Anda di halaman 1dari 4

A. Latar Belakang GUSTO B. Ruang Lingkup Manajemen Produksi GUSTO 1.

Perencanaan Output GUSTO menawarkan jenis makanan Indonesia, Barat, dan Oriental. Makanan yang ditawarkan adalah makanan yang disajikan di tempat namun, untuk perkembangannya akan dikembangkan layanan pesan antar (delivery order). 2. Desain Proses Transformasi Agar efisien bahan baku dipilih dari harga yang paling murah dan tempat pengambilan terdekat namun tetap menjaga standar kualitas bahan baku yang ada. Selain itu, semua pengolahan bahan baku ada dalam satu lokasi (mulai dari penyimpanan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian pada konsumen)

3. Perencanaan Bangunan Pabrik Dibuat tata letak tiap ruang. Ada ruangan untuk penyimpanan bahan baku dan peralatan yang tidak jauh dari dapur. Ruang dapur diletakan di bagian belakang ruang komersial (ruang makan konsumen). Ruang dapur juga dilengkapi dengan meja-meja yang akan memudahkan proses kerja.

4. Perencanaan Tata Letak Fasilitas Dibuat tata letak tiap ruang. Sebagian untuk dapur di bagian belakang, ruang penyimpanan terletak dekat dengan ruang dapur untuk mempermudah proses kerja. Dapur memiliki meja-meja untuk memudahkan proses memasak, menyajikan. Selain itu, ada juga ruang komersial yang merupakan bagian utama GUSTO. Bagian paling depan yang merupakan ruangan paling besar, dimana terdapat 36 kursi yang bisa juga difungsikan sebagai ruang serbaguna (konsumen menikmati hidangan, acara makan dalam jumlah kelompok besar, diskusi, dsb). Ruang komersial bagian belakang berasal dari kamar yang kemudian dibuka. Namun, tetap ada sekat yang membagi ruangan menjadi 3 ruangan kecil dan 1 ruangan besar. Ruangan-ruangan tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan konsumen berdiskusi dalam grup kecil, 10 orang/ruangan. Ada juga mushola dan kamar kecil diantara ruang komersial besar dan kecil. Selain itu GUSTO juga menyediakan ruang tidur bagi pegawainya sebab, pegawainya menginap di GUSTO.

5. Manajemen Persediaan Oleh karena GUSTO bergerak di usaha makanan maka bahan baku yang digunakan merupakan bahan-bahan pertanian yang sebagaimana kita ketahui berdaya tahan rendah. Maka, pihak GUSTO tidak berbelanja bahan baku untuk digunakan lebih dari satu hari demi menjaga kualitas dan kesegaran bahan makanan. Sehingga tidak ada manajemen persediaan khusus yang dilakukan, kecuali untuk bahan-bahan yang tahan lama seperti saus, sirup, gula pasir, dsb.

6. Skeduling Pihak GUSTO tidak menerapkan pergantian waktu kerja antar pegawai. Semua pegawai bekerja penuh dari pukul 10.00 - 23.00. Namun, ada waktu istirahat yang belaku secara acak dimana para pegawai tidak diperkenankan melakukan istirahat secara bersamaan, melainkan bergantian dan diberikan kepada pegawai di sela-sela waktu kerja. Tidak ada kerja lembur diluar jam kerja yang telah ditetapkan. Namun, setiap pegawai diberikan libur 1 hari setiap minggunya namun tidak boleh diakumulasikan menjadi 4 hari setiap bulan, maksimal 2 hari setiap mengambil jatah libur.

7. Pengendalian Kualitas dan Pemeliharaan Pihak GUSTO menjaga kualitas pelayanannya dengan mengontrol kerja setiap pegawainya. Selain itu ketika perekrutan awal, setiap pegawai diberikan pelatihan awal agar dapat menambah kinerja kedepannya. Setiap bulan juga ada penilaian kinerja setiap pegawai, pegawai dengan kerja terbaik akan mendapatkan uang saku tambahan. Pengendalian pemeliharaan dengan cara membersihkan peralatan setiap habis jam kerja dan memeriksa bilamana ada kerusakan peralatan.

C. Faktor Penentu Lokasi Usaha GUSTO 1. Lokasi Usaha GUSTO terletak di Jalan Raya Jatinangor 204. Jalan tersebut merupakan jalan utama menuju kota Bandung. Sehingga banyak dilalui oleh kendaraan. 2. Letak Sumber Bahan Baku GUSTO mendapatkan bahan baku dengan berbelanja ke pasar tradisional seperti: pasar baru; pasar andir; dan pasar cileunyi, dan pasar modern seperti: lotte mart; griya; dan borma. Bahan baku lain yang tidak mudah

rusak dipesan melalui supplier. Sering supplier menawarkan produkproduk baru. Bahan baku dari supplier dikirim ke pihak GUSTO. Supplier yang bekerjasama dengan GUSTO adalah PT ABC dan PT Sukanda. Pesanan yang dilakukan pihak GUSTO tergantung harganya, bila lebih murah dari di pasar, maka GUSTO memilih untuk memesan dari supplier. 3. Fasilitas Pengangkutan/Transportasi Pihak GUSTO berbelanja menggunakan motor agar lebih efisien ataupun mobil bila, jumlah bahan baku yang dibeli sangat banyak. 4. Ketersediaan Tenaga kerja GUSTO memiliki 13 pegawai yang menginap di kantornya. Namun, ada seorang yang tidak menginap sebab, tempat tinggalnya terletak berdekatan dengan GUSTO. Perekrutan pegawai untuk koki: dicari yang telah berpengalaman. Pegawai bagian lainnya tidak ada kriteria khusus. Untuk semua pegawai usia minimal adalah 17 tahun. 5. Terdapatnya Pembangkit Tenaga Listrik GUSTO mengandalkan PLN sebagai sumber energi listrik utama. Namun, bila ada pemadaman listrik maka, GUSTO mengandalkan genset. Bila menggunakan genset tentu ada biaya tambahan untuk membeli bensin. 6. Ketersediaan Air Untuk kegiatan MCK, GUSTO menggunakan air yang berasal dari sumur bor. Namun, untuk kebutuhan memasak dan konsumsi, GUSTO menggunakan air mineral dengan salah satu merk ternama.

D. Pengembangan Usaha Bilamana Kami sebagai Pemilik Data-data diatas kami dapatkan dari wawancara langsung kepada pemilik GUSTO. Bilamana kami mengembangkan usaha makanan yang berlokasi di GUSTO saat ini kami akan mengembangkan faktor penentu lokasi, yaitu: 1. Letak Lokasi Usaha Letak GUSTO sudah sangat strategis. Namun, menurut kami butuh pengembangan di bagian gedung usaha. Menurut kami, dengan tempat yang strategis maka akan banyak pengunjung namun dengan lahan parkir yang kecil pengunjung biasanya menjadi malas untuk datang. Jadi, kami akan melakukan pembangunan secara vertikal. Dimana bagian paling bawah dijadikan lahan parkir dan lantai selanjutnya sebagai ruang komersial. Ruang dapur, penyimpanan, dan kamar tidur pegawai terletak di lantai yang berlainan. 2. Letak Sumber Bahan Baku

Selain mencukupinya dengan berbelanja di pasar atau memesan kepada supplier, kami juga akan mengembangkan pertanian pribadi. Sayur mayur dan buah-buahan yang digunakan berasal dari kebun sendiri sehingga kesegarannya masih benar-benar terjaga. Untuk kedepannya kami juga akan mengusahakan peternakan sendiri. Bila memungkinkan, kami tidak hanya akan menggunakannya untuk kepentingan usaha makanan ini saja namun, kami juga akan menjualnya sebagai bahan mentah. Mengingat kami akan mengembangkan pertanian organik dengan harga yang lebih rendah dibanding produk organik lainnya. 3. Fasilitas Pengangkutan/Transportasi Kami akan mengadakan angkutan khusus karyawan bila karyawan tersebut bertempat tinggal jauh dari lokasi usaha dan tidak menginap di lokasi usaha. 4. Ketersediaan Tenaga Kerja Kami akan merekrut tenaga kerja dengan pendidikan minimal SMA dengan usia minimal 17 tahun. Tenaga kerja dengan kriteria ini akan mendapatkan pelatihan umum. Kami juga merekrut tenaga kerja tanpa standar pendidikan namun harus mengikuti pelatihan minimal 3 bulan. Untuk tenaga kerja bagian koki dan kasir ada kriteria tambahan. Untuk koki, minimal pengalaman 1 tahun dan harus mengikuti ujian masak di awal penerimaan. Untuk kasir, minimal pengalaman 2 tahun, memiliki catatan kerja yang baik, dan harus mengikuti uji kebohongan. 5. Terdapatnya Pembangkit Energi Listrik Sumber energi listrik utama yang kami gunakan adalah PLN dan genset tapi kami akan mengusahakan tenaga tambahan dengan menggunakan panel surya. 6. Ketersediaan Air Untuk kebutuhan MCK kami akan menggunakan sumur bor dan PAM. Namun, untuk kebutuhan memasak dan konsumsi kami akan menggunakan air bersih yang telah diuji bahwa bebas dari mikroorganisme dan kandungan mineral berbahaya. Hal ini untuk menjaga kualitas produk kami. Hal ini juga akan kami sampaikan dengan memberikan verifikasi dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian.

Selain faktor-faktor penentu diatas kami juga akan membuka cabang di daerah strategis lainnya. Untuk pengembangan produk, kami akan mengembangkan usaha take-away sehingga konsumen dapat membeli usaha kami tanpa menunggu lama.

Anda mungkin juga menyukai