Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

SISCA LANDASARI NUGRAHA ( 2012 ). Penerapan Metode Role Playing Pada Mata Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 1 Parungpanjang Kabupaten Bogor) Paradigma metodologi pendidikan sekarang ini telah mengalami pergeseran dari Behaviorisme ke Konstruktivisme yang menuntut guru dilapangan harus mempunyai syarat dan kompetensi untuk dapat melakukan suatu perubahan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Implementasi pendekatan Konstruktivisme dalam pembelajaran diwujudkan dalam bentuk pembelajaran yang berpusat pada siswa (lebih menggali pada kompetensi siswa dalam belajar / student center). Guru dituntut untuk menciptakan kegiatan belajar atau metode yang digunakan sedemikian rupa dan harus bervariasi agar siswa dalam belajar tidak merasa jenuh dan termotivasi untuk semangat dalam menjalankan pembelajaran ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prestasi siswa dalam belajar, serta mengukur tingkat keberhasilannya di sekolah SMP Negeri 1 Parungpanjang Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan Angket, populasi berjumlah siswa kelas VIII sebanyak 9 kelas pararel sebanyak 361 siswa dan sampelnya dalah kelas VIII.1 sebanyak 35 orang, analisis yang digunakan dengan prosentase. Prosentase dicari untuk melihat proporsi jawaban siswa terhadap pertanyaan angket. Siswa diminta untuk memilih jawaban "Ya" dan "Tidak" dari seluruh pertanyaan angket. Proporsi jawaban "Ya" dan "Tidak" yang akan dipersentase proporsi kemudian dibuat perbandingan dengan persentase yang dimasukan dalam bentuk tabel. Berdasarkan hasil dari penelitian didapatkan hasil sebagai berikut : Kehadiran siswa disekolah selalu tepat waktu serta sangat perduli dan memiliki kemauan untuk belajar sehingga siswa memiliki semangat belajar yang sangat tinggi, kehadiran guru lebih dari setengahnya selalu datang tepat waktu disekolah, dan kurang dari setengahnya tepat masuk kelas, dan sebagian besar selalu memperhatikan situasi kelas dan memberikan salam. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sekaligus sebagai introspeksi bagi guru itu sendiri, sejauh mana materi yang sudah disampaikan dan apakah siswa benar-benar telah menyerap materi yang disampaikan. Guru senantiasa harus menampilkan yang terbaik bagi siswa dengan menggunakan metode yang bervariasi supaya pembelajaran yang dilaksanakan menarik bagi siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam rangka ngukur keberhasilan siswa dalam belajar sekaligus dapat dijadikan sebagai tolak ukur terhadap kualitas bagi guru dalam penyampaian materi.

Anda mungkin juga menyukai