Anda di halaman 1dari 7

Tugas Mandiri Ilmu Faal II

KETOASIDOSIS DIABETIKUM

Oleh : Putri Qomaria Andarini 021111038

ILMU FAAL II DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNAIR


Semester Ganjil 2012 / 2013

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Patofisiologi Ketoasidosis diabetikum 5 DAFTAR TABEL Tabel 1. Klasifikasi Ketoasidosis diabetikum 4 Tabel 2. Perkiraan jumlah total defisit air dan elektrolit pada pasien KAD 13 ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Masalah 1 1.3 Tujuan 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian 2.1.1 Definisi 3 2.1.2 Klasifikasi 3 2.2 Patofisiologi 4 2.2.1 Peranan hormon 2.2.1.1 Peranan insulin 6 2.2.1.2 Peranan glukagon 6 2.2.1.3 Hormon kontraregulator insulin lain 7 2.2.2 Gejala dan tanda klinis 7 2.3 Faktor Pencetus 9 2.4 Penatalaksanaan 2.4.1 Terapi Cairan 11 2.4.2 Terapi Insulin 14 2.4.3 Natrium 16

2.4.4 Kalium 17 2.4.5 Bikarbonat 18 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 19 3.2 Saran 19 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, hanya Atas rahmatnya dan ridhonya Makalah Faal II ini dapat disusun dengan baik. Makalah yang berjudul Ketoasidosis Diabetikum ini berisi tentang penyakit ketoasidosis diabetikum yang merupakan komplikasi akut dari diabetes mellitus. Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada dosen Faal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, khususnya pada dosen pembimbing drg. Yuliati, M.Kes. yang telah memberi kesempatan, dukungan, dan bimbingan terhadap penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua masyarakat.

Surabaya, 8 Oktober 2012

Putri Qomaria Andarini NIM 021111038

ABSTRAK

Ketoasidosis diabetikum adalah kedaan dekompensasi kekacauan metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis, dan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut dan relatif. Ketoasidosis diabetikum memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat, mengingat angka kematiannya yang tinggi. Pencegahan merupakan upaya penting untuk menghindari terjadinya ketoasidosis diabetikum. Di Indonesia insiden itu tidak begitu tinggi dibandingkan dari negara-negara barat, tetapi angka kematian yang masih tinggi. Dalam usia muda kematian dapat dicegah dengan awal diagnosis, pengobatan yang rasional dan tepat sesuai dengan patofisiologi. Ketoasidosis merupakan akibat dari kekurangan atau inefektivitas insulin yang terjadi bersamaan dengan peningkatan hormon kontraregulator (glukagon, katekolamin, kortisol, dan growth hormon). Keberhasilan penatalaksanaan KAD membutuhkan koreksi dehidrasi, hiperglikemia, asidosis dan kelainan elektrolit, identifikasi faktor presipitasi komorbid, dan yang terpenting adalah pemantauan pasien terus menerus. Keyword :Ketoasidosis diabetikum, hiperglikemia,asidosis, ketosis, hormon,

DAFTAR PUSTAKA

1. Misnadiarly. Diabetes Mellitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal Gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi Jakarta: Pustaka Populer Obor; 2006. pp. 636. 2. Tjokroprawiro A, Hendromartono, Sutjahjo A, et al. Diabetes Mellitus, Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Airlangga RS Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya,. Surabaya: Airlangga University Press; 2007. pp. 29-76. 3. Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser SL, et al. Acute complication of diabetes mellitus. Harrisons Principles of Internal Medicine 17th edition. USA: The McGraw-Hill Inc.2008. 4. Soewondo P. Ketoasidosis Diabetik. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006.p.1896-9. 5. Umpierrez GE, Murphy MB, Kitabachi AE. Diabetic ketoacidosis and hyperglycemic hyperosmolar syndrome. Diabetes Spectrum 2002;15(1):2835. 6. Rucker DW. Diabetic ketoasidosis. Diunduh dari:

http://emedicine.medscape.com/article/118361-overview. Accessed on: 10th October 2012. 7. Van Zyl DG. Diagnosis and treatment of diabetic ketoacidosis. SA Fam Prac 2008;50:39-49. 8. American Diabetes Association. Hyperglycemic crisis in diabetes. Diabetes Care 2004;27(1):94-102. 9. Alberti KG. Diabetic acidosis, hyperosmolar coma, and lactic Acidosis. In: Becker KL, editor. Principles and practice of endocrinology and metabolism. 3rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2004.p.1438-49.

10. Yehia BR, Epps KC, Golden SH. Diagnosis and management of diabetic ketoacidosis in adults. Hospital Physician 2008;15:21-35. 11. Ennis ED, Kreisberg RA. Diabetic ketoacidosis and the hyperglycemic hyperosmolar syndrome. In: LeRoith D, Taylor SI, Olefsky JM, editors. Diabetes mellitus a fundamental and clinical text. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;2000.p.336-46. 12. Wallace TM, Matthews DR. Recent advances in the monitoring and management of diabetic ketoacidosis. Q J Med 2004;97(12):773-80. 13. Trachtenbarg DE. Diabetic ketoacidosis. American Family Physician 2005;71(9): 1705-14. 14. Wolfsdore JW, Glaser N, Sperling MA. Diabetic ketoacidosis in infants, children, and adolescents. Diabetes Care 2006;29(5):1150-6. 15. Kitabachi AE, Wall BM. Management of diabetic ketoacidosis. American Family Physician 1999;60:455-64. 16. NN. Diabetic ketoacidosis, epistaxis, sepsis, dyspneu. The medical student forum. Available from: http//.www.medkaau.com. Accessed on:10th October 2012.

Anda mungkin juga menyukai