Osteoporosis
Osteoporosis
Tulang Berdasarkan jenisnya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
Struktur tulang Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara material tidak hidup (matriks). Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang). Osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan garam mineral. Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas baru akan dibentuk. Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi osteosit (sel tulang dewasa). Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel perusakan tulang)
Pertumbuhan dan metabolisme Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi oleh sejumlah mineral dan hormon yang meliputi : 1. Kalsium dan fosfor 2. Kalsitonin 3. Vitamin D 4. PTH 5. GH 6. Glukokortikoid
Penyembuhan tulang Ada beberapa tahap dalam penyembuhan tulang , antara lain: Inflamasi Proliferasi sel Pembentukan Kalus Osifikasi Remodeling
Osteoporosis adalah gangguan metabolisme tulang sehingga massa tulang berkurang, komponen mariks tulang, yaitu mineral dan protein berkurang. Resorpsi terjadi lebih cepat daripada formasi tulang , sehingga tulang menjadi tipis (Pusdiknakes, 1995). Osteoporosis merupakan penyakit skeletal sistemik yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kerusakan mikroarsitektur jaringan tulang, yang mengakibatkan meningkatnya fragilitas tulang sehingga tulang cenderung untuk mengalami fraktur spontan atau akibat trauma minimal.(Consensus Development Conference, 1993)
Bila disederhanakan, terdapat dua jenis osteoporosis, yaitu osteoporosis primer dan sekunder. Osteoporosis primer Osteoporosis sekunder
Faktor genetik Faktor mekanis Kalsium Protein Estrogen. Rokok dan kopi Alkohol
woc
Pemeriksaan radiologik Pemeriksaan densitas massa tulang (Densitometri) Sonodensitometri Magnetic Resonance Imaging (MRI) Biopsi tulang dan Histomorfometri Radiologis CT-Scan Pemeriksaan Laboratorium
Terapi pada osteoporosis harus mempertimbangkan 2 hal, yaitu terapi pencegahan yang pada umumnya bertujuan untuk menghambat hilangnya massa tulang. Dengan cara yaitu memperhatikan faktor makanan, latihan fisik ( senam pencegahan osteoporosis), pola hidup yang aktif dan paparan sinar ultra violet. Selain itu juga menghindari obat-obatan dan jenis makanan yang merupakan faktor resiko osteoporosis seperti alkohol, kafein, diuretika, sedatif, kortikosteroid. Pembedahan pada pasien osteoporosis dilakukan bila terjadi fraktur, terutama bila terjadi fraktur panggul.
Pengkajian
Diagnosa keperawatan Nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur, spasme otot, deformitas tulang. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat perubahan skeletal (kifosis), nyeri sekunder atau fraktur baru. Risiko cedera berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal dan ketidakseimbangan tubuh. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.
Intervensi keperawatan