Anda di halaman 1dari 2

SOMETHING ABOUT LOVE Terkadang cinta memang tidak bisa diartikan secara persis maknanya.

Sesu atu yang tidak bisa diraba tetapi bisa dirasa. Ya, aku memang bukan pujangga yan g bisa dengan mudah mengartikan cinta dalam rangkaian kata-kata yang indah. Seba gai manusia awam seperti halnya anda, atau bahkan anda lebih pintar dari saya, s aya hanya dapat mengartikan cinta dalam sebuah pengalaman. Entah apakah pendapat saya ini benar bagi anda, sekali lagi ini bukanlah suatu ilmu pengetahuan mutla k. Cinta adalah kekuatan yang mampu mengubah duri menjadi mawar, cuka menjadi anggur, sedih menjadi riang, amarah menjadi ramah, musibah menjadi muhibah, seta n menjadi nabi, iblis menjadi malaikat, sakit menjadi sehat, kikir menjadi derma wan . (Ketika Cinta Bertasbih, Habbiburrahman El Shirazy). Begitu juga menurutku, ci nta adalah sebuah bulan yang menerangi malamku, cinta adalah matahari yang membu atku bisa bertahan hidup di siang hari. Dan cinta adalah pelangi yang menjadika n hatiku berwarna. Terkadang kita tidak harus jatuh cinta dengan orang yang berl atar belakang sama seperti kita. Entah latar belakan sosial, ekonomi, pendidikan , keluarga dan sebagainya. Seperti halnya warna. Warna merah akan menjadi biasa jika dicampur dengan warna merah yang serupa, akan tetapi warna merah akan menja di lebih menarik jika dicampur dengan warna biru atau kuning. Dan perbedaan itul ah yang membuat semuanya menjadi indah. Kita memang tidak pernah tahu kapan dan dengan siapa kita akan jatuh cin ta. Begitu pula dengan diriku. Aku tidak tahu mengapa aku bisa jatuh cinta denga n pria itu. Pria yang memiliki latar belakang jauh berbeda denganku. Hampir kita berbeda dari segala hal, mulai hal yang terkecil sampai hal yang tidak bisa dik ecilkan lagi. Meskipun pada awalnya aku sangkal mati-matian bahwa aku tidak akan dan tidak akan pernah jatuh cinta dengannya. Namun, tadir memang berkata lain. Aku mencintainya lebih dari yang dia tahu. Aku mencintainya entah bagaimanapun k eadaannya dan entah sampai kapan perasaan ini akan berakhir. I love you the way you are . . Dia adalah pria yang sederhana. Dibilang tampan sih tidak, tapi aku suka kalau dia tersenyum. Dia tidak sepandai yang kuharapkan. Dia juga bukan seorang ahli agama atau pria yang alim seperti kriteriaku pada umumnya. Dia tidak beras al dari keluarga pejabat atau keturunan kerajaan, hanya keluarga sederhana bias a. Tapi aku bisa menerimanya. Semua perbedaan itu seolah tidak ada artinya jika kita saling mencintai. Ilmu dan harta dapat kita cari bersama ketika kita sudah membangun satu keluarga. Mungkin inilah kali pertama aku belajar mencintai, bena r-benar mencintai orang yang sangat berbeda dariku. Orang yang jauh menyimpang dari kriteriaku. Namun kenyataannya aku mencintainya dan aku bisa menerima apa a danya. Dia sama sekali tidak bisa romantis meski sebenarnya aku sangat menyukai kejutan dan keindahaan. Dia tidak pernah merayu walau terkadang aku rindu kata basa-basi. Dia emosian dan terlalu sensitif. Dia sulit memaafkan orang lain dan aku lebih sering dicuekin. Akan tetapi semua itu tak mengubah sedikitpun perasa anku padanya. Dia mencintaiku dengan caranya sendiri, cara yang sulit bahkan tid ak bisa aku mengerti. Ada satu sifat yang sebenarnya aku tidak bisa terima. Dia adalah seorang playboy, dia mudah sekali jatuh cinta dengan wanita cantik yang i a lihat. Sementara, aku adalah cewek yang pencemburu dan sulit jatuh cinta. Hal ini yang membuat aku menjadi lebih sensitif, manja, dan cengeng. Namun, aku bela jar untuk menerima kenyataan. Satu hal yang sempat membuatku syock, ketika dia cerita tentang masa lal unya. Dia sangat mencintai seorang wanita, teman sma nya dulu. Dan sampai sekara ng dia masih sangat mencintai wanita tersebut. Pada awalnya aku mengira perasaan itu akan hilang dengan sendirinya. Namun dugaanku meleset,dia sama sekali tidak

ingin menghilangkan perasaanya itu. Dia mulai berubah, dia mulai kasar, bersika p kekanak-kanakan, lebih cepat tersinggung dan aku merasa sering menjadi sasaran kemarahannya. Dia tidak lagi bersikap seperti dulu dan aku merindukannya. Aku t idak tahu apa yang membuat dia berubah. Aku tidak ingin kehilangan dia dan aku b erusaha melakukan apapun untuk membuatnya senang, membuatnya kembali seperti dul u lagi. Akan tetapi, apapun yang aku lakukan malah membuatnya semakin membenciku . Maafkanlah bila ku selalu membuatmu marah dan benci padaku kulakukan ini semua hanya tuk membuatmu bahagia mungkin kau cuma tak bisa pahami bagaimana cara tunjukkan maksudku aku cuma ingin jadi yang terbaik untukmu (Terbaik Untukmu ; TANGGA) Sampai akhirnya,aku memutuskan untuk membuatnya bahagia. Entah bagaimana pun caranya. Aku tahu, dia sangat mencintai seorang gadis tapi aku tidak yakin jika gadis itu benar-benar tidak mencintainya. Semua butuh waktu dan proses. Ter kadang sesuatu yang dirasa memang sulit untuk diungkapkan. Dan aku harus mengikh laskannya. Aku ingin orang yang aku cintai bahagia bersanding dengan orang yang dicintainya. Aku akan membantunya. Sekali lagi aku harus belajar bahwa cinta ta k harus memiliki. Cinta tak harus memiliki. Mengorbankan sesuatu untuk orang yang kita cintai lebi h berarti dari pada memiliki orang yang kita cintai. Hari demi hari berlalu. Bulan demi bulan pun terlewati. Hari ini orang y ang aku cintai akan melepas masa lajangnya. Tentu saja dengan orang yang sangat dicintainya, seseorang yang posisinya tak tergantikan oleh siapa pun. Sedih beca mpur senang, mungkin itu perasaanku saat ini. Sedih karena orang yang aku cintai tidak pernah dan tidak akan pernah jadi milikku. Senang karena aku bisa membuat nya bahagia. Dia akan segera bahagia. Aku pun akan bahagia melihat orang yang ak u cintai bahagia meskipun tidak denganku. Dan kenyataannya memang aku tidak mamp u untuk terus membahagiakannya dan waktu ku begitu singkat untuk membuatnya baha gia. Sepertinya tugasku telah selesai. Dia sudah tidak akan membutuhkanku lag i. Dia telah mempunyai pendamping hidup yang selalu ada di dekatnya. Sekarang ak u hanya bisa mendoakan. Mendoakan agar dia bahagia selamanya dan semoga aku seg era menemukan kebagiaanku di sisa waktuku yang dapat dihitung dengan jari. Reihan meneteskan air mata ketika membaca buku harian harian yang dijadikan hadiah pada waktu pernikahannya dengan g merasa berhutang budi berusaha untuk mencari Meysa. Namun, u dimana keberadaan Meysa. Meysa, meski kau tak lagi di sini. Kau selalu ada di dalam menutup buku hariannya. Meysa. Sebuah buku Nadila. Reihan yan tidak ada yang tah hatiku , ucap Reihan sambil

Anda mungkin juga menyukai