Anda di halaman 1dari 3

INDONESIA RAKSASA BARU EKONOMI ?

Tahun 2030, Ekonomi RI Masuk 10 Besar Dunia, Tahun 2012 Terkuat Kedua Di Dunia Indonesia diramalkan bakal menempati posisi ketujuh dunia sebagai negara dengan skala ekonomi terbesar pada 2030. Kala itu, Indonesia diyakini bakal menawarkan peluang bisnis bagi sektor swasta hingga US$1,8 miliar. Perekonomian Indonesia diprediksi akan mengalahkan perekonomian Jerman dan Inggris pada 2030. Saat ini, Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar ke-16 di dunia. Seiring perkembangan dimasa mendatang, perekonomian Indonesia akan terus berkembang dan menjadi negara yang memiliki peluang baru yang menjanjikan. Apa alasan konsultan McKinsey & Co memprediksi Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia? Dalam laporan McKinsey, seperti dikutip laman Foxbusiness, Selasa 18 September 2012, Indonesia telah menjadi salah satu titik terang ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,5 persen pada tahun lalu, tertinggi sejak krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an, akan terus dipertahankan di kisaran 6,1-6,5 persen pada tahun ini. Pertumbuhan itu tak lain dipicu oleh tingkat konsumsi lokal yang tinggi. Kelas masyarakat konsumen Indonesia akan semakin luas dengan daya beli yang meningkat signifikan. Mereka inilah yang memiliki pendapatan bersih melebihi US$3.600 per tahun. Masyarakat konsumen ini akan meningkat menjadi 90 juta pada 2030, dari 45 juta orang saat ini. Tentunya, jika pemerintah bisa menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi 5-6 persen per tahun. Indonesia telah membuktikan kemampuannya menarik investasi asing dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, rekor investasi asing langsung hampir US$20 miliar. Tahun ini, pemerintah berharap akan menaikkan menjadi US$28 miliar. Bahkan, angka ini bisa lebih tinggi bila hambatan infrastruktur dan peraturan lingkungan segera dibenahi.

Sektor unggulan Laporan McKinsey menggarisbawahi tiga sektor yang akan membawa Indonesia bisa menjawab tantangan tersebut. Sektor jasa layanan memiliki
PT. MATASERV BISNISINDO - e-Mail : mata_dsn@yahoo.com

potensi menghasilkan pertumbuhan tahunan 7,7 persen dan menciptakan bisnis US$1,1 triliun pada 2030 dari US$ 260 miliar pada tahun lalu. Selain sektor jasa, sektor perbankan juga berkembang. Laporan itu mengatakan, hanya 12 persen usaha yang mendapat akses kredit perbankan, jauh tertinggal dibandingkan dengan Thailand yang mencapai 80 persen. Sejumlah bank asing telah berusaha memasuki pasar Indonesia. DBS Group Holdings Ltd Singapura tahun ini mengumumkan kesepakatan mengakuisisi PT Bank Danamon Indonesia Tbk, bank terbesar keenam di Indonesia dari sisi aset senilai US$7,2 miliar. Kesepakatan itu akan menjadi akuisisi terbesar yang pernah ada di Indonesia. Permintaan makanan di tengah populasi yang semakin makmur bisa memperluas sektor pertanian dan perikanan hingga 6 persen per tahun, dengan peluang bisnis secara keseluruhan naik hingga US$450 miliar dari US$140 miliar. Permintaan energi domestik akan meningkat hampir tiga kali lipat pada 2030. McKinsey mengatakan, kondisi ini akan meningkatkan peluang bisnis hingga US$270 miliar pada 2030 dari US$70 miliar saat ini. Upaya itu akan mendorong Indonesia untuk mengembangkan potensi energi alternatif yang sangat besar. Energi terbarukan ini diharapkan bisa memenuhi hingga 20 persen dari kebutuhan energi nasional pada 2030, mengurangi ketergantungan pada minyak dan batu bara yang hampir 15 persen. Indonesia merupakan rumah 40 persen dari total potensi panas bumi dunia, namun sektor ini masih terbelakang, tulis laporan itu.

2012, Ekonomi RI Terkuat Kedua di Dunia Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini menempati urutan nomor dua tertinggi di dunia.Indonesia saat ini masuk ke jajaran negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuat di dunia. Hal tersebut menjadi tantangan di terbesar pemerintah untuk dapat menjaga pencapaian tersebut. Capaian tersebut, bukan di ASEAN atau Asia Pasifik, tapi di dunia. China untuk saat ini tetap menempati posisi pertama dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,2 persen sampai dengan semester pertama.
PT. MATASERV BISNISINDO - e-Mail : mata_dsn@yahoo.com

Namun, pencapaian Negeri Tirai Bambu itu sebetulnya menurun drastis dari sebelumnya yang mencapai di atas 10 persen. India sudah di bawah 6 persen, Filipina juga, Turki yang biasanya star performance soal pertumbuhan, sekarang di bawah 2 persen, sama seperti Brazil. Pemerintah akan terus berupaya menjaga kelanjutan dari capaian tersebut. Bahkan dia optimistis dapat terus meningkat kedepannya. Salah satu upayanya adalah menjaga kesinambungan peran konsumsi domestik yang menjadi indikator terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu meningkatkan sarana dan fasilitas infrastruktur sehingga investasi akan terus masuk di masa mendatang.

Soros: Indonesia Luar Biasa ! Indonesia sedang mengalami ledakan dahsyat (superboom) pertumbuhan ekonomi. Perekonomian Indonesia terus tumbuh secara berkelanjutan, solid, dan konsisten. Jika ekonomi negara-negara Uni Eropa sedang diliputi pesimisme, prospek ekonomi Indonesia malah luar biasa cerah. Saya punya keyakinan kuat terhadap tren pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemampuan Indonesia dalam mengatasi krisis luar biasa, kata Founder & Chairman Open Society Foundations George Soros pada diskusi panel Defining the Future: How Emerging Powers Will Shape World Order yang digelar Strategic Review dan Indonesia Journal of Leadership, Policy and World Affairs, di Gedung PriceWaterhouse Cooper di New York, Amerika Serikat akhir September 2012 lalu,. George Soros tampil sebagai panelis bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kishore Mahbubani (dekan dan profesor implementasi kebijakan publik Lee Kuan Yew School of Public Policy, Universitas Nasional Singapura), dan Lakhdar Brahimi (per wakilan khusus PBB untuk Suriah). Diskusi tersebut dipandu Donald Emerson, direktur Southeast Asia Forum pada Universitas Stanford. Menurut George Soros, dibandingkan negara- negara Eropa, ekonomi Indonesia tumbuh jauh lebih pesat. Padahal, negeri ini pernah mengalami masa-masa sulit pada 1998 saat terjadi kekacauan ekonomi akibat krisis moneter.

PT. MATASERV BISNISINDO - e-Mail : mata_dsn@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai