Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perubahan kurikulum dari kurikulum berbasis isi (content based curriculum) ke kurikulum berbasis kompetensi (competency based curriculum) berdampak pada perubahan orientasi pembelajaran di sekolah. Kurikulum berbasis kompetensi (competency based curriculum)

berorientasi bahwa pembelajaran di sekolah tidak hanya menitikberatkan pada pemahaman konsep saja tetapi menuntut siswa untuk menerapkan konsep yang telah didapat dalam pembelajaran ke kehidupan sehari-hari. Pernyataan tersebut tercermin dari beberapa kompetensi dasar yang menuntut siswa untuk menerapkan langsung konsep yang di dapat dalam pembelajaran ke dalam kehidupan sehari-hari baik itu melalui pengamatan langsung ke lapangan maupun membuat suatu produk aplikasi konsep, misalnya produk daur ulang limbah (Depdiknas, 2006). Hal ini dinyatakan pula oleh Wulan (2007), bahwa pembelajaran di sekolah mestinya diorientasikan untuk membekali kemampuan menerapkan materi pelajaran tersebut dalam kehidupan. Sesuai dengan pernyataan tersebut, kemampuan aplikasi konsep perlu dikembangkan dalam proses belajar mengajar (PBM). Oleh karena itu, diperlukan pula suatu penilaian yang dapat merangkum kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep. Sejauh ini, penilaian di sekolah hanya digunakan untuk melihat pemahaman siswa saja kurang disertai dengan penilaian terhadap

kemampuan siswa dalam menerapkan konsep. Sebagian besar pemahaman konsep tersebut dirangkum dengan menggunakan objective test (tes objektif). Hal ini dikarenakan tes objektif lebih mudah dibuat dan digunakan (Rustaman et al, 2003). Menurut Wulan (2007) tes objektif tidak dapat digunakan untuk menilai penalaran yang mendalam, tes objektif juga tidak dapat mengukur kemampuan higher order thinking yang dituntut pada pembelajaran sains. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Budimansyah (2002 :116) bahwa tuntutan pembelajaran saat ini yang bukan sekedar memperoleh nilai yang baik maupun lulus ujian, melainkan harus berimplikasi lebih luas pada ranah sikap dan keterampilan, maksudnya tiada lain untuk memperkaya pengalaman belajar siswa sebab pengalaman belajar itulah yang secara fungsional siwa perlukan di kehidupan nyata (real life). Assessment portfolio (asesmen portofolio) merupakan asesmen alternatif yang dapat merangkum kemampuan siswa dalam

mengaplikasikan konsep. Menurut Budimansyah (2002 : 4), dengan assessment portfolio peserta didik diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajar (learning to do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia nyata (learning to know). Paulson (Mahanal, 2007) mendefinisikan portofolio sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka di

dalam satu bidang atau lebih. Kumpulan itu harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri. Menurut Surapranata dan Hatta (2006 : 46) asesmen portofolio dibedakan ke dalam 2 bentuk, yaitu tinjauan proses (process oriented) dan tinjauan hasil (product oriented). Portfolio product dibagi lagi menjadi portofolio dokumentasi (documentary portfolio) dan portofolio penampilan (show portfolio). Show portfolio bukan sekedar kumpulan tugas siswa, karena setiap bukti yang dikumpulkan dalam show portfolio merupakan hasil seleksi yang dianggap karya terbaik dan berarti bagi siswa. Menurut Mahanal (2007) bahwa penerapan portofolio pada pembelajaran sains dapat menggambarkan perkembangan pemahaman sains, aktivitas pembelajaran serta kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sains. Terdapat beberapa langkah yang harus dilalui dalam

mengimplementasikan portofolio (Zainul, 2001 : 48). Salah satu langkahnya adalah identifikasi masalah (Budimansyah, 2002 : 14). Menurut Budimansyah (2003 : 32), salah satu masalah yang dapat diidentifikasi dalam penilaian portofolio adalah pencemaran lingkungan. Hal ini berkaitan dengan salah satu kompetensi dasar pada kurikulum berbasis kompetensi yang menuntut siswa untuk menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran

lingkungan dan pelestarian lingkungan.

Masalah keterkaitan antara kegiatan manusia dengan pencemaran lingkungan (khususnya pencemaran air), merupakan masalah kontekstual yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga dapat menggali kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep. Perwujudan aplikasi konsep siswa tersebut marupakan produk publikasi karya yang dapat diukur dengan penilaian show portfolio dalam penelitian ini.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang disampaikan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimanakah penggunaan show portfolio untuk mengungkap aplikasi konsep siswa pada konsep pencemaran air? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dijabarkan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: a. Bagaimanakah pelaksanaan show portfolio untuk mengungkap aplikasi konsep siswa pada konsep pencemaran air ? b. Kendala apa saja yang dialami oleh siswa dalam penggunaan show portfolio untuk mengungkap aplikasi konsep siswa pada konsep pencemaran air ? c. Kelebihan apa saja yang diperoleh dalam penggunaan show portfolio untuk mengungkap aplikasi konsep siswa pada konsep pencemaran air?

C. Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya masalah pada penelitian ini, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut : a. Show portfolio dinilai dari hasil karya terbaik siswa berupa publikasi karya. Setiap akhir pembelajaran siswa diminta untuk membuat publikasi karya dan dari tiga publikasi karya yang dibuat siswa akan melaksanakan self assessment untuk menentukan karya terbaik yang akan ditampilkan. b. Aplikasi konsep yang diukur sesuai dengan aplikasi konsep menurut taksonomi Bloom yaitu kemampuan siswa dalam menerapkan konsep pencemaran air pada situasi baru (konkrit).

D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu : a. Mengetahui penggunaan show portfolio untuk mengungkap aplikasi konsep siswa pada konsep pencemaran air b. Mengungkap Kendala yang dialami oleh siswa dalam penggunaan show portfolio untuk mengungkap aplikasi konsep siswa pada konsep pencemaran air . c. Mengungkap kelebihan yang diperoleh dalam penggunaan show portfolio untuk mengungkap aplikasi konsep siswa pada konsep pencemaran air .

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru penelitian ini diharapkan : a. Memberi informasi tentang penggunaan show portfolio dalam mengungkap aplikasi konsep siswa pada konsep pencemaran air b. Memotivasi guru untuk menggunakan berbagai macam penilaian kepada siswa c. 2. Memberikan pengalaman dalam menggunakan show portfolio

Bagi siswa penelitian ini diharapkan : a. Memotivasi siswa untuk meningkatkan aplikasi konsepnya terhadap konsep pencemaran air b. Memberikan pengalaman kepada siswa dalam menggunakan show portfolio

Anda mungkin juga menyukai