Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Lebih tepatnya bahwa yang menjadi penyebab kaki gajah sendiri bukanlah larva cacing filaria, tapi anak cacing filaria itu, yang disebut dengan larva mikrofilaria. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan di Indonesia terutama daerah Kota Depok yang telah menjadi sasarannya. Demam Berdarah Dengue (DBD) bukan penyakit baru di Indonesia. Sejak Januari sampai dengan 5 Maret tahun 2004 total kasus DBD di seluruh Indonesia 26.015 penderita dari jumlah penduduk sebesar 238,452,946 jiwa, dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang DBD menimbulkan rasa ketakutan berlebihan terhadap infeksi virus dengue. Selain itu, belum optimalnya peran serta masyarakat dalam pencegahan serta pengendaliannya.. Akibatnya, peran serta masyarakat terhadap pencegahan dan pengendaliannya masih sangat kurang. Selain itu, peranan air bersih juga masih sangat berpengaruh bagi kehidupan. Tidak mungkin setiap makhluk hidup tidak membutuhkan air bersih sebagai kebutuhan hidup. Saat ini, air bersih yang baik sesuai dengan kualitasnya ditemukan masih sangat minim dikarenakan adanya faktor-faktor yang menyebabkannya seperti : pencemaran lingkungan dengan adanya limbah rumah tangga dan industri mengubur zat kimia yang tidak bisa terlarut di dalam tanah penebangan pohon

Kebutuhan air bersih juga tidak diimbangi dengan jumlah penduduk yang semakin besar sehingga tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh terhadap generasi berikutnya tidak dapat menikmati air bersih yang kualitasnya baik.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang penyakit filariasis, demam berdarah dengue, dan air bersih memang seharusnya diberikan penyuluhan secara dini dan berkala. Hal itu dimaksudkan agar setiap warga mampu bertindak dengan baik dan benar terhadap dirinya sendiri. I.2 Konsep Kegiatan a. Sasaran Sasaran dari kegiatan field visit tentang promosi kesehatan yang kami lakukan adalah para warga RW 7 Sukmaja ya kota Depok yang diwakili kader kesehatan, ibu-ibu PKK serta sebagian warga dari RW 7 sendiri. b. Metode Metode yang kami lakukan dalam field visit adalah dengan penyuluhan langsung kepada warga. Dengan kami sebagai penyaji materi yang memberikan informasi tantang materi yang ditentukan yaitu filariasis, DBD, air bersih. Dan ada waktu tanya jawab juga bagi peserta penyuluhan yntuk mananyakan hal-hal yang kurang jelas atau yang ingin diketahui kepada penyaji materi c. Materi Materi yang diberikan dalam kegiatan field visit promosi kesehatan ke warga RW 7 Sukmajaya, Kota Depok ada beberapa topic, yaitu : Filariasis atau penyakit kaki gajah DBD (demam berdarah Dengue) Air bersih d. evaluasi Kami melakukan evaluasi terhadap penyuluhan yang kami lakukan dengan memberikan lembaran pretest dan posttest yang berisi lima belas pertanyaan tetntang pengetahuan, sikap dan perilaku. Yang nanti dari hasil pretest dan posttest itu dapat kita nilai apa ada peningkatan pengetahuan dari para peserta sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan. I.3. Tujuan Dari kegiatan field visit ke RW 7 di Sukmajaya Kota Depok ini adalah : Memberikan informasi pentingnya hidup sehat daripada sakit Menjadikan Kota Depok lebih tinggi kelangsungan hidup dan kesehatannya Menumbuhkan prioritas kesehatan yang tertinggi daripada sakit Dapat meningkatkan kesejahteraan warga dari taraf ekonominya

Menghindari kesenjangan sosial terhadap para penderita yang telah mengidap penyakit filariasis

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pembahasan Materi a. filariasis b. demam berdarah dengue c. air bersih II.2 Intepretasi Untuk Hasil Penyuluhan tingkat

Secara SPSS mengetahui pengetahuan serta sikap dan peserta penyuluhan terhadap Fillariasis, Demam Berdarah dan Air Bersih maka, kami menggunakan kuisioner. Terdapat 34 responden yang mengisi kuisioner untuk menilai perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Penilaian dengan kuesioner berisi 15 pertanyaan. Uji yang digunakan pada kuisioner ini adalah paired sample T- test dengan signifikansi 95%.

Tabel 1. Perbandingan Soal Pretest (sebelum diberikan penyuluhan) dengan Soal

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.

Pretest 4.00 9.33 8.00 6.60 6.00 8.00 8.00 9.33 9.33 9.33 7.33 7.33 8.66 8.00 9.33 9.33 8.66 8.66 7.33 6.00 8.00 2.66 4.66 5.33 5.33 6.66 9.33 8.66 6.66 6.66 7.33 7.33 9.33 5.33

Postest 9.33 9.33 10.00 9.33 6.00 8.66 8.00 9.33 9.33 10.00 8.66 8.00 9.33 8.66 10.00 9.33 9.33 9.33 8.66 6.00 8.66 3.33 4.66 6.66 6.00 7.33 9.33 8.66 6.66 7.33 8.00 7.33 8.66 6.66

Postest (sesudah diberikan penyuluhan) dengan soal pretest dengan postest sama, yang diikuti oleh 34 orang.

Kesimpulan : Sig <0,05 : terima Ho Ada perningkatan pengetahuan antara sebelum dengan sesudah penyuluhan

Pretest

Postest

BAB III PENUTUP


Kesimpulan : Memberikan wawasan tentang penyakit yang kemungkinan dapat dialami warga serta cara pencegahan dari penyakit-penyakit tersebut Memberikan informasi pentingnya hidup sehat daripada sakit Menjadikan Kota Depok lebih tinggi kelangsungan hidup dan kesehatannya Menumbuhkan prioritas kesehatan yang tertinggi daripada sakit Dapat meningkatkan kesejahteraan warga dari taraf ekonominya Dapat meningkatjan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan

DAFTAR PUSTAKA
puskom.publik@yahoo.co.id info@puskom.depkes.go.id kontak@puskom.depkes.go.id www.scribd.com www.depkes.go.id http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/kesehatan/kolom-medikamencegah-klb-dbd-di-indonesia-3.html www.litbang.depkes.go.id http://m.depkes.go.id/index.php

Anda mungkin juga menyukai