Anda di halaman 1dari 5

BIMO HANDIKO SATRIO TRICAKTI PERSILANGAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE VGL II

A. TUJUAN Menentukan Fenotip dari persilangan serangga menggunakan VGL II 3.1.3 (Virtual Genetics Lab), dan menguji hukum Mendel I dan hukum Mendel II dengan uji Chi square. B. TEORI Persilangan dihibrida merupakan perkawinan dua individu dengan dua tanda beda. Persilangan ini dapat membuktikan kebenaran Hukum Mendel II yaitu bahwa gengen yang terletak pada kromosom yang berlainan akan bersegregasi secara bebas dan dihasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. kenyataannya, seringkali terjadi penyimpangan atau hasil yang jauh dari harapan yang mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya interaksi gen, adanya gen yang bersifat homozigot letal dan sebagainya. Masalah penurunan sifat atau hereditas mendapat perhatian banyak peneliti. Peneliti yang paling popular adalah Gregor Johann Mendel yang lahir tahun 1822 di Cekoslovakia. Pada tahun 1842, Mendel mulai mengadakan penelitian dan meletakkan dasar-dasar hereditas. Ilmuwan dan biarawan ini menemukan prinsip-prinsip dasar pewarisan melalui percobaan yang dikendalikan dengan cermat dalam pembiakan silang. Penelitian-penelitian Mendel menghasilkan hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Mendel melakukan persilangan monohibrid atau persilangan satu sifat beda, dengan tujuan mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi berikutnya. Persilangan ini untuk membuktikan hukum Mendel I yang menyatakan bahwa pasangan alel pada proses pembentukkan sel gamet dapat memisah secara bebas. Hukum Mendel I disebut juga dengan hukum segregasi. Mendel melanjutkan persilangan dengan menyilangkan tanaman dengan dua sifat beda, misalnya warna bunga dan ukuran tanaman. Persilangan dihibrid juga merupakan bukti berlakunya hukum Mendel II berupa pengelompokkan gen secara bebas saat pembentukkan gamet. Persilangan dengan dua sifat beda yang lain juga memiliki perbandingan fenotip F2 sama, yaitu 9 : 3 : 3 : 1. Berdasarkan penjelasan pada persilangan monohibrid dan dihibrid tampak adanya hubungan antara jumlah sifat beda, macam gamet, genotip, dan fenotip beserta perbandingannya.

Persilangan monohibrid yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan F2, yaitu 1 : 2 : 1 merupakan bukti berlakunya hukum Mendel I yang dikenal dengan nama Hukum Pemisahan Gen yang Sealel (The Law of Segregation of Allelic Genes). Sedangkan persilangan dihibrid yang menghasilkan keturunan dengan perbandingan F2, yaitu 9 : 3 : 3 : 1 merupakan bukti berlakunya Hukum Mendel II yang disebut Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas (The Law Independent Assortment of Genes). Dengan mengikuti secara saksama hasil percobaan Mendel, baik pada persilangan monohibrid maupun dihibrid maka secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa gen itu diwariskan dari induk atau orang tua kepada keturunannya melalui gamet.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Persilangan monohybrid Organisme di alam


Phenotype Males Green-Body Purple-Body Red-Body Females Total 3 3 6 3 5 8 7 8 15

Jika warna tubuh hijau >< warna tubuh ungu diperoleh


Phenotype Red Males Females Total 15 10 25

Jika warna tubuh merah disilangkan dengan warna merah juga dari hasil persilangan warna tubuh hijau >< warna tubuh ungu diperoleh
Phenotype Green-Body Purple-Body Red-Body Males Females Total 6 1 7 2 5 7 8 4 12

Hipotesis = dihasilkan 3 macam fenotip jika warna tubuh hijau disilangkan dengan warna tubuh ungu. Ungu : Merah : Hijau (1:2:1) Pembahasan Ungu = 7 = U Hijau = 7 = u Merah = 12 = Uu

U u
UU Uu Uu

U UU Uu

u Uu uu

= x 26 = 6,5 = 2/4 x 26 = 13 = x 26 = 6,5

X2 Hit = (O1 E1)2 + (O2 E2)2 + (O3 E3)2 E1 E2 E3 X2 Hit = (7 6,5)2 + (12 13)2 + (7 6,5)2 6,5 13 6,5 X2 Hit = 0,154 X2 Tabel = ( df = 2, = 0,05) = 5,991 X2 Hit < X2 Tabel Tidak terdapat perbedaan antara persilangan F1 dengan hasil yang diharapkan Kesimpulan Hukum mendel terbukti. 1:2:1 Persilangan Dihibrid Serangga yang didapat di alam
Phenotype Males Five-Wing/Black-Eye Five-Wing/Yellow-Eye One-Wing/Black-Eye One-Wing/Yellow-Eye 8 2 3 2 Females Total 6 14 3 5 2 5 4 6

untuk mengetahui jumlah sayap yang dominan, sayap 5 mata kuning >< Sayap 1 mata kuning
Phenotype Males Five-Wing/Yellow-Eye Females Total 20 13 33

untuk mengetahui warna mata dominan, sayap 5 mata hitam >< sayap 5 mata kuning
Phenotype Males Five-Wing/Yellow-Eye Females Total 14 15 29

F1 = persilangan individu homozigot dominan dengan homozigot resesif, sayap 5 mata kuning >< sayap 1 mata hitam (LLKK >< llkk)
Phenotype Males Five-Wing/Yellow-Eye Females Total 27 33 60
Females Total 4 7 4 10 1 2 5 6

Persilangan antar F1
Phenotype Males Five-Wing/Black-Eye Five-Wing/Yellow-Eye One-Wing/Black-Eye One-Wing/Yellow-Eye 3 6 1 1

Hipotesis = dihasilkan 4 macam fenotip jika LLKK >< llkk. 9:3:3:1 Pembahasan Sayap 5 & Mata kuning = terdapat 10 organisme = LLKK, LLKk, LlKK, LlKk Sayap 5 & Mata hitam = terdapat 7 organisme = LLkk, Llkk Sayap 1 & Mata kuning = terdapat 6 organisme = llKk, llKK Sayap 1 & Mata hitam = terdapat 2 organisme = llkk

LK Lk lK lk

LK LLKK LLKk LlKK LlKk

Lk LLKk LLkk LlKk Llkk

lK LlKK LlKk llKK llKk

lk LlKk Llkk llKk llkk

Sayap 5 & Mata kuning = 9/16 x 25 = 14 Sayap 5 & Mata hitam = 3/16 x 25 = 4,6 Sayap 1 & Mata kuning = 3/16 x 25 = 4,6 Sayap 1 & Mata hitam = 1/16 x 25 = 1,56 X2 Hit = (O1 E1)2 + (O2 E2)2 + (O3 E3)2 + (O4 E4)2 E1 E2 E3 E4 X2 Hit = (10 14)2 + (7 4,6)2 + (6 4,6)2 + (2 1,56)2 14 4,6 4,6 1,56 2 X Hit = 2,914

X2 Tabel = ( df = 3, = 0,05) = 7,815 X2 Hit < X2 Tabel Tidak terdapat perbedaan antara persilangan F1 dengan hasil yang diharapkan Kesimpulan Hukum mendel terbukti (9:3:3:1) D. DAFTAR PUSTAKA Priyatno, Duwi. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. 2010. Yogyakarta: MediaKom. Prassojo, Gusti. Persilangan Monohibrida & Dihibrida (pembuktian Hukum Mendel I dan II). http://shaylife.blogspot.com/2011/03/persilangan-monohibrida-dihibrida.html. (diakses tanggal 17 Oktober 2011).

Anda mungkin juga menyukai