Anda di halaman 1dari 2

Nama NIM Prodi Fakultas

: Nisita K. : 105030300111018 : Bisnis Internasional [Kelas A] : Ilmu Administrasi

PELUANG DAN ANCAMAN BAGI PENGUSAHA INDONESIA DALAM MENJALANKAN BISNIS DI LINGKUP INTERNASIONAL

Peluang pengusaha Indonesia dalam menjalankan bisnis di lingkup internasional sangat beragam. Pertama, selain karena pasar internasional lingkup pemasarannya lebih luas daripada di Indonesia, dalam pasar internasional, pengusaha Indonesia memperoleh konsumen yang lebih beragam.di pasar internasional. Kedua, pengusaha Indonesia dapat memperoleh bahan baku untuk membuat produknya dengan harga murah di Indonesia dan mendapat keuntungan berlimpah dengan memasarkannya di pasar internasional. Ketiga, pegusaha Indonesia memperoleh tenga kerja untuk membuat produknya di Indonesia dikarenakan upah minimum regional Indonesia yang masih rendah. Dengan ini biaya produksi dapat ditekan dan mendapat profit lebih banyak dengan memasarkannya di pasar internasional.

Selain berbagai peluang tersebut di atas, terdapat beberapa ancaman yang harus diwaspadai oleh pengusaha dalam berbisnis di lingkup internasional. Pertama, pengusaha Indonesia terkendala oleh perbedaan budaya antara budaya Indonesia dengan budaya Negara tujuan untuk melakukan bisnis. Masalah perbedaan budaya ini bukan perkara yang mudah. Perbedaan budaya dapat mempengaruhi penerimaan produk oleh masyarakat. Beberapa Negara mempunyai ciri khas dan standar tersendiri terhadap suatu jenis produk. Misalnya produk sabun pencuci piring, di Indonesia, para ibu-ibu lebih suka mencuci piring dengan tidak terlalu banyak sabun. Bagi mereka yang terpenting adalah bagaimana piring yang dicuci dapat bersih tanpa menggunakan sabun pencuci piring

terlalu banyak. Hal ini dilakukan untuk menghemat konsumsi sabun pencuci piring. Hal ini didasarkan pada kondisi ekonomi Indonesia yang sebagian masyarakatnya tergolong menengah ke bawah. Berbeda dengan di Jepang, mayoritas ibu-ibu rumah tangga di Jepang lebih suka menggunakan banyak sabun cuci piring karena mereka menghendaki busa sabun yang banyak. Dari perbedaan kebiasaan ini terlihat bahwa kebudayaan dan kebiasan berpengaruh dalam produk yang akan dipasarkan. Hal ini dapat memacu pengusaha Indonesia agar lebih kreatif dalam berinovasi sehingga dapat menciptakan produk yang terjangkau dan dapat menghasilkan busa yang banyak seperti yang diinginkan oleh ibu rumah tangga di jepang. Kedua, brand dari Indonesia belum terlalu dikenal luas di pasar internasional. Sehingga peluang pengusaha Indonesia untuk melakukan penetrasi dalam pasar internasional. Tetapi hal tersebut bukannya tidak mungkin untuk dilakukan. Dengan segmentasi pasar yang lebih beragam di dunia internasional dan produk asli Indonesia yang berbeda dari produk-produk yang telah ada di pasaran, maka produk Indonesia dapat melakukan hal yang berbeda dari yang telah dilakukan oleh pesaingnya. Negara Amerika Serikat contohnya, Negara ini memberi kesempatan kepada beberapa Negara berkembang seperti Indonesia untuk memenuhi pasar domestic penjualan sepatunya. Amerika Serikat memeberi Indonesia bagian 20% dari seluruh pasar penjualan sepatunya untuuk memasarkan produknya. Hal ini dimanfaatkan sepenuhnya oleh produsen sepatu di Indonesia. kedua besarnya pajak dan cukai untuk mengirim barang

Anda mungkin juga menyukai