Data tentang penyakit menular yang pernah terjadi di suatu daerah merupakan hasil dari system
pangamatan ( Surveilans ) yang dilakukan oleh petugas di daerah tersebut. Data ini penting untuk mengetahui bahwa di daerah tersebut pada masa yang lalu pernah mengalami kejadian luar biasa. Daerah itu dapat berupa : Rumah Sakit, Sekolah, Industri, Pemukiman Transmigrasi, Kota, Kabupaten, Kecamatan, Desa, atau bahkan Negara. Surveilans merupakan jenis Studi Epidemiologi Observasional yang ditandai dengan kegiatan monitoring secara terus - menerus tarhadap kejadian penyakit dalam suatu populasi.
1. Menurut WHO :
Surveilans adalah : Pengumpulan, pengolahan, analisis data kesehatan secara sistematis dan terus menerus, serta desiminasi informasi tepat waktu kepada pihak pihak yang perlu mengetahui sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.(Last, 2001 dalam Bhisma Murti, 2003 )
Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.
Skema Surveilans
PERISTIWA
Pelaporan
DATA
INTERVENSI
Keputusan
INFORMASI
Surveilans berbeda dengan Survey/Monitoring /Auditing, dimana Surveilans melakukan pengamatan secara kontinu dan terus menerus ; Lebih aktif dan dinamis mencakup penggunaan data yang telah dikumpulkan untuk upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan. Sedangkan MonitoringSurvey / Auditing mengamati secara Intermiten, Episodik dan Kasuistik serta kurang dinamis( Langmuir, 1976 dalam Bhisma Murti, 2003 )
Surveilans Surveilans
Ruang Lingkup
Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.
Surveilans
Macam
Surveilans Epidemiologis, secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Surveilans Pasif
Adalah : Pengumpulan data yang diperoleh dari laporan bulanan sarana pelayanan kesehatan di daerah. Dari data yang diperoleh, dapat diketahui distribusi geografis tentang berbagai penyakit menular, dan perubahan perubahan yang terjadi serta kebutuhan tentang penelitian sebagai tindak lanjut.
2. Surveilans Aktif
Adalah : Pengumpulan data yang dilakukan secara langsung untuk mempelajari penyakit tertentu dalam waktu yang relatif singkat ( seminggu sekali atau 2 minggu sekali ) yang dilakukan oleh petugas kesehatan untuk mencatat ada atau tidaknya kasus baru penyakit tertentu. Pencatatan meliputi Variabel Demografis seperti : Umur, jenis kelamin, pekerjaan, sosial ekonomi; Saat / Waktu timbulnya gejala ; Pola Makanan ; Tempat Kejadian yang berkaitan dengan penyakit tertentu dan Pencatatan ini tetap dilakukan walaupun tidak ditemukan kasus baru. Surveilans Aktif dilakukan apabila : a). Ditemukan kasus baru, b). Penelitian tentang cara penyebaran yang baru suatu penyakit tertentu, c). Resiko tinggi terjadinya penyakit musiman, d). Penyakit tertentu yang timbul di daerah baru atau akan menimbulkan pengaruh pada kelompok penduduk tertentu atau penyakit dengan insidensi yang rendah mendadak terjadi peningkatan.
Tujuan Surveilans
@lasan Surveilans
Surveilans beralasan untuk dilakukan jika dilatari oleh kondisi kondisi berikut ( WHO, 2002 ) :
1. Beban Penyakit ( Burden of Disease ) tinggi, sehingga merupakan masalah penting kesehatan masyarakat. 2. Terdapat tindakan masyarakat yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut 3. Data yang relevan mudah diperoleh 4. Hasil yang diperoleh sepadan dengan upaya yang dilakukan ( pertimbangan efisiensi ).
Surveilans
Ciri-Ciri
Surveilans
Kegiatan Pokok
1. 2. 3. 4.
Pengumpulan Data Penglahan Data Analisis Data dan Interpretasi Data Penyebaran Informasi
Keterangan :
Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.
Unsur yang diamati untuk pengumpulan data adalah (10 Elemen Langmuir ), yaitu :
1. Data Mortalitas 2. Data Morbiditas 3. Data Pemeriksaan Laboratorium 4. Laporan Penyakit 5. Penyelidikan Peristiwa Pwnyakit 6. Laporan Wabah 7. Laporan Penyelidikan wabah 8. Survey Penyakit, Vektor dan Reservoir 9. Penggunaan Obat, Vaksin dan Serum 10. Demografi dan Lingkungan
Pengolahan Data biasanya dilakukan secara manual atau dengan komputerisasi sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan yang dimiliki.
1. Analisa Deskriptif
Analisis Deskriptif dilakukan berdasarkan variabel orang, tempat dan waktu sehingga diperoleh gambaran yang sistematis tentang penyakit yang sedang diamatai. Visualisasi dalam bentuk Grafik, Tabel, Diagram yang disertai Uraian/Penjelasan.
2. Analisa Analitik
Dilakukan dengan cara Uji Komparasi, Korelasi dan Regresi. Uji Komparasi untuk membandingkan kejadian penyakit pada kondisi yang berbeda. Uji Korelasi untuk membuktikan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Uji Regresi untuk membuktikan pengaruh suatu variabel (kondisi) terhadap kejadian penyakit.
Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.
Kunci keberhasilan : Data lengkap, Cepat, Tahu cara memanfaatkannya. Tahap tahapnya meliputi : o Coding : membuat kode kode dari data yang ada o Editing : melengkapi dan memperjelas tulisan o Entry : memasukkan dalam program pengolahan data o Pengolahan secara Diskriptif, Analitik.
PENYEBARAN INFORMASI
Sasarannya adalah : Instansi terkait baik secara vertikal maupun horisontal. Tujuan : untuk memperoleh kesepahaman dan feedback dalam perumusan kebijakan. Manfaat : Mendapatkan respon dari instansi terkait sebagai feed back, tindak lanjt dan kesepahaman. Metode : tertulis dan deseminasi laporan, verbal dalam rapat, media cetak dan elektronik.
Sasaran Surveiilans l
Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.
d). Kelompok individu yang mempunyai peluang untuk kontak dengan penderita. Misalnya : Dokter, Perawat dan Petugas laboratorium. 3. Populasi Nasional
Pengamatan Populasi Nasional adalah Pengamatan yang dilakukan terhadap semua penduduk secara nasional. Hal ini dilakukan setelah program pemberantasan dilaksanakan, Misalnya Pengamatan penyakit malaria setelah dilakukan pemberantasan penyakit secara nasional.
Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.
4. Populasi Internasional
Kegiatan ini berupa pengamatan terhadap penyakit yang dilakukan oleh berbagai negara secara bersama sama, yang ditujukan pada penyakit penyakit yang mudah menimbulkan epidemi atau pandemi, seperti ; pes, cacar, kolera, dan influenza. Tujuan : Untuk saling memberikan informasi tentang epidemi yang timbul di suatu negara agar negara lain yang tidak terkena dapat melakukan upaya pencegahan. Untuk menjamin kelancaran upaya ini, dibuat undang undang yang berlaku secara internasional yang dikenal sebagai Undang2 karantina. Tujuan Undang undang Karantina adalah Untuk mengadakan pengawasan terhadap segala sesuatu yang datang dari negara yang terkena wabah agar tidak menjalar ke negara lain.
Surveilans
Manajemen
Surveilans
Pendekatan
Pengumpulan data yang relevan secara sistematis, Evaluasi data terus menerus, Desiminasi data kepada pihak terkait.
Rasionalisasi pendekatan ini adalah bahwa institusi / instansi yang berwenang yang memiliki informasi yang baik dan lengkap tentang distribusi dan kecenderungan penyakit, akan mampu mengambil tindakan perbaikan/penanggulangan yang tepat.
Keuntungan Pendekatan ini adalah : Mencegah keterlambatan pemeriksaan laboratorium lintas penyakit, Mengisi kesenjangan surveilans antar penyakit ( Surveilans Gap ),
Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.
Sumber Kepustakaan :
1. Bambang Sutrisna (1994). Pengantar Metoda Epidemiologi, Jakarta, Dian Rakyat. 2. Beaglehole, Bonita (1997). Dasar Dasar Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press. 3. Bhisma Murti (2003). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press. 4. Bustan MN (2002). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta. 5. Eko Budiarto (2003). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, EGC. 6. Noor Nasri Noor (2000). Dasar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta. 7. Thomas C. Timmreck, PhD, 2005, Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC.
Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008
Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.
Ha n d Ou t
SURVEILANS
E P ID E M IO L O GI E P ID E M IO L O GI
Dosen
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN SU RAKARTA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN TAHUN 2008 TAHUN 2008