Anda di halaman 1dari 3

Adipocere

1.Adipocere adalah pembentukan lapisan berlemak warna putih kekuningan di luar lapisan subkutaneus, timbul jika tubuh berada di dalam air atau tanah yang lembab dalam waktu yang lama sehingga tubuh tersebut telah kehilangan epidermis dan dermis. Adipocere terbentuk dengan dekomposisi lemak menjadi asam lemak setelah kematian. Menurut salah satu teori, asam lemak ini bereaksi dengan kalsium dan amonium membentuk sabun yang tidak larut dalam air. Sydney Smith telah melakukan beberapa pengamatan teliti sehingga menyimpulkan bahwa pembentukan adipocere adalah proses hidrogenasi dimana asam lemak tak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh. Adipocere memiliki bau yang tengik, mengapung di air, dan larut dalam eter dan alkohol; jika ditetesi larutan CuSO4 (kupri sulfat) adipocere berwarna hijau kebiruan terang, sebuah reaksi tipikal Benda untuk asam lemak. Adipocere pertama terbentuk di jaringan subkutan dan kemudian pada jaringan lemak di manapun di seluruh tubuh. Adipocere tidak terbentuk secara natural pada visera atau jaringan tanpa lemak seperti otot, namun pada sebuah percobaan, adipocere dapat terbentuk dalam hati yang telah mengalami degenerasi lemak. Adipocere sering diasosiasikan dengan pembusukan bakterialis dan menurut observasi Sydney Smith, timbul setelah otot dan viscera habis karena proses pembusukan. Diperkirakan bahwa pembentukan adipocere pada jenazah orang dewasa lengkap setelah 1 sd 1,5 tahun dan pada bayi aterm lengkap pada sekitar 6 sd 7 minggu; adipocere tidak terbentuk pada jenazah fetus dengan umur kurang dari 7 bulan dalam kandungan sebab komposisi lemaknya tidak cocok untuk pembentukan adipocere._gonzales_ 2.Syarat-syarat terjadinya adipocere ialah: 1. suhu rendah, kelembaban tinggi 2. lemak cukup 3. aliran udara rendah 4. waktu yang lama Terjadi karena hidrogenasi asam lemak tidak jenuh (asam palmitat, asam stearat, dan asam oleat). Asam lemak tidak jenuh itu diduga dibuat oleh Clostridium welchii dengan membentuk enzim lesitinase yang mengubah lemak menjadi asam lemak. Asam lemak tidak jenuh yang cair itu kemudian dihidrogenisasi menjadi asam lemak jenuh yang relatif padat. Mayat yang mengalami adipocere akan tampak seperti keadaan awal, kulitnya licin dan tubuh tidak berkeriput._Peranan ilmu kedokteran forensik_ 3.Adipocera atau lilin mayat. Adipocera adalah terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak atau berminyak, berbau tengik, yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh pasca mati. Dulu disebut sebagai saponifikasi, tetapi istilah adiposera lebih disukai karena menunjukkan sifat-sifat diantara lemak dan lilin. Adiposera terutama terdiri dari asam-asam lemak tak jenuh yang terbentuk oleh hidrolisis lemak dan mengalami hidrogenasi sehingga terbentuk asam lemak jenuh pasca mati yang tercampur dengan sisa-sisa otot, jaringan ikat, jaringan saraf yang termumifikasi dan kristal-kristal sferis dengan gambaran radial. Adiposera terapung di

air, bila dipanaskan mencair dan terbakar dengan nyala kuning, larut di dalam alkohol panas dan eter. Adiposera dapat terbentuk di sembarang lemak tubuh, bahkan di dalam hati, tetapi lemak superfisial yang pertama kali terkena. Biasanya perubahan dalam bentuk bercak, dapat terlihat di pipi, payudara, atau bokong, bagian tubuh, atau ekstremitas. Jarang seluruh lemak tubuh menjadi adiposera. Adiposera akan membuat gambaran permukaan luar tubuh dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehingga identifikasi mayat dan perkiraan sebab kematian masih dimungkinkan. Faktor-faktor yang mempermudah terbentuknya adiposera adalah kelembaban dan lemak tubuh yang cukup, sedangkan yang menghambat adalah air yang membuang elektrolit. Udara yang dingin menghambat pembentukan, sedangkan suhu yang hangat akan mempercepat. Invasi bakteri endogen ke dalam jaringan pasca mati juga kan mempercepat pembentukannya. Pembusukan akan terhambat oleh adanya adiposera karena derajat keasaman dan dehidrasi jaringan bertambah. Lemak segar hanya mengandung kira-kira 0,5% asam lemak bebas, tetapi dalam 4 minggu pasca mati dapat naik menjadi 20% dan setelah 12 minggu menjadi 70% atau lebih. Pada saat ini adiposera menjadi jelas secara makroskopik sebagai bahan berwarna putih kelabu yang menggantikan atau menginfiltrasi bagian-bagian lunak tubuh. Pada stadium awal pembentukannya sebelum makroskopik jelas, adiposera paling baik dideteksi dengan analisis asam palmitat._IKF UI_ 4. Adipocere adalah suatu keadaan dimana tubuh mayat mengalami hidrolisis dan hidrogenasi pada jaringan lemaknya, dan hidrolisis ini dimungkinkan oleh karena terbentuknya lesitinase, suatu enzim yang dihasilkan oleh Clostridium welchii, yang berpengaruh terhadap jaringan lemak. Dengan demikian akan terbentuk asam-asam lemak bebas (asam palmitat, stearat, oleat), pH tubuh menjadi rendah dan ini akan menghambat bakteri untuk pembusukan; dengan demikian proses pembusukan oleh bakteri akan terhenti. Tubuh yang mengalami adipocere akan tampak putih-kelabu, perabaan licin, dengan bau yang khas, yaitu campuran bau tanah, keju, amoniak, manis, dan tengik. Untuk dapat terjadi adipocere dibutuhkan waktu yang lama, sedikitnya beberapa minggu sampai beberapa bulan; dan keuntungan adanya adipocere ini, tubuh korban akan mudah dikenali dan tetap bertahan untuk waktu yang sangat lama sekali, sampai ratusan tahun._pedoman IKF dr Abdul Munim Idries_ 5. Saponifikasi dapat terjadi pada mayat yang berada di dalam suasana hangat, lembab, atau basah. Terjadi karena proses hidrolisis dari lemak menjadi asam lemak. Selanjutnya asam lemak yang tak jenuh akan mengalami dehidrogenisasi menjadi asam lemak jenuh dan kemudian bereaksi dengan alkali menjadi sabun yang tak larut. Terjadinya saponifikasi memerlukan waktu beberapa bulan dan dapat terjadi pada setiap jaringan tubuh yang berlemak dengan tanda-tanda seperti berikut: 1. warna keputihan 2. bau tengik seperti bau minyak kelapa

_IKF Sofwan Dahlan_

Anda mungkin juga menyukai