Anda di halaman 1dari 5

Zuly Prima Rizky / 1106054183

KONSEP PROMOSI KESEHATAN A. PENGERTIAN

Bagian dari tingkatan pencegahan penyakit


4 tahapan pencegahan (Level and Clarck) Health Promotion/ promosi kesehatan Spesific Protection / Perlindungan khusus melalui imunisasi Early Diagnosis and prompt treatment / diagnosis dini dan pengobatan segera Disability limitation / membatasi atau mengurangi kecacatan Rehabilitation / peulihan

Pendidikan kesehatan

Upaya memasarkan, menyebarluaskan, mengenalkan atau "menjual" kesehatan

WHO 1984 merevitalisasikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan istilah dimana tidak hanya mengupayakan perubahan prilaku saja, tetapi juga perubahan lingkungan yang memfasilitasi perubahan prilalaku tersebut.

B. PROMOSI KESEHATAN DAN PERILAKU a. Upaya intervensi terhadap factor perilaku dilakukan dengan dua pendekatan: i. Pendidikan Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatannya dengan upaya persuasi, kelebihannya dapat berlangsung lama, karena masyarakan benarbenar sadar akan pentingnya kesehatan, kekurangannya membutuhkan waktu lama untuk membentuk pola piker masyarakat tentang pentingnya kesehatan. ii. Paksaan atau tekanan Upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dilakukan dengan paksaan, perilaku hasil dari paksaan tersebut dapat dilihat dengan cepat, tetapi cepat kembali ke asal pula karena tidak didasari oleh kesadaran masyarakat. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku yang yang berperan dalam pendekatan promosi kesehatan: i. Faktor Predisposisi Dasar pengetahuan dan sikap seseorang terhadap suatu tindakan kesehatan, yang dapat berdampak positif ataupun negative terhadap promosi kesehatan yang dilakukan. kegiatan promkes yang dilakukan dalam bentukpemberian informasi atau penyuluhan kesehatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat. ii. Faktor Pemungkin Faktor pendukung terhadap suatu promosi kesehatan berupa fasilitas maupun sarana.

Kegiatan promkes yang dilakukan dapat berupa pemberdayaan masyarakat melalui pengorganisasian / pengembangan masyarakat untuk membangun sarana atau fasilitas kesehatan. iii. Faktor Penguat Factor penguat merupakan factor yang dapat meyakinkan masyarakat untuk mengikuti program kesehatan atau anjuran promosi kesehatan, dapat berupa sikap dari tokoh masyarakat, undang-undang, surat keputusan pemerintahan setempat dan sebagainya. Kegiatan promkes yang dilakukan dapat berupa pemberian pelatihan kepada tokoh masyarakat, pembuatan perda, undang-undang dan sebagainya. C. VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN a. Visi UU Kesehatan RI No.23 Tahun 1992 Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga lebih produktif secara ekonomi maupun social. Memiliki 4 kata kunci: - Mau memelihara dan meningkatkan kesehatannya - Mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya - Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit, melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan, dan mencari pertolongan pengobatan professional bila sakit. - Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya. b. Misi Advokat (advocate) Sasarannya adalah para pejabat, dilakukan agar para pengambil keputusan dapat membuat kebijakan terkait suatu program kesehatan. Menjembatani (Mediate) Menjembatani antara sector kesehatan dengan sector lainnya. Memampukan (Enable) Memampukan berbagai aspek-aspek di luar kesehatan untuk dapat mendukung suatu program kesehatan. D. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN a. Berdasarkan WHO (1994) i. Advokasi (advocacy) - Sasaran : Para pembuat kebijakan - Tujuan : Mendapatkan dukungan berupa kebijakan yang berpihak pada program kesehatan.

Cara : Mendekati para pembuat kebijakan baik secara formal maupun nonformal. ii. Dukungan Sosial (Social Support) - Sasaran : Para tokoh masyarakat - Tujuan : Menjembatani sector kesehatan dan masyarakat, agar masyarakan mau menerima program kesehatan yang sedang dicanangkan. - Cara : Melakukan pelatihan untuk para tokoh masyarakat, seminar, lokakarya, dll iii. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment) - Sasaran : Kepada masyarakat langsung - Tujuan : mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. - Cara : Pelakukan penyuluhan kesehatan, pengorganisasian, dan pengembangan masyarakat. b. Piagam Ottawa (1986) i. Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Healthy Public Policy) - Sasaran : Para pembuat kebijakan - Tujuan : Mendapatkan dukungan berupa kebijakan yang berpihak pada program kesehatan. ii. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment) - Sasaran : Para pengelola tempat umum - Tujuan : Agar dapat menyediakan sarana dan fasilitas yang menunjang prilaku sehat dari masyarakat, minimal pengunjung tempat umum tersebut. iii. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Services) - Sasaran : Masyarakat, penyelenggara layanan kesehatan - Tujuan : Para penyelenggara pelayanan kesehatan dapat menyadarkan masyarakat untuk berpartisipasi sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan, bukan sekedar sebagai penerima layanan. iv. Ketrampilan Individu (Personnel Skill) - Sasaran : Individu - Tujuan : Meningkatkan ketrampilan individu dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. - Cara : memberikan pemahaman secara individual kepana individu masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan cara-cara untuk menjaga kesehatan. v. Gerakan Masyarakat (Community Action) - Sasaran : Masyarakat - Tujuan : untuk mewujudkan masyarakat yang mau dan mampu memelihata dan meningkatkan kesehatannya. - Cara : menciptakan gerakan-gerakan atau organisasi masyarakat yang peduli terhadap kesehatan. E. RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN

a. Ilmu-ilmu dalam cakupan promosi kesehatan i. Ilmu prilaku ii. Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk intervensi prilaku b. Berdasarkan dimensi dan tempat pelaksanaannya i. Berdasarkan aspek pelayanan kesehatan 1. Perlayanan preventif dan promotif = dilakukan kepada orang yang sehat - Promkes tingkat promotif Sasaran : kelompok orang sehat Tujuan : orang sehat tsb mampu meningkatkan kesehatannya. - Promkes tingkat prevenif Sasaran : kelompok beresiko tinggi yang masih sehat Tujuan : mencegah kelompok tersebut menjadi sakit. 2. Pelayanan kuratif dan rehabilitative - Promkes tingkat kuratif Sasaran : para penderita penyakit, terutama penyakit kronis Tujuan : para penderita mampu mencegah penyakit menjadi lebih parah. - Promkes tingkat rehabilitative Sasaran : para penderita penyakit yang baru sembuh Tujuan : para penderita dapat segera pulih kesehatannya dan meminimalisasi kecacatan. ii. Berdasarkan tempat pelaksanaannya 1. Promkes pada tatanan keluarga Diharapkan ibu atau orang tua mampu meletakkan dasar prilaku hidup sehat kepada anggota keluarga. 2. Promkes pada tatanan sekolah Diharapkan para guru mampu mendidik para murid untuk berprilaku sehat. 3. Promkes pada tatanan tempat kerja Diharapkan perusahaan atau tempat kerja dapat memfasilitasi para pegawainya agar dapat berprilaku sehat. 4. Promkes di tempat umum Para pengelola tempat umum dapat menyediakan sarana yang mendukung prilaku sehat para pengunjungnya. 5. Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan Memberikan informasi kepada penderita tentang kesehatan maupun penyakitnya dengan harapan para penderita dapat mengetahui cara pencegahan dan perawatannya. F. METODE DAN TEKNIK PROMOSI KESEHATAN Berdasarkan sasarannya :

a. Metode Promosi Kesehatan Individual Dilakukan saat promoter kesehatan dank lien dapat berinteraksi secara langsung. Dikenal pula dengan istilah counceling. b. Metode Promosi Kesehatan Kelompok i. Kelompok kecil(6-15 orang) Menggunakan metode diskusi kelompok, curah pendapat, bola salju, dll. ii. Kelompok besar (>15 orang) Menggunakan metode ceramah, seminar, dll. c. Metode Promosi Kesehatan Massal Menggunakan metode ceramah umum, media elektronik, media cetak, dan media luar ruangan.

Anda mungkin juga menyukai