Anda di halaman 1dari 7

PERILAKU KONSUMEN

NAMA NPM KELAS

: OVIA DHARMA PRATIWI : 15210292 :3EA13

UNIVERSITAS GUNADARMA

1. Pendahuluan Pengertian perilaku konsumen proses atau aktivitas pada saat seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Pemikiran yang benar tentang konsumen Konsumen adalah RAJA Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial asalkan pengamanan hukum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi. Penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis
Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif dimana pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk danjasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya. Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dan ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow .

2. Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi Segmentasi pasar adalah pengelompokan pasar yang heterogen menjadi kelompokkelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok dapat dipilih sebagai pasar yang dituju untuk pemasaran suatu produk.. Segmentasi dan kepuasan Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya. Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 : a) Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang. b) Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah . Segmentasi dan profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan. 1. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. 2. Fokus Pada Core Business Terpenting Anda Yaitu waktu, energy dan pikiran dimana apabila hal yang tidak penting dilakukan maka merupakan pemborosan sumber daya waktu. 3. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan

Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, makan dapat membawa organisasi ke level yang lebih tinggi lagi dengan tingkat profitabilitas yang tinggi. 4. Pertajam Kecerdasan Organisasi Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda 5. Kompensasi Yang Sesuai Berikan kompensasi yang sesuai dengan kinerja dan apa yang sudah diberikan kepada organisasi. Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik: Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur. Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani Rencana Perubahan Pengambilan Keputusan Konsumen Analisis Kebutuhan dimana konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya Pencarian Informasi yaitu setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan. Keputusan Pembelian yaitu konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu. Sikap Paska Pembelian adalah sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa.

Analisis Kebijakan Sosial Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru. 3. Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen Model pengambilan keputusan 1. The satisficing model yaitu menyederhanan masalah yang kompleks sampai pada titik dimana masalah tersebut dapat diselesaikan. 2. Model optimasi atau pendekatan kuantitatif yaitu, memperhitungkan untung-rugi dengan mempertimbangkan timbulnya berbagai macam kejadian sebagai dampak dari alternatif yang telah dirumuskan. 3. The implisit favorite model atau subjektifitas cukup tinggi yaitu, biasanya untuk keputusan yang kompleks dan tidak rutin. 4. The intuitive model suatu proses bawah sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Tipe proses pengambilan keputusan 1. Keputusan terprogram yaitu keputusan yang berulang-ulang dan rutin sehingga dapat deprogram. Contohnya seperti pemesanan barang. 2. Keputusan setngah terprogram yaitu, keputusan yang sebagian dapat diprogram dan sebagian lagi tidak terprogram. Contohnya keputusan alokasi untuk dana promosi.
3. Keptusan tidak terprogram yaitu, keputusan yang tidak selalu terjadi dan biasanya

berasal dari lingkungan eksternal.

Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian Kriteria Evaluasi ketika berbagai alternatif telah diperoleh, konsumen melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi altenatif tersebut, dalam keberadaanya ditentukan oleh keterlibatan konsumen dengan produk yang akan dibelinya. Menentukan alternative pilihan Beberapa tekhnik yang dapat dilakukan : 1. Teknik Kompensatori yaitu kelebihan suatu produk dapat menutupi kelemahan produk dari atribut lainnya. 2. Teknik Non Kompensatori yaitu skor yang tinggi pada atribut produk tidak dapat menutupi skor yang rendah pada atribut lain. 3. Teknik Leksikografik dalam tipe ini konsumen akan memilih berdasarkan atribut yang dianggap paling penting. 4. Teknik Pengurangan bertahap 5. Teknik Konjungtif disini konsumen akan menetapkan batas minimum standar. 6. Teknik Disjungtif, maksudnya konsumen akan memilih merk dengan skor tertinggi.

Menaksir alternative pilihan Pada tahap ini konsumen akan menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternative yang akan mereka pilih dan pada akhirnya dibeli. Bagaimana konsumen tersebut mengevaluasi alternative barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi pada saat akan melakukan pembelian. Dalam beberapa keadaan ada konsumen yang menggunakan pemikiran logis dan ada juga yang membeli berdasarkan dorongan sesaat. Kadang-kadang
konsumen mengambil keputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.

Menyeleksi aturan pengambilan keputusan Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pada tahap ini pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian oleh konsumen. Keputusan

konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

Sumber : modul menata produk untuk bisnis dan manajemen oleh Sutrisno dan Kusmawan Rusmandi http://scolisadebby.wordpress.com/2011/10/14/perilaku-konsumen/ http://www.ittelkom.ac.id/staf/mhd/MateriKuliah/SPPK/Bab%202%20Dasar%20Pen gambilan%20Keputusan.pdf

Anda mungkin juga menyukai