Anda di halaman 1dari 8

JETri, Volume 4, Nomor 1, Agustus 2004, Halaman 29-36, ISSN 1412-0372

MODEL SISTEM CALL CENTER PADA UNIVERSITAS TRISAKTI


Ahmad Zuhdi Dosen Jurusan Teknik Informatika-FTI, Universitas Trisakti Abstract
Call center is a common term for telephone-based human-service operation, currently has been integrated with we enabled services. This paper will present, how to develop model for university call center, to improve and fulfill the best services for all it stakeholder. System development begins with web based campus portal, since its complexity of the business process on current system. Keyword: call center, business process analysis, system model.

1. Pendahuluan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam mendukung operasional sebuah organisasi bisnis maupun non bisnis, telah mampu meningkatkan efisiensi organisasi, khususnya kinerja pusat pelayanan informasi (call center) secara optimal, sehingga waktu operasional dapat maksimal (7 hari x 24 jam dalam seminggu), serta mampu menyajikan informasi aktual secara real time. Berdasarkan penelitian (Anton, 2002: 1-2) kontak permintaan layanan di Amerika pada tahun 2000 mencapai 15 milyar, yang dilakukan melalui saluran telefon (85 %), e-mail (9 %), dan interaksi situs web (6%). Pada tahun 2005 jumlah hubungan tersebut diperkirakan akan meningkat 2 kali lipat menjadi 30 milyar, dengan alokasi, yang dilakukan melalui saluran telefon (45 %), e-mail (35 %), dan interaksi situs web (20%). Pemacu utama perkembangan yang pesat ini adalah teknologi internet yang memungkinkan akses informasi tidak terbatas (kapan saja dan dari mana saja), selama sumber informasi tersedia Model call center, yang telah dikenal sejak tahun 1950-an, dirancang untuk tujuan membangkitkan atau menjaga hubungan dengan pelanggan dari sebuah perusahaan, agar kepuasan dan kesetiaannya pada perusahaan tersebut lebih baik (Anton, 1999: 1-3). Saat ini teknologi yang diterapkan pada call center sangat kompleks, karena merupakan sinergi dari berbagai komponen atau bidang telematika, seperti Automatic Call Distributor (ACD), Computer Telephony Integration (CTI), Voice Response Unit (VRU), Voice Over Internet, live chat, Fax on Demand, serta aplikasiaplikasi pendukung keputusan berbasis Data Warehouse (Anton, 2002: 1-5).

JETri, Tahun Volume 4, Nomor 1, Agustus 2004, Halaman 29-36, ISSN 1412-0372

Universitas yang memiliki visi ke depan harus memperhatikan kemampuan sistem layanan informasinya, baik dari infrastruktur (hardware, software, dan data), proses, maupun sumber daya manusia yang berperan. Layanan informasi diberikan kepada semua pihak yang membutuhkannya, baik itu mahasiswa, calon mahasiswa, orang tua mahasiswa, alumni, perusahaan penerima lulusan, perusahaan/institusi mitra kerja, dosen-dosen wali akademik, dosen biasa & luar biasa, karyawan, dan pihak terlibat (stake holder) lainnya. Dengan dukungan data yang akurat pada waktu yang tepat, akan meningkatkan kinerja dan profesionalitas semua pelanggan di atas, yang tentunya akan meningkatkan kepuasan dan kesetiaan mereka kepada universitas, sehingga daya saing akan meningkat dan citra universitas modern akan melekat pada Universitas tersebut. Akan tetapi, dengan pengamatan selayang pandang, akan dijumpai bahwa sistem yang ada saat ini masih jauh dari kriteria yang disebutkan diatas. Saat ini kemampuan layanan telefon masih belum dapat dikatakan baik, karena banyaknya keluhan tentang sulitnya akses, lama waktu menunggu, dan sebagainya. Selain saluran telefon komunikasi dengan universitas, juga dilakukan dengan situs web dan e-mail, akan tetapi pengelolaannya masih belum jelas, karena mustinya disamping Puskom sebagai penyedia infrastruktur, harus diintegrasikan dengan fihak-fihak yang terlibat dalam pusat layanan informasi, lainnya. Pemanfaatan fax yang ada, juga masih konvensional. Penelitian ini dilakukan untuk membantu universitas, dalam merancang pengembangan sistem dan infrastruktur pusat pelayanan informasi yang terpadu dan menerus. 2. Landasan Teori Call center merupakan bentuk sistem informasi pelayanan pelanggan yang dikembangkan sejak tahun 1985, yang menitikberatkan pada pemberdayaan teknologi Telefon secara optimal. Disamping memanfaatkan keandalan telefon, sistem ini juga mendayagunakan faksimili, Voice messaging dan IVR (Goodin, 1999: 5-10). Pada tahun 2000 fungsinya diperluas menjadi Customer Relationship Contact Center (CRCC) yang lebih berfokus langsung pada pelanggan. Dalam CRCC Pemanfaatan teknologi baru yang lebih handal telah diterapkan, seperti Multimedia Kiosk, Home Device dan Internet Telephony (Goodin, 1999: 15), (3Com, 1998: 2-6).

30

Ahmad Zuhdi, Model Sistem Call Center Pada Universitas Trisakti

Terdapat 98 jenis tipe panggilan (call type) yang dirinci berdasarkan analisa terhadap 743 pasang percakapan (Tang, 2003: 2-4). Taksonomi jenis panggilan dapat disusun secara hirarkis, yang terdiri atas: 1. Akses Jaringan - Konfigurasi - Masalah mesin komputer (hardware) - Aplikasi (Logon, FTP, Email, WWW, Database, Telnet, Hyper terminal dan Remote access) 2. Administrasi (menguji & meneruskan percakapan, permintaan nomor telepon, pengiriman peralatan, harga, pemindahan, penyewaan komputer) 3. Pemeliharaan Account (password, WebCT, Email account, Account over quota, record, clarify account) 4. Penanganan Masalah pada sistem komputer (hardware, software, operating system, virus & hack, crash, restore. 5. Pemeliharaan telepon (laporan kegagalan, setup, voice mail, perencanaan panggilan telepon, pelacakan, fax, meneruskan/ forward panggilan, conferrence call) Riset dari Forrester Research Inc. menunjukkan perubahan teknologi yang dipilih oleh pelanggan dalam berkomunikasi, seperti diperlihatkan pada Tabel 1. sebagai berikut. Tabel 1. Perubahan penggunaan Teknologi yang dipilih Pengguna Teknologi Call Center Internet Fax back services Face to Face E-mail Others Tahun 1999 (%) 25 16 11 25 14 8 Tahun 2001 (%) 21 23 13 20 17 6

Dalam perkembangannya perusahaan atau organisasi akan melayani pelanggannya dengan memadukan alternatif teknologi yang tersedia, untuk dapat menjangkaunya, kapanpun dan dari mana saja. 3. Analisa Proses Bisnis Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dilakukan analisa terhadap sistem yang berjalan, serta mengamati dengan lebih mendalam

31

JETri, Tahun Volume 4, Nomor 1, Agustus 2004, Halaman 29-36, ISSN 1412-0372

proses-proses bisnis yang ada, untuk mendapatkan gambaran tentang spesifikasi kebutuhan sistem, serta untuk mencari kelemahan dan kekurangannya. Alat bantu yang akan diterapkan, disamping menggunakan pendekatan fungsional (dengan Diagram Aliran Data), juga akan diterapkan pendekatan proses dengan memodelkan workflownya. Dengan pendekatan kedua analisa terhadap sistem dan permasalahan yang ada akan lebih lengkap, karena dalam model workflow, pelaku proses (disebut partisipan) juga disajikan. Dengan mengamati serta mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap proses bisnis pada workflow, maka dapat diperoleh sumber-sumber kekurangan dan kelemahan dalam sistem, dengan membandingkan antara sistem yang ada dengan sistem yang optimal (ideal berdasarkan sumbersumber daya yang ada). Pengukuran ini, tentunya tidaklah sederhana, akan tetapi dengan parameter-parameter kunci keberhasilan yang akan ditentukan, dapat dinilai tingkat penyimpangannya. Setelah menyimpulkan kelemahan dan kekurangan sistem, akan dilakukan pencarian alternatif solusi, berupa perbaikan proses-proses bisnis yang kurang efisien maupun perbaikan aliran proses (workflow). Upaya yang akan dilakukan adalah dengan mendisain dan mencoba beberapa model alternatif, dengan bantuan simulator sederhana, yang dilengkapi dengan pengukur kinerja sistem. Benchmarking akan dilakukan untuk membandingkan alternatif-alternatif solusi dengan sistem berjalan.

4. Model Sistem Sistem call centre di Universitas Trisakti dioperasikan melalui 3 cara berbeda, yaitu Pusat Komputer (Puskom) dengan portal kampus, Humas dengan Operator telepon, dan masing-masing unit yang mengoperasikan faksimili. Kinerja sistem ini masih belum dapat memuaskan penggunanya karena keandalan tanggapan/respons yang masih kurang, baik dari segi akurasi informasi maupun waktu tunggu untuk mendapatkan layanan. Selain itu ketiga alternatif komunikasi tersebut belum terintegrasi, baik diantara bagian dalam sistem komunikasi tersebut, maupun antar sistem. Diantara ketiga cara layanan informasi di atas, baru Puskom yang sudah memberikan layanan informasi yang cukup baik, dalam arti telah memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang mungkin dilakukan dengan

32

Ahmad Zuhdi, Model Sistem Call Center Pada Universitas Trisakti

infrastruktur yang ada. Sedangkan 2 unit lainnya masih dioperasikan secara konvensional dan kinerjanya masih belum memuaskan, karena banyaknya klaim. Sub-sistem Layanan Puskom berinteraksi dengan 4 entitas luar, yaitu Eksekutif, Mahasiswa, Administrator, dan User-Lain (Alumni, Orang tua Mahasiswa, Mitra dan masyarakat umum). Hubungan entitas ini dengan sistem dapat digambarkan dalam bentuk diagram hubungan sebagai berikut:
EKSEKUTIF

info-ex reply-mail data

id-eksekutif

data mhs id-mhs

ADMIN
mail info mhs

MAHASISWA

id

data-ul

info-ul

USER LAIN

Gambar 1. Diagram Konteks Sistem Layanan Puskom Sistem yang ada pada Puskom secara garis besar dapat diuraikan menjadi 4 proses utama, yaitu Layanan Eksekutif, Layanan Akademik, Layanan Berita dan Layanan Mail. Hubungan antar entitas dengan keempat proses tersebut, disajikan dengan diagram overview seperti pada halaman berikut ini. Sebenarnya sebagian unit (jurusan, fakultas atau lembaga) telah mengintegrasikan data akademiknya dengan Puskom, tentu saja ini akan menjadikan sistem diatas menjadi lebih lengkap, demikian pula dengan program online BSDM, yang masih dalam pengembangan. Penambahan modul-modul ini jelas akan membuat sistem menjadi semakin kompleks dan perlu pemeliharaan lebih intensif, karena proses bisnis atau prosedur kerja pada umumnya bersifat dinamis, mengikuti perkembangan situasi dan kebutuhan organisasi.

33

JETri, Tahun Volume 4, Nomor 1, Agustus 2004, Halaman 29-36, ISSN 1412-0372

EKSEKUTIF

info-eks

id eks Data Program PKM

1.0 LAYANAN EKSEKUTIF


data

Data_Akademik

Data PMB data mahasiswa reply-mail id mhs

ADMIN

2.0 LAYANAN MAHASISWA


e-mail info mhs

MAHASISWA

reply-mail e-mail

Arsip Mail

3.0 LAYANAN EKSTERNAL


Arsip Berita

id

data-ul

info-ul

USER LAIN

Gambar 2. Diagram Overview Puskom Untuk menguraikan proses-proses utama diatas, digunakan diagram berjenjang seperti pada Gambar 3. pada halaman berikut. SISTEM LAYANAN PUSKOM

1.0 Layanan Eksekutif

2.0 Layanan Informasi Web

3.0 Layanan Berita

4.0 Layanan Email

2.1 Profil Program Studi

2.2 Profil Jurnal

2.3 Profil Pusat Studi

2.4 Pemeliharaan Profil

3.1 Terima Berita

3.2 Seleksi Berita

3.3 Tampilan Berita

1.1 Layanan Program PKM

1.2 Layanan PMB

1.3 Layanan Evaluasi Diri

1.4 Pemeliharaan Data

4.1 Terima Email

4.2 Seleksi Email

4.3 Batas Email

Gambar 3. Diagram Berjenjang Puskom

34

Ahmad Zuhdi, Model Sistem Call Center Pada Universitas Trisakti

Diagram rinci masing-masing proses utama diuraikan pada Gambar 4.

id-eks info PKM id-eks

1.1 LAYANAN PROGRAM PKM

data program pkm

3.1 TERIMA BERITA

EKSEKUTIF

EKSEKUTIF
info-PMB info-ev-diri id-eks

1.2 LAYANAN PMB data PMB

1.4 PEMELIHA RAAN DATA

3.2 SELEKSI BERITA

1.3 LAYANAN EVALUASI DIRI

data evaluasi diri

3.3 TAMPILAN BERITA ADMIN

2.1 PROFIL PROGRAM STUDI MAHASISWA 2.2 PROFIL JURNAL

USER LAIN

4.1 TERIMA EMAIL

2.4 PEMELIHA RAAN PROFIL data profil prog. studi

4.2 SELEKSI EMAIL MAHASISWA

2.3 PROFIL PUSAT STUDI

data jurnal data pusat studi

4.3 BALAS EMAIL

Gambar 4. Diagram Rinci level 1 Sistem ini harus diintegrasikan dengan teknologi dasar Call center, yaitu sistem komunikasi telefon yang diperluas dan didukung dengan faksimilinya, yang akan memberikan alternatif lebih banyak pada pengguna dalam mengakses informasi. Teknologi telekomunikasi maupun informatika yang diterapkan, juga harus mengantisipasi adanya agen maupun pengguna yang sibuk atau sedang di luar kampus, sehingga hanya dapat berkomunikasi dengan modus bergerak (mobile).

35

JETri, Tahun Volume 4, Nomor 1, Agustus 2004, Halaman 29-36, ISSN 1412-0372

5. Kesimpulan dan Saran Sistem call centre di Universitas Trisakti dioperasikan melalui 3 cara masih belum memberikan kinerja yang diharapkan. Padahal sistem ini sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan stakeholder universitas, dalam berinteraksi satu dengan lainnya, dalam mengakses pengetahuan (baik dalam bentuk tacit maupun explisit) pada suatu sistem berbasis pengetahuan. Universitas harus menyusun rencana induk sistem layanan informasi yang handal dan terintegrasi. Rencana ini akan menjadi arah bagi pengembangan sistem dan infrastruktur pendukungnya secara bertahap, dengan memperhatikan prioritas kebutuhan penggunanya.

Daftar Pustaka 1. Anton, Jon, 2002a Government Call Centers Performance Benchmark Report, Center for Customer-Driven Quality Purdue University 2. Anton, Jon; Volker, Miranda, 1999, Consumer Preferences in Contacting Companies, A White Paper Purdue University 3. Anton, Jon; Chaterly, John R; Trobaugh, James J. et. Al.; 2002b, Improving Call Center Performance Through Optimized Site Selection 4. Goodin, Andrew; Costa, Alvaro; Mikita, Paul, et. Al.; 1999, Computer Telephony Integration by the numbers Calculating a Credible Return on Investment 5. Tang, M., Pellom, B., Hacioglu, K, 2003, Call-Type Classification and Unsupervised Training for the Call Center Domain, Center for Spoken Language Research, University of Colorado at Boulder 6. 3Com, 1998, The Call Center Revolution, Technical paper

36

Anda mungkin juga menyukai