Anda di halaman 1dari 42

LITOSFER

dinamika dan dampaknya terhadap kehidupan

Standar Kompetensi : 3. Menganalisis unsur-unsur geosfer Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisi dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

Kerangka Konsep

Amati gambar di bawah ini!!

Sumber : http://www.thisoldearth.net/Geology_Online-1_Subchapters.cfm?Chapter=1&Row=6

Sumber: http://belajargeodenganhendri.wordpress.com

Perhatikan video ini dengan seksama !!

Jadi,,,, 1. Struktur bumi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu... 2. Litosfer adalah... 3. Astenosfer adalah

Lalu, kenapa bumi kita tidak rata ??

Click this !

Ingatkah kalian dengan macam pertemuan lempeng dan dampaknya ??

No 1

Jenis Pertemuan Lempeng Saling Menjauh (Divergent Boundaries)

Akibat Terbentuknya samudera dengan gunung api bawah laut, mid oceanic ridge, gempa dengan skala kecil-sedang

Bertumbukan (Convergent)
2

Rusaknya dasar samudera, pembentukan dan pertumbuhan jajaran gunung api, zona subduksi (kerak samudera vs kerak benua), zona kolisi (kerak samudera vs kerak samudera), zona obduksi (kerak benua vs kerak benua), gempa besar dan tsunami.
Tidak menyebabkan ganggunan pada kerak bumi, gempa kecil hingga besar

Berpapasan (Transform)

Batuan penyusun litosfer, berdasarkan proses terbentuknya


1. Batuan Beku
2. Batuan Sedimen 3. Batuan Metamorf

Siklus Batuan (Rock Cycle)

Click this !

1. Magma (membeku) Batuan Beku (Igneous


Rock):
a. Magma membeku di dalam lapisan bumi: batuan beku dalam (batuan beku intrusif) b. Magma keluar sebagai lava (hasil erupsi gunung api) membeku di permukaan bumi: batuan beku luar (batuan beku ekstrusif) Batuan beku intrusif dapat muncul di permukaan bumi karena pengangkatan (uplift)

2. Batuan di permukaan bumi mengalami pelapukan erosi transportasi sedimentasi litifikasi batuan sedimen 3. Batuan sedimen terus tertimbun oleh sedimen baru atau karena pengaruh tenaga tektonik sehingga mendorong lapisan ini jauh ke dalam bumi suhu dan tekanan bertambah tinggi kristalisasi batuan metamorf 3. Batuan metamorf suhu dan tekanan tinggi meleleh magma

Pada dasarnya, siklus batuan terus berulang. Akan tetapi tidak seideal yang telah diungkapkan. MENGAPA ??

1. Batuan Beku (Igeneous Rock)

Batuan beku adalah batuan yang terbentu dari magma pijar yang membeku menjadi padat. Klasifikasi batuan beku berdarkan tempat terbentuknya: 1. Batuan Beku Dalam

2. Batuan Beku Gang

3. Batuan Beku Luar

Batuan Beku Dalam batuan yang terbentuk dari magma yang membeku jauh di dalam mantel bumi proses terbentuknya relatif lambat mengandung kristal yang besar-besar (holokristalin) Contoh:

Granit

Diorit

Grabbo

Sumber : http://www.geology.com

Batuan Beku Gang/ Celah/ Korok terbentuk dari magma yang membeku di lorong antara sarang magma dengan permukaan bumi proses terbentuknya lebih cepat dari batuan beku dalam Campuran kristal mineral yang besarnya beraneka macam adalah ciri-ciri batuan beku korok.

Batuan Beku Luar


terjadi dari sebagian magma yang membeku setelah tiba di permukaan bumi Biasanya merupakan hasil pembekuan lava alibat erupsi gunung api mempunyai tekstur kristal yang sangat lembut (mikro) adanya mineral gelas (glassy minerals) jika pendinginan terjadi sangat cepat

Basalt

Riolit

Andesit

Obsidian

Batu Apung

Scoria

Tuff

Ciri-Ciri Batuan Beku


No Karakterist ik 1. 2. 1 Tekstur 3. Katerangan Faneritik, yaitu kondisi batuan dalam bentuk kristalin. Forfiritik, yaitu kondisi tekstur batuan yang mengandung fenikris (kristal besar) yang terikat dalam massa dasar yang halus. Afanitik, yaitu meninggalkan batuan dalam susunan kristal butir halus atau seluruhnya berupa benda gelas.

Struktur

1. Masif, struktur ini tidak menunjukkan adanya suatu sifat aliran atau fragmen batuan lain yang tertanam. 2. Pillow lava merupakan struktur yang terbentuk seperti bantal atau berbentuk bantal. 3. Joint, dibagi dua yaitu : a. Columnar jointing, berbentuk seperti tiang-tiang atau tegak lurus terhadap permukaan bumi. b. Sheeting jointing, bila kekar berbentuk seperti lembaran-lembaran sejajar dengan permukaan bumi. 4. Vesikuler, apabila struktur tersebut terlihat suatu lubang-lubang bekas keluarnya gas dan lubang-lubang tersebut teratur. 5. Skoria merupakan struktur yang menampakkan lubang-lubang namun arahnya tidak teratur 6. Amigdaloidal, struktur yang berlubang, akan tetapi lubang tersebut telah terisi mineral skunder 7. Xenolit, struktur yang memperlihatkan fragmen dari batuan yang tertanam dalam masa batuan. 8. Autobrecchia, struktur yang memperlihatkan adanya fragmen lava yang tertanam. Batuan beku asam atau felsik Batuan beku menengah atau intermediet Batuan beku basa atau basic Batuan beku ultra basa

Komposisi

Diagram Klasifikasi Batuan Beku

Sumber : http://www.geology.com

Identifikasi Batuan Beku

Berbutir Kasar

Granit

Diorit

Gabbro

Periodite

Berbutir Halus (Porfiritik) Riolit Quartz, feldspar (putih, abu-abu terang, pink), sedikit ferromagnesium Andesit Feldspar (putih atau abuabu), 35-50% ferromagnesium, tanpa quartz Basalt Didominasi mineral ferromagnesium, sisanya tersusun dari feldspar plagioclase -

Kandungan Mineral

Seluruhnya tersusun atas mineral ferromagnesium

Warna yang umum dijumpai

Warna warna terang

Abu-abu sedang hingga hijau sedang

Abu- abu gelap hingga hitam

Hijau hingga hitam

Pemanfaatan Batuan Beku


Granit : untuk fondasi galangan kapal, dermaga, pengeras jalan, lantai, dekorasi.

Gabbro : dapat digunakan sebagai pengeras jalan, fondasi, dan dekorasi karena warnannya yang indah yaitu hitam kristalin.

Andesit : dapat digunakan untuk pengeras jalan, bahan bangunan, dan sebagai hiasan batu tempel untuk dinding bagian luar. Basalt : untuk pengeras jalan, bendungan, landasan jalan kereta api, jembatan, tembok, dan batu tempel. Diorit : dapat digunakan sebagai pengeras jalan, alat rumah tangga, dan fondasi rumah.

2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Batuan yang terbentuk akibat pengendapan kembali pecahanpecahan batuan asal, dapat berupa batuan beku, sedimen atau metamorf Proses Terbentuknya Batuan Sedimen:

Kompaksi Deposisi/ Sedimenta si

Litifikasi

Erosi & Transporta si Pelapukan

Klasifikasi Batuan Sedimen


Berdasarkan medium / perantaranya Batuan sedimen aeris, terbentuk oleh tenaga angin Batuan sedimen glasial, terbentuk oleh tenaga es Batuan sedimen aquatis, terbentuk oleh tenaga air Batuan sedimen marine, terbentuk oleh tenaga air laut Berdasarkan Proses Pembentukannya Batuan Sedimen Klastik

Batuan Sedimen Non Klastik, a. Batuan Sedimen Kimiawi b. Batuan Sedimen Organik

Batuan Sedimen Klastik Susunan kimia batuan endapan klastik hampir sama dengan batuan asalnya Klasifikasi batuan sedimen klastik adalah berdasarkan besar butirnya, oleh karenanya digunakan skala Wentworth.
Nama Butir (Indonesia/English) Ukuran Butir (mm) Nama Batuan

Bongkah / Boulder Brangkal / Cobble Krakal / Pebble Krikil / Granule

<256 64-256 4-64 2-4

Konglomerat jika butir membundar Pasir sangat kasar / Very coarse sand Pasir kasar / Coarse sand Pasir sedang / Medium sand Pasir halus / fine sand Pasir sangat halus / very fine sand Lanau / Silt Lempung / Clay 1-2 1/2-1 1/4-1/2 1/8-1/4 1/16-1/8

Breksi jika butir runcing

Batupasir

1/256-1/16 <1/256

Batulanau (Siltstone)

Batulempung

Batuan Sedimen Non Klastik


Sedimen Kimiawi melalui proses kimiawi: penguapan, pelarutan, dan dehidrasi Misalnya, secara Evaporasi dari penguapan air laut hingga mineralnya tertinggal jarang dijumpai di Indonesia, banyak dijumpai di AS, Eropa dan Timur Tengah Sedimen Organik batuan yang selama pengendapannya mendapat bantuan dari organisme Misalnya, organisme batu karang (koral) mengambil kalsium karbonat (CaCO3) dari air laut untuk membangun bahan rangka. Setelah koral mati, rangka mengumpul dan membentuk batugamping (limestone)

Pemanfaatan Batuan Sedimen


Batuan sedimen dapat dimanfaatkan sebagai : 1) Bahan pewarna dinding serta bahan baku pembuatan semen yaitu batukapur .

2)

3) 4) 5)

Batuan sedimen yang berasal sedimen organik berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu koral, dapat sebagai agregat kasar dalam pembuatan beton. Batugamping digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen, pondasi rumah dan pengeras jalan . Batu bara digunakan untuk bahan bakar. Batuan sedimen hasil sedimen kimia yaitu gipsum, memiliki manfaat untuk bahan dasar bangunan.

2. Batuan Metamorf (Metamorphic Rock)

batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya, yakni batuan yang sudah ada baik batuan beku,sedimen, ataupun batuan metamorf yang lain sehingga terjadi perubahan dari bentuk asalnya. Proses metamorfosa diakibatkan oleh dua faktor utama yaitu Tekanan dan Temperatur (P dan T). Berbagai Proses Metamorfosa Pembentuk Batuan Metamorf:

1. Metamorfosa Kontak
Didominasi pengatuh suhu (T)

2. Metamorfosa Dinamik
Didominasi Pengaruh tekanan (P)

3. Metamorfosa regional
Dipengaruhi Suhu dan Tekanan (T&P)

Karakteristik Batuan Metamorf


No Karakteristik 1. 2. Katerangan Tekstur Kristaloblastik, tekstur batuan metamorf yang dicirikan dengan tekstur batuan asal sudah tidak kelihatan lagi atau memperlihatkan kenampakan yang sama sekali baru. Tekstur Palimpset, tekstur batuan metamorf yang dicirikan dengan tekstur sisa dari batuan asal masih bisa diamati. dalam penamaannya menggunakan awalan kata blasto.

Tekstur

1. 2.
2 Struktur

Struktur Foliasi, ditunjukkan oleh adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf. Struktur non foliasi, struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf.

Pemanfaatan Batuan Metamorf

Phylite

Kegunaan batuan ini untuk bahan bangunan, sumber unsur hara, dan bahan tambang.

Schist

Kegunaan batuan ini adalah sebagai unsur hara K.

Gneiss

Batuan ini bermanfaat untuk bahan bangunan.

Marmer ( Marble )

Kegunaan batuan ini sebagai bahan bangunan serta unsur hara kalsium dan magnesium, sebagai bahan utama membuat meja.

Tugas Individu

Sekian & terimakasih

Anda mungkin juga menyukai