Anda di halaman 1dari 17

By kelompok 1

Tulang Berdasarkan jenisnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.

Tulang Rawan (Kartilago) Tulang Keras (Osteon)

Struktur tulang Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara material tidak hidup (matriks). Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang). Osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan garam mineral. Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas baru akan dibentuk. Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi osteosit (sel tulang dewasa). Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel perusakan tulang)

Pertumbuhan dan metabolisme Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi oleh sejumlah mineral dan hormon yang meliputi : 1. Kalsium dan fosfor 2. Kalsitonin 3. Vitamin D 4. PTH 5. GH 6. Glukokortikoid

Penyembuhan tulang Ada beberapa tahap dalam penyembuhan tulang , antara lain: Inflamasi Proliferasi sel Pembentukan Kalus Osifikasi Remodeling

Osteoporosis adalah gangguan metabolisme tulang sehingga massa tulang berkurang, komponen mariks tulang, yaitu mineral dan protein berkurang. Resorpsi terjadi lebih cepat daripada formasi tulang , sehingga tulang menjadi tipis (Pusdiknakes, 1995). Osteoporosis merupakan penyakit skeletal sistemik yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan mikroarsitektur jaringan tulang, yang mengakibatkan meningkatnya fragilitas tulang sehingga tulang cenderung untuk mengalami fraktur spontan atau akibat trauma minimal.(Consensus Development Conference, 1993)

Bila disederhanakan, terdapat dua jenis osteoporosis, yaitu osteoporosis primer dan sekunder. Osteoporosis primer Osteoporosis sekunder

Faktor genetik Faktor mekanis Kalsium Protein Estrogen. Rokok dan kopi Alkohol

Osteoporosis dimanifestasikan dengan :


Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata. Nyeri timbul mendadak. Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yg terserang. Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat tidur. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan akan bertambah jika melakukan aktivitas. Deformitas vertebra thorakalis Penurunan tinggi badan

woc

Pemeriksaan radiologik Pemeriksaan densitas massa tulang (Densitometri) Sonodensitometri Magnetic Resonance Imaging (MRI) Biopsi tulang dan Histomorfometri Radiologis CT-Scan Pemeriksaan Laboratorium

Terapi pada osteoporosis harus mempertimbangkan 2 hal, yaitu terapi pencegahan yang pada umumnya bertujuan untuk menghambat hilangnya massa tulang. Dengan cara yaitu memperhatikan faktor makanan, latihan fisik ( senam pencegahan osteoporosis), pola hidup yang aktif dan paparan sinar ultra violet. Selain itu juga menghindari obat-obatan dan jenis makanan yang merupakan faktor resiko osteoporosis seperti alkohol, kafein, diuretika, sedatif, kortikosteroid. Pembedahan pada pasien osteoporosis dilakukan bila terjadi fraktur, terutama bila terjadi fraktur panggul.

Pengkajian

Riwayat keperawatan Pemeriksaan fisik Riwayat psikososial

Diagnosa keperawatan Nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur, spasme otot, deformitas tulang. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat perubahan skeletal (kifosis), nyeri sekunder atau fraktur baru. Risiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal dan ketidakseimbangan tubuh. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.

Intervensi keperawatan

Anda mungkin juga menyukai