Anda di halaman 1dari 8

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT (PRESIDEN DAN MENTERI) a.

Penetapan standar kompetensi siswa dan warga belajar serta pengaturan kurikulum nasional dan penilaian hasil belajar secara nasional serta pedoman pelaksanaannya. b. Penetapan standar materi pelajaran pokok. c. Penetapan persyaratan perolehan dan penggunaan gelar akademik. d. Penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan pendidikan. e. Penetapan persyaratan penerimaan, perpindahan, sertifikasi siswa, warga belajar dan mahasiswa. f. Penetapan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar, menengah dan luar sekolah. g. Pengaturan & pengembangan pendidikan jauh serta tinggi, pendidikan jarak pengaturan sekolah internasional. h. Pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia.

KEWENANGAN PEMERINTAH PROPINSI a. Penetapan kebijakan tentang penerimaan siswa dan mahasiswa dari masyarakat minoritas, terbelakang, dan atau tidak mampu. b. Penyediaan bantuan pengadaan buku pelajaran pokok/modul pendidikan untuk taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan luar sekolah. c. Mendukung/membantu penyelenggaraan pendidikan tinggi selain pengaturan kurikulum, akreditasi dan pengangkatan tenaga akademis. d. Pertimbangan pembukaan dan penutupan perguruan tinggi. e. Penyelenggaraan sekolah luar biasa dan balai pelatihan dan/atau penataran guru.

1. Presiden Kewenangan:

Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara

Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam kegentingan yang memaksa) Menetapkan Peraturan Pemerintah Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR Menyatakan keadaan bahaya. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR. Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan disetujui DPR Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah Agung Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR. Terpilihnya presiden dan wapres: dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat melaluiPemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres). Jika dalam Pilpres didapat suara >50% jumlah suara dalam pemilu dengan sedikitnya 20% di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari separuh jumlah provinsi Indonesia, maka dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Jika tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, maka pasangan yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pilpres mengikuti Pilpres Putaran Kedua. Pasangan yang memperoleh suara terbanyak dalam Pilpres Putaran Kedua dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih. Dilantiknya presiden dan wapres:

Sesuai dengan Pasal 9 UUD 1945, Presiden dan Wakil Presiden terpilih bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat. Jika MPR atau DPR tidak bisa mengadakan sidang, maka Presiden dan Wakil Presiden terpilih bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan pimpinan MPR dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung. Pemberhentian presiden dan wapres: pabila DPR berpendapat bahwa Presiden/Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden/Wakil Presiden (dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan DPR), DPR dapat mengajukan permintaan kepada Mahkamah Konstitusi, jika mendapat dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota. Jika terbukti menurut UUD 1945 pasal 7A maka DPR dapat mengajukan tuntutan impeachment tersebut kepada Mahkamah Konstitusi RI kemudian setelah menjalankan persidangan dalam amar putusan Mahkamah Konstitusi RI dapat menyatakan membenarkan pendapat DPR atau menyatakan menolak pendapat DPR. [2] dan MPR-RI kemudian akan bersidang untuk melaksanakan keputusan Mahkamah Konstitusi RI tersebut. 2. MenDikBud Dipilih oleh presiden, dengan mempertimbangkan masukan dari dewan pertimbangan presiden dan sejumlah rangkaian test permulaan sebelum wawancara langsung. Tugas : menyelenggarakan urusan di bidang pendidikan dan kebudayaan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Fungsi : perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan; pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di daerah; dan pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional. a. Wamendikbud bidang pendidikan membantu Menteri dalam perumusan dan/atau pelaksanaan kebijakan Kementerian di bidang pendidikan; dan membantu Menteri dalam mengkoordinasikan pencapaian kebijakan strategis lintas unit organisasi eselon I yang membidangi pendidikan di lingkungan Kementerian. b. Sekjen melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. koordinasi kegiatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; pembinaan dan penyelenggaraan organisasi, tata laksana, dan kerja sama; koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum; penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara; dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Pendidikan danKebudayaan. Biro kepegawaian: tugas melaksanakan pengelolaan dan penyusunan bahan pembinaan kepegawaian di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan fungsi: - penyusunan standar kualifikasi dan rencana formasi pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; - pelaksanaan urusan pengadaan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; - pelaksanaan urusan pengangkatan dalam jabatan;

- pelaksanaan urusan mutasi dosen, tenaga fungsional lainnya, dan tenaga administrasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; - pembinaan dan pengembangan pegawai kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; - pengembangan sistem dan pengukuran kinerja pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; - pelaksanaan urusan disiplin pegawai; - pelaksanaan urusan pemberhentian dan pemensiunan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; - pelaksanaan pemberian penghargaan pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; - pengelolaan data dan informasi serta dokumentasi kepegawaian; dan pelaksanaan urusan ketatausahaan Biro. c. Irjen tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Fungsi: penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal. d. Kepala dirjen PAUD dan pendidikan non formal tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pendidikan anak usia dini formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. fungsi:

perumusan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal; pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia dini formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendidikan anak usia dini formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal; pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendidikan anak usia dini formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal; dan pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal. e. Kepala dirjen dikdas f. Kepala dirjen pendidikan menengah g. Kepala dirjen dikti h. Kepala Balitbang Pendidikan Kepala pusat penelitian kebijakan Kepala pusat kurikulum dan perbukuan i. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa j. Badan Pengembangan SDM Dikbud dan Penjaminan Mutu Pendidikan 3. Gubernur 4. Kepala dinas pendidikan a. Tugas Pokok Dinas Pendidikan Provinsi mempunyai tugas kewenangan Desentralisasi dan Dekonsentrasi di Bidang Pendidikan, Generasi Muda, dan Olahraga serta tugas Pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah. b. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokok yang dimaksud, Dinas Pendidikan Provinsi mempunyai fungsi yaitu: 1. Menyiapkan konsep kebijakan daerah, standar pelaksanaan kewenangan Kabupaten/ Kota di bidang pendidikan. 2. Menetapkan standar pelayanan dan standard pelaksanaan tugas-tugas dinas di bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Menengah Umum, Pendidikan Menengah Kejuruan, Pendidikan Tinggi, Pendidikan Luar Sekolah, Pengembangan Tenaga

Kependidikan. 3. Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian pembangunan jangka menengah dan tahunan di bidang pendidikan, sesuai dengan ketentuan dan standard yang ditetapkan. 4. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait, untuk pengembangan kapasitas pendidikan, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. 5. Melaksanakan tugas tugas lain yang terkait dengan pendidikan sesuai bidang tugas dan fungsinya. 6. Memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembangunan di bidang pendidikan. 5. Wakil Kepala Dinas a. Pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan; b. Pemeliharaan perlengkapan material; c. Pembinaan disiplin, moril dan kesejahteraan pegawai; d. Pemeliharaan tata dan informasi kehumasan; e. Pembinaan administrasi dan kehumasan; f. Melakukan pengawasan intern sesuai bidang tugas. 6. Kepala sub dinas pendidikan dasar dan menengah a. Pembinaan dan pengembangan pelaksanaan program kegiatan TK, kurikulum dan sistem pengujian SD, SMP dan SLB; b. Pembinaan dan pengembangan kualitas profesi sumber daya manusia tenaga kependidikan TK, SD, SMP, dan SLB; c. Penyiapan bahan perencanaan bantuan penggandaan paralatan, bahan pem-belajaran dan alat bantu pelajaran TK, SD, SMP dan SLB; d. Pembinanan dan pengembangan system pengelolaan kelembagaan TK, SD, SMP dan SLB, serta peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan ke-siswaan TK, SD, SMP dan SLB. e. Pembinaan dan pengembangan pelaksanaan kurikulum dan sistem pengujian SMA dan SMK; f. Pembinaan dan pengembangan kualitas profesi sumber daya manusia tenaga kependidikan SMA dan SMK; g. Penyiapan bahan perencanaan bantuan penggandaan peralatan, bahan pelajaran dan alat bantu pelajaran SMA dan SMK;

h. Pembinaan dan pengembangan sistem pengelolaan kelembagaan SMA dan SMK, serta peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan kesiswaan SMA dan SMK. 7. Walikota 8. Kepala dinas pendidikan kota 9. Bupati 10.Kepala PGRI 11.Kepala PAUD/ TK 12.Kepala SD 13.Kepala SMP 14.Kepala SMA/ SMK 15.Rektor 16.Lektor 17.Ketua yayasan 18.Ketua lembaga kursus 19.Guru 20.Dosen 21.Pengajar lain2 22.Ketua dewan pendidikan 23.Ketua komite sekolah 24.Menteri Agama a. Kepala dirjen pendidikan islam Direktur pendidikan madrasah Direktur pendidikan islam pada sekolah Direktur pendidikan islam pada diniyah dan ponten Direktur DIKTIS 25.Kepala kanwil depag a. Kepala bidang mapenda (madrasah dan pendidikan agama islam) b. Kepala bidang pendidikan agama dan pondok pesantren 26.

Anda mungkin juga menyukai