Oleh Kelompok A (Gol.R) : 1. Chintamiani Maria T. 2. Cicilia Priska Dian Pratiwi 3. Cindy Heryanti 4. Regina Carlosono (2443008072) (2443010056) (2443010085) (2443010162)
B. Dasar Teori
gulofuranolakton. BM = 176,13
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau agak kuning, tidak berbau, rasa asam. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam kedaaan kering mantap di udara, dalam larutan cepat teroksidasi. Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol 95%. Praktis tidak larut dalam klooform P, dalam eter P dan dalam benzene P. Suhu lebur kurang dari 190oC . Penetapan Kadar : Timbang seksama 400 mg, larutkan dalam campuran 100 mL air bebas karbondioksida P dan 25 mL asam sulfat (10% v/v)P. Titrasi segera dengan Iodium 0,1N setara dengan 8,806 mg C6H8O6. Titrasi segera dengan iodium 0,1N menggunakan indicator larutan kanji P. Penyimpan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Khasiat dan penggunaan : Antiskorbut Potensiometri adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari ilmu pengukuran potensial dari sutau elektrode. Pengukuran potensial elektroda banyak digunakan untuk dalam ilmu kefarmasian terutama untuk pengukuran pH dan titrasi potensiometrik. Dalam Metode analisis potensiometri didasarkan pada pengukuran potensial selelektrokimia. Peralatan yang dibutuhkan untuk metode ini sederhana dan tidak mahal,mencakup Alat-alat yang diperlukan dalam metode potensiometri
adalah: elektrode pembanding (refference electrode), elektroda indikator ( indicator electrode), alat pengukur potensial.
C. Dasar Reaksi pembakuan larutan baku sekunder dengan Asam Oksalat : 2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O D. Alat dan Bahan a. Alat : - beaker glass - botol timbang - labu takar dan 25 mL - pipet tetes - batang pengaduk - kertas lensa - potensiometri - kaca arloji
E. Cara Kerja *Pembuatan larutan Baku Primer As.Oksalat 0,1 N 25 mL. N= 0,1 =
kocok ad homogen
*pembuatan larutan baku sekunder NaOH 0,1 N 100 mL N= 0,1 = g = 0,4 g Timbang NaOH sebanyak 0,4 g pada kaca arloji
kocok ad homogeny
F. Hasil Pengamatan Penimbangan Sampel tablet 1 = 0,2554 g tablet 2 = 0,2562 g tablet 3 = 0,2542 g 1. Asam Oksalat N= N= N = 0,1003 N 0,2553 g = 255,3 mg
*sampel 1
) ( ( )(
) ( )
x 100%
= 12,36%
( ) ( ( )( ) ( ) )
*sampel 2
x 100%
= 11,98%
( ) ( ( )( ) ( ) )
*sampel 3
x 100%
= 12,28%
Perhitungan 4D S1 = 12,36% S2 = 11,98% S3 = 12,28% *12,36 12,32 = 0,04 *12,28 12,38 = -0,1 *11,98 12,32 = 0,34 < 0,56 (diterima)
0,04 + 0,1 = 0,14 (0,14)(4)
= 0,56
x 100%
= 31,15 mg/tablet
G. Pembahasan Kelompok kami melakukan penentuan kadar Vitamin C (asam askorbat) dengan metode potensiometri . Hasil yang didapatkan sampel 1 : 12,36 % , sampel 2 : 11,98 % , sampel 3 : 12,28 %. Dimana dapat dilihat diantara ketiga sampel , sampel kedua merupakan data yang menyimpang. Tapi setelah di hitung dengan menggunakan perhitungan 4D, data tersebut dapat diterima (tidak menyimpang). Sehingga data tersebut dapat digunakan untuk mencari % kadar rata-rata. Setelah di hitung, %kadar rata-ratanya adalah 12,20 % . Artinya kandungan vitamin C 31,15 mg/tablet. Sedangkan pada etiket dikatakan kandungan vitamin C dalam tablet adalah 50 mg. Hal ini dapat disebabkan karena penimbangan sampel yang tidak sesuai. Penimbangan yang kita lakukan tidak murni 50 mg vitamin C. Karena dalam tablet tersebut terdapat banyak bahan tambahan lainnya,sehingga penimbangan yang kita
lakukan itu, bukan hanya vitamin C 50 mg tetapi campuran vitamin C dengan bahan tambahan lainnya. Sehingga untuk mendapatkan kadar 50 mg/tablet, penimbangan harus dibesarkan lagi.
H. Kesimpulan Penentuan kadar Vitamin C dapat dilakukan dengan metode potensiometri Kadar yang diperoleh 31,15 mg/tablet.