Anda di halaman 1dari 4

POROS DAN PASAK

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros. 1.1 Macam Macam Poros Poros untuk meneruskan daya diklasifikasikan menurut pembebanannya sebagai berikut. 1. Poros Transmisi Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan oleh poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sprocket rantai, dll. 2. Spindel Poros transmisi yang relative pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya beban puntiran, disebut spindle, syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah diformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti. 3. Gandar Poros seperti ini yang dipasang antara roda roda kereta barang, dimana tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang kadang tidak boleh berputar, disebut garden. Garden ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga. Menurut bentuknya, poros dapat digolongkan atas poros lurus umum, poros engkol sebagai poros utama dari mesin torak, dll. Poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah, dan lain lain. 1.2 Hal Hal Penting dalam Perncanaan Poros Untuk merencanakan sebuah poros, hal hal berikut ini perlu diperhatikan 1. Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan lentur seperti telah diutarakan diatas. Juga ada poros yang

mendapat beban tarik atau tekanan seperti poros baling baling kapal atau turbin, dll. Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil (poros Bertangga) atau bila poros mempunyai alur pasak, harus diperhatikan. Sebuah poros harus direncakan hingga cukup kuat untuk menahan beban diatas. 2. Kekuatan Poros Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara (misalnya pada turbin dan kotak roda gigi). Karena itu disamping kekuatan poros, kekuatannya juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebuut. 3. Putaran Kritis Bila putaran suata mesin dinaikan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebur putaran kritis. Hal ini dapat terjaid pada turbin, motor torak, motor listrik, dll. Dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian bagian lainnya. Jika mungkin, poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya. 4. Korosi Bahan bahan tahan korosi (termasauk plastik) harus dipilih poros propeler dan pompa bila terjadi kontak dengan fluida yang korosif. Demikian pula untuk poros poros yang terancam kavitas, dan poros poros mesin yang sering berhenti lama. Sampai batas batas tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap korosi. 5. Bahan Poros Poros untuk mesin umum biasanaya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan defines, baja karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) yang dihasilkan dari ingot yang dikill (baja yang dideoksidasikan dengan ferrosilicon dan dicor; kadar karbon terjamin) (JIS G3123 Tabel 1) meskipun demikian, bahan ini kelurusannya agak kurang tetap dan dapat mengurangi deformasi karena tegangan yang kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak, karena ada tegangan sisa di dalam terasnya. Tetapi penarikan dingin membuat permukaan

poros menjadi keras dankekuatannya bertambah besar. Harga harga yang terdapat dalam table diperoleh dari batang percobbaan dengan diameter 25 mm ; dalam hal ini harus diingat bahwa untuk poros yang diameternya jauh lebih besar fdari 25 mm, harga harga akan lebih rendah dari pada yang ada dalam tabel karena adanya pengaruh masa. Poros poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasn kulit yang sangat tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molibden, baja khrom, baja khrom molibden, dll. (G4102, G4103, G4104, G4105 dalam Tabel 2). Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak dianjurkan jika alasannya hanya putaran tinggi dan beban berat. Dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan. Baja empa (G3201, ditempa dari ingot. Hal hal penting dalam perencanaan poros Standard an macam S30C Baja Karbon konstruksi mesin (JIS G 4501) S35C S40C S45C S50C S55C S35C-D S45C-D S55C-D Penormalan Lambang Perlakuan Panas Kekuatan tarik (Kg/mm2) 48 52 55 58 62 66 53 60 72
Ditarik atau tersebut. dingin, gabungan

Keterangan

Batang Baja yang difinis dingin

digerinda, dibubut antara hal hal

Baja perpaduan untuk poros Standard an macam Lambang Perlakuan panas Kekuatan tarik

SNC 2 Baja Khrom nikel (JIS G 4102) SNC 3 SNC 21 SNC 22 SNCM 1 SNCM 2 Baja Khrom nikel molibden (JIS G 4103) SNCM 7 SNCM 8 SNCM22 SNCM23 SNCM25 SCr 3 SCr 4 Baja Khrom (JIS G 4104) SCr 5 SCr21 SCr22 SCM 2 SCM 3 Baja Khrom Molibden (JIS G 4105) SCM 4 SCM 5 SCM21 SCM22 SCM23 Pengerasan Kulit Pengerasan Kulit Pengerasan Kulit Pengerasan Kulit

(Kg/mm2) 85 95 80 100 85 95 100 105 90 100 120 90 95 100 80 85 85 95 100 105 85 95 100

Yang dikil dan disebut bahan SF, kekuatan dijamin) juga sering dipakai. Poros poros yang bentuknya sulit seperti poros engkol, besi cor nodal atau coran lainnya telah dipakai.

Anda mungkin juga menyukai