Anda di halaman 1dari 3

PENGENALAN QUANTUM GIS UNTUK PENGELOLAAN BASISDATA NAMA RUPABUMI BAGI PANITIA PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI PROVINSI DAN

KABUPATEN/KOTA
Hanafi a, *, M. Bachtiyar a, A.P. Perdana b
a

Ditjen Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Jl. Kebon Sirih No. 31 Jakarta Pusat geo_hanafi@yahoo.com, tiyar27@gmail.com b Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponimi, Badan Informasi Geospasial, Jl. Raya Jakarta-Bogor KM46, Cibinong 16911 ajiputrap@gmail.com

KATA KUNCI: Quantum GIS, Basisdata Nama Rupabumi, Bimbingan Teknis

ABSTRAK: Seiring perkembangan teknologi geospasial untuk pengelolaan basisdata spasial, dalam hal ini ketersediaan perangkat lunak Open Source GIS membantu bagi Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi. Quantum GIS adalah salah satu perangkat lunak Open Source GIS yang memiliki kemampuan pengolahan basisdata, user-friendly serta tidak berbayar. Keberadaan perangkat lunak Quantum GIS dipergunakan oleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi untuk diperkenalkan kepada Panitia Pembakuan Nama Rupabumi Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kondisi saat ini, nama rupabumi yang dikumpulkan oleh Panitia Pembakuan Nama Rupabumi Provinsi dan Kabupaten/Kota belum terkelola dalam basisdata spasial. Metode pengenalan Quantum GIS untuk Panitia Pembakuan Nama Rupabumi Provinsi dilakukan melalui kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi. Materi meliputi konsep dasar toponimi dan resolusi UNGEGN, kebijakan nasional terkait toponimi, pengantar Sistem Informasi Geografis, penggunaan GPS, pengumpulan data toponimi dan penyusunan basisdata nama rupabumi dan pembentukan gasetir. Tulisan ini mengkaji pengenalan pemanfaatan Quantum GIS untuk pengelolaan basisdata nama rupabumi bagi pemerintah daerah terkait pembakuan nama rupabumi. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi, tugas utama dari tim ini adalah untuk mewujudkan gasetir nasional. Gasetir nasional disusun berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan pembakuan nama rupabumi. Dalam kegiatan ini dibutuhkan perangkat lunak yang dapat membantu pelaksanaan pembakuan nama rupabumi. Seiring perkembangan teknologi geospasial untuk pengelolaan basisdata spasial, dalam hal ini ketersediaan perangkat lunak Open Source GIS membantu bagi Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi. Quantum GIS adalah salah satu perangkat lunak Open Source GIS yang memiliki kemampuan pengolahan basisdata, user-friendly serta tidak berbayar. Keberadaan perangkat lunak Quantum GIS dipergunakan oleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi untuk diperkenalkan kepada Panitia Pembakuan Nama Rupabumi Provinsi dan Kabupaten/Kota. Sejak tahun 2010 hingga 2012, Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi telah melakukan bimbingan teknis toponimi kepada panitia pembakuan nama rupabumi yang bertanggung jawab di masing-masing wilayah. Bimbingan teknis dilaksanakan selama 4 hari dengan peserta sekitar 20 orang. Setiap tahun penyelenggaraan bimbingan teknis, dibagi ke dalam 4 tahapan dan peserta datang dari panitia pembakuan nama rupabumi provinsi dan kabupaten/kota (Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi, 2012). * Corresponding author. Selama ini materi yang disampaikan belum menyentuh ke hal teknis terkait pemanfaatan perangkat lunak GIS open source yang memudahkan daerah pelaksanaan pemrosesan data nama rupabumi. Ada satu pokok bahasan yang membahas mengenai penyimpanan file dan basisdata nama rupabumi, namun belum menyentuh secara lebih mendalam dikarenakan keterbatasan waktu dan penggunaan perangkat lunak yang berbayar. Keberadaan Quantum GIS yang memiliki kemampuan GIS memadai untuk pengolahan data nama rupabumi membuka peluang dan menjadi tantangan bagi pelaksana bimbingan teknis.

1.2 Tujuan Mengkaji pengenalan pemanfaatan Quantum GIS untuk pengelolaan basisdata nama rupabumi bagi pemerintah daerah terkait pembakuan nama rupabumi.

2. METODE Metode pengenalan Quantum GIS untuk Panitia Pembakuan Nama Rupabumi Provinsi dilakukan melalui kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi. Materi bimbingan teknis yang dikemas ulang meliputi konsep dasar toponimi dan resolusi UNGEGN, kebijakan nasional terkait toponimi, pengantar Sistem Informasi Geografis, penggunaan GPS, pengumpulan data toponimi dan penyusunan basisdata nama rupabumi dan pembentukan gasetir.

Mekanisme bimbingan teknis yaitu paparan oleh pengajar, diskusi, kerja lapangan, pengolahan data dan pre-test serta posttest. Selama ini pengolahan data lapangan kurang mendapatkan proporsi yang memadai sehingga ketika peserta kembali ke daerah masing-masing maka penguasaan terhadap pengolahan data nama rupabumi dirasa masih kurang. Oleh karena itu, sesi pengolahan data akan mulai diperkenalkan dengan penggunaan perangkat lunak GIS Open Source Quantum GIS yang mudah diunduh, instal dan diaplikasikan.

modifikasi terhadap informasi yang tersedia di dalam modul untuk disesuaikan dengan tools pada Quantum GIS 1.8. Di awal pengenalan Quantum GIS, peserta akan diminta untuk mengunduh, menginstal dan melakukan pengaturan konfigurasi pada Quantum GIS. Kemudian dilanjutkan dengan mengenal peta rupabumi Indonesia (Peta RBI) dan melakukan proses Georeferencing scanned map peta RBI (lihat tahapan pada Gambar 1 di bawah ini).

3. HASIL DAN DISKUSI 3.1 Landasan Pemanfaatan GIS Open Source bagi Pengelolaan Nama Rupabumi Kegiatan bimbingan teknis yang dilakukan oleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi bagi pemerintah daerah untuk kegiatan pembakuan nama rupabumi bertujuan meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia di daerah. Di sisi lain, dengan memperkenalkan adanya perangkat lunak GIS Open Source mewujudkan pula upaya implementasi himbauan penggunaan perangkat lunak. Hal ini senada dengan Pasal 31 di dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial. Sebagaimana disebutkan dalam UU IG bahwa pengolahan data geospasial dan informasi geospasial dapat dilakukan dengan perangkat lunak bersifat bebas dan terbuka. Bahkan lebih lanjut dijelaskan dalam Pasal 31 (2) Pemerintah memberikan insentif bagi setiap orang yang dapat membangun, mengembangkan dan/atau menggunakan perangkat lunak pengolah DG (data geospasial) dan IG (informasi geospasial) yang bersifat bebas dan terbuka. Hal tersebut akan diatur di dalam Peraturan Pemerintah mengenai bentuk dan tatacara pemberian insentif. Adanya dukungan kebijakan open source pengolahan DG dan IG menjadi batu pijakan dan memantapkan langkah bagi Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi untuk memperkenalkan dan memanfaatkan Quantum GIS di dalam kegiatan bimbingan teknis. 3.2 Modul Quantum GIS dan Materi Pengenalan Quantum GIS Quantum GIS merupakan salah satu software atau perangkat lunak SIG yang berbasis open source dan free (gratis) untuk keperluan pengolahan data geospasial. Quantum GIS adalah software SIG multi platform, namun dalam tulisan kali ini hanya akan dijelaskan penggunaan Quantum GIS pada platform Microsoft Windows. Pemanfaatan software Quantum GIS ini dapat digunakan untuk input data SIG dan pengolahan data geospasial sebagai pilihan alternatif dari software SIG komersial seperti ArcView, ArcGIS atau MapInfo Professional. Untuk unduh perangkat lunak Quantum GIS di http://qgis.org/ (Perdana, 2011). Untuk memulai memasukkan materi atau bahan ajar mengenai penggunaan Quantum GIS, maka pelaksana bimbingan teknis berinisiatif untuk mempergunakan modul Quantum GIS yang telah ada dan bisa diakses di scribd.com. Salah satunya Pengelolaan Informasi Geospasial Berbasis GIS Open Source (Geospatial Database Management using Open Source GIS Software) dengan Quantum GIS oleh Perdana, 2011 dan sumber atau referensi langsung dari situs Quantum GIS. Modul tersebut mempergunakan Quantum GIS versi 1.5, sedangkan saat ini tersedia Quantum GIS versi 1.8. Oleh karena itu, diperlukan

Gambar 1. Tahapan Georeferencing Peta RBI scan untuk membantu dalam proses verifkasi nama rupabumi

3.3 Pengolahan Data Atribut untuk Gasetir di Quantum GIS Stuktur basisdata nama rupabumi yang dipergunakan di dalam proses verifikasi dan pembakuan nama rupabumi menjadi acuan di dalam pengolahan data atribut untuk gasetir mempergunakan perangkat lunak Quantum GIS.

Berbagai metode pengisian data atribut diperkenalkan di dalam modul, diantaranya meliputi: mengubah data atribut menggunakan tombol identity features, mengubah data atribut melalui tabel data atribut, mengubah data atribut menggunakan field calculator, mengubah atribut objek peta terseleksi, mempermudah pengisian data atribut dengan fitur value map.

Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi., 2012. Technical Assistance to Local Government Apparatus in the Standardization of Geographical Names. Tenth United Nations Conference on the Standardization of Geographical Names, New York, 31 July 9 August 2012. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial. http://qgis.org/

Gambar 2. Tampilan data spasial dan atribut pada Quantum GIS. Berbagai metode pengolahan data atribut akan diperkenalkan dengan studi kasus berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan oleh peserta bimbingan teknis saat kerja lapanngan. Sejumlah nama rupabumi yang dikumpulkan dan disimpan koordinatnya mempergunakan GPS dan pengisian form survey nama ruapbumi diolah lebih lanjut.

4. KESIMPULAN Pengenalan Quantum GIS adalah langkah awal bagi Panitia Pembakuan Nama Rupabumi Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk dapat menindaklanjuti pengolahan basisdata nama rupabumi secara spasial dan terintegrasi. Modul yang praktis dan pengenalan konsep dasar pengolahan basisdata nama rupabumi mempergunakan perangkat lunak GIS diharapkan dapat meningkatkan kemampuan SDM dan kualitas data yang dikumpulkan untuk diverifikasi dan validasi oleh Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi. 5. DAFTAR PUSTAKA Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2006 tentang Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi. Perdana, A.P., 2011. Pengelolaan Informasi Geospasial Berbasis GIS Open Source.

Anda mungkin juga menyukai