Anda di halaman 1dari 4

TERM OF REFERENCE SEMINAR

Dari Pulutan Menuju Plered


Suatu Proses Transformasi Kebudayaan dan Kekuasaan

Yogyakarta, 3 Nopember 2012

Dari Pulutan Menuju Plered


Suatu Proses Transformasi Kebudayaan dan Kekuasaan
A. Pendahuluan Baru-baru ini di Gunungkidul, tepatnya di Dusun Butuh, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, dilakukan ekskavasi (penggalian) ditempat yang diperkirakan terdapat benda purbakala. Ekskavasi dilakukan sejak 17 September 2012. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan situs yang di anggap sebagai peninggalan sejarah. Keberadaan situs atau candi Pulutan ini memang sudah lama menjadi misteri, lokasinya yang berada disamping tempat pemakaman umum menjadikan lokasi ini terlihat angker. Masyarakat sekitar menganggap keberadaan bongkahan batu dan pohon tekik itu sebagai tempat keramat. Dari beberapa bidang yang sudah digali terlihat beberapa bongkah batu berbentuk balok menyerupai reruntuhan candi pada masa kejayaan kekuasaan Hindhu di Jawa. Candi yang ditemukan dapat dijadikan sebagai suatu bukti adanya kekuasaan yang memerintah di dekat situs yang ditemukan. Kekuasaan ini bisa saja sebuah kerajaan, kadipaten atau daerah perdikan. Kekuasaan inilah yang memerintahkan untuk dibuatkan suatu pertanda (tetenger) agar generasi penerusnya selalu mengingatnya. Demikian juga situs bekas Kraton di Plered, Kabupaten Bantul. Plered, pusat Kerajaan Mataram masa Amangkurat I (1646-1677) yang terletak 12 km ke arah tenggara dari kota Yogyakarta, dalam imajinasi historis boleh jadi merupakan ibu kota Mataram yang paling cantik dibanding masa sebelum dan sesudahnya. Bayangkanlah sebuah kompleks istana dengan danau buatan yang sangat luas dan batang-batang air di sekelilingnya, juga Pegunungan Seribu sebagai latar belakangnya! Itulah gambaran yang muncul dalam babad-babad dan catatan kolonial Belanda. Namun, di balik keindahannya, Plered adalah panggung sejarah yang pernah mementaskan banyak drama kolosal yang tragis dan membuat ngungun. Tragedi politik, sosial, kemanusiaan, dan tragedi cinta (!) dengan tumbal yang kelewat besar pernah mengharu biru Plered yang kini hanya menjadi kota kecamatan di Bantul itu. Konon, misalnya, 5000--6000 santri, ulama, dan para pengikutnya (termasuk ibu dan anak-anak) tewas dibantai atas perintah Amangkurat I. Peristiwa itu tidak lama terjadi setelah dia naik tahta. Alasannya, mereka itu adalah pengikut Pangeran Alit, adik sang raja yang dianggap membangkang dan telah pula dibunuh. Demikianlah menurut catatan Rijklof van Goens, utusan VOC untuk Mataram pada 1648-1654. Plered juga menyimpan kisah-kisah cinta yang tragis. Misalnya kisah Nyi Truntum (Ratu Malang), Rara Hoyi, putri Surabaya yang menjadi rebutan
1

Dari Pulutan Menuju Plered. Suatu Proses Transformasi Kebudayaan dan Kekuasaan

antara Amangkurat I dan putranya. Dapat pula ditambahkan kisah legendaris Rara Mendut dan Pranacitra. Antara situs Pulutan dengan Kraton Plered seolah-olah tidak ada hubungan. Putus hubungan. Pulutan terletak di wilayah pegunungan kapur (Gunung Kidul), sementara Plered terletak di dataran rendah (lembah dekat Kali Opak). Meskipun demikian, terdapat kesamaan-kesamaan dalam bidang budaya, dalam bidang cinta asmara. Antara keduanya terjadi transformasi kebudayaan dan juga kekuasaan. Apakah kekuasaan untuk mensejahterakan rakyat (Tahta untuk Rakyat) ataupun kekuasaan untuk menindas rakyat (Kekuasaan untuk Tahta). B. Tujuan: Kegiatan seminar ini bertujuan menguatkan atau menajamkan pemahaman kesejarahan yang diperoleh, antara lain melalui pemanfaatan benda maupun bangunan peninggalan sejarah dan pemahaman hari jadi daerah. C. Keluaran: Keluaran kegiatan ini diharapkan berupa: D. Waktu dan Tempat kegiatan : Kegiatan ini akan dilaksanakan pada : Hari/tanggal Pukul Tempat E. Narasumber Narasumber dalam kegiatan ini adalah: 1. Drs. Indung Panca Putra, M.Hum. : Penyelamatan Situs Pulutan, Gunungkidul. 2. Rully Andriadi : Proses Transformasi Kebudayaan dan Kekuasaan Kraton Plered Moderator F. Peserta 1. Para Dosen Pendidikan Sejarah 2. Para Guru Sejarah dan IPS 3. Para pemerhati sejarah 4. Para mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah G. Kontribusi Peserta Seminar: 1. Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma: Rp. 25.000,2. Umum/Guru/Dosen/Pemerhati Pendidikan: Rp. 50.000,: Drs. Y.R. Subakti, M.Pd. : Sabtu, 3 Nopember 2012 : 09.00-127.00 WIB : Ruang Seminar LPPM, Kampus 2 USD (Realino), Jl. Afandi, Yogyakarta.

Dari Pulutan Menuju Plered. Suatu Proses Transformasi Kebudayaan dan Kekuasaan

3. Pembayaran kontribusi seminar dilakukan pada hari pelaksanaan seminar disaat registrasi peserta. H. Fasilitas Seminar: 1. Seminar Kit (Materi Seminar, Block Note dan Pena). 2. Konsumsi selama seminar. 3. Sertifikat. I. Sekretariat Seminar Ruang Sekretariat JPIPS FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Lantai 1, Kampus I, Mrican Unit Selatan Jl. Affandi (Gejayan), Mrican, Yogyakarta. Telp. (0274) 513301 ext: 1445 Fax. (0274) 562383 Email: yrsubakti@gmail.com J. Rundown Kegiatan Waktu 08.00 08.30 08.30 09.00 Kegiatan Registrasi Peserta Pembukaan Seminar 09.00 10.00 Penyelamatan Situs Pulutan, Gunungkidul oleh Drs. Indung Panca Putra, M.Hum. Proses Transformasi Kebudayaan dan Kekuasaan Kraton Plered oleh Rully Andriadi Tanya Jawab Penutup Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Moderator : Drs. Y.R. Subakti, M.Pd. Keterangan Panitia Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

10.00 11.00

11.00 12.00 12.00 12.30

K. Contact Person 1. Agus Sularto. HP : 087 839 057 433 2. Y.R. Subakti. HP : 081 328 709 072 email : yrsubakti@gmail.com

Dari Pulutan Menuju Plered. Suatu Proses Transformasi Kebudayaan dan Kekuasaan

Anda mungkin juga menyukai