pelajar di Jakarta " dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Serta Bapak H. Muhammad Burhan Amin, Ssos, MMSI selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Sosial Dasar, yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan motivasi untuk membuat makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih pengetahuan bagi semua pembaca dan kita semua dapat mengambil pelajaran serta mampu memotivasi yang lain untuk berkarya lebih bagus lagi dan lebih hebat lagi, Demikan salam pengantar dari Penyusun, tentu saran dan kritikan yang membangun sangat diharapkan oleh Penyusun. Bekasi, Oktober 2012.

Miftakhul Jannah

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......ii KATA PENGANTAR..iii DAFTARISI...iv

BAB.1. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang..1 2. Tujuan...................2 3. Sasaran2

BAB.2. PERMASALAHAN 2. Analisis SWOT.............3 2.A. Stregth......................................3 2.B. Weakness..........................................3 2.C. Opportunity...............................3 2.D. Therats...............................................3

BAB.3. PENUTUP 1. Kesimpulan...4 2. Rekomendasi4

REFERENSI

BAB I

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Belum lama terjadi penganiayaan pelajar yang mengakibatkan terbunuhnya Alawy siswa SMAN 6 Jakarta akibat bacokan tersangka FR yang tercatat sebagai siswa XII SMAN 70. Ulah kenakalan dan kebrutalan pelajar kembali memakan korban. Tawuran pelajar yang berujung korban tewas kembali terjadi di Jakarta pada Rabu (26/9/2012) pukul 13.00 WIB. Peristiwa tawuran berdarah itu rnenimpa Deny Januar (17), siswa Kelas XII SMK Yayasan Karya 66. la tewas akibat sabetan celurit AD alias Jarot, siswa SMA Kartika Zeni. Tawuran pelajar antara siswa SMA Yayasan Karya 66 Kampung Melayu dan kelompok pelajar SMK Kartika Zeni (KZ) Matraman di Jalan Minangkabau, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan. Dengan tewasnya Alawy dan Deny semakin membuat prihatin berbagai kalangan. Lini mana yang harus dibenahi? Tawuran pelajar bukan hanya merugikan pelajar yang terlibat, tetapi merugikan orang lain juga khususnya siswa lain yang tidak ikut tawuran. Gangguan psikologi siswa yang merasa sudah tidak nyaman lagi belajar karena adanya sebuah ancaman dan kekerasan menjadi faktor utama. Selain itu akibat tawuran, banyak fasilitas umum yang rusak. Hal ini menandakan bahwa tawuran yang dilakukan oleh beberapa pelajar benar-benar tidak hanya merugikan pelajar 2. Tujuan Penyusunan makalah ini merupakan sebuah misi yang bertujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui anaslisis SWOT tentang " Dampak Sosial Tawuran Antara Kelompok Pelajar di Jakarta " 2. Mengetahui berbagai faktor pemicu tawuran yang ada di bagian analisis SWOT, sehingga kita semua mampu mencegah terjadinya hal serupa terjadi 3. Meminimalisir dampak social yang terjadi akibat tawuran . yang bertawuran tapi juga merugikan orang banyak.

3. Sasaran Pembuatan makalah ini diharapkan mampu membantu para pemuda bangsa terutama kaum intelektual ( Pelajar ) untuk bertindak dan berperilaku seperti kebudayaan timur yang sopan dan saling menghormati. Selain itu, semua instansi yang terkait seperti pihak sekolah, Masyarakat secara keseluruhan seperti Orang tua agar mampu mendidik generasi bangsa yang bermoral baik.

BAB II ANALISIS SWOT

Analisis permasalahan dampak sosial tawuran antara kelompok pelajar di Jakarta dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek : II.A STRENGTH Aspek ini merupakan aspek kekuatan, Ulasannnya sebagai berikut : II.A.1 Pembekalan Rohani Pemberian ilmu agama dan pendidikan yang diberikan orang tua, guru serta pihak spiritual seperti Ustadz, Pendeta adalah bekal rohani yang mampu membentengi generasi muda dari sikap arogansi dan anarki yang hanya berakibat meresahkan seluruh komponen masyarakat. Hendaknya pembekalan rohani ini dapat ditingkatkan dalam kehidupan rumah, sekolah bahkan masyarakat harus mampu menciptakan lingkungan yang rohani. II.A.2 Ketegasan seluruh Instansi terkait. Ketegasan seluruh instansi dalam hal menyikapi tawuran atau tindak anarki merupakan hal yang mampu mengkondisikan lingkungan yang kondusif. Cakupan seluruh Instansi yang dimaksud adalah pihak sekolah, aparat penegak hukum, bahkan semua masyarakat yang dalam hal ini merupakan pihak yang dirugikan sehingga harusnya mampu mencegah kejadian yang tidak diinginkan. II.A.3 Kepedulian social Kepedulian social merupakan sikap yang paling dibutuhkan untuk ditanamkan dalam generasi muda. Dengan begitu, kepekaan mereka terhadap sesama akan mampu membentuk karakter bangsa yang baik sehingga dampak social yang terjadipun akan baik. Kepedulian social harus ditanamkan oleh seluruh komponen masyarakat, instansi bahkan orang tua . Kepedulian social hendakya didasari tidak hanya kesadaran diri ,namun juga bentuk kepekaan kita terhadap masa depan bangsa yang dampaknya sangat berpengaruh. II.A.4 Lingkungan yang kondusif Terbentuknya lingkungan yang kondusif tersebut dapat dipenuhi setelah ketiga komponen diatas mampu dijalankan. Arti dari lingkungan yang kondusif

tersebut adalah dimana tercipta suasana yang aman, nyaman serta produktif . Dengan begitu, cerita tentang "Tawuran" akan sulit kita dengar karena dilandasi sikap yang saling menghormati, menghargai dan memahami. I.B WEAKNESS II.B.1 Budaya Kekerasan untuk Penyelesaian Masalah Seringkali budaya kekerasan sebagai penyelesaian akhir merupakan sikap bahkan sudah menjadi budaya yang tertanam dalam sebagian besar pemuda. Sifat pemuda yang masih labil dan cenderung masih berikap egois , membuat mereka bertindak diluar batas koridor-koridor hukum. Adakalanya, pemuda tersebut terinspirasi oleh pihak masyarakat yang masih belum meningggalkan sikap tersebut. Oleh karena itu, budaya buruk tersebut harus mampu kita perangi bersama. II.B.2 Timbulnnya Sikap Membanggakan diri dalam diri Pemuda Sikap membanggakan diri ini bisa dari berbagai aspek seperti factor pencitraan sekolah Favorit, sekolah unggulan, siswa paling cerdas dan juga kekayaan orang tua yang mampu membuat mereka bersikap arogan dan mengganggap rendah yang lain. Bayangan inilah yang mampu menimbulkan ketegangan antar pemuda sehingga timbul tawuran yang tidak mampu dihindari. II.B.3 Kesalahan Pemahaman Arti Solidaritas Solidaritas, merupakan kata kata yang mujarab membuat pemuda tergerak untuk segera bertindak . Pemahaman arti solidaritas inilah yang membuat meraka mendapatkan dukungan atau sekelompok orang. Pemahaman inilah yang membuat mereka mempunyai sifat balas dendam apabila teman mereka terlibat masalah. Bukan lagi hal sepele, jika dalam diri pemuda tidak ada rasa penyesalan setelah mereka mampu membalaskan dendam. II.B.4 Tidak adanya Tokoh Panutan Selama ini, Pemuda kita seperti kehilangan tokoh panutan, Bahkan mereka seakan seperti manusia yang hanya memikirkan kebahagiaan sesaat dan tanpa memikirkan dampaknya ke depan bagi sekitar. Tokoh tokoh panutan tersebut

tidak perlu dari kalangan petinggi atau dari kalngan Intelek. Tokoh panutan dapat diwujudkan dalam lingkungan keluarga, masyarakat seperti tokoh Agama dan dapat juga dari lingkungan sekolah, seperti guru. Namun, peran media cetak dan elektronik juga harus bisa mencontohkan tokoh panutan yang mampu berdampak Positif bagi perkembangan pemuda- pemuda. Sehingga seluruh Masyarakat akan merasakan dampak positifnya. II.C OPPORTUNITY II.C.1 Adanya Sanksi Sosial dan hukum bagi Pelaku tawuran Para pelaku tawuran akan mendapatkan sanksi Sosial berupa dikucilkan dan Sanksi hukum yang sudah pasti masuk tindak pidana. Sanksi tersebut layaknay menjadi bahan pertimangan sebelum mereka bertindak anarki dan Arogan. II.C.2 Pendidikan Konseling Adanya bimbingan konseling yang diberikan pihak sekolah, dan juga pihak instansi keagamaan serta social yang mampu meredam tawuran dan mampu memberikan solusi pemahaman diri bagi para pemuda, sehingga pihak mayarakat pun merasa terbantu dalam mengkondisikan linngkungan yang kondusif. II.C.3 Pembekalan Pengembangan Diri Pengembangan diri yang dimaksud adalah pengarahan cita-cita dan bakat para pelajar untuk kehidupan mereka yang kan datang. Pengembangan diri dapat diwujudkan dalam lingkungan sekolah berupa kegiatan extrakurikuler, kegiatan rohani bahkan kegiatan social yang langsung bersentuhan terhadap Masyarakat luas. Di lingkungan Masyarakat pun dapat diwujudkan dengan kegiatan karang taruna atau kegiatan lainnya yang mampu mengajak para pelajar menyibukkan diri dengan hal yang positif dan dapat mengarahkan mereka berprestasi dalam bidangnya masing- masing. II.C.4 Perhatian Orang terdekat. Perhatian Orang terdekat yang dimaksud adalah dari Orang tua dan sahabat. Kebahagiaan yang terwujud dalam keluarga yang harmonis, lingkungan yang sehat mampu mencegah mereka terlibat tawuran. Orang terdekat jugabisadiartikan

masyarakat sekitar yang harus ikut peduli terhadap perkembangan pelajar atau pemuda sekitar.

II.D THREATS II.D.1 Latar belakang dari Keluarga Broken Home Alasan klasik inilah yang membatasi mereka berkarya, berprestasi dan menghambat pertumbuhan psikologis mereka. Keluarga yang harusnya terdiri dari bapak , Ibu dan Anak merupakan pencitraan mereka yang salah. Keluarga itu tidak harus memenuhi ketiga komponen tersebut, Asalkan mereka saling memposisikan diri sebagaimana mestinya , serta kasih sayang yang terwujud dalam rumah itu mampu membentengi mereka terlibat tindakan arogan dan anarki seperti tawuran. II.D.2 Buruknya Pengawasan lembaga Pendidikan Timbulnya tawuran yang terjadi, dapat dipicu dari buruknya system pengawasan sekolah sehingga mereka mampu bermain diluar atau meninggalkan jjam pelajaran dan berlaku selayaknya sampah masyarakat yang hanya peduli terhadap keegoisan pribadi. Walaupun terjadi diluar jam belajarpun, sepantasnya tanggung jawab sekolah serta lingkungan untuk mengkondisikan mereka terhindar dari tawuran. II.D.3 Pengaruh buruk dari orang tua, tingkah laku kriminal, asusila bahkan peran media cetak serta elektronik. Semua pihak dari Orang tua, Guru, serta seluruh masyarakat dan media cetak maupun elektronik untuk ikut menyaring tindakan Arogan, asusila. Penanaman sikap baik itu harus diwujudkan dengan pengaruh semua elemen masyarakat. II.D.4 Fanatisme kelompok tertentu Sikap mengagumi itu manusiawi namun jika sudah fanatisme perlu diperhatikan , Apakah berdampak positif atau Negatif. Fanatisme kelompok tertentu membuat mereka bersikan anti pluralisme, yang tidak memahami arti falsfah Bhineka yang menjadi dasar dala lingkungan bermasyrakat kita.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. KESIMPULAN 1.1 Tawuran pelajar merupakan bentuk kejahatan yang biasanya didasari karena alasan solidaritas dan fanatisme kelompok. 1.2 Para pelajar atau Pemuda merupakan generasi penerus bangsa, yang akan menggantikan para pemimpin bangsa dan melanjutkan pembangunan Negeri. 1.3 Peran Orang tua, Guru, Pihak sekolah, masyarakat sekitar dan pemerintah merupakan pihak harus mampu mengendalikan dan membentuk para pelajar atau pemuda menjadi insan yang madani. 1.4 Dengan adanya keterbukaan, kerjasama, saling menghargai dan menghormati baik lingkungan pendidikan, orangtua dan pemerintah akan memberikan solusi untuk pemecahan masalah ini.. 2. REKOMENDASI 2.1 Pembinaan dan pembekalan dari Orang tua, Guru, tokoh agama, Masyarakat dan juga Pemerintah 2.2 Orang terdekat baik dari keluarga, teman atu bahkan uru lebih meningkatkan perhatiannya. 2.3 Pemberian pengarahan dampak social yang ditimbulkan akibat tawuran 2.4 Sanksi hokum yang tegas baik di lingkungan sekolah, Penegak Hukum dan Samksi social yamh tegas.

Referensi http://anomiemine.blogspot.com/kembali-korban-tewas-akibat-tawuran.html yang diakses tanggal 8 Oktober 2012 pukul 11.00 WIB http://kampus.okezone.com/kembali-korban-tewas-akibat-tawuran.html yang diakses tanggal 8 Oktober 2012 pukul 11.00 WIB http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/09/tawuran-antar-pelajar-danmahasiswa/ yang diakses tanggal 8 Oktober 2012 pukul 11.00 WIB Sulastomo.2003.Manifes Jalan Lurus.Jakarta. Gerakan Jalan Lurus.

Anda mungkin juga menyukai