Anda di halaman 1dari 49

Selimut Jatuh Mendengar suara keras dari dalam kamarnya seorang Ibu bertanya dari luar.

"Suara apa itu, Ton??" "Selimut jatuh dari tempat tidur, Bu!" "Kok suaranya keras sekali?" "Di dalam selimut ada saya, Bu!"

Suatu hari Udin mau mengetes seorang dukun yg terkenal pinter di desanya Udin (U): Kalo anda emang pinter, coba tebak, burung di tangan gue masih idup apa sudah mati??? Dukun (D): halllahhh.... kamu masih bocah sudah mau ngejebak saya, saya tahu kalau saya bilang hidup, kamu akan meremas burung itu sampai mati, kalau saya bilang mati, kamu akan melepaskan burung itu agar terbang U: Hahahaha.... ternyata desas-desus kalau anda orang paling pintar di desa ini salah besar D: lha!!!! knapa??? bukankah jawaban saya masuk akal??? U: jawaban anda masuk akal, tetapi anda tetap salah karena ditangan saya bukan burung, tapi hamster

Cerita lucu 4 - Berita kehilangan anak


Berita Kehilangan! Telah hilang seorang anak, dengan ciri-ciri sebagai berikut: Nama : Satriyo Alamat : Yogyakarta Usia : 7 tahun Hilang hari minggu jam 13.00 WIB, memakai baju partai, celana pendek, kulit putih, rambut cepak dan pakai sendal kegedean. Bagi yang menemukan ciri-ciri diatas harap menghubungi ibunya karena sendalnya mau dipakai..

TUHAN HILANG disuatu desa di daerah batak ada kakak beradik bernama ucok dan poltak. mereka terkenal bandel, saking bandelnya semua orang di desa selalu mengaitkan semua kejadian kriminal

dengan mereka, mulai dari maling ayam hingga judi. ibu mereka pusing melihata kelakuan keduanya dan membawa mereka ke pendeta dipanggilah mereka satu persatu mulai dari ucok pendeta: cok, ibu kau sudah tua, gak kasian kau liat dia??? ucok diam, sambil ngupil tidak menjawab pendeta bertanya dengan senyum "kau tau Tuhan dimana???" ucok cuek... pendetah masih sabar walau mulai kesal, sekali lagi dia bertanya " ucok, kau tau Tuhan dimana????" ucok mulai bingung dan menelan ludahnya dan menatap tajam ke arah pendeta pendetapun mulai emosi, dengan suara keras dan membentak dia bertanya lagi "Tuhan ada dimana cokkk????!!!!" ucok berteriak sambil lari keluar ketakutan "aku tidak tau" di pintu keluar dia bertemu dengan poltak poltak: kenapa kau cok??? pucat kali muka kau???? pak pendeta bilang apa?? ucok: gawat bang, Tuhan hilang!!!! pak pendeta pikir ktia yang curi!!!! DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2011/12/cerita-lucu-kumpulan-humor-lucubanget.html#ixzz20DRraeJ9 Kepintaran seorang JONY Polisi : Gimana kejadiannya, kamu menabrak 50 orang dalam suatu kecelakaan mobil!? Jony : waktu ngendarain mobil, kecepatannya 95 km/jam. Waktu di pertigaan, baru nyadar kalo remnya blong, dibelokan kiri ada dua orang pria, sedangkan dikanan ada pesta ulang taun manula. Kalo bapak milih yang mana? Polisi : mendingan ke kiri, korbannya bakalan lebih sedikit. Jony : iya, saya juga mikir gitu pak! Polisi : tapi kenapa orang yang sedang ngerayain ultah kena juga? Jony : nah, masalahnya kan tadi saya milih nabrak dua orang pria yang dikiri. Eh, yang ketabrak cuman seorang, seorang lagi lari ke pesta ultah yang ada dikanan, ya udah..saya kejar sampe ke pesta ultah pak! Polisi : :Huuuuhhhh Dasarrrrr Somplaxxxx DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2011/12/cerita-lucu-kumpulan-humor-lucubanget.html#ixzz20DSEc9H9

TENTANG AKU & KAMU, KAWAN Oleh Febi "bee" Kawan, Taukah kamu berapa lama masa yang kita lewati bersama?? Aku tak ingin tau, Karna kamu selamanya bagiku..... Bersamamu, Tangisku kan terurai menjadi tawa Dukaku kan terpecah menjadi bahagia Dan airmata yang terlanjur jatuh.... Takan berubah menjadi nestapa Denganmu,kepenatanku tergilas sirna Terkadang disatu waktu, Prasangka pernah menjauhkanmu dariku Tapi sungguh kawan, Amarah takkan bisa bertahan lama dikalbuku Kusadari aku terikat jauh kedalam hatimu Ingatkah kawan, Kita pernah duduk bersama Melukis langit dengan impian Tentang aku , kamu dan kehidupan...... BINTANG UNTUK SAHABAT Oleh Siti Halimah Malam nan suci dan sepi, menarikku untuk keluar dari rumah. Kupandangi Langit malam... Ternyata bertaburkan Bintang yang tak terhitung jumlahnya. Andaikan ku seorang Bidadari, Kan kubawa diriku dan sahabatku untuk menari diatas sana. Kuraih sebuah Bintang terindah, dan kupersembahkan untuk sahabatku yang selalu menemaniku. Jumat, 11 MEI 2012 DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2011/06/kumpulan-puisi-tentangpersahabatan.html#ixzz20DSh0jtz

MENANGISLAH SOBAT.. Oleh Maulida Tak bisa ungkap dengan kata apapun Ini memang sangat membosankan Ini begitu melelahkan Bahkan, ini sangat menjengkelkan Tubuh seakan beku dalam bongkahan es Membeku tidak tahu kapan akan mencair Yaa itu benar sobat Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton Menerangi tubuh di dalam kegelapan Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata Ini sangat menyedihkan.. Namun.. ingatlah sobat.. Kau tidak sendiri Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas Karena itu lebih baik ku lihat Dari pada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu Bagai seorang tokoh tanpa dialog. BAHASA LANGIT Puisi Hanifah Nadya Kartika Gumpalan awan di langit biru Bercerita kisah kita Saat deras hujan bagai air mata Dan cerah mentari jadi wajah kita Warna pelangi di langit biru Hanya jadi saksi bisu Saksi kisah perjalananku denganmu Saat perbedaan jadi keindahan Langit pun berbahasa Dan bersenandung ria Lantunkan lagu rindu antara engkau dan aku Oh Sahabat Langit pun berbahasa Tanda bersuka cita Sambut esok dimana kita kan slalu bersama Selamanya

Dan dengarlah, dengarlah slalu Itulah semua tentang kita, cerita bahasa langit DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2011/06/kumpulan-puisi-tentangpersahabatan.html#ixzz20DSs8mHC

Home Cerpen Puisi Drama Korea Kata Mutiara Kata Bijak Zodiak Gambar Animasi Kirim Cerpen Kirim Puisi Hubungi Kami

CewekCowokTips RemajaZodiakHumorKata MutiaraPuisiSelebritisFenomenaSMS LucuTeknologiFoto

Home Kumpulan Puisi KUMPULAN PUISI IBU | Puisi Untuk Ibu Tercinta | Puisi Hari Ibu 2012

KUMPULAN PUISI IBU | Puisi Untuk Ibu Tercinta | Puisi Hari Ibu 2012

Share this article on:

473

Posted on Sunday, December 18, 2011 by Lukas Gentara

Puisi Ibu terbaru (Kumpulan Puisi Untuk Ibu Tercinta 2012) - Kumpulan puisi kali ini akan menampilkan beberapa puisi Ibu yang masuk lewat form kirim puisi. Kalau kamu punya puisi tentang Ibu, bunda, ibunda dsb :D bisa dikirim, tapi karena sekarang form isiannya lagi bermasalah, jadi lain kali saja, hehe... Nah, sekarang ini kamu nikmati saja beberapa puisi yang sudah berhasil masuk. Buat kamu yang lagi nyari puisi tentang ibu ini, semoga bisa menjadi inspirasi untuk pembuatan puisi kamu nantinya. Bukan begitu??? Begitu bukan...!!!! Update Puisi Ibu: 18 Desember 2011

Laksana Cintamu
Oleh: Fatkuryati Ibu,, jika memang dengan aku menjelma angin, lantas kau dapat merasakan kesejukan itu,, akan ku lakukan itu untukmu,, aku tak tau akan seberapa berharganya hidupku bila tanpamu.. Karena Yang ku tau,, kau mampu membuat cinta ini semakin besar.. Kau tlah banyak berjuang untukku,, untuk nafasku.. Kalaupun aku bisa menciptakan sedikit senyuman itu,, mungkin itu tak kan pernah sebanding dengan apa yang kau lakukan untuk hidupku.. Aku selalu berharap,, Tuhan tak pernah ambil senyum itu darimu Percayalah,, aku mencintaimu dengan hati,, dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada wanita selainmu dan aku menyayangimu dengan nada,, dengan nada yang tak bisa ku harmonikan pada yang lain.. Diambil dari: Puisi-Puisi Fakturyati

Aku .... oleh: Fathur Rahman Aku.

Layaknya malam tanpa bintang.. Seakan bunga tanpa kumbang.. Seperti istana tanpa tiang.. Karna hanya ada AKU tanpa KAMU Karna hanya ada AKU bukan KITA Bunda

Demi cintaku oleh: Fathur Rahman Surgaku yang berada di bawah telapak kakinya Jiwa ragaku dari buaian teremban berat di pundaknya Yang slalu berharap sesuatu yang ter baik untukku Yang penuh derai air mata jika melihatku sedih seperti ini Dosakah diriku ??? ku kasihi ku sayangi ku rindui ku cintai dirinya Di saat yang sama ku luluh lantah hanya karna di lupakan orang lain Mungkin ia bilang diriku bodoh jika tahu semua hal ini Di saat wanita pilihan yang ku sayangi lebih memilih orang lain Atas nama cintaku padamu Maafkan aku!!!! Bunda. Diambil dari (Puisi-Puisi Fatur Rahman)

BUNDA By. R3S Bunda Dikala kusebut namamu Tampak olehku wajah manismu Senyummu menyiratkan kasih sayang Sinar matamu melambangkan ketulusan Bunda Kau laksana sang surya Menerangi relung-relung jiwa Kau bagaikan embun pagi Menyejukkan kedamaian hati

Oh bunda Jasamu tiada tara Manjamu melambangkan cinta Meski kini kau telah tiada Bayangmu selalu menyapa Kasihmu hidup sepanjang masa Diambil dari: Puisi-Puisi Ayu Trisna

PERMOHONAN MAAF UNTUK IBU oleh: Deny Fajar Suryaman Terniang termenung sendiri dalam ruang hampa yang pengap dalam ruang yang sangat sunyi dalam suasana hati yang gundah gelisah Disudut ruang terbesis cahaya lilin memberikan penerangan diruang yang gelap menyinari seluruh sudut ruang dalam hati yang s'lalu terniang wajah yang dicinta Wahai angin yang bertiup kencang diluar sana sudikah engkau menyimpaikan isi hatiku sebuah perasaan yang sudah lama ku pendam yang tak pernah tersimpaikan dari mulutku yaog kaku I B U ....., dalam do'a ku meminta maafmu dalam tangis ku memohon ampunmu dalam mimpi ku bersujud di kakimu memohon ampun atas dosa dan keselahanku padamu . . .:) Diambil dari (Puisi-Puisi Deny Fadjar Suryaman)

IBU oleh: Ade Yulianti aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu

kau begitu indah dan sempurna dimataku pengorbananmu begitu tulus hingga aku sulit untuk membalasnya doaku selalu ku panajat kan untukmu kasih sayangmu begitu besar pelukkan mu begitu hangat hingga aku selalu terjaga dalam tidurku.... ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku dengan kasih sayang.... yaah allah jagalah ibu ku di sisimu dan biakan lah ia merasakan surga mu ibu ibu ibu kau apa kah kah mendengarkan jeritan ini jeritan anakmu yang merindukan mu ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini agar anakmu bisa terus seyum sepeti senyuman mu yang tulus.... Diambil dari: Puisi-Puisi Ade Yulianti

Puisi Seorang Anak untuk Ibu


Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan Untuk berjuang dalam pertempuran. Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi Doakanlah agar aku berhasil. Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang. Merebut kemenangan di mana pun adanya. Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis Biar kucari jalanku sendiri. Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar Meskipun ada bahaya, ada rasa takut. Aku akan tersenyum dan menghapus air mata Biar kuutarakan pikiranku. Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku

Memahat tempatku, menjahit kainku Ingatlah, saat aku melayari sungaiku Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku. (Mayank Ponimiring II ** bibirmerahmembabibuta@yahoo.com) Itu puisi pertama, sepertinya menceritakan seorang anak yang hendak berpisah dengan ibunya untuk mengejar cita-citanya. Hmmh, perpisahan dengan ibu memang sangat menyedihkan dan mengharukan yah....?

Pulanglah Ibu
oleh: Laili Nurul H. Tubuhmu kaku, matamu kaku, mulutmu membisu napasmu terhenti sudah Aku tahu ibu telah pergi ke alam sana yang tak pernah ada dalam bayanganku, juga ku dengar bisikan Oh ibu tak lama ibu telah terkubur ditanah merah hanya sendiri dukaku ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh biarlah ibu pulanglah dengan tenang Kalau puisi yang ditulis oleh Laila ini sepertinya tentang seorang anak yang ditinggal ibunya ( untuk selama-lamanya). Memang sangat menyentuh, tapi Syukurlah di akhir puisinya, si penulis sudah merelakan kepergian Ibunya. Yah, sebagai seorang anak hal terbaik adalah mendoakan Ibunya, bukan malah meratapi kesaedihan berlarut-larut, karena bagaimana pun doa dari seorang anak yg Soleh adalah yang paling berarti untuk Seorang Ibu di alam sana.... Kalau berbicara tentang ibu, saya selalu ingat lagunya Bang Iwan Fals nih. Ada yang menceritakan tentang ibu juga. Berikut ini lirik lagunya, saya tulis... sekalian dengan mp3 lagu tersebut.

IBU Ribuan kilo jalan yang kau tempuh Lewati rintang untuk aku anakmu Ibuku sayang masih terus berjalan Walau tapak kaki, penuh darah penuh nanah Seperti udara kasih yang engkau berikan Tak mampu ku membalas ibu ibu Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku Dengan apa membalasibuibu. Nah, untuk sementara itu dulu kumpulan puisi ibu yang saya sampaikan di sini. Oh, sampai lupa buat ngucapin SELAMAT HARI IBU, buat semua Ibu dan Calon Ibu.

Category Article Kumpulan Puisi

Related Posts:

Kumpulan Puisi Terbaru Iyon Hinometal Puisi-Puisi Iyon Hinometal Kumpulan Syair Cinta: Ungkapan Cinta Sang Penyair Kumpulan Puisi Cinta - Kabdul Gafar Puisi Persahabatan Bahasa Inggris 2011 20 Puisi Patah Hati Bahasa Inggris Puisi Cinta Romantis oleh Ramadhan Al Fatih KUMPULAN PUISI IBU | Puisi Untuk Ibu Tercinta | Puisi Hari Ibu 2012 Puisi-Puisi Chyntia Parsaulina Siahaan Puisi-Puisi Dirga Methorpan

Komentar Untuk KUMPULAN PUISI IBU | Puisi Untuk Ibu Tercinta | Puisi Hari Ibu 2012

Daftar 10 Artikel Terbaru


Cerpen Cinta Remaja: SAAT TERAKHIR Twitter.com - 100 Orang Indonesia Pertama yang Daftar Twitter Ngakak.com - Foto-Foto Lucu yang Bikin Ngakak ZODIAK HARI INI (9 Juli - 16 Juli 2012) Kata Mutiara Cinta 2012 - Kata Bijak Cinta - Kata Motivasi Cinta Kumpulan Komik Lucu by BlackbookDigital Cerita Lucu 2012 - Kumpulan Cerita Paling Lucu Kumpulan Cerpen Sedih Jadwal Puasa Ramadhan 2012 / 1433 H Seluruh Indonesia SMS Lucu 2012 - Kumpulan SMS Paling Lucu

Artikel Populer Minggu Ini


ZODIAK HARI INI (9 Juli - 16 Juli 2012) KATA-KATA BIJAK MUTIARA PALING BIJAK Kata-Kata Mutiara Bijak Cinta Kehidupan 2012 KATA-KATA CINTA BUAT KEKASIH 2012 Kata Kata Lucu Banget 2012 Paling Gokil KATA-KATA MOTIVASI Cinta, Motivasi Hidup Kata Kata Gombal Cinta 2012 Paling Gombal

User Online Status & Support

Cerpen Cinta Cerpen Romantis: WHEN THE TIME COMES - *WHEN THE TIME COMES* [image: Cerpen Romantis] Oleh Bella Danny Justice *if i tell you...* *Will you listen?* *Will you stay?* *Will youd be here forever?... 3 days ago

Puisi Cinta Puisi Kerinduan Cinta - *KERINDUAN CINTA* oleh Dina Sekar Ayu waktu terus berlalu tak mungkin bisa ku putar kembali. Perjalanan cinta, yang lama-lama lapuk oleh waktu, mumgkin tak ... 6 days ago

Ketentuan Layanan
Dengan mengunjungi dan membuka blog www.gen22.net berarti Anda telah mengerti dan mematuhi ketentuan layanan yang tercantum dalam halaman Privacy Policy dan Disclaimer. Copyright 2009 - 2012 Blog Remaja. All rights reserved. Contact Support: Email (admin@gen22.net) - YM! (lukas_lagingapain@yahoo.com) - Phone (083827314326) Lukas Gentara | Contact | Archives | Privacy | Situs Rekomendasi Saya: Blogger Indonesia | Berita Terpopuler | Tips Cinta Remaja | Powered by Blogger

Bookmark & ShareX FacebookTwitterEmailPrintRedditStumbleUponFavoritesGmailBloggerTumblrPinterestMore... (322) AddThisSettingsPrivacy

Sirah Nabawiyah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai uswah hasanah

Beranda About

Tempat-tampat Bersejarah di Mekah Madinah


15 Januari 2011 Kang Iwan Tinggalkan Komentar

Tempat Bersejarah Kabah Kabah merupakan kiblat shalat umat Islam. Kabah yang berbentuk kubus ini merupakan bangunan utama diatas bumi yang digunakan untuk menyembah Allah SWT.Sebagaimana Allah SWT. berfirman dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 90, yang artinya : Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah adalah rumah yang di Bakkah (Makkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta. Kabah disebut juga Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan). Dibangun berupa tembok segi empat yang terbuat dari batu-batu besar yang berasal dari gununggunung di sekitar Makkah. Baitullah ini dibangun diatas dasar fondasi yang kokoh. Dinding-dinding sisi Kabah ini diberi nama khusus yang ditentukan berdasarkan nama negeri ke arah mana dinding itu menghadap. terkecuali satu dinding yang diberi nama Rukun Hajar Aswad. Adapun keempat dinding atau sudut (rukun) tersebut adalah :

Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak) Sebelah Barat Rukum Syam (Suriah) Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman) Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad).

Keempat sisi Kabah ditutup dengan selubung yang dinamakan Kiswah. Sejak zaman nabi Ismail, Kabah sudah diberi penutup berupa Kiswah ini. Saat ini Kiswah tersebut terbuat dari sutra asli dan dilengkapi dengan kaligrafi dari benang emas.

Dalam satu tahun Kabah ini dicuci dua kali, yaitu pada awal bulan Dzulhijah dan awal bulan Syaban. Kiswah diganti sekali dalam setahun.

Masjidil Haram Sebagai pusat kota Makkah adalah Masjid Al-Haram, dimana didalamnya terdapat Kabah sebagai arah kiblat umat Islam pada waktu shalat. Masjid ini mula-mula dibangun secara permanen oleh Sayyidina Umar bin Al Khattab pada tahun 638 M. Dari masa kemasa Masjidil Haram selalu mengalami pembaharuan dan perluasan, diprakarsai oleh raja-raja Islam yang memberi perhatian terhadap Masjidil Haram. Pembangunan besarbesaran dalam sejarah diprakarsai oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz yang bergelar :Pelayan Dua Tanah Haram Makkah dan Madinah. Dikatakan Tanah Haram karena Tanah ini diharamkan bagi umat lain, selain umat Muslim). Saat ini luas Masjid Al Haram 328.000 meter persegi dan dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu shalat berjamaah. Masjid ini melingkari Kabah, maka pintunya banyak. Ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang biasanya buka 24 jam sehari. Keistimewaan Masjidil Haram banyak sekali, antara lain : Shalat di masjid ini lebih utama daripada shalat seratus ribu kali di masjid lain. Begitupun berdzikir, berdoa, bersedekah dan beramal baik lainnya.

Hajar Aswad Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam yang berada di sudut Tenggara Kabah, yaitu sudut dimana tempat Tawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan batu yang diturunkan Allah SWT. dari Surga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad berupa kepingan batu yang terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan direkat dengan lingkaran perak. Dalam salah satu riwayat Bukhari-Muslim, diterangkan bahwa Sayyidina Umar, sebelum mencium Hajar Aswad mengatakan, Demi Allah, aku tahu bahwa kau adalah sebuah batu yang tidak dapat berbuat apa-apa.Kalau aku tidak melihat Rasulullah SAW. mencium-mu, tidak akan aku menciummu. Jadi mencium Hajar Aswad bukanlah suatu kewajiban bagi umat Islam, tapi merupakan anjuran dan hukumnya sunnah. Maka kalau keadaan tidak memungkinkan karena penuhnya orang berdesakan, sebaiknya urungkan saja niat untuk mencium atau mengusap batu ini.

Hijr Ismail

Hijr Ismail, berdampingan dengan Kabah dan terletak di sebelah utara Kabah, yang dibatasi oleh tembok berbentuk setengah lingkaran setinggi 1,5 meter. Hijr Ismail itu pada mulanya hanya berupa pagar batu yang sederhana saja. Kemudian para Khalifah, Sultan dan Raja-raja yang berkuasa mengganti pagar batu itu dengan batu marmer. Hijr Ismail ini dahulu merupakan tempat tinggal Nabi Ismail, disitulah Nabi Ismail tinggal semasa hidupnya dan kemudian menjadi kuburan beliau dan juga ibunya. Berdasarkan kepada sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, sebagian dari Hijr Ismail itu adalah termasuk dalam Kabah. Ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Aisyah r.a. yang berbunyi : Dari Aisyah r.a. katanya; Aku sangat ingin memasuki Kabah untuk melakukan shalat didalamnya. Rasulullah S.A.W. membawa Siti Aisyah ke dalam Hijir Ismail sambil berkata Shalatlah kamu disini jika kamu ingin shalat di dalam Kabah, karena ini termasuk sebagian dari Kabah. Shalat di Hijr Ismail adalah sunnah, dalam arti tidak wajib dan tidak ada kaitan dengan rangkaian kegiatan ibadah Haji atau ibadah Umroh.

Maqam Ibrahim Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim sebagaimana dugaan atau pendapat sebagian orang. Maqam Ibrahim adalah batu pijakan pada saat Nabi Ibrahim meninggikan pondasi Kabah. Letak Maqam Ibrahim ini tidak jauh, hanya sekitar 3 meter dari Kabah dan terletak di sebelah timur Kabah. Saat ini Maqam Ibrahim seperti terlihat pada foto di atas. Di dalam bangunan kecil ini terdapat batu tempat pijakan Nabi Ibrahim seperti dijelaskan di atas. Pada saat pembangunan Kabah batu ini berfungsi sebagai pijakan yang dapat naik dan turun sesuai keperluan nabi Ibrahim saat membangun Kabah. Bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim masih nampak dan jelas dilihat. Atas perintah Khalifah Al Mahdi Al Abbasi, di sekeliling batu Maqam Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat kandang besi berbentuk sangkar burung.

Multazam Multazam merupakan dinding Kabah yang terletak di antara Hajar Aswad dengan pintu Kabah. Tempat ini merupakan tempat utama dalam berdoa, yang dipergunakan oleh jamaah Haji dan Umroh untuk berdoa/bermunajat kepada Allah SWT. setelah selesai melakukan tawaf. Saat bermunajat di depan Multazam ini, Jarang orang tidak meneteskan air mata disini, terharu karena kebesaran Illahi. Multazam ini insya Allah merupakan tempat yang mustajab dalam berdoa, insya Allah doa dikabulkan oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, Antara Rukun Hajar Aswad dan Pintu Kabah, yang disebut Multazam. Tidak seorangpun hamba Allah yang berdoa ditempat ini tanpa terkabul permintaannya.

Mata Air Zam-Zam Air Zamzam berasal dari mata air Zamzam yang terletak dibawah tanah, sekitar 20 meter disebelah Tenggara Kabah. Mata air atau Sumur ini mengeluarkan Air Zamzam tanpa henti. Diamanatkan agar sewaktu minum air Zamzam harus dengan tertib dan membaca niat. Saat minum air Zamzam kita menghadap Kabah. Sumur Zamzam mempunyai riwayat yang tersendiri. Sejarahnya tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum, maka Siti Hajar pergi ke Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali. Namun tidak berhasil menemukan air setetespun karena tempat ini hanya merupakan lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air dan belum didiami manusia selain Siti Hajar dan Ismail. Penjelasan tentang sejarah ini adalah sbb : Saat Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar dan Ismail tiba di Makkah, mereka berhenti di bawah sebatang pohon yang kering. Tidak berapa lama kemudian Nabi Ibrahim AS. meninggalkan mereka. Siti Hajar yang memperhatikan sikap suaminya yang mengherankan itu lalu bertanya ; Hendak kemanakah engkau, Ibrahim? Sampai hatikah engkau meninggalkan kami berdua ditempat yang sunyi dan tandus ini?. Pertanyaan itu berulang kali, tetapi Nabi Ibrahim AS. tidak menjawab sepatah kata pun. Siti Hajar bertanya lagi ; Apakah ini memang perintah dari Allah? Barulah Nabi Ibrahim menjawab, ya. Mendengar jawaban suaminya yang singkat itu, Siti Hajar gembira dan hatinya tenteram. Ia percaya hidupnya tentu terjamin walaupun ditempat yang sunyi, tidak ada manusia dan tidak ada segala kemudahan. Sedangkan waktu itu, Nabi Ismail masih menyusu. Selang beberapa hari, air yang dari Nabi Ibrahim As. habis. Siti Hajar berusaha mencari air di sekeliling sampai mendaki Bukit Safa dan Marwah berulang kali sehingga kali ketujuh (terakhir) ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju kearah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air yang memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zamzam. Air Zamzam yang merupakan berkah dari Allah SWT, mempunyai keistimewaan dan keberkatan dengan izin Allah SWT., yang bisa menyembuhkan penyakit, menghilangkan dahaga serta mengenyangkan perut yang lapar. Keistimewaan dan keberkatan itu disebutkan pada hadits Nabi, dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah SAW. bersabda : sebaik-baik air di muka bumi ialah air Zamzam. Air Zamzam merupakan makanan yang mengenyangkan dan penawar bagi penyakit.

Safa dan Marwah Safa dan Marwah merupakan dua bukit yang terletak dekat dengan Kabah. Sejarah SafaMarwah tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim As, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail As. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum di lembah pasir dan bukit yang tandus, Siti Hajar pergi mencari air pulang pergi dari Bukit Safa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali. Saat kali ketujuh (terakhir). Ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju kearah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zamzam.

Masjid Nabawi Disebut Masjid Nabawi karena Nabi Muhammad SAW. selalu menyebutnya dengan kalimat, Masjidku, pada setiap kali beliau menerangkan tentang sebuah masjid yang sekarang berada di pusat kota Madinah. Rasulullah bersabda, Shalat di masjidku ini lebih utama daripada shalat seribu kali di masjid lain, kecuali Masjidil Haram. Dalam satu riwayat lain, Rasulullah bersabda, Barang siapa shalat di masjidku 40 waktu tanpa terputus, maka ia pasti selamat dari neraka dan segala siksa dan selamat dari sifat munafik. Masjid ini didirikan oleh Rasul SAW. dan sahabat-sahabat pada tahun pertama hijrah (622 M) seluas 1050 meter persegi, yaitu persis di sebelah barat rumah Rasul, yang sekarang rumah itu menjadi makam Rasul SAW dan termasuk dalam bangunan masjid. Berziarah ke masjid Nabawi ini adalah masyru (diperintahkan) dan termasuk ibadah. Penyataan ini sesuai dengan sabda Rasulullah : Janganlah kau mementingkan bepergian kecuali kepada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa.

Makam Rasulullah SAW Makam (pusara) Rasullullah SAW terletak di sebelah Timur Masjid Nabawi. Di tempat ini dahulu terdapat dua rumah, yaitu rumah Rasulullah SAW. bersama Aisyah dan rumah Ali dengan Fatimah. Sejak Rasulullah SAW. wafat pada tahun 11 H (632 M), rumah Rasullullah SAW. terbagi dua. Bagian arah kiblat (Selatan) utk makam Rasulullah SAW. dan bagian Utara utk tempat tinggal Aisyah. Sejak tahun 678 H. (1279 M) diatasnya dipasang Kubah Hijau (Green Dome). Dan sampai sekarang Kubah Hijau tersebut tetap ada. Jadi tepat di bawah Kubah Hijau itulah jasad Rasullullah SAW. yang mulia dimakamkan. Disitu juga dimakamkan kedua sahabatnya, yaitu

Abu Bakar (Khalifah Pertama) dan Umar (Khalifah Kedua) yang dimakamkan di bawah kubah, berdampingan dengan makam Rasulullah SAW.

Arafah Arafah merupakan tempat yang sangat penting pada ibadah Haji, dimana di Arafah ini jamaah haji harus melakukan Wukuf. Wukuf merupakan rukun Haji dan tanpa melaksanakan Wukuf di Arafah maka hajinya tidak sah. Keadaan di Arafah ini merupakan replika di Padang Mahsyar saat manusia dibangkitkan Allah SWT pada hari yang tak diragukan lagi. Saat itu semua manusia sama dihadapan Allah SWT., yang membedakan hanyalah kualitas imannya. Wukuf secara harfiah berarti berdiam diri. Wukuf di Arafah adalah berada di Arafah pada waktu antara tergelincirnya matahari (tengah hari) tanggal 9 Dzulhijah sampai matahari terbenam dengan berpakaian ihram. Pada saat wukuf disarankan untuk memperbanyak doa sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Juga memperbanyak taubat memohon ampunan kepada Allah SWT., sebab saat wukuf adalah saat yang utama untuk berdoa, memohon ampun dan bertaubat. Selain itu juga perbanyak ibadah lainnya seperti membaca Al Quran, takbir, tahmid, tahlil dan sebagainya. Selama wukuf jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan kesucian ibadah saat Wukuf. Adapun keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW., Doa yang paling baik adalah doa di hari Arafah. Dalam riwayat lain Rasulullah SAW. juga bersabda, Tidak ada hari paling banyak Allah menentukan pembebasan hamba-Nya dari neraka kecuali hari Arafah. Arafah berjarak sekitar 25 km disebelah Tenggara Makkah dan merupakan padang pasir yang amat luas dan di bagian belakang dikelilingi bukit-bukit batu yang membentuk setengah lingkaran, saat ini sudah ditanami dengan pohon-pohon. Pada musim haji di bawah pohon-pohon inilah dipasang tenda. bagi yang tidak kebagian tenda cukup berteduh di bawah pohon. Untuk mengurangi panas di setiap sekitar 20 meter dipasang pipa setinggi 6 meter yang diatasnya memancar air halus yang mirip gerimis, dengan tujuan menurunkan suhu disekitarnya. Pancaran air ini sangat bermanfaat dan dapat mengurangi banyaknya jamaah yang terkena high stroke (tiba-tiba lemas karena matahari yang panas) Muzdalifah

Setelah matahari terbenam (mulai masuk tanggal 10 Dzulhijah), dari Arafah berangkat ke Muzdalifah. Shalat Maghrib dan Isya dikerjakan di Muzdalifah dengan cara jama takhir qashar. Muzdalifah terletak antara Arafah dan Mina. Di Muzdalifah ini jamaah haji bermalam (mabit) dan mengambil 70 atau 49 butir batu kecil untuk persiapan lempar jumroh di Mina. Shalat Subuh dilaksanakan berjamaah di Muzdalifah. Setelah shalat subuh, meninggalkan Muzdalifah menuju Mina untuk melempar jumroh. Bagi orang tua dan yang lemah/sakit boleh meninggalkan Muzdalifah pada malam hari setelah lewat tengah malam baru menuju Mina.

Mina Mina merupakan lokasi di Tanah Haram Makkah (Tanah yang diharamkan bagi orang selain Muslim). Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal disini sehari semalam sehingga dapat melakukan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah shalat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah. Amalan seperti ini dilakukan Rasulullah SAW. saat berhaji dan hukumnya sunnah. Artinya tanggal 9 Dzulhijah sebelum ke Arafah, tidak wajib bermalam di Mina. Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan Wukuf di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi karena akan melempar jumroh. Di Mina ini, pada malam hari tidur dan pada siang hari melempar jumroh. Yaitu tanggal 10, 11, 12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau tanggal 10, 11, 12, 13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani. Untuk tanggal di atas, amalan bermalam dan melempar jumroh merupakan amalan wajib haji (yang jika tidak dilakukan, harus membayar dam atau denda). Pada hari-hari biasa, Mina kosong tidak berpenduduk, walaupun terlihat bangunan permanen. Namun pada tanggal 10 Dzulhijah dan beberapa hari sebelumnya dipadati para jamaah haji. Tanah di Mina tidak boleh dimiliki oleh perorangan, yang boleh adalah menempati untuk keperluan ibadah saja. Sesuai dengan riwayat isteri nabi, Aisyah ra., Ya Rasullullah SAW., perlukah kami buatkan di Mina untuk anda berteduh?, Rasulullah SAW. menjawab, Jangan, sesungguhnya Mina adalah tempat duduk orang yang lebih dahulu datang. Tempat atau lokasi melempar jumroh terdapat di Mina, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula. Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihan binatang kurban. Di Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid dimana Rasulullah SAW. melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah Haji.
Categories: Wawasan

Antara Cinta Rasul dan Maulid Nabi


15 Januari 2011 Kang Iwan Tinggalkan Komentar Cinta terhadap Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam merupakan salah satu syarat beriman kepadanya, bahkan kecintaan kepada beliau harus melebihi segala kecintaan pada makhluk lainnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda yang artinya, Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian, sampai aku lebih dia cintai daripada anaknya, orangtuanya, dan manusia seluruhnya. (HR. Bukhari dan Muslim). Read more
Categories: Rasulullah sebagai teladan

PERBEDAAN DERAJAT SAHABAT (1)


6 Juni 2010 Kang Iwan Tinggalkan Komentar

oleh : Izzudin Karimi Para sahabat memiliki derajat dan kedudukan mulia di sisi Allah dan RasulNya, kedudukan mulia ini karena mereka adalah para sahabat Rasulullah saw, namun derajat dan kedudukan mereka di antara mereka tidak sama, artinya sebagian sahabat mempunyai derajat yang lebih Read more
Categories: Aqidah Tag:ahli, anshar, Aqidah, badar, derajat, muhajirin, shahabat

SAHABAT RASULULLAH SAW. DALAM PANDANGAN AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH*


5 Juni 2010 Kang Iwan Tinggalkan Komentar

Oleh: Rahmat A. Rahman Ketua Lembaga Kajian & Konsultasi Syariah Wahdah Islamiyah Berbicara tentang sahabat, seakan berenang di lautan kemuliaan yang tak bertepi. Begitu banyak kemuliaan yang tertoreh dalam Read more
Categories: Aqidah Tag:Ahlus, jamaah, rahmat, rasul, shahabat, sunnah, Syi'ah

YESUS BELUM WAFAT


4 Juni 2010 Kang Iwan Tinggalkan Komentar

Di antara keyakinan Ahlussunnah, yang membedakannya dengan kelompok lain adalah aqidah tentang masih hidupnya Nabi Isa. Beliau ada di Read more

Categories: Aqidah Tag:Isa, kristen, wafat, yesus

Dusta, Himbauan Ukhuwah Islamiyah Kaum Syiah


3 Juni 2010 Kang Iwan Tinggalkan Komentar

Ahlul Bait Indonesia menyerukan pentingnya persatuan, kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah. Tapi itu dinilai hanya kedok oleh pengamat. Hidayatullah.com Pernyataan Ketua Pengarah Acara Silaturahmi Nasional Ahlul Bait Indonesia V yang juga tokoh Syiah Indonesia, Hasan Read more
Categories: Syi'ah Tag:aliran, dusta, hidayatullah, sesat, Syi'ah, ukhuwah

DAMPAK MAKSIAT TERHADAP IMAN


2 Juni 2010 Kang Iwan Tinggalkan Komentar

Maksiat adalah lawan ketaatan, baik itu dalam bentuk meninggalkan perintah maupun melakukan suatu larangan. Sedangkan iman, sebagaimana telah kita ketahui adalah 70 cabang lebih, yang tertinggi adalah ucapan la ilaha illallah dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan di Read more
Categories: Aqidah Tag:dampak, fauzan, iman, kitab, maksiat, Shalih, tauhid Sirah Nabawiyah Blog pada WordPress.com. Tema: INove. umpan RSS

Kategori

akhlak (7) Aliran dalam Islam (2) Aqidah (26) fiqih (4) Kaidah Belajar Sirah (11) Konsultasi Agama (14) Mutiara Hadits (4)

peradaban (2) Qashashul Anbiya' (Kisah Para Nabi) (7) Rasulullah sebagai teladan (5) Syi'ah (4) Wawasan (5)

Blog Stats

46,816 hits

Klik tertinggi

almoshaiqeh.com/index.php

Ikuti

Follow Sirah Nabawiyah


Get every new post delivered to your Inbox.
Enter your

Powered by WordPress.com

Abdurrahman bin Auf radhiallahu anh


Filed under: Hayatussahabah Saudagar Yang Berniaga Dengan Allah Saidina Abdurrahman bin Auf ra termasuk dalam kelompok delapan orang yang mula-mula memeluk Islam; termasuk dalam kelompok sepuluh yang diberi khabar gembira oleh Rasulullah SAW masuk syurga; termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah (sebagai formatur) dalam pemilihan khalifah sesudah Umar bin Khattab al-Faruq; dan seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selagi beliau masih hidup di tengah-tengah masyarakat kaum muslimin. Namanya pada masa jahiliyah ialah Abd Amr. Setelah masuk Islam, Rasulullah memanggilnya Abdurrahman. Itulah beliau Abdurrahman bin Auf radhiyallahu anhu. Abdurrahman bin Auf masuk Islam sebelum Rasulullah masuk ke rumah Al-Arqam, yaitu dua hari sesudah Abu Bakar Shiddiq masuk Islam. Sama halnya dengan kelompok kaum muslimin yang pertama-tama masuk Islam, Abdurrahman pun tidak luput dari penyiksaan dan tekanan kaum kafir Quraisy. Tetapi beliau sabar dan tetap sabar. Pendiriannya teguh dan senantiasa teguh. Beliau menghindar dari kekejaman kaum kafir Quraisy, tetapi selalu setia dan patuh membenarkan risalah Muhammad SAW. Kemudian beliau turut berhijrah ke Habsyah bersama-sama kawan se-iman untuk menyelamatkan diri dan agama dari tekanan kaum kafir Quraisy yang senantiasa menzalimi mereka. Tatkala Rasulullah SAW dan para sahabat beliau diizinkan Allah berhijrah ke Madinah, Abdurrahman menjadi pelopor orang-orang yang berhijrah karena dan untuk Allah dan RasulNya. Dalam perantauan, Rasulullah mempersaudarakan orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshar. Maka Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan beliau dengan Saad ibnu Rabi al Anshari ra. Pada suatu hari Saad berkata kepada saudaranya, Wahai saudaraku Abdurrahman! Aku termasuk orang kaya di antara penduduk Madinah. Hartaku banyak. Saya mempunyai dua bidang kebun yang luas dan dua orang pembantu. Pilihlah olehmu salah satu di antara kedua kebunku itu, ku berikan kepadamu mana yang kamu sukai. Begitu pula salah seorang di antara kedua orang pembantuku, akan ku serahkan mana yang kamu senangi, kemudian aku kawinkan engkau dengan beliau. Jawab Abdurrahman bin Auf, Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepada saudara, kepada keluarga saudara, dan kepada harta saudara. Saya hanya akan minta tolong kepada saudara untuk menunjukkan di mana letaknya pasar Madinah ini.

Saad menunjukkan pasar tempat berjual beli kepada Abdurrahman. Maka mulailah Abdurrahman berniaga di sana. Belum berapa lama beliau berdagang, terkumpullah wang sekadar cukup untuk mahar kahwin. Beliau datang kepada Rasulullah memakai harum-haruman. Beliau menyambut kedatangan Abdurrahman seraya berkata, Wah. Alangkah wanginya kamu, hai Abdurrahman. Kata Abdurrahman, Saya hendak bernikah, ya Rasulullah. Tanya Rasulullah, Apakah mahar yang kamu berikan kepada istrimu? Jawab Abdurrahman, Emas seberat biji kurma. Sabda Rasulullah, Adakan kenduri, walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahan dan harta kamu. Kata Abdurrahman, Sejak itu dunia datang menghadap kepadaku (hidupku makmur dan bahagia). Hingga seandainya aku angkat sebuah batu, maka di bawahnya kudapati emas dan perak. Dalam Perang Badar Abdurrahman turut berjihad fisabilillah, dan beliau berhasil menewaskan musuh-musuh Allah, antaranya ialah Umair bin Uthman bin Kaab at-Taimy. Dalam perang Uhud beliau tetap teguh bertahan di samping Rasulullah, ketika tentara muslimin banyak yang meninggalkan barisan hadapan. Ketika selesai perang, dan kaum muslimin keluar sebagai pemenang, Abdurrahman mendapat hadiah sembilan luka parah menganga di tubuhnya, dan dua puluh luka-luka kecil. Walaupun luka kecil, namun di antaranya ada yang sedalam anak jari. Sungguh pun begitu, perjuangan dan pengorbanan Abdurrahman di medan tempur jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan perjuangan dan pengorbanannya dengan harta benda. Pada suatu hari Rasulullah SAW berpidato membangkitkan semangat jihad dan pengorbanan kaum muslimin. Beliau berdiri di tengah-tengah para sahabat. Kata beliau antara lain, Bershadaqahlah tuan-tuan! Saya hendak mengirim suatu pasukan ke medan perang. Mendengar ucapan Rasulullah tersebut, Abdurrahman bergegas pulang ke rumahnya dan cepat kembali ke hadapan Rasulullah di tengah-tengah kaum muslimin. Katanya, Ya, Rasulullah! Saya mempunyai wang empat ribu. Dua ribu saya pinjamkan kepada Allah, dan dua ribu saya tinggalkan untuk keluarga saya. Lalu wang yang dibawanya dari rumah diserahkannya kepada Rasulullah dua ribu.

Sabda Rasulullah, Semoga Allah melimpahkan berkat-Nya kepadamu, terhadap harta yang kamu berikan, dan semoga Allah memberkati pula harta yang kamu tinggalkan untuk keluargamu. Ketika Rasulullah bersiap untuk menghadapi Perang Tabuk beliau membutuhkan jumlah dana dan tentara yang tidak sedikit, karena jumlah tentara musuh, yaitu tentara Rum sangat banyak. Di samping itu di Madinah tengah mengalami musim panas. Perjalanan ke Tabuk sangat jauh dan sulit. Dana yang tersedia hanya sedikit. Begitu pula hewan kendaraan tidak mencukupi. Banyak di antara kaum muslimin yang kecewa sedih karena ditolak Rasulullah menjadi tentera yang akan turut berperang. Sebab kenderaan untuk mereka tidak mencukupi. Mereka yang ditolak itu pulang kembali dengan air mata bercucuran kesedihan, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk disumbangkannya. Mereka yang tidak diterima itu terkenal dengan nama Al-Bakkaain (orang yang menangis). Dan pasukan yang berangkat terkenal dengan sebutan Jaisyul Usrah (pasukan susah). Karena itu Rasulullah memerintahkan kaum muslimin mengorbankan harta benda mereka untuk berjihad fisabilillah. Dengan patuh dan setia kaum muslimin memperkenankan seruan Nabi yang mulia. Abdurrahman turut mempelopori dengan menyerahkan dua ratus uqiyah emas. Maka kata Umar bin Khattab berbisik kepada Rasulullah, Agaknya Abdurrahman berdosa, tidak meninggali wang belanja sedikit juga untuk isterinya. Rasulullah bertanya kepada Abdurrahman, Adakah engkau tinggalkan untuk wang belanja isterimu? Jawab Abdurrahman, Ada! Mereka saya tinggali lebih banyak dan lebih baik daripada yang saya sumbangkan. Tanya Rasulullah, Berapa? Jawab Abdurrahman, Sebanyak rezeki, kebaikan, dan upah yang dijanjikan Allah. Pasukan muslimin berangkat ke Tabuk. Allah memuliakan Abdurrahman dengan kemuliaan yang belum pernah diperoleh kaum muslimin seorang jua pun, yaitu ketika waktu shalat sudah masuk. Rasulullah terlambat hadir. Maka Abdurrahman menjadi imam shalat berjamaah bagi kaum muslimin waktu itu. Setelah hampir selesai rakaat pertama, Rasulullah tiba, lalu beliau shalat di belakang Abdurrahman dan mengikuti sebagai makmum. Apakah lagi yang lebih mulia dan utama dari menjadi Imam bagi pemimpin umat dan pemimpin para Nabi, yaitu Muhammad Rasulullah SAW.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mumin (para istri Rasulullah). Beliau bertanggungjawab memenuhi segala kebutuhan mereka dan mengadakan pengawalan bagi ibu-ibu yang mulia itu bila bepergian. Apabila para ibu tersebut pergi haji, Abdurrahman turut pula bersama-sama mereka. Beliau yang menaikkan dan menurunkan para ibu itu ke atas haudaj (penutup) khusus mereka. Itulah salah satu bidang khusus yang ditangani Abdurrahman. Beliau pantas bangga dan bahagia dengan tugas dan kepercayaan yang dilimpahkan para ibu orang-orang mukmin kepadanya. Salah satu bukti yang dibaktikan Abdurrahman kepada ibu-ibu yang mulia, ia pernah membeli sebidang tanah berharga empat ribu dinar. Lalu tanah itu dibagi-bagikannya kepada fakir miskin Bani Zuhrah, dan kepada para ibu-ibu orang mukmin, isteri Rasulullah. Ketika jatah Saidatina Aisyah ra disampaikan orang kepadanya, ibu yang mulia itu bertanya, Siapa menghadiahkan tanah itu buat saya? Abdurrahman bin Auf, jawab orang itu. Kata Ibu Aisyah ra, Rasulullah SAW pernah bersabda; Tidak ada orang yang kasihan pada kalian sepeninggalku, kecuali orang-orang yang sabar. Begitulah doa Rasulullah bagi Abdurrahman selalu melindunginya sepanjang hidupnya, sehingga Abdurrahman menjadi orang terkaya di antara para sahabat. Perniagaannya selalu meningkat dan berkembang. Kafilah dagangnya terus menerus hilir mudik dari dan ke Madinah mengangkut gandum, tepung, minyak, pakaian, barang pecah belah, wangi-wangian dan segala kebutuhan penduduk. Pada suatu hari iring-iringan kafilah dagang Abdurrahman, terdiri dari tujuh ratus unta bermuatan sarat tiba di Madinah. Semuanya membawa pangan, sandang dan barang-barang lain kebutuhan penduduk. Ketika mereka masuk kota, bumi seolah-olah bergetar. Terdengar suara gemuruh dan hiruk pikuk. Sehingga ibu Aisyah bertanya, Suara apa yang hiruk pikuk itu? Dijawab orang, Kafilah Abdurrahman dengan iring-iringan tujuh ratus ekor unta bermuatan sarat membawa pangan dan sandang serta lain-lainnya. Kata Ibu Aisyah ra, Semoga Allah melimpahkan berkat-Nya bagi Abdurrahman dengan baktinya di dunia, serta pahala yang besar di akhirat. Saya mendengar Rasulullah bersabda, Abdurrahman bin Auf masuk syurga dengan merangkak (karena syurga sudah dekat sekali kepadanya). Sebelum menghentikan iring-iringan unta, seseorang pembawa berita mengatakan kepada Abdurrahman berita gembira yang disampaikan Ibu Aisyah, bahwa Abdurrahman masuk syurga. Serentak mendengar berita itu, bagaikan terbang beliau pergi menemui Saidatina

Aisyah. Katanya, Wahai Ibu, apakah Ibu mendengar sendiri ucapan itu diucapkan Rasulullah? Jawab Ibu Aisyah, Ya, saya mendengar sendiri! Abdurrahman melonjak kegirangan. Katanya, Seandainya aku sanggup, aku akan memasukinya sambil berjalan. Sudilah Ibu menyaksikan, kafilah ini dengan seluruh kenderaan dan muatannya kuserahkan untuk jihad fisabilillah. Sejak berita yang membahagiakan, bahwa Abdurrahman pasti masuk syurga, maka semangatnya semakin memuncak mengorbankan kekayaannya di jalan Allah. Hartanya dinafkahkan dengan kedua belah tangan, baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, sehingga mencapai 40.000 dirham perak. Kemudian menyusul pula 40.000 dinar emas. Sesudah itu beliau bersedekah lagi 200 uqiyah emas. Lalu diserahkannya pula 500 ekor kuda kepada para pejuang yang lain. Tatkala beliau hampir meninggal dunia, dimerdekakannya sejumlah besar budak yang dimilikinya. Kemudian diwasiatkan supaya memberi 400 dinar emas kepada para pejuang Badar. Mereka berjumlah seratus orang, dan semua mengambil bagiannya masing-masing. Beliau berwasiat pula supaya memberikan hartanya yang paling mulia untuk para ibu-ibu orang mukmin, sehingga Ibu Aisyah sering mendoakan, Semoga Allah memberinya minum dengan minuman dari telaga Salsabil. Di samping itu beliau meninggalkan warisan pula untuk ahli warisnya sejumlah harta. Beliau meninggalkan kira-kira 1.000 ekor unta, 100 ekor kuda, 300 ekor kambing. Beliau beristri empat orang. Masing-masing mendapat pembagian khusus 80.000. Di samping itu masih ada peninggalannya berupa emas dan perak, yang kalau dibagi-bagikan kepada ahli warisnya dengan mengampak, maka potongan-potongannya cukup menjadikan seorang ahli warisnya menjadi kaya-raya. Walaupun begitu kaya-rayanya, namun harta kekayaannya itu seluruhnya tidak mempengaruhi jiwanya yang penuh iman dan taqwa. Apabila beliau berada di tengah-tengah budak-budaknya, orang tidak dapat membedakan di antara mereka, mana yang majikan dan mana budak. Berbahagialah Abdurrahman bin Auf dengan ribuan karunia dan kebahagiaan yang diberikan Allah kepadanya. Rasulullah SAW yang ucapannya selalu terbukti benar, telah memberinya khabar gembira dengan syurga Jannatun Naim. Telah turut menghantar jenazahnya ke tempat terakhir di dunia, antara lain sahabat mulia Saad bin Abi Waqqas. Shalat jenazah turut dihadiri pula antara lain, Dzun Nurain Uthman bin Affan. Kata sambutan saat pemakaman, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah.

Dalam kata sambutannya antara lain Ali berkata: Anda telah mendapatkan kasih sayang Allah, dan Anda telah berhasil menundukkan kepalsuan dunia. Subhannallah, demikian mulia perilaku dan keimanan para sahabat Rasulullah SAW. Allahu alam bisshawab

24May

..:::Musab bin Umair:Dia contoh pemuda Dakwah :::..


Author: Cita Pemuda Syahid Labels:: Dakwah dan Tarbiah, Muhasabah Diri Alhamdulillah rasa agak tiba-tiba rasa berobar-kobar nk tulis blog ni,mungkin disebabkan bayak sangat bahan yang berkotak dalam fikiran ini untuk dikeluarkan,insyallah moga memberi manfaat untuk kita semua.Seminggu yang berlalu ini telah disi dengan santapan tarbiah,saya deberi peluang untuk menyampai kan satu taazkirah magrib. Pada kali ini saya akan berkongsi sedikit tetang penyampaian tazkirah magrib mengenai sirah sahabat-sahabat Rasulullah saw yang bertajuk Musab bin Umair.Ada seorang lelaki pada zaman jahiliyyah. Kehadirannya akan dapat dirasai walaupun dia berada dalam jarak yang jauh. Hal ini kerana, minyak wangi yang dipakai olehnya mampu terbau dari jarak yang sangat jauh. Pakaiannya adalah pakain yang paling mahal di Makkah. Dia adalah manusia yang terhensem di Makkah.

Dia anak kesayangan. Apa yang dia mahu ibunya akan perkenankan. Tiada siapa di Makkah, baik muda atau tua, pemudi atau pemuda, yang tidak mengenali Musab dan mengimpikannya. Namun, lelaki malaikat ini, matinya bermandikan darah, tanpa dua belah tangan, dan kafannya tidak cukup menutupi seluruh tubuhnya. Bila ditutup kepalanya, terdedahlah kakinya, bila ditutup kakinya, terdedahlah kepalanya. Akhirnya Rasulullah SAW menyuruh kepalanya yang ditutup dan kakinya ditutup dengan daun. Matinya sebagai syuhada Rasulullah SAW bersabda berkenaan dirinya: Tiada lelaki yang lebih cantik daripada Musab bin Umair di Makkah ini, tiada sesiapa yang memakai pakaian lebih baik daripada Musab bin Umair. Tiada anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang daripada dia Ya, itulah namanya. Musab bin Umair RA. Anda lihat, bagaimana manusia kaya di zaman jahiliyyah ini, bertranformasi menjadi seorang lelaki yang sanggup mengorbankan diri untuk Islam, dan akhirnya mati sebagai syuhada. Kisah Musab bin Umair amat unik. Dia digelar putera Makkah kerana semua orang mengidamkannya, kerana kehensemannya. Tetapi apabila hatinya disentuh cahaya Islam, dia tidak teragak-agak untuk meninggalkan semua kesenangan yang ada pada dirinya. Dia adalah anak yang paling dicintai ibunya. Segala kehendaknya ditunaikan. Tetapi apabila dia menganut Islam dan ibunya mengetahui, ibunya telah menarik semua kesenangan Musab. Segala pakaiannya yang cantik-cantik, wang saku, semuanya ditarik. Malah Musab dipulau. Namun Musab tidak melatah. Tidak pula dia rasa susah. Bayangkan, anda biasa hidup dengan RM10,000 sebulan. Tiba-tiba anda perlu hidup dengan RM10 sebulan. Apa perasaan anda? Tetapi Musab bin Umair tidak berpaling daripada Islam yang mungkin orang memandang sebagai penarik kekayaan dan kesenangannya. Kenapa? Kerna dia yakin ini adalah jalan yang sebenar. Jalan yang membawanya kepada Allah. Bila ibunya tidak berjaya menarik Musab kembali kafir, Ibunya mogok tidak mahu makan sehingga Musab kembali. Ibunya bertahan sehingga nyawa-nyawa ikan. Melihat keadaan ibunya, Musab berkata: Wahai ibuku, andai Allah memberikan kamu 100 nyawa sekalipun, dan nyawa ibu keluar satu persatu, saya tetap tidak akan meninggalkan Islam sama sekali Ya. Itulah keteguhan.

Kita? Kadang-kadang ibu bapa sendiri suruh kita untuk taat kepada Allah. Tapi kita ingkar. Musab bin Umair, ugutan ibunya tidak dijadikan alasan untuk meringankan tuntutan Islam. Ibu, walaupun kafir, kita perlu taat kepadanya selagi mana dia tidak mengajak kita syirik kepada Allah atau melakukan perkara yang Allah larang. Tapi sekiranya mereka mengajak kepada keingkaran terhadap Allah, maka kita perlu membantah. Musab terus bertukar gaya hidupnya. Dari baju sutera termahal dan terbaik di Makkah, dari minyak wangi yang mampu dihidu dari jarak yang jauh, dari kulit licin cerah putih yang menawan, dia berubah menjadi seorang yang memakai baju lusuh bertampal-tampal, bau tubuh badan biasa, dengan kulitnya menjadi sedikit kasar kerana hidup dalam payah. Rasulullah SAW apabila melihat Musab bin Umair, baginda akan menangis. Sahabatsahabat juga begitu. Hal ini kerana, mereka segan dengan besarnya pengorbanan Musab bin Umair. Ya lah, dari putera Makkah, kepada manusia yang akhirnya diboikot tiga tahun tiga bulan bersama Rasulullah SAW, makan kayu daun kering. Siapa yang tidak akan rasa terharu? Namun Musab bin Umair tidak pernah menyalahkan Islam. Sedikit pun dia tidak pernah berkata Allah itu kejam kerana mneyusun hidupnya menjadi susah sebegitu walaupun dia telah memilih kebenaran. Tidak pernah keluar dari mulutnya rungutan dan keluhan atau rasa menyesal menagmbil Islam. Tidak pernah. Kemudian Allah memuliakan Musab bin Umair. Rasulullah SAW memilih Musab sebagai pendakwah ke Madinah. Kesungguhan Musab bin Umair membuatkan tidak ada satu pun pintu yang tidak diketuk oleh sinar Islam. Akhirnya, majoriti penduduk Madinah Islam di tangan Musab bin Umair. Saad bin Muaz, pada zaman jahiliyyahnya di Madinah sebagai ketua kaum Aws. Dia datang dengan marah ketika Musab bin Umair sedang menyampaikan Islam kepada penduduk Madinah. Bersamanya panah. Sampai sahaja, dia terus menarik baju Musab dan mendekatkan panah itu pada leher Musab. Dia menyuruh Musab menghentikan usaha dakwah. Musab tidak melenting atau menentang. Kata Musab: Apa kata kau duduk dahulu dan mendengar apa yang aku hendak katakan? Kemudian jika kau suka, kau boleh ikuti. Jika kau tidak suka, maka aku boleh pergi Kelembutan Musab dan ketenangannya, membuatkan hati Saad bin Muaz lembut. Apabila dia mendengar kata-kata Musab, ceramah Musab dan Islam yang Musab sampaikan, Saad bangun. Dia berkata kepada Musab: Islam ini, bagaimana aku boleh menganutnya?

MasyaAllah. Begitulah dia Musab bin Umair. dengan berpegang kepada manhaj al Quran yang di ajar oleh Rasul s.a.w : Serulah ke jalan Tuhanmu (Wahai Muhammad) dengan hikmat kebijaksanaan dan nasihat pengajaran yang baik, dan berbahaslah dengan mereka (yang engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik; Sesungguhnya Tuhanmu Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang yang sesat dari jalannya, dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk. an-Nahl 125 Rasulullah SAW pun memuliakannya. Ketika Peperangan Uhud, Musab bin Umair adalah salah seorang jeneral. Dia pembawa panji. Peperangan itu, menyaksikan Musab bin Umair bertempur ibarat singa. Namun, kerana dia memegang panji, tentera musyrikin berusaha untuk menjatuhkannya. Tangan kirinya yang memegang panji diserang hingga terpotong. Pantas dia memegang panji dengan tangan kanan. Dia terus bertempur. Akhirnya tangan kanan turut terpotong.

Musab bin Umair, untuk mempertahankan panji yang mewakili maruah Islam, terus memegang panji dengan kedua pangkal lengannya. Akhirnya tubuhnya itu dihujani anak panah, menyebabkan dia tumbang syahid. Ketika Rasulullah SAW mendapati Mushab bin Umair sebagai salah satu syuhada, beliau membacakan sebuah ayat yang berbunyi: Di antara orang-orang Mukmin terdapat pahlawan-pahlawan yang telah menepati janjinya dengan Allah. (Q.S. 33 al-Ahzab: 23) Saat syuhada Uhud hendak dikebumikan, mayat-mayat syuhada Uhud ditutup dengan kain. Kain yang menutup Musab bin Umair tidak cukup untuk menutup seluruh tubuhnya. Jika kepalanya ditutup, maka kakinya terbuka dan begitulah sebaliknya. Melihat keadaan ini, Rasulullah SAW menangis. Akhirnya diarahkan untuk menutup kepala Musab bin Umair dengan kain, manakala kakinya ditutup dengan daun kering. Begitulah dia kisah seorang syuhada, putera Makkah yang telah berkorban.

Pembaca-pembaca, ketahuilah bahawa, itulah namanya pengorbanan. Kadangkala, kita menyedekahkan seratus dua ringgit, kita rasa itu satu pengorbanan. Sedangkan gaji kita RM10,000 sebulan. Kadangkala, kita dapat bangkit qiamullail dua rakaat, kita sudah rasa itu satu pengorbanan. Sedangkan kita bangkit itu sekali sahaja dalam setahun. Malah banyak hari kita terlajak subuh. Kadangkala, kita dapat berpuasa sunat sehari. Kita berlapar. Kita rasa itu pengorbanan. Sedangkan kita berpuasa sunat itu sekali sahaja dalam beberapa bulan. Kita baru studi sejam dua, kita rasa itu pengorbanan. Sedangkan kita leka dan lalai berpuluh-puluh jam lamanya. Amal kita sedikit, kita rasa itu pengorbanan. Sumbangan kita sedikit, kita rasa itu pengorbanan. Hakikatnya, kita tidak faham apa itu korban. Pengorbanan yang sebenar adalah seperti apa yang ditunjukkan Musab bin Umair kepada kita. Sedangkan Islam, untuk bangkit seperti zaman kegemilangannya, memerlukan manusia-manusia yang sedia berkorban seperti Musab Bin Umair. Pengorbanannya menonjolkan keimanannya. Kerna, manusia yang benar-benar beriman kepada Allah, dia akan faham dengan sebenarnya akan kata-kata: Cukuplah Allah sebagai wakil MasyaAllah Sama-sama lah kita, muhasabah diri kita, dengan sirah Musab bin Umair ini. Semoga kita berjaya menjadi hamba sepertinya. Dia adalah antara anak-anak di madrasah Rasulullah SAW, yang melihat dunia dari jendela akhirat.

Zaid bin Tsabit pahlawan penghimpun Al-Quran.


Jan 23
Posted by Agung Pandi Nugroho

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.(TQS Al-Hijr : 8 ) Asalamualaikum Kembali lagi ke seri sirah sahabat. Yang insyaAllah akan diusahakan minimal 2 kali sebulan ditulis. Dan masih dari sumber yang sama dari tulisan terakhir tentang Abu Darda karena keterbatasan dana untuk membeli buku ^^ dan keterbatasan waktu untuk mencari sumber2 lain. InsyaAllah kedepannya akan mencoba ditulis dari berbagai sisi,sumber dan akan terus direvisi dan ditambahkan bila tulisan sebelumnya ada yang dirasa kurang. Kali ini akan saya ceritakan tentang seorang sahabat yang namanya sering kita dengar,tapi jarang kita tahu kerja kerasnya, kerja keras yang bahkan secara tidak langsung masih bisa kita nikmati hingga sekarang. Seperti kutipan kata yang ada di buku tersebut, Jika kita membawa Al-Quran dengan tangan kanan, lalu menelusurinya dengan teliti maka ketahuilah bahwa orang yang telah berjasa besar dan patut anda beri ucapan terima kasih adalah seorang tokoh besar bernama Zaid bin Tsabit. Zaid termasuk kedalam kaum Anshar, ia masuk islam bersamaan dengan dengan keluargannya dan usianya baru 11 tahun ketika Rasulullah saw tiba di Madinah. Pada saat perang Badar dan Uhud ia tidak diizinkan oleh Rasulullah untuk ikut berperang karena usianya yang masih sangat muda dan tubuhnya yang tidak begitu besar. Walaupun beliau,keluarganya, dan teman-temannya

sudah mengiba dan menunjukkan kemampuannya dalam berperang , Rasul tetap tidak mengizinkan beliau untuk berperang. Baru pada perang khandaq Zaid dan rekan-rekannya ikut bertempur bersama pasukan kaum muslimin. Zaid merupakan salah seorang sosok yang dimuliakan dan dihormati. Tidak hanya jago berperang,ia juga hafal Al-Quran,menulis wahyu yang turun kepada Rasul, dan juga lihai dalam ilmu dan hikmah. Bahkan suatu kisah saat dakwah kaum muslimin mulai berekspansi ke luar Madinah dan Rasulullah mengirim surat ajakan masuk islam kepada para raja,Rasulullah menyuruh Zaid untuk belajar bahasa dari raja-raja tersebut dan dalam waktu singkat ia dapat menguasainya. Berikut beberapa kutipan dari sahabat lain tentang keutamaan dan kepiawaiannya: Qabishah berkata :Di Madinah , Zaid menjadi ketua dewan peradilan, ketua dewan fatwa, ketua tim pembaca Al-Quran , dan ketua tim pembagi harta warisan. Ibnu Abbas berkata: Para sahabat terkemuka sudah mengtahui kalau keilmuan Zaid bin Tsabit sangat menonjol. Sejak wahyu pertama turun yaitu surat al-alaq : 1-5 sebagai tanda pengangkatan Resulullah sebagai pemberi peringatan, banyak hal yang terjadi dan selama itu pula wahyu terus turun dan Rasulullah membacak kepada para pengikutnya.Di sinilah ada sekelompok orang yang mencurahkan perhatiannya kepada Al-Quran sejak hari pertama. Ada yang menghafalnya dan ada yang menulisnya. Selama kurang lebih 21 tahun ,Al-Quran turun ayat demi ayat sesuai kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Al-Quran tidak turun sekaligus, karena Al-Quran bukan buku atau artikel.Tapi AlQuran adalah pedoman bagi umat baru yang dibangun secara alami , sejengkal demi sejengkal,dari waktu ke waktu. Membangun akidah , membersihkan hati , mengembangkan pola pikir, dan menguatkan tekad sesuai kehendak Allah. Sesudah Al-Quran turun dangan sempurna , di masa masa akhir Rasulullah membacakannya kepada kaum muslimin secara tersusun surat demi surat , ayat demi ayat. Kebutuhan akan penghimpunan Al-Quran mulai dirasakan umat muslim ketika di perang Yamamah banyak penghafal Al-Quran yang syahid.Dengan saran dari Umar khalifah Abu Bakar memina bimbingan Allah dan pendapat para tokoh kaum muslimin, untuk memulai proses penghimpunan Al-Quran. Kemudian ia memanggil Zaid dan berkata, Kamu masih muda dan cerdas . Kami tida berburuk sangka kepadamu.Lalu, Zaid diperintahkan untuk menghimpun AlQuran dengan meminta bantuan para penghafal lainnya. Zaid melakukan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan pengan pengorbanan yang tidak sedikit. Hingga hasil kerjanya mendapat persetujuan dari para sahabat yang telah mendengarkan AlQuran langsung dari Nabi semasa hidupnya. Kesulitan mengerjakan tugas yang mulia dan agung ini digambarkan Zaid dengan berkata ,Demi Allah , seandainya mereka memintaku untuk memindahkan gunung dari tempatnya ,itu lebih mudah bagiku daripada menghimpun AlQuran.

Inilah tahapa pertama penghimpunan Al-Quran. Al-Quran tersalin dalam beberapa mushaf , dan walaupun tidak terlalu esensial terdapat perbedaan antara satu mushaf dengan lainnya. Hingga pada masa pemerintahan Khalifah Utsman , kaum muslimin terus melanjutkan ekspansi dakwahnya sehingga kaum muslimin merasa perlu untuk menyatukan Al-Quran dalam satu mushaf. Khalifah Utsman meminta bimbingan Allah dan pendapat para tokoh kaum muslimin, lalu seperti khalifah terdahlu khalifah Utsman menugaskan Zaid untuk tugas ini. Zaid pun langsung mengumpulkan rekan-rekannya dan melaksanakan tugas tersebut. Hampir tidak ada perbedaan pendapat diantara mereka .Kalaulah ada , mereka menjadikan Zaid sebagai pedoman. Sekarang kita dapat dengan dengan mudah membaca Al-Quran, atau dengan mudah juga mendengarkan Al-Quran dibacakan dengan mudah. Tapi kita jarang berfikir tentang kesulitan besar yang mereka tempuh dalam menghimpun Al-Quran ini. Kesulitan yang mungkin sama dengan kesulitan di medan perang untuk menegakkan kalimat Allah dengan cahaya ilahi. Sudah sepatutnya kita bersyukur dan menggunakan kemudahan-kemudahan ini untuk memeprbanyak interaksi kita dengan Al-Quran, apakah itu mebacanya, mentadaburinya, atau menghafalnya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (TQS 55:55)

zanah

Kisah Sahabat Nabi: Ammar bin Yasir, Calon Penghuni Surga


Senin, 11 Juli 2011, 17:20 WIB
Blogpspot.com

Ilustrasi Berita Terkait Kisah Sahabat Nabi: Amr bin Jamuh, Menggapai Surga dengan Kaki Pincang Kisah Sahabat Nabi: Amr bin Ash, Sang Pembebas Mesir Kisah Sahabat Nabi: Khansa binti Amr, Ibunda Para Syuhada Kisah Sahabat Nabi: Ali bin Abi Thalib, Menantu Rasulullah yang Terkasih Kisah Sahabat Nabi: Al-Barra' bin Malik, Pahlawan Perang Tustar

REPUBLIKA.CO.ID, Yasir bin Amir, ayahanda Ammar, berangkat meninggalkan negerinya di Yaman guna mencari dan menemui salah seorang saudaranya. Rupanya ia berkenan dan merasa betah tinggal di Makkah. Bermukimlah ia di sana dan mengikat perjanjian persahabatan dengan Abu Hudzaifah ibnul Mughirah. Abu Hudzaifah mengawinkannya dengan salah seorang sahayanya bernama Sumayyah binti

Khayyath, dan dari perkawinan ini, kedua suami istri itu dikaruniai seorang putra bernama Ammar. Keislaman mereka termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun (generasi pertama). Dan sebagaimana halnya orang-orang saleh yang termasuk dalam golongan yang pertama masuk Islam, mereka cukup menderita karena siksa dan kekejaman Quraisy. Orang-orang Quraisy menjalankan siasat terhadap Kaum Muslimin sesuai situasi dan kondisi. Seandainya mereka ini golongan bangsawan dan berpengaruh, mereka hadapi dengan ancaman dan gertakan. Dan setelah itu mereka lancarkan kepadanya perang urat syaraf yang amat sengit. Dan sekiranya yang beriman itu dari kalangan penduduk Makkah yang rendah martabatnya dan yang miskin, atau dari golongan budak belian, maka mereka didera dan disulutnya dengan api bernyala. Maka keluarga Yasir termasuk dalam golongan yang kedua ini. Dan soal penyiksaan mereka, diserahkan kepada Bani Makhzum. Setiap hari Yasir, Sumayyah dan Ammar dibawa ke padang pasir Makkah yang demikian panas, lalu didera dengan berbagai azab dan siksa. Penderitaan dan pengalaman Sumayyah dari siksaan ini amat ngeri dan menakutkan, namun Sumayyah telah menunjukkan sikap dan pendirian tangguh, yang dari awal hingga akhirnya telah membuktikan kepada kemanusiaan suatu kemuliaan yang tak pernah hapus dan kehormatan yang pamornya tak pernah luntur. Rasulullah SAW selalu mengunjungi tempat-tempat yang diketahuinya sebagai arena penyiksaan bagi keluarga Yasir. Ketika itu tidak suatu apa pun yang dimilikinya untuk menolak bahaya dan mempertahankan diri. Pengorbanan-pengorbanan mulia yang dahsyat ini tak ubahnya dengan tumbal yang akan menjamin bagi Agama dan akidah keteguhan yang takkan lapuk. Ia juga menjadi contoh teladan yang akan mengisi hati orang-orang beriman dengan rasa simpati, kebanggaan dan kasih sayang. Ia adalah menara yang akan menjadi pedoman bagi generasi-generasi mendatang untuk mencapai hakikat agama, kebenaran dan kebesarannya. Demikianlah, berlaku pula bagi agama Islam. Makna ini telah dijelaskan oleh Al-Qur'an kepada Kaum Muslimin bukan hanya pada satu atau dua ayat. Firman Allah SWT: "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: Kami telah beriman padahal mereka belum lagi diuji?" (QS Al-Ankabut: 2) "Apakah kalian mengira akan dapat masuk surga, padahal belum lagi terbukti bagi Allah orangorang yang berjuang di antara kalian, begitu pun orang-orang yang tabah?" (QS Ali Imran: 142) "Sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, hingga terbuktilah bagi Allah orang-orang yang benar dan terbukti pula orang-orang yang dusta." (QS Al-Ankabut: 3)

Memang demikianlah Al-Quran mendidik putra dan para pendukungnya, bahwa pengorbanan merupakan esensi atau saripati keimanan. Dan bahwa kepahlawanan menghadapi kekejaman dan kekerasan dihadapi dengan kesabaran, keteguhan dan pantang mundur. Maka Sumayyah, Yasir, dan Ammar adalah golongan luar biasa yang beroleh berkah ini. Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW mengunjungi mereka, Ammar berkata, "Wahai Rasulullah, azab yang kami derita telah sampai ke puncak." Rasulullah SAW berkata, "Sabarlah, wahai Abal Yaqdhan... Sabarlah wahai keluarga Yasir, tempat yang dijanjikan bagi kalian ialah surga!" Siksaan yang diami oleh Ammar dilukiskan oleh kawan-kawannya dalam beberapa riwayat. Berkata Amar bin Hakam, "Ammar itu disiksa sampai-sampai ia tak menyadari apa yang diucapkannya. Ammar bin Maimun melukiskan, "Orang-rang musyrik membakar Ammar bin Yasir dengan api. Maka Rasulullah SAW lewat di tempatnya, memegang kepalanya dengan tangan beliau, sambil bersabda, 'Hai api, jadilah kamu sejuk dingin di tubuh Ammar, sebagaimana dulu kamu juga sejuk dingin di tubuh Ibrahim! Bagaimanapun juga, semua bencana itu tidaklah dapat menekan jiwa Ammar, walau telah menekan punggung dan menguras tenaganya. Ia baru merasa dirinya benar-benar celaka, ketika pada suatu hari tukang-tukang cambuk dan para penderanya menghabiskan segala daya upaya dalam melampiaskan kezaliman dan kekejiannya. Semenjak hukuman bakar dengan besi panas, sampai disalib di atas pasir panas dengan ditindih batu laksana bara merah, bahkan sampai ditenggelamkan ke dalam air hingga sesak nafasnya dan mengelupas kulitnya yang penuh dengan luka. Pada hari itu, ketika ia telah tak sadarkan diri lagi karena siksaan yang demikian berat, orangorang itu berkata kepadanya, Pujalah olehmu tuhan-tuhan kami! Ammar pun mengikuti perintah mereka tanpa menyadari apa yang keluar dari bibirnya. Ketika siuman sebentar akibat dihentikannya siksaan, tiba-tiba ia sadar akan apa yang telah diucapkannya, maka hilanglah akalnya dan terbayanglah di matanya betapa besar kesalahan yang telah dilakukannya, suatu dosa besar yang tak dapat ditebus dan diampuni lagi. Ketika Rasulullah SAW menemui sahabatnya itu didapatinya ia sedang menangis, maka disapunyalah tangisnya itu dengan tangan beliau seraya berkata, "Orang-orang kafir itu telah menyiksamu dan menenggelamkanmu ke dalam air sampai kamu mengucapkan begini dan begitu? Benar, wahai RasuIullah," ujar Ammar. Rasulullah tersenyum berkata, Jika mereka memaksaimu lagi, tidak apa, ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi!

Lalu dibacakan Rasulullah kepadanya ayat mulia berikut ini: "Kecuali orang yang dipaksa, sedang hatinya tetap teguh dalam keimanan..." (QS An-Nahl: 106) Kembalilah Ammar diliputi oleh ketenangan dan dera yang menimpa tubuhnya. Ia tak lagi merasakan sakit. Jiwanya tenang. Ia menghadapi cobaan dan siksaan itu dengan ketabahan luar biasa, hingga pendera-penderanya merasa lelah dan menjadi lemah, bertekuk lutut di hadapan tembok keimanan yang begitu kokoh. Setelah Rasulullah SAW ke Madinah, kaum Muslimin tinggal bersama beliau bermukim di sana, secepatnya masyarakat Islam terbentuk dan menyempurnakan barisannya. Maka di tengahtengah masyarakat Islam yang beriman ini, Ammar pun mendapatkan kedudukan yang tinggi. Rasulullah amat sayang kepadanya, dan beliau sering membanggakan keimanan dan ketakwaan Ammar kepada para shahabat. Rasulullah bersabda, "Diri Ammar dipenuhi keimanan sampai ke tulang punggungnya! Dan sewaktu terjadi selisih paham antara Khalid bin Walid dengan Ammar, Rasulullah SAW bersabda, Siapa yang memusuhi Ammar, maka ia akan dimusuhi Allah. Dan siapa yang membenci Ammar, maka ia akan dibenci Allah!" Maka tak ada pilihan bagi Khalid bin Walid, pahlawan Islam itu, selain segera mendatangi Ammar untuk mengakui kekhilafannya dan meminta maaf. Jika Rasulullah SAW telah menyatakan kesayangannya terhadap seorang Muslim demikian rupa, pastilah keimanan orang itu, kecintaan dan jasanya terhadap Islam, kebesaran jiwa dan ketulusan hati serta keluhuran budinya telah mencapai batas dan puncak kesempurnaan. Demikian halnya Ammar, berkat nikmat dan petunjuk-Nya, Allah telah memberikan kepada Ammar ganjaran setimpal, dan menilai takaran kebaikannya secara penuh. Hingga disebabkan tingkatan petunjuk dan keyakinan yang telah dicapainya, maka Rasulullah menyatakan kesucian imannya dan mengangkat dirinya sebagai contoh teladan bagi para sahabat. Beliau bersabda, Contoh dan ikutilah setelah kematianku nanti, Abu Bakar dan Umar. Dan ambillah pula hidayah yang dipakai Ammar untuk jadi bimbingan! Ketika Rasulullah dan kaum Muslimin membangun masjid di Madinah, beliau turut serta mengangkat batu dan melakukan pekerjaan yang paling sukar. Di tengah-tengah khalayak ramai yang sedang hilir mudik itu, terlihatlah Ammar bin Yasir sedang mengangkat batu besar. Rasulullah juga melihat Ammar, dan langsung mendekatinya. Setelah berhampiran, maka beliau mengipaskan debu yang menutupi kepala Ammar dengan tangannya. kemudian bersabda di hadapan semua shahabatnya, "Malangnya Ibnu Sumayyah, ia dibunuh oleh golongan pendurhaka!" Kata-kata itu diulangi oleh Rasulullah sekali lagi... kebetulan bertepatan dengan ambruknya

dinding di atas tempat Ammar bekerja, hingga sebagian kawannya menyangka bahwa ia tewas yang menyebabkan Rasulullah meratapi kematiannya itu. Para sahabat terkejut dan menjadi ribut karenanya, tetapi dengan nada menenangkan dan penuh kepastian, Rasulullah menjelaskan, "Tidak, Ammar tidak apa-apa. Hanya nanti ia akan dibunuh oleh golongan pendurhaka!" Ammar mendengarkan ramalan itu dan meyakini kebenaran pandangan yang disingkapkan oleh Rasulullah. Tetapi ia tidak merasa gentar, karena semenjak menganut Islam ia telah dicalonkan untuk menghadapi maut dan mati syahid di setiap detik, baik siang maupun malam. Ammar selalu terjun bersama Rasulullah dalam tiap perjuangan dan peperangan bersenjata, baik di Badar, Uhud, Khandaq, dan Tabuk. Dan tatkala Rasulullah telah wafat, perjuangan Ammar tidaklah berhenti. Ia terus berjuang dan berjihad menegakkan agama Allah. Ketika terjadi pertentangan antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah, Ammar berdiri di samping menantu Rasulullah tersebut. Bukan karena fanatik atau berpihak, tetapi karena tunduk kepada kebenaran dan teguh memegang janji! Ali adalah khalifah kaum Muslimin, dan berhak menerima baiat sebagai pemimpin umat. Ketika meletus Perang Shiffin yang mengerikan itu, Ammar ikut bersamanya. Padahal saat itu usianya telah mencapai 93 tahun. Orang-orang dari pihak Muawiyah mencoba sekuat daya untuk menghindari Ammar, agar pedang mereka tidak menyebabkan kematiannya hingga menjadi manusia golongan pendurhaka. Tetapi keperwiraan Ammar yang berjuang seolah-olah ia satu pasukan tentara juga, menghilangkan pertimbangan dan akal sehat mereka. Maka sebagian dari anak buah Muawiyah mengintai-ngintai kesempatan untuk menewaskannya. Hingga setelah kesempatan itu terbuka, mereka pun membunuh Ammar. Maka sekarang tahulah orang-orang siapa kiranya golongan pendurhaka itu, yaitu golongan yang membunuh Ammar, yang tidak lain dari pihak Muawiyah! Jasad Ammar bin Yassir kemudian dipangku Khalifah Ali, dibawa sebuah ke tempat untuk dishalatkan bersama kaum Muslimin, lalu dimakamkan dengan pakaiannya. Setelah itu, para sahabat kemudian berkumpul dan saling berbincang. Salah seorang berkata, Apakah kau masih ingat waktu sore hari itu di Madinah, ketika kita sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW dan tiba-tiba wajahnya berseri-seri lalu bersabda, "Surga telah merindukan Ammar?" "Benar," jawab yang lain. Dan waktu itu juga disebutnya nama-nama lain, di antaranya Ali, Salman dan Bilal..." timpal seorang lagi.

Bila demikian halnya, maka surga benar-benar telah merindukan Ammar. Dan jika demikian, maka telah lama surga merindukannya, sedang kerinduannya tertangguhkan, menunggu Ammar menyelesaikan kewajiban dan memenuhi tanggungjawabnya. Dan tugas itu telah dilaksanakannya dan dipenuhinya dengan hati gembira

Becermin Kepada Khalid bin Walid


Tarikh Islam 15/9/2007 | 03 Ramadhan 1428 H | Hits: 11.248 Oleh: Muhammad Nuh

Melakoni jalan hidup tak ubahnya seperti menelusuri jalan setapak di pegunungan. Kadang menurun, suatu saat menanjak melampaui pucuk pohon tertinggi. Saat itulah, semua terlihat kecil. Bahkan, puncak gunung pun ada di telapak kaki. Berhati-hatilah, karena di balik gunung ada jurang. Kurir Khalifah Umar Al-Khaththab agak heran dengan reaksi Khalid bin Walid. Selepas membaca surat khusus Khalifah, panglima perang Islam yang kesohor itu bicara pelan kepada sang kurir. Jangan sampaikan pada siapa pun isi surat ini. Dan kurir itu pun setuju. Itulah pesan Khalid bin Walid sesaat setelah membaca surat penghentian jabatan panglima perang dirinya. Sama sekali, hal itu bukan lantaran ia menolak titah khalifah yang baru dilantik. Bukan pula karena khawatir kalau popularitasnya akan merosot. Ia cuma ingin menjaga agar semangat pasukan tetap prima. Dan kemenangan Perang Yarmuk yang sedang bergolak pun bisa diraih. Popularitas Khalid dalam kemiliteran Islam saat itu, memang nyaris tak tertandingi. Ia memang sempurna di bidangnya: ahli siasat perang, mahir segala senjata, piawai dalam berkuda, dan kharismatik di tengah prajuritnya. Benar-benar idola yang pas buat mujahid Islam saat itu. Keputusan Umar mengganti Khalid justru di saat puncak ketenaran bukan sebagai jegalan. Justru, Umar ingin menyelamatkan Khalid dari fanatisme yang berlebihan. Beliau pun khawatir kalau pasukan Islam mengalami pergeseran motivasi. Menariknya, semua itu diterima Khalid dengan lapang dada. Dalam hitungan detik, ia bisa memahami maksud surat Umar itu. Ia tuntaskan perang dengan begitu sempurna. Setelah sukses, kepemimpinan pun ia serahkan ke penggantinya: Abu Ubaidah. Itulah penggalan kisah seorang Khalid bin Walid. Pelajaran berharga buat mereka yang mengalami fitnah popularitas. Sekecil apa pun ketenaran, kalau tidak dibangun dengan pondasi yang kokoh, akan menjadi bencana besar. Setidaknya, buat kebaikan diri sang tokoh. Kalau merujuk pada sosok Khalid bin Walid, ada beberapa bekal yang bisa diambil pelajaran. Pertama, ketokohan Khalid asli datang dari dalam. Bukan sekadar rekayasa media, bukan juga

klaim sepihak. Itulah kelebihan khusus Khalid. Rasulullah saw. dan Khalifah Abu Bakar mengembangkan kelebihan itu pada saluran yang pas. Kelebihan yang alami itulah yang menjadikan ketokohan Khalid tak terbantahkan. Bahkan, oleh musuh sekali pun. Seorang panglima Romawi, Georgius, pernah mengatakan, Saya ingin sekali jawaban jujur dari Anda, Wahai Panglima. Apakah Tuhan menurunkan pedang dari langit kepada Nabi Anda dan pedang itu diserahkan khusus buat Anda? Tentu saja, pertanyaan itu membuat Khalid bin Walid tersenyum. Kedua, Khalid tidak terobsesi dengan ketokohannya. Ia tidak menjadikan popularitas sebagai tujuan. Itu dianggapnya sebagai bagian dari buah perjuangan. Hal itulah yang pernah diungkapkan Khalid mengomentari pergantiannya, Saya berjuang untuk kejayaan Islam. Bukan karena Umar! Jadi, di mana pun posisinya, selama masih bisa ikut berperang, stamina Khalid tetap prima. Itulah nilah ikhlas yang ingin dipegang seorang sahabat Rasul seperti Khalid bin Walid. Rasulullah saw. mengatakan, Siapa memurkakan Allah untuk meraih keridhaan manusia maka Allah murka kepadanya dan menjadikan orang yang semula meridhainya menjadi murka kepadanya. Namun, siapa meridhai Allah meskipun dalam kemurkaan manusia maka Allah akan meridhainya dan meridhakan kepadanya orang yang pernah memurkainya. Allah memperindahnya, memperindah ucapan dan perbuatannya. (HR. Aththabrani) Ketika popularitas ada di tangan, sebenarnya seseorang sedang berada di puncak godaan. Persis seperti kuli bangunan yang berada di gedung tinggi. Kian tinggi posisinya, semakin besar tiupan angin. Dan kalau jatuh pun akan jauh lebih sakit. Di antara godaan itu mengatakan, Anda ini orang besar. Anda tahu apa yang Anda lakukan. Anda tak mungkin salah. Pada saat yang bersamaan, kalau itu masuk dalam hati dan merembes menjadi sikap diri; orang menjadi ujub. Ia merasa kalau dirinya memang besar. Tak ada yang layak mengatur dirinya. Termasuk, mungkin, oleh Allah swt. sendiri. Itulah yang pernah diucapkan Iblis. Saya lebih baik dari Adam. Aku dari api, dan dia dari tanah! Bagaimana mungkin mesti sujud padanya! Itulah puncak kesalahan dari orang besar. Orang yang terjebak dalam kepopulerannya. Naudzubillah! Khalid bin Walid pun akhirnya dipanggil Allah swt. Umar bin Khaththab menangis. Bukan karena menyesal telah mengganti Khalid. Tapi, ia sedih karena tidak sempat mengembalikan jabatan Khalid sebelum akhirnya Si Pedang Allah menempati posisi khusus di sisi Allah swt.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/09/256/becermin-kepada-kahlid-bin-walid/#ixzz20DdNszQi

Bilal Bin Rabah


Tuesday, 05 January 2010 10:59

Muazzin Rasulullah dan Simbol Persamaan Derajat Jika di sebut nama Abu Bakar ra., maka Umar ra. akan berkat, Abu Bakar adalah pemimpin kita, yang telah memerdekakan pemimpin kita. Seseorang yang diberi gelar oleh Umar ra. sebagai pemimpin kita, tentu seseorang tokoh yang layak memperoleh kehormatan seperti itu. Tetapi setiap menerima pujian yang ditujukan kepada dirinya, laki-laki yang berkulit hitam, kurus kerempeng, tinggi jangkung, berambut lebat dan bercambang tipis ini pasti menundukkan kepala dan memejamkan mata. Lalu dengan air mata membasahi pipinya, ia berkata, Aku ini orang Habsyi. Baru saja aku dimerdekakan dari statusku sebagai budak belian. Dialah Bilal bin Rabah, yang mengumandangkan seruan Islam dan menggoyahkan kaki-kaki berhala.Dialah satu dari keajaiban keimanan dan kejujuran. Dari sepuluh orang muslim, disetiap generasi, paling tidak ada tujuh orang yang mengenal Bilal. Artinya, ada ratusan juta orang muslim yang mengenal dengan baik siapa Bilal dan bagaimana kiprahnya dalam perjuangan Islam, sebagaimana mereka mengenal siapa dan bagaimana kiprah dua Khalifah terbesar dalam Islam; Abu Bakar ra. dan Umar ra. Dimanapun anda berada, di belahan bumi manapun yang dihuni kaum muslimin, anda bisa bertanya kepada anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar, Siapakah Bilal itu?Pasti anda akan mendapatkan jawaban seperti ini, Ia adalah muazzin Rasulullah. Sebelumnya, dia seorang budak yang disiksa oleh tuannya dengan batu besar di tengah terik panas, agar ia meninggalkan Islam. Namun ia menjawab, Ahad (Allah Maha Esa), Ahad (Allah Maha Esa). Islam menjadikan Bilal dikenang sepanjang masa. Bahkan banyak diantara orang-orang terkemuka, orang-orang berpangkat, para pemimpin dan miliarder tidak dikenang oleh generasi demi generasi, sebagaimana mereka mengenang Bilal yang dulunya seorang budak belian dari Habsyi. Hitamnya warna kulit, rendahnya kasta, dan hinanya budak belian tidak menutup pintu baginya untuk menempati posisi mulia setelah ia masuk Islam. Semua itu ia peroleh dengan kejujuran, kesungguhan, kesucian hati dan perjuangan tiada henti. Singkatnya, suatu hari Bilal bin Rabah mendapat cahaya ilahi. Hatinya tergetar oleh sentuhan cahaya tersebut. Lalu ia datang kepada Rasulullah dan masuk Islam. Berita keislaman Bilal pun menyebar. Para tokoh bani Jumah (kabilah dimana Bilal menjadi budak) pusing tujuh keliling dan bukan main malunya. Kabilah ini malu karena dianggap tidak bisa mengatur budaknya yang masuk kedalam agama baru. Terlebih Umayah bin Khalaf, ia bersumpah Tunggulah! Sebelum matahari terbenam, pasti keislaman budakku ini sudah terbenam lebih dulu.

Ternyata, matahari pun terbenam tanpa diikuti terbenamnya keislaman Bilal. Bahkan suatu saat nanti, matahari terbenam dan membenamkan berhala-berhala jahiliyah dan para pemujanya. Saat siksaan sudah mencapai batas kesabaran baik yang disiksa atau para penyiksa, Abu Bakar yang mendengar kabar disiksanya Bilal mendatangi mereka. Ia berkata kepada Umayah, Berilah harga yang lebih mahal dari harganya, dan biarlah dia merdeka. Umayah berseloroh, Bawalah dia, seandainya engkau hanya menghargai satu tail emas, aku pasti menerimanya. Abu Bakar memahami bahwa katakata itu hanyalah basa-basi yang keluar karena keputusasaan. Karena ini menyangkut kehormatan seorang laki-laki yang sekarang telah menjadi saudaranya seiman, Abu Bakar menjawab,Demi Allah, seandainya kalian menghargainya 100 tail emas, aku pasti membayarnya. Setelah Rasulullah saw. bersama kaum muslimin Hijrah dan menetap di Madinah, beliaupun mensyariatkan Azan sebagai penggilan untuk melkukan shalat. Bilal mendapat kehormatan dipilih oleh Rasulullah saw. Menjadi muazzin pertama. Saat perang Badar berkecamuk, Bilal pun berada disana. Ia berkelebat kesana kemari menebaskan pedangnya. Pada kesempatan ini Bilal berhasil membunuh Umayah bin Khalaf. Waktu terus berjalan. Hingga tibalah peristiwa pembebasan kota Mekah. Dengan ditemani Bilal, Rasulullah masuk ke dalam Kabah dan menghancurkan semua berhala yang ada di dalamnya. Lalu Rasulullah menyuruh Bilal naik ke bagian atas Kabah untuk mengumandangkan azan. Sungguh sebuah kemuliaan di tengah suasana yang penuh haru. Bilal melanjutkan hidupnya bersama Rasulullah saw. Ia ikut dalam setiap pristiwa penting . Ia menjadi muazzin. Ia menghidupkan dan menjaga syiar-syiar Islam; agama besar yang telah menyelamatkannya dari kegelapan perbudakan. Setelah wafatnya Rasulullah dan tanggung jawab kepemimpinan kaum muslimin dibebankan pada Abu Bakar, terdapat episode menarik dimana Bilal yang ingin berpartisipasi dalam medan Jihad menyampaikan keinginannya pada Khalifah. Bilal: Wahai Kalifah. Rasulullah pernah bersabda,Amal perbuatan seorang mukmin yang paling utama adalah berperang dijalan Allah. Khalifah: Lalu apa yang anda inginkan? Bilal: Aku ingin tetap tergabung dalam pasukan perang hingga syahid.

Khalifah: Lantas Siapa yang menjadi muazzin? Bilal: Seraya menangis Aku tidak akan menjadi muazzin setelah Rasulullah wafat.

Khalifah: Tidak, engkau harus tetap disini dan menjadi muazzin Bilal: Jika sewaktu menebusku engkau ingin menjadikan aku budak, maka aku akan menuruti kemamuanmu. Namun jika penebusan itu karena Allah, maka biarkan aku bebas memilih. Khalifah: Aku menebusmu karena Allah. Bilalpun berangkat kemedan jihad kala itu, di wilayah Syam.

Umar ra. menjadi pengganti Abu Bakar ra. setelah beliau wafat. Saat mengunjungi Syam, kaum muslimin di sana memohon kepada Khalifah Umar ra. agar meminta Bilal mengumandangkan azan walaupun hanya sekali. Bilal dengan perasaan yang berat naik ke menara dan mengumandangkan azan. Para sahabat yang pernah hidup bersama Rasulullah menangis tersedu-sedu, seakan belum pernah menangis. Terutama Khalifah Umar ra. Bilal ra. wafat di Syam, di medan jihad, seperti yang di inginkan . Di tanah Damaskus, jasad laki-laki agung ini dikuburkan. Kisah Bilal dalam sejarah kehidupan bukan hanya kemuliaan bagi Islam, tetapi kemuliaan bagi seluruh umat manusia. Ia telah mampu menghadapi berbagai macam siksa dengan kesabaran dan ketangguhan tiada tara. Seakan Allah menjadikannya simbol teladan, bahwa hitamnya warna kulit dan status sebagai budak belian, sama sekali tidak menghalangi kebesaran jiwa, ketika jiwa telah mengenal Tuhannya dan mengetahui apa yang harus dilakukan. Bilal telah memberikan pelajaran kepada orang-orang di zamannya dan setiap zaman, kepada orangorang yang seagama dengannya dan tidak seagama. Pelajaran bahwa kemerdekaan jiwa dan kebebasan nurani, tidak dapat ditukar dengan emas sebanyak apapun atau tidak akan goyah dengan siksa seberat apapun. -Wallaahualam bish showab-

Anda mungkin juga menyukai