Anda di halaman 1dari 59

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2005 DAN 2004/ DECEMBER 31, 2005 AND 2004

Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan Jl HR Rasuna Said Kav. X - 7 Jakarta 12940 INDONESIA Telephone +62 21 521 2901 Facsimile +62 21 52905555/ 52905050 www.pwc.com

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

INDEPENDENT AUDITORS' REPORT TO THE SHAREHOLDERS OF

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (Perusahaan) dan anak perusahaan (bersama-sama disebut Grup) tanggal 31 Desember 2005, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasian PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 diaudit oleh auditor lain, yang laporannya bertanggal 16 Maret 2005, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan anak perusahaannya tanggal 31 Desember 2005, serta hasil usaha, dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

We have audited the accompanying consolidated balance sheet of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (the Company) and subsidiaries (together, the Group) as at 31 December 2005, and the related consolidated statement of income, changes in equity, and cash flows for the year then ended. These consolidated financial statements are the responsibility of the Companys management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audit. The consolidated financial statements of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk and subsidiaries for the year ended 31 December 2004 were audited by other independent auditors, whose report dated 16 March 2005, expressed an unqualified opinion. We conducted our audit in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. These standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance that the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements. We believe that our audit provides a reasonable basis for our opinion. In our opinion, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk and subsidiaries as at 31 December 2005, and the consolidated results of their operations, and their cash flows for the year then ended, in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.

JAKARTA 20 Maret/March 2006

Drs. Haryanto Sahari


Surat Izin Praktek Akuntan Publik/ License of Public Accountant No. 98.1.0286

20 Maret/March 2006

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2005
AKTIVA Aktiva lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp554 pada tahun 2005 (2004: Rp8.752) - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Biaya dan pajak dibayar di muka Instrumen derivatif Aktiva lainnya Jumlah aktiva lancar Aktiva tidak lancar Aktiva pajak tangguhan Piutang hubungan istimewa Penyertaan saham Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.401.315 dan penurunan nilai aktiva sebesar Rp166.308 pada tahun 2005 (2004: Rp1.070.976 dan Rp11.612) Tanah untuk pengembangan Goodwill Biaya pensiun dibayar di muka Aktiva lainnya Jumlah aktiva tidak lancar JUMLAH AKTIVA

2004
ASSETS Current assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp554 in 2005 (2004: Rp8,752) Related party Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid expenses and taxes Derivative instruments Other assets Total current assets Non-current assets Deferred tax assets Due from related parties Investments in shares Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,401,315 and assets impairment of Rp166,308 in 2005 (2004: Rp1,070,976 and Rp11,612) Land for development Goodwill Prepaid pension costs Other assets Total non-current assets TOTAL ASSETS

1,352,844 -

2d,4,23 2e 2f,5,23

2,428,218 20,917

421,056 8,421 76,201 17,763 6,261,716 535,384 55,788 8,729,173

2g,22 23 2g,22 2h,6 2i 2j,8,23

262,628 8,806 52,940 4,883,760 324,982 808,010 45,186 8,835,447

4,068 175,574

2s,12c 2g,22 2b,3,7,25

23,645 23,585 178,681

2,399,467 2k,9 352,168 2l 99,476 2m,3 91,518 2r,19 83,156 2k,2n,12b,24 3,205,427 11,934,600 2t,15

2,176,405 352,388 870 27,407 80,837 2,863,818 11,699,265

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2005
KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Hutang bank jangka pendek Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang lainnya - pihak ketiga Hutang pajak dan cukai Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: - Hutang obligasi - Hutang efek - Hutang bank - Hutang sewa guna usaha Jumlah kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang: - Hutang obligasi - Hutang efek - Hutang bank - Hutang sewa guna usaha Kewajiban imbalan kerja Pendapatan ditangguhkan Jumlah kewajiban jangka panjang HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.383.000.000 lembar saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih penilaian kembali aktiva tetap Laba belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 600,000 700,248 197,464 93,720 2,420,391 409,988

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2t,15 10 11,23 2g,22 23 2s,12a 18,23 426,723 39,564 59,567 2,047,538 243,803

2004
LIABILITIES Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables - third parties Taxes and excise tax payables Accrued expenses Long-term debts matured in one year: Bonds payable Guaranteed notes Bank loan Obligations under capital lease Total current liabilities Non-current liabilities Deferred tax liabilities Long-term debts: Bonds payable Guaranteed notes Bank loan Obligations under capital lease Employee benefits obligations Deferred revenue Total non-current liabilities MINORITY INTEREST EQUITY Share capital Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 ordinary shares Additional paid-in capital Cumulative translation adjustments Difference in equity transactions of subsidiaries Fixed assets revaluation reserve Unrealised gains on available for sale securities Retained earnings Appropriated Unappropriated Total equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

648,112 39,417 7,394 5,116,734 61,711 1,598,125 118,250 5,516 179,776 32,727 1,996,105 246,206

13 13,23 13,23 2k,13

1,000,000 42,789 11,636 3,871,620

2s,12c 2o,13 13,23 13,23 2k,13 2r,19 2q

78,021 1,597,625 611,886 171,155 7,284 156,730 28,087 2,650,788

2b

317,427

438,300 42,077 590,857 (33,372) 16 90,000 3,447,677 4,575,555 11,934,600

2p,14 2p 2c 2b 2k 2e 2p

438,300 42,077 554,224 (32,447) 16 7,104 90,000 3,760,156 4,859,430 11,699,265

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)
Catatan/ Notes
2g,2q,2t, 15,22 2g,2k,2q,2r, 9,19,22,24

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share)

2005

2004

Penjualan bersih

24,660,038

17,646,694

Net sales

Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi Jumlah beban usaha Laba operasi Penghasilan/(beban) lainnya Penghasilan bunga Penghasilan sewa Beban pembiayaan Beban penurunan nilai aktiva tetap Lain-lain - bersih Beban lainnya - bersih Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban/(manfaat) pajak penghasilan - Kini - Tangguhan Beban pajak penghasilan - bersih Laba konsolidasi sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham pada tahun 2005 (2004: 4.382.721.958)

17,439,228 7,220,810

11,839,970 5,806,724

Cost of goods sold Gross profit Operating expenses Selling General and administrative Total operating expenses Operating income Other income/(expenses) Interest income Rent income Financing costs Assets impairment expense Miscellaneous - net Other expenses - net Share of results of associates Profit before income tax Income tax expense/(benefit) Current Deferred Income tax expense - net Consolidated profit before minority interest Minority interest Net income Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 4,383,000,000 shares in 2005 (2004: 4,382,721,958)

2k,2q,2r,16 2,174,363 1,106,942 3,281,305 3,939,505 2t,15 1,537,472 1,085,974 2,623,446 3,183,278

102,194 2g,22 90,842 2q (305,833) 17 (153,172) 2k,9 47,670 2c,2j,2m,2q,8 (218,299) 3,454 2b,2t,7,15 3,724,660 2s,12b 1,284,872 3,267 1,288,139

127,678 47,627 (358,236) (11,612) 64,846 (129,697) 5,523 3,059,104

1,031,154 (11,988) 1,019,166

2,436,521 53,455 2,383,066 2b

2,039,938 48,086 1,991,852

544

2u

454

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah)
Laba belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealised gains on available for sale securities

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Saham beredar yang diperoleh kembali/ Treasury shares

Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transactions of subsidiaries

Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed asset revaluation reserve

Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated

Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated

Jumlah/ Total

Saldo 1 Januari 2004 Perolehan kembali 8.869.500 lembar saham Penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui pembelian saham beredar yang diperoleh kembali Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Laba bersih Dividen kas Saldo 31 Desember 2004 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Laba belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Laba yang direalisasi atas penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Laba bersih Dividen kas Saldo 31 Desember 2005

450,000 2p,14 -

(10,813) (887)

42,162 (85)

483,002 -

(32,447) -

16 -

3,453 -

90,000 -

14 2c 2e 21

(11,700) 438,300

11,700 -

42,077 -

71,222 554,224 36,633 -

(32,447) (925) -

16 -

3,651 7,104 9,359

90,000 -

4,743,034 5,768,407 Balance at January 1, 2004 Repurchase of (39,697) (40,669) 8,869,500 shares Decrease in share capital - issued and fully paid through retirement of treasury shares Cumulative translation 71,222 adjustments Unrealised gains on available for sale 3,651 securities 1,991,852 1,991,852 Net income (2,935,033) (2,935,033) Cash dividend 3,760,156 4,859,430 Balance at December 31,2004 Cumulative translation adjusments Difference in equity (925) transactions of subsidiaries Unrealised gains on available for sale 9,359 securities Realised gains on sale of available for sale (16,463) securities 2,383,066 2,383,066 Net inco me (2,695,545) (2,695,545) Cash dividend 3,447,677 4,575,555 Balance at December 31, 2005 36,633

2c 2b 2e

2e 21

438,300

42,077

590,857

(33,372)

16

(16,463) -

90,000

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 3 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah)

2005
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: - Pemasok - Karyawan Penghasilan bunga Pajak dan cukai Beban pembiayaan Kegiatan usaha lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari: Terminasi instrumen derivatif Penjualan aktiva tetap Investasi jangka pendek Penjualan trademark Dividen Pembayaran: Aktiva tetap Uang muka pembelian aktiva tetap Penyertaan saham Investasi jangka pendek Akuisisi hak minoritas pada anak perusahaan Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari: Hutang bank - bersih Penerbitan obligasi Pembayaran: Dividen kas Obligasi Sewa guna usaha pembiayaan Perolehan kembali modal saham Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (Penurunan)/penambahan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun Transaksi non kas: Perolehan aktiva tetap melalui sewa guna usaha pembiayaan 26,581,724 (11,082,863) (1,831,296) 102,194 (11,420,289) (375,675) 84,936 2,058,731

2004
19,246,990 (6,283,191) (1,610,825) 127,678 (8,293,565) (335,725) 20,192 2,871,554 Cash flows from operating activities Cash receipts from customers Cash payments to: Suppliers Employees Interest income Taxes and excise tax Financing costs Other operating activities Net cash flows provided from operating activities Cash flows from investing activities Proceeds from: Termination of derivative instruments Sale of fixed assets Short-term investments Sale of trademark Dividends Payments of: Fixed assets Advances for purchases of fixed assets Investments in shares Short-term investments Acquisition of the minority interest in the subsidiary Net cash flows provided from/ (used in) investing activities Cash flows from financing activities Proceeds from: Bank loans - net Issue of bonds Payments of: Cash dividends Bonds Capital leases Purchase of treasury shares Net cash flows used in financing activities Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at the beginning of the year Cash and cash equivalents at the end of the year Non-cash transactions:

942,220 40,327 30,276 8,581 (586,759) (171,475) (244,701)

40,224 24,158 6,371 (310,247)

3 3

(102,071) (22,036) (4,918) -

18,469

(368,519)

558,216 (2,697,045) (1,000,000) (13,745) (3,152,574) (1,075,374) 2,428,218 1,352,844

13 21 14

33,045 997,500 (2,935,033) (16,668) (40,669) (1,961,825) 541,210 1,887,008

2,428,218

7,735

16,389

Acquisition of fixed assets using capital leases

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 4 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964. Anggaran dasarPerusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 108 tanggal 18 Juni 2004 dari Dedy Syamri, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., sehubungan dengan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh (Catatan 14), yang kemudian diubah dengan Akta No. 82 tanggal 15 Juli 2004 dari Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-20646 HT.01.04.TH.2004 tanggal 16 Agustus 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Surabaya No.085/BH.13.01/Sept/2004 tanggal 8 September 2004. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi, antara lain industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan dan Malang. Perusahaan juga memiliki kantor operasional di Jakarta. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersama-sama disebut Grup) memiliki kurang lebih 39.400 orang dan 40.000 orang karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004. Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak 27.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksitransaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut: 1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GENERAL INFORMATION PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the Company), was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette No. 94 dated November 24, 1964. The Articles of Association have been amended several times. The latest amendment to the Companys Articles of Association was registered through Notarial Deed No. 108 of Dedy Syamri, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., dated June 18, 2004 regarding the decrease in the Companys issued and fully paid share capital (Note 14), which was amended by Notarial Deed No. 82 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., dated July 15, 2004. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-20646 HT.01.04.TH.2004 dated August 16, 2004 and has been registered in Company Registration of Industry and Trade Department, City of Surabaya No.085/BH.13.01/Sept/2004 dated September 8, 2004. The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operation in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan and Malang. The Company also has an operational office in Jakarta.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the Group) had approximately 39,400 and 40,000 permanent employees as at December 31, 2005 and 2004, respectively. In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:

Halaman 5/1

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions

Tahun/ Year 1994

Keterangan/ Descriptions Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru / Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share

450,000,000

1996

900,000,000

1999

928,000,000 2001 Perolehan kembali 28.000.000 saham/ Repurchase of 28,000,000 shares Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share 2002 Perolehan kembali 108.130.500 saham (Catatan 14)/ Repurchase of 108,130,500 shares (Note 14) Perolehan kembali 8.869.500 saham (Catatan 14)/ Repurchase of 8,869,500 shares (Note 14) 900,000,000

4,500,000,000 4,391,869,500

2004

4,383,000,000

Pada tanggal 31 Desember 2005, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris

As at December 31, 2005, the members of the Companys Board of Commissioners and Directors are as follows:

Matteo Lorenzo Pellegrini Michael Patrick Murphy Phang Cheow Hock Ekadharmajanto Kasih (*) Louis Suwarna (*) Douglas Walter Werth

Board of Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners

Dewan Direksi: Presiden Direktur Direktur

Martin Gray King Angky Camaro Edward Harvey Frankel Sugiarta Gandasaputra Salman Hameed Arndt Friedrich Kottsieper Andrew Vanzeller White

Board of Directors: President Director Directors

(*) Bertindak selaku Komisaris Independen

(*) Act as Independent Commissioners

Halaman 5/2

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Grup berjumlah Rp166,1 miliar dan Rp202,4 miliar masing-masing untuk tahun 2005 dan 2004. Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan berikut, dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham lebih dari 50%, secara langsung maupun tidak langsung: 1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GENERAL INFORMATION (continued) Salaries and other compensation benefits paid to the Groups commissioners and directors amounted to Rp166.1 billion and Rp202.4 billion in 2005 and 2004, respectively. The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the following subsidiaries, of which the Company has more than 50% direct or indirect ownership:
Tahun perolehan/ pendirian/ Year acquired/ incorporated Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2005 2004

Nama perusahaan/ Company name

Kegiatan usaha/ Business activity

Domisili/ Domicile

Jumlah aktiva/ Total assets 2005 2004

Kepemilikan langsung/ Directly-owned Sampoerna International Pte. Ltd. (SI) Sampoerna International (1) Finance Company B.V. PT Graha Sampoerna PT Sampoerna Air Nusantara PT Taman Dayu (TD) PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas) PT Integrated Business Solution (1) Asia (IBSA) PT Citra Investasi Nusa (Catatan 3)/(Note 3)
(2)

Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Pendanaan/Finance Pengembangan properti/ Property development Jasa transportasi udara/ Air transportation Pengembangan properti/ Property development Distribusi rokok/ Cigarette distribution Jasa teknologi informasi/ Information technology Perdagangan dan jasa/ Trading and services Jasa pengangkutan darat/ Land transportation

Singapura/Singapore

1995

100.0

100.0

1,411,929

1,466,220

Belanda/Netherlands Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia

1996 2003 1989 1990 1989 2003 1989 1989

100.0 99.9 99.9 99.7 99.0 99.0 99.9 99.9

100.0 99.9 99.9 99.7 99.0 99.0 97.5 88.8

653,238 88,745 36,062 295,252 751,726 11,754 286 50,230

616,299 88,745 30,277 302,388 1,214,554 15,976 279 41,753

PT Handal Logistik Nusantara (dahulu/previously PT Sampoerna Transport Nusantara) (Catatan 3)/ (Note 3) PT Wahana Sampoerna (Catatan 3)/(Note 3) PT Sampoerna Printpack (SPP)
(2)

Konstruksi/Construction

Indonesia

1989 1989

99.9 80.0

88.0 80.0

12,997 684,207

12,885 666,380

PT Sumber Alfaria Trijaya (1) PT Union Sampoerna Dinamika (USD) (Catatan 3)/ (Note 3) Kepemilikan tidak langsung/ Indirectly-owned Melalui/Through SI Batavia Trading Corporation (1) (BTTC) Sampoerna Asia Pte. Ltd.
(1)

Percetakan dan industri Indonesia produk kemasan/ Printing and packaging Perdagangan eceran/Retail Indonesia Investasi saham pada perusahaan lain/ Equity holdings Indonesia

1989 2005

70.0 100.0

70.0 -

982,243 53,381

638,615 -

Bursa Tobacco Corporation (1) (BTC) (Catatan 25b)/(Note 25b) Sterling Tobacco Corporation (Catatan 3)/(Note 3)
(3)

Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings

British Virgin Islands

1995

100.0

100.0

246,697

236,246

Singapura/Singapore

1995

100.0

100.0

131,010

111,609

British Virgin Islands

2000

100.0

100.0

42,444

84,162

Industri dan distribusi rokok/ Filipina/Philippines Cigarette manufacturing and distribution

2000

100.0

100.0

10,741

33,228

Halaman 5/3

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Tahun perolehan/ pendirian/ Year acquired/ incorporated Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2005 2004

Nama perusahaan/ Company name

Kegiatan usaha/ Business activity

Domisili/ Domicile

Jumlah aktiva/ Total assets 2005 2004

Kepemilikan tidak langsung (lanjutan)/ Indirectly-owned (continued) Melalui (lanjutan)/Through SI (continued) Sampoerna Investment Investasi saham pada (1) Corporation (SIC) perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Malacca Trading Corporation (4) Sampoerna Taiwan Corporation ( 3) Vinasa Investment (1) Corporation (VIC) Sampoerna (3 ) Hong Kong Co.Ltd. Perdagangan rokok/ Cigarette trading Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Produksi tembakau dan perdagangan umum/ Tobacco manufacturing and trading Industri dan distribusi rokok/Cigarette manufacturing and distribution Lapangan golf/Golf course Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading Restoran dan kafe/ Restaurant and cafe Jasa teknologi informasi/ Information technology Investasi saham pada perusahaan lain/ Equity holdings Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings

British Virgin Islands

1996

100.0

100.0

55

31,588

British Virgin Islands British Virgin Islands

1998 2001

100.0

100.0 100.0

8,441

20,721 20,224

British Virgin Islands

2000

100.0

100.0

18,537

16,315

Hong Kong

2004

100.0

100.0

474

3,034

PT. Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. and subsidiary Melalui/Through TD PT Golf Taman Dayu Melalui/Through Panamas PT Asia Tembakau

Malaysia

1998

71.0

71.0

263,290

285,989

Indonesia Indonesia

1996 2002

96.5 99.0

96.4 99.0

40,928 76,841

44,970 23,199

PT Agasam

(1)

Indonesia

2003

99.9

99.9

5,914

2,740

Melalui/Through IBSA IBSA Singapore Pte. Ltd. (Catatan 3)/(Note 3) Melalui/Through SPP Sampoerna Packaging Asia Pte. Ltd. (Catatan 3)/(Note 3) Melalui/Through BTTC Sampoerna Latin (1) America Ltd. (SLA) Melalui/Through BTC Myanmar Sampoerna Tobacco Co. Ltd. (3) Melalui/Through SIC Sampoerna Investment Corporation (Cyprus) Ltd. Melalui/Through SLA Sampoerna Tabacos (3) America Latina Ltda.
(1) (2) (3) (4)

Singapura/Singapore

2004

100.0

100.0

4,717

11,729

Singapura/ Singapore

2002

100.0

100.0

55,132

52,669

British Virgin Islands

1998

100.0

100.0

208,934

206,110

Industri dan perdagangan Myanmar rokok/Cigarette manufacturing and trading


(4)

1995

90.0

90.0

244,875

198,683

Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings

Cyprus

2001

100.0

3,960

Industri dan perdagangan Brazil rokok/Cigarette manufacturing and trading

1998

100.0

100.0

20,087

48,188

Tidak diaudit / Unaudited Berhenti operasi / Ceased operations Diaudit oleh auditor independen lain / Audited by other independent auditors Dilikuidasi pada tahun 2005 / Liquidated in 2005

Halaman 5/4

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Dewan Direksi dan diselesaikan pada tanggal 20 Maret 2006. 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The Groups consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on March 20, 2006. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and The Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company. a. Basis of preparation of consolidated financial statements The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for short-term investments which are valued at net asset value and fair value; inventories and assets not used in operations which are valued at the lower of cost or net realisable value; certain investments in associated companies which are accounted for under the equity method; derivative instruments which are valued at fair value; and certain fixed assets which are stated at revalued amounts. These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows. The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk investasi jangka pendek yang dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih dan nilai wajar; persediaan dan aktiva tidak digunakan dalam usaha yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya dan nilai realisasi bersih; investasi pada perusahaan asosiasi tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas (equity method); instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar; dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

Halaman 5/5

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) b. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Group accounting (1) Subsidiaries Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries has an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise has power to govern the financial and operating policies, are consolidated. Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method of accounting is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given up, shares issued or liabilities undertaken at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the fair value of the net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2m for the accounting policy on goodwill). Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated; unrealised losses are also eliminated unless the costs cannot be recovered.

Akuntansi Grup

(1) Anak perusahaan Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aktiva yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aktiva bersih anak perusahaan dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2m untuk kebijakan akuntansi atas goodwill). Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi; kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali apabila harga perolehan tidak dapat diperoleh kembali. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain. (2) Perusahaan assosiasi Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitas-entitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (lihat Catatan 2m). Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi. Halaman 5/6

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. (2) Associates Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Groups investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (see Note 2m).

The Groups shares of its associates post-acquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Groups share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) b. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Group accounting (continued) (2) Associates (continued) Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Groups interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred.

Akuntansi Grup (lanjutan)

(2) Perusahaan assosiasi (lanjutan) Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aktiva yang dialihkan. c. Penjabaran mata uang asing

c. Foreign currency translation (1) Reporting currency The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the parent company. (2) Transactions and balances Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income. As at December 31, 2005 and 2004, the exchange rates used based on the last published average transaction exchange rates by Bank Indonesia as at December 31, 2005 and 2004, respectively, are as follows:

(1) Mata uang pelaporan Laporan keuangan konsolidasi dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan perusahaan induk. (2) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, adalah sebagai berikut:

Rupiah penuh/ Full Rupiah 2005 2004 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 11,660 9,830 5,907 12,652 9,290 5,685 1 Euro 1 United States Dollar 1 Singapore Dollar

Halaman 5/7

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) c. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Foreign currency translation (continued) (3) Foreign entities within the Group

Penjabaran mata uang asing (lanjutan)

(3) Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan. Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aktiva dan kewajiban entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca. Akun-akun anak perusahaan di luar negeri, seperti Sampoerna International Finance Company B.V., Belanda, yang mata uang pelaporannya adalah Dolar Amerika Serikat; dan Sampoerna International Pte. Ltd., Singapura, yang mata uang pelaporannya adalah Dolar Singapura, dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah ratarata Bank Indonesia selama tahun berjalan sebagai berikut:

Statements of income and cash flows of foreign entities are translated into the Groups reporting currency at average exchange rates for the year, their balance sheets are translated at the exchange rates ruling on the balance sheet date and their equity accounts are translated at historical rate.The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as Cumulative translation adjustments under the equity section in the consolidated balance sheets. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of income as part of the gain or loss on sale. Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate ruling on the balance sheet date.

The accounts of the foreign subsidiaries, such as Sampoerna International Finance Company B.V., Netherlands, for which the reporting currency is United States Dollars; and Sampoerna International Pte. Ltd., Singapore, for which the reporting currency is Singapore Dollars, are translated into Rupiah amounts using the Bank Indonesias middle rates on the balance sheet date and Bank Indonesias average middle rates during the year as follows:

Rupiah penuh/Full Rupiah Aktiva dan kewajiban/ Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 2005 2004 2005 2004 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 9,830 5,907 9,290 5,685 9,716 5,838 8,945 5,294 1 United States Dollar 1 Singapore Dollar

Halaman 5/8

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and other short-term investments with original maturities of three months or less. e. Short-term investments Short-term investments in the form of mutual funds and shares of stock are stated at the net asset value of the fund and at the fair value of the shares, respectively, and classified as available for sale securities. At balance sheet date, any unrealised gains or losses due to changes in net asset value of the funds and fair value of the shares are presented as Unrealised gains on available for sale securities under the equity section in the consolidated balance sheets and are recognised as gains or losses in the consolidated statement of income upon realisation. f. Trade receivables Trade receivables are recorded net of an allowance for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible. g. Transactions with related parties

d. Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. e. Investasi jangka pendek Investasi jangka pendek dalam reksadana dan saham masing-masing dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih reksadana dan nilai wajar saham dan dikategorikan sebagai efek tersedia untuk dijual. Pada tanggal neraca, laba atau rugi yang belum direalisasi akibat perubahan nilai aktiva bersih reksadana dan nilai wajar saham disajikan pada Laba belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dalam komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi dan diakui sebagai keuntungan atau kerugian di laporan laba rugi konsolidasi pada saat realisasi. f. Piutang usaha Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. g. Transaksi istimewa dengan pihak-pihak hubungan

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7, Related Party Disclosures. All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

Halaman 5/9

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) h. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Inventories Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weightedaverage method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.

Persediaan Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.

i.

Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

i.

Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the expected period of benefit on a straight-line basis.

j.

Instrumen derivatif Instrumen derivatif dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan, kecuali apabila instrumen derivatif digunakan dalam lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar selama tahun berjalan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

j.

Derivative instruments Derivative instruments are recorded in the balance sheet as either an asset or liability and measured at their fair value. Changes in derivative fair values are recognised in consolidated statements of income unless derivative instruments are used for specific hedges which allow derivative gains and losses to offset related results on the hedged item in the statement of income. The Group documents, designates, and assesses the effectiveness of transactions that are accounted for under hedge accounting. Gains or losses from changes in fair values during the year are recognised in the consolidated statement of income.

Halaman

5/10

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) k. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Fixed assets Fixed assets are stated at cost, (except for assets revalued in accordance with government regulation) less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The useful lives of the assets are estimated as follows:

Aktiva tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Tahun/Years Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun Aktiva lainnya - tidak lancar serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Grup melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva pada akhir tahun. Grup menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai aktivanya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva dan mengakuinya sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi. 20 3 - 20 10 - 20 3 - 10 4 - 10 Golf course Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Construction in progress is stated at cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use.

The insignificant cost of maintenance and repairs is charged as an expense as incurred; significant renewals and betterments are capitalised. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of income for the year.

The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the licence for the land. The related costs incurred to acquire or renew the licence for the land are deferred and presented under Other assets - non-current and amortised over the legal term of the land rights or economic life of the land, whichever is shorter. The Group conducts a review to determine whether there is any indication of asset value impairment at the end of the year. If any such indications exist, the Group estimates the recoverable amount of their assets and recognises the impairment in asset values as an expense in the consolidated statement of income.

Halaman

5/11

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) k. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Fixed assets (continued) Lease transactions are accounted for under the capital lease method when the required capitalisation criteria are met. Leases that do not meet any of the required capitalisation criteria are accounted for under the operating lease method. Assets under capital lease are presented as part of fixed assets based on the present value of the lease payments at the beginning of the lease term plus residual value (option price) to be paid at the end of the lease period. Depreciation of such assets is computed using the straight-line method. The estimated useful lives of the leased assets are similar to those fixed assets under direct ownership.

Aktiva tetap (lanjutan) Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha pembiayaan (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha pembiayaan disajikan dalam neraca sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Taksiran masa manfaat aktiva tetap sewa guna usaha sama dengan aktiva sejenis yang diperoleh melalui pemilikan langsung. Hutang sewa guna usaha dicatat berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha yang dipersyaratkan. Rugi atas transaksi jual dan sewa guna kembali (saleand-leaseback) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aktiva yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus dan disajikan sebagai bagian dari akun Aktiva lainnya tidak lancar dalam neraca konsolidasi.

Obligations under capital lease are presented at the present value of the lease payments.

Losses on sale-and-leaseback transactions are deferred and amortised over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method and presented under Other assets - non-current in the consolidated balance sheet.

l.

Tanah untuk pengembangan Tanah yang dimiliki oleh beberapa anak perusahaan yang dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun Tanah untuk pengembangan. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual.

l.

Land for development Land owned by certain subsidiaries, which is held for sale after being developed, is presented under Land for development.

The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to Inventory - land and buildings held for sale upon commencement of the development and construction of infrastructure. m. Goodwill Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Groups share of the net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten (10) years. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation of the respective companies or businesses at the time of the acquisition with a consideration that the estimated useful lives of the main assets acquired by the Group through the investment is ten (10) years.

m. Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aktiva bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh (10) tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi, dengan pertimbangan bahwa estimasi masa manfaat dari aktiva-aktiva utama yang diakuisisi oleh Grup melalui investasi adalah sepuluh (10) tahun.

Halaman

5/12

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Goodwill (continued) At the balance sheet date, the Group reviews whether or not there is any indication of goodwill impairment. n. Assets not used in operations Assets not used in operations are not depreciated and are valued at the lower of carrying cost or net realisable value. o. Bonds issue costs Bonds issue costs (presented as net of accumulated amortisation) incurred in connection with the issue of Bonds III, are presented as a deduction from the proceeds from the bonds issue. The bonds issue costs are amortised using the straight-line method over the life of the bonds, which is five (5) years. The Bond I and II issue costs in 2000 were directly expensed in the related years. p. Treasury stock Treasury stock which can be redeemed is stated at par value and presented as a deduction to Share capital - issued and fully paid in the balance sheet. The difference between acquisition cost and par value of the share capital is presented as a deduction to the Additional paid-in capital and Retained earnings accounts.

m. Goodwill (lanjutan) Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai goodwill. n. Aktiva tidak digunakan dalam usaha Aktiva tidak digunakan dalam usaha tidak disusutkan dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih. o. Biaya emisi efek Biaya emisi obligasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) yang terjadi sehubungan dengan penerbitan Obligasi III disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama lima (5) tahun. Biaya emisi Obligasi I dan II pada tahun 2000, dibebankan langsung pada tahun-tahun yang bersangkutan. p. Saham beredar yang diperoleh kembali Saham beredar yang diperoleh kembali, yang akan ditarik dari peredaran, dinyatakan sebesar nilai nominal (par value method) dan disajikan sebagai pengurang Modal saham - ditempatkan dan disetor penuh pada neraca. Selisih harga perolehan kembali dengan nilai nominal saham disajikan sebagai pengurang akun Tambahan modal disetor dan Saldo laba. q. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual. Pendapatan atas sewa, partisipasi, keanggotaan golf dan waralaba diakui sebesar jumlah amortisasinya dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu sewa, partisipasi, keanggotaan golf dan waralaba tersebut. Pendapatan atas sewa, partisipasi dan waralaba dicatat sebagai bagian dari Pendapatan lain-lain. Beban diakui pada saat terjadinya.

q. Revenue and expense recognition Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold. Revenue from rental, participation, golf memberships and franchising is recognised at the amount of the amortisation using the straight-line method over the rental, participation, golf memberships and franchise period. Revenue from rental, participation and franchising is recorded as part of Other income. Expenses are recognised when incurred.

Halaman

5/13

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) r. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Employee benefits The Company and certain of its domestic subsidiaries have a defined benefit pension plan covering substantially all of their eligible permanent employees, funded through contributions from the Company and certain domestic subsidiaries, at contribution levels determined using annual actuarial computations. The assets of the defined benefit pension plan are being managed by Dana Pensiun Sampoerna, the establishment of which was approved based on the Decision Letter No. Kep-398/KM.17/1999 dated November 15, 1999 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. Benefits that will be received by an employee at normal pension age have been adjusted to cover the minimum benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (Labor Law). If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. In addition, the Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations based on Labor Law for their employees which are not covered by the pension plan.

Imbalan kerja Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat yang didanai melalui kontribusi Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri berdasarkan perhitungan aktuarial yang dilakukan setiap tahun. Aktiva program pensiun manfaat pasti tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Sampoerna, yang pendiriannya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-398/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. Manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia pensiun normal telah disesuaikan dengan manfaat minimum yang disyaratkan oleh Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUTK). Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari manfaat seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan manfaat sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Disamping itu, Perusahaan dan anak perusahaan di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun. Dalam penentuan kewajiban imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini kewajiban manfaat pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.Dalam program pensiun manfaat pasti, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti atau 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang timbul ketika program pensiun manfaat pasti pertama kali diterapkan atau perubahan atas manfaat terhutang pada program manfaat pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan manfaat tersebut menjadi hak pekerja (vested).

In determining the estimated employee benefits obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the Projected Unit Credit actuarial valuation method. In the defined benefit pension plan, actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the defined benefit obligation or 10% of the assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service costs arising from the introduction of a defined benefit pension plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortised over the period until the benefits concerned become vested.

Halaman

5/14

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) s. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Income tax The Group, except PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), applies the balance sheet method of deferred tax accounting which requires accounting for the tax effect of the recovery of assets and settlement of liabilities at their carrying amounts, and the recognition and measurement of deferred tax assets and liabilities for the expected future tax consequences of events recognised in the financial statements, including tax losses carried forward. For each of the consolidated subsidiaries, the tax effect of temporary differences and fiscal losses carried forward, which individually could represent either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts. Panamas, a subsidiary engaged in cigarette distribution, is subject to final tax on its sales based on the Decision Letter of the Director General of Taxation.

Pajak penghasilan Grup, kecuali PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), menerapkan pendekatan neraca dari akuntansi pajak tangguhan yang mengharuskan adanya pencatatan akuntansi untuk menghitung pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban pada nilai tercatatnya, serta pengakuan dan pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak di masa mendatang atas kejadian-kejadian yang diakui dalam laporan keuangan, termasuk akumulasi rugi fiskal. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas beda waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang dapat berupa aktiva atau kewajiban disajikan dalam jumlah bersih. Panamas, anak perusahaan yang bergerak di bidang distribusi rokok, dikenakan pajak final atas penghasilan yang diperoleh berdasarkan Surat Ketetapan Direktorat Jenderal Pajak. Aktiva pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aktiva pajak tangguhan tersebut.

Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised. t. Segment reporting A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment which are subject to risks and return that are different from those of segments operating in other economic environments. The Group segments their financial reporting as follows: (i) business segments (primary), where the Groups business activities are classified into manufacturing and distribution of cigarettes; printing, packaging and transportation; retail consumer goods trading; and others.

t.

Pelaporan segmen Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aktiva dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Grup mensegmentasikan pelaporan sebagai berikut: (i) keuangan

segmen usaha (primer), yang mengklasifikasikan aktivitas bisnis Grup menjadi industri dan perdagangan rokok; percetakan, pengemasan dan pengangkutan; retail - perdagangan barang konsumsi; serta segmen usaha lainnya.

(ii) segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.

(ii) geographical segments (secondary), which consist of Indonesia and outside Indonesia operations.

Halaman

5/15

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) u. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u. Basic earnings per share Basic earnings per share is computed by dividing the net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

3.

AKUISISI 2005 a. Pada bulan Nopember 2005, Perusahaan melakukan akuisisi sebesar 100% kepemilikan saham PT Union Sampoerna Dinamika dari Soetjahjono Winarko dan Djohan Is Hardjo dengan nilai sebesar AS$24,3 juta (setara Rp244,7 miliar). Goodwill yang timbul atas akuisisi ini adalah sebesar Rp98,8 miliar. Pada bulan Maret 2005, Perusahaan meningkatkan penyertaan pada beberapa anak perusahaan tanpa biaya.

3.

ACQUISITIONS 2005 a. In November 2005, the Company acquired 100% of PT Union Sampoerna Dinamikas issued and fully paid shares from Soetjahjono Winarko and Djohan Is Hardjo, with a total acquisition cost of US$24.3 million (equivalent to Rp244.7 billion). The goodwill arising from this acquisition amounted to Rp98.8 billion. b. In March 2005, the Company increased its interest in certain subsidiaries at no cost.

b.

2004 a. Pada bulan Oktober 2004, Sterling Tobacco Corporation (STC), anak perusahaan Sampoerna International Pte. Ltd. (SI) menurunkan modal ditempatkan dan disetor penuh, dimana pemegang saham minoritas STC memperoleh pengembalian modal penuh sebesar nilai perolehan investasi, sehingga kepemilikan saham SI di STC meningkat dari 92,9% menjadi 100%. Pada bulan Maret 2004, PT Integrated Business Solution Asia (IBSA) mengakuisisi 100% kepemilikan saham di Grid Business Solutions Pte. Ltd. Pada bulan April 2004, Grid Business Solutions Pte. Ltd. berganti nama menjadi IBSA Singapore Pte. Ltd. Pada bulan Pebruari 2004, PT Sampoerna Printpack menambah penyertaan sahamnya di PT Toppan Sampoerna Indonesia dengan harga perolehan sebesar Rp22,0 miliar (Catatan 25b). Pada bulan Januari 2004, SI mendirikan Sampoerna Hong Kong Co. Ltd. di Hong Kong.

2004 a. In October 2004, Sterling Tobacco Corporation (STC), a subsidiary of Sampoerna International Pte. Ltd (SI) reduced its issued and fully paid share capital, in which the minority shareholders of STC received full refund of their cost of investment. As a result, SIs ownership in STC increased from 92.9% to 100%.

b.

b. In March 2004, PT Integrated Business Solution Asia (IBSA) acquired 100% ownership in Grid Business Solutions Pte. Ltd. In April 2004, Grid Business Solutions Pte. Ltd. changed its name to IBSA Singapore Pte. Ltd. c. In February 2004, PT Sampoerna Printpack increased its investment in PT Toppan Sampoerna Indonesia at an acquisition cost of Rp22.0 billion (Note 25b).

c.

d.

d. In January 2004, SI incorporated Sampoerna Hong Kong Co. Ltd. in Hong Kong.

Halaman

5/16

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
2005 Kas Bank Deposito berjangka Jumlah 58,804 482,240 811,800 1,352,844

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

4.

KAS DAN SETARA KAS

CASH AND CASH EQUIVALENTS 2004 31,819 2,027,218 369,181 2,428,218 Cash on hand Cash in bank Time deposits Total

Tidak terdapat saldo bank atau deposito yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. a. Bank 2005 Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Lippo Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. Lain-lain (di bawah Rp50,0 miliar) Jumlah Dolar Amerika Serikat: ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Mata uang asing lainnya Jumlah Jumlah bank

There are no bank balances or time deposits placed at related parties. a. Cash in bank 2004 Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Lippo Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. Others (below Rp50.0 billion) Total United States Dollar: ABN-AMRO Bank N.V. Others Other foreign currencies Total Total cash in bank

109,567 99,010 50,590 48,916 6,291 3,856 882 586 308 24,209 344,215

114,830 116,763 61,621 57,215 255,637 265,107 257,801 272,975 264,176 177,849 1,843,974

40,802 37,602 59,621 138,025 482,240

103,744 40,126 39,374 183,244 2,027,218

b. Deposito berjangka 2005 Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank Commonwealth ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Jumlah

b. Time deposits 2004 Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank Commonwealth ABN-AMRO Bank N.V. Others Total

56,000 19,500 75,500

26,000 25,000 14,000 13,000 18,100 96,100

Halaman

5/17

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) b. Deposito berjangka (lanjutan) 2005 Dolar Amerika Serikat: Deustche Bank AG (AS$57,1 juta) UBS AG (AS$15 juta) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (AS$0,8 juta pada tahun 2005 dan AS$3,5 juta pada tahun 2004) ABN-AMRO Bank N.V. (AS$ 7,4 juta pada tahun 2004) The Chase Manhattan Bank, N.A. (AS$5,3 juta pada tahun 2004) Lain-lain Mata uang asing lainnya Jumlah Jumlah deposito berjangka 560,936 148,640 4.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) b. Time deposits (continued) 2004 United States Dollar: Deustche Bank AG (US$57.1 million) UBS AG (US$15 million) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (US$0.8 million in 2005 and US$3.5 million in 2004) ABN-AMRO Bank N.V. (US$7.4 million in 2004) The Chase Manhattan Bank, N.A. (US$5.3 million in 2004) Others Other foreign currencies Total Total time deposits

7,458 6,436 12,830 736,300 811,800

32,139 68,514 49,311 49,550 73,567 273,081 369,181

Deposito berjangka di atas memperoleh tingkat bunga rata-rata tahunan sebagai berikut: 2005 Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya 5. PIUTANG USAHA 2005 Pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih Bersih Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) - PT Alfa Retailindo Tbk. Jumlah 421,610 (554) 421,056 8,421 429,477 5.25% - 12.5% 0.65% - 4.15% 3.00% - 6.50%

The above time deposits receive interest income at the following average rates: 2004 4.00% - 7.25% 0.10% - 3.75% 1.35% - 1.60% 5. TRADE RECEIVABLES 2004 271,380 (8,752) 262,628 8,806 271,434 Third parties Less: Provision for doubtful accounts Net Related party (Note 22) PT Alfa Retailindo Tbk. Total Rupiah United States Dollar Other foreign currencies

Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok. Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2005 Lancar Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih Bersih 374,413 46,975 2,471 1,833 4,339 430,031 (554) 429,477 Halaman 5/18

Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants. The aging analysis of trade receivables is as follows: 2004 233,775 29,340 7,520 8,010 1,541 280,186 (8,752) 271,434 Page Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total Less: Provision for doubtful accounts Net

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut: 2005 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo pada akhir tahun 8,752 6,405 (14,603) 554 5.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
TRADE RECEIVABLES (continued) The movements in provision for doubtful accounts is as follows: 2004 3,779 7,997 (3,024) 8,752 Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.

Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, management believe the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collectible receivables in the future.

6.

PERSEDIAAN 2005 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan Barang dagangan Jumlah Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual Jumlah persediaan 738,817 17,745 4,069,666 753,697 82,345 13,163 84,079 5,759,512 483,790 6,243,302

6.

INVENTORIES 2004 609,223 9,319 3,367,651 507,506 44,739 18,514 76,946 4,633,898 181,676 4,815,574 Finished goods Work in process Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit Merchandise inventory Total Less: Provision for obsolete and slow moving inventories Net Land and buildings held for sale Total inventories

(44,701) 6,198,601 63,115 6,261,716

(13,699) 4,801,875 81,885 4,883,760

Mutasi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak adalah sebagai berikut: 2005 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo pada akhir tahun 13,699 59,814 (28,812) 44,701

The movements in provision for obsolete and slow moving inventories are as follows: 2004 21,254 14,294 (21,849) 13,699 Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write off Balance at the end of the year

Halaman

5/19

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN (lanjutan) Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari. Persediaan dan aktiva tetap Grup (kecuali aktiva dalam penyelesaian yang diasuransikan dengan polis tertentu) telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risk) dan business interruption dengan nilai pertanggungan sebesar AS$750,0 juta (setara Rp7.380 miliar) pada tanggal 31 Desember 2005 (Catatan 9). Persediaan anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran, pencurian dan gangguan usaha berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$122,3 juta (setara Rp1.203 miliar) dan Rp225,7 miliar pada tanggal 31 Desember 2005. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. 6.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INVENTORIES (continued) Management believe the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future. Inventories and fixed assets of the Group (except for construction in progress that is covered by separate insurance policies) are covered by insurance against industrial all risk and business interruption risk under blanket policies with total coverage of US$750.0 million (equivalent to Rp7,380 billion) as at 31 December 2005 (Note 9). Inventories of certain subsidiaries are also covered for industrial all risk insurance against, amongst others, losses from fire, theft and business interruption based on certain blanket policies which amounted to US$122.3 million (equivalent to Rp1,203 billion) and Rp225.7 billion as at 31 December 2005. Management believe the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.

7.

PENYERTAAN SAHAM

7.

INVESTMENTS IN SHARES
2005
Akumulasi bagian laba/ (rugi) bersih/ Accumulated equity in net earnings/ (losses) Akumulasi penerimaan dividen/ Accumulated dividends received Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustment

Kegiatan usaha/ Principal activities Metode ekuitas/At equity method Vinasa Tobacco Joint Venture Company

Domisili/ Domicile

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Biaya perolehan/ Cost

Nilai tercatat/ Carrying value

Industri dan perdagangan rokok/ Cigarette manufacturing and trading Produksi krat plastik/ Plastic crate manufacturing Produksi kemasan plastik fleksibel/ Flexible packaging manufacturing Percetakan dan produk kemasan/ Printing and packaging Grosir dan retail barang konsumsi/ Wholesale and retail consumer goods

Vietnam

49.0%

10,278

4,281

(3,791)

10,768

PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries Limited PT Toppan Sampoerna Indonesia (Catatan 3 dan 25)/ (Notes 3 and 25) Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd. PT Alfa Retailindo Tbk.

Indonesia

49.0%

5,736

(748)

(490)

4,498

Indonesia Cina/ China

36.0%

40,199

(4,828)

35,371

30.0%

31,950

17,764

(14,952)

3,730

38,492

Indonesia

23.4%

72,012 160,175

5,962 22,431

(1,205) (16,647)

(61)

76,769 165,898

Metode biaya perolehan/ At cost method PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. Jumlah/Total

Produksi OPP film/ OPP film manufacturing

Indonesia

17.9%

9,006

670

9,676 175,574

Halaman

5/20

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 7.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTMENTS IN SHARES (continued)
2004
Akumulasi bagian laba/ (rugi) bersih/ Accumulated equity in net earnings/ (losses) Akumulasi penerimaan dividen/ Accumulated dividends received Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustment

Kegiatan usaha/ Principal activities Metode ekuitas/At equity method Vinasa Tobacco Joint Venture Company

Domisili/ Domicile

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Biaya perolehan/ Cost

Nilai tercatat/ Carrying value

Industri dan perdagangan rokok/ Cigarette manufacturing and trading Produksi krat plastik/ Plastic crate manufacturing Produksi kemasan plastik fleksibel/ Flexible packaging manufacturing Percetakan dan produk kemasan/ Printing and packaging Grosir dan retail barang konsumsi/ Wholesale and retail consumer goods

Vietnam

49.0%

10,278

3,011

(4,119)

9,170

PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries Limited PT Toppan Sampoerna Indonesia (Catatan 3)/(Note 3) Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd. PT Alfa Retailindo Tbk.

Indonesia

49.0%

5,736

(603)

(490)

4,643

Indonesia Cina/ China

36.0%

40,199

(3,873)

36,326

30.0%

31,950

16,375

(6,371)

2,038

43,992

Indonesia

23.4%

72,012 160,175

4,067 18,977

(1,205 ) (8,066 )

(2,081)

74,874 169,005

Metode biaya perolehan/ At cost method PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. Jumlah/Total

Produksi OPP film/ OPP film manufacturing

Indonesia

17.9%

9,006

670

9,676 178,681

Bagian laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi terdiri dari:

The equity interest in net earnings/(losses) of investees consists of: 2004 109 8,988 2,141 (1,402) (4,313) 5,523 PT Alfa Retailindo Tbk. Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd. Vinasa Tobacco Joint Venture Company PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries Limited PT Toppan Sampoerna Indonesia Total

2005 PT Alfa Retailindo Tbk. Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd. Vinasa Tobacco Joint Venture Company PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries Limited PT Toppan Sampoerna Indonesia Jumlah 1,895 1,389 1,270 (145) (955) 3,454

8.

INSTRUMEN DERIVATIF Perusahaan memiliki instrumen derivatif untuk mengelola risiko jangka panjang atas nilai tukar pinjaman dalam mata uang asing. Perusahaan tidak melakukan transaksi derivatif jangka pendek untuk tujuan spekulatif.

8.

DERIVATIVE INSTRUMENTS The Company had derivative instruments to manage its long-term foreign currency risks on foreign currency denominated borrowings. The Company does not engage in any short-term speculative derivative transactions.

Halaman

5/21

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan dua (2) perjanjian valuta asing dengan Credit Suisse First Boston (CSFB) dan JP Morgan Chase Bank (JP Morgan) dimana untuk masing-masing perjanjian, Perusahaan mempunyai hak untuk membeli sebesar AS$100,0 juta dengan nilai sebesar Rp245,0 miliar pada akhir periode perjanjian atau sebelum akhir perjanjian setelah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak. (a) Berdasarkan perjanjian, Perusahaan membayar premi dan dana pelunasan kepada CSFB masingmasing sebesar 5,26% per tahun dan 1,72% per tahun dari nilai kontrak dan terhutang setiap enambulanan. Pada tanggal 28 Desember 2005, Perusahaan dan CSFB setuju untuk menggunakan haknya untuk menyelesaikan lebih awal perjanjian tersebut dan atas penyelesaian lebih awal tersebut, Perusahaan menerima AS$57,0 juta (setara Rp560,9 miliar) yang merupakan nilai wajar dari kontrak pada tanggal tersebut. (b) Berdasarkan perjanjian, Perusahaan membayar premi dan dana pelunasan kepada JP Morgan masing-masing sebesar 4,25% per tahun dan 0,64% per tahun dari nilai kontrak dan terhutang setiap triwulanan. Pada tanggal 26 April 2005, Perusahaan dan JP Morgan setuju untuk menggunakan haknya untuk menyelesaikan lebih awal perjanjian tersebut dan atas penyelesaian lebih awal tersebut, Perusahaan menerima AS$39,8 juta (setara Rp381,3 miliar) yang merupakan nilai wajar dari kontrak pada tanggal tersebut. Nilai wajar instrumen derivatif Perusahaan pada tanggal terminasi dan 31 Desember 2004 adalah sebagai berikut: 8.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) In 1997, the Company entered into two (2) foreign exchange agreements with Credit Suisse First Boston (CSFB) and JP Morgan Chase Bank (JP Morgan) whereby for each agreement, the Company has the right to buy US$100.0 million in exchange for Rp245.0 billion at the end of each period of the agreement or prior to that upon the agreement of both parties. (a) Based on the agreement, the Companypays CSFB a premium and sinking fund computed at 5.26% p.a. and 1.72% p.a. from the contract value, respectively, payable semi-annually. On December 28, 2005, the Company and CSFB both agreed to exercise their right to early termination of the foreign exchange agreement and the Company received US$57.0 million (equivalent to Rp560.9 billion) which represented the fair value of the contract at that date.

(b) Based on the agreement, the Company pays JP Morgan a premium and sinking fund computed at 4.25% p.a. and 0.64% p.a. from the contract value, respectively, payable quarterly. On April 26, 2005, the Company and JP Morgan both agreed to exercise their right to early termination of the foreign exchange agreement and the Company received US$39.8 million (equivalent to Rp381.3 billion) which represented the fair value of the contract at that date.

The fair values of the derivative instruments of the Company on termination date and as at December 31, 2004 are as follows:
2005

Pihak-pihak/Counterparties

Saldo awal nilai wajar/ Beginning balance of fair value

Pembayaran/ Payment(*)

Perubahan nilai wajar/ Changes in fair value

Laba selisih kurs/ Gain on foreign exchange

Nilai wajar saat terminasi/ Fair value at termination date

Saldo akhir/ Ending balance of fair value

Credit Suisse First Boston JP Morgan Chase Bank Jumlah/Total

460,705 347,305 808,010

69,387 22,851 92,238

3,318 (276) 3,042

27,525 11,405 38,930 2004

560,935 381,285 942,220

Pihak-pihak/Counterparties

Saldo awal nilai wajar/ Beginning balance of fair value

Pembayaran/ Payment(*)

Perubahan nilai wajar/ Changes in fair value

Laba selisih kurs/ Gain on foreign exchange

Saldo akhir/ Ending balance of fair value

Credit Suisse First Boston JP Morgan Chase Bank Jumlah/Total


(*) Terdiri dari premi dan dana pelunasan

341,171 252,212 593,383

64,414 43,491 107,905

20,358 25,104 45,462

34,762 26,498 61,260

460,705 347,305 808,010

(*) Consists of premium and sinking fund

Halaman

5/22

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) Perubahan nilai wajar dan laba/(rugi) selisih kurs dari instrumen derivatif disajikan sebagai bagian dari akun Pendapatan/(beban) lainnya - Lain-lain - bersih. 9. AKTIVA TETAP 9.
2005
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

8.

DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) Changes in fair value and gain/(loss) on foreign exchange of derivative instruments are presented as part of Other income/(expenses) - Miscellaneous - net. FIXED ASSETS

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Saldo akhir/ Ending balance

Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa guna usaha pembiayaan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Jumlah Aktiva dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain Jumlah Reklasifikasi Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa guna usaha pembiayaan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Jumlah Jumlah akumulasi penyusutan Penurunan nilai aktiva Mesin dan peralatan Nilai buku bersih

90,330 24,385 506,910 1,460,024 476,433 231,139 2,789,221

157,413 106,807 470,822 125,761 26,152 886,955

1,716 8,046 23,789 14,833 24,787 73,171

6 1,965 48,113 1,546 2,524 54,154

246,033 24,385 607,636 1,955,170 588,907 235,028 3,657,159

Carrying value Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total

22,500 33,490 55,990 32,085 373,770 7,927 413,782 3,258,993

7,735 7,735 69,750 268,603 46,874 385,227 (520,456) 759,461

22,500 10,302 32,802 79,800 424,924 15,732 520,456 (520,456) 105,973

327 128 455 54,609

Capital leases - Machinery and equipment 30,923 Transportation equipment 30,923 Total

Construction in progress 22,362 Building and improvements 217,577 Machinery and equipment 39,069 Others 279,008 3,967,090 Total Reclassifications Total carrying value

9,754 151,133 524,526 241,932 132,557 1,059,902

1,220 44,881 127,337 122,099 45,195 340,732

5,156 7,129 9,145 19,626 41,056

1,540 26,785 2,485 1,728 32,538

Accumulated depreciation Direct ownership 10,974 Golf course 192,398 Building and improvements 671,519 Machinery and equipment Furniture, fixture and 357,371 office equipment 159,854 Transportation equipment 1,392,116 Total Capital leases Machinery and equipment Transportation equipment Total Total accumulated depreciation Assets impairment Machinery and equipment Net book value

3,750 7,324 11,074 1,070,976 11,612 2,176,405

1,250 5,471 6,721 347,453 153,172

5,000 3,596 8,596 49,652 -

32,538 1,524

9,199 9,199 1,401,315 166,308 2,399,467

Halaman

5/23

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan) 9.
2004
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
FIXED ASSETS (continued)

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Saldo akhir/ Ending balance

Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa guna usaha pembiayaan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Jumlah Aktiva dalam penyelesaian Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain Jumlah Reklasifikasi Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa guna usaha pembiayaan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Jumlah Jumlah akumulasi penyusutan Penurunan nilai aktiva Mesin dan peralatan Nilai buku bersih

74,170 24,385 393,848 1,362,969 414,857 229,593 2,499,822

27,178 125,163 62,745 143,509 32,521 391,116

11,027 15,197 20,078 84,539 34,665 165,506

9 3,096 54,388 2,606 3,690 63,789

90,330 24,385 506,910 1,460,024 476,433 231,139 2,789,221

Carrying value Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total

22,500 18,916 41,416 6,341 36,384 299,641 6,614 348,980 2,890,218

16,389 16,389 84,136 122,295 51,364 257,795 (193,832) 471,468

1,815 1,815 6,341 89,075 48,365 50,051 193,832 (193,832) 167,321

640 199 839 64,628

Capital leases 22,500 Machinery and equipment 33,490 Transportation equipment 55,990 Total

Construction in progress Land 32,085 Building and improvements 373,770 Machinery and equipment 7,927 Others 413,782 3,258,993 Total Reclassifications Total carrying value

8,534 118,716 438,497 212,496 124,005 902,248

1,220 34,407 86,640 82,891 33,399 238,557

4,230 18,036 54,665 26,493 103,424

2,240 17,425 1,210 1,646 22,521

Accumulated depreciation Direct ownership 9,754 Golf course 151,133 Building and improvements 524,526 Machinery and equipment Furniture, fixture and 241,932 office equipment 132,557 Transportation equipment 1,059,902 Total Capital leases Machinery and equipment Transportation equipment Total Total accumulated depreciation Assets impairment Machinery and equipment Net book value

2,250 3,453 5,703 907,951 1,982,267

1,500 4,545 6,045 244,602 11,612

674 674 104,098 -

22,521 -

3,750 7,324 11,074 1,070,976 11,612 2,176,405

Penyusutan pada tahun 2005 dan 2004 dialokasikan sebagai berikut: 2005 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi Jumlah 204,132 88,056 55,265 347,453 Halaman 5/24

Depreciation in 2005 and 2004 was allocated as follows: 2004 154,756 50,347 39,499 244,602 Page Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses Total

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. AKTIVA TETAP (lanjutan) Persediaan dan aktiva tetap Grup (kecuali aktiva dalam penyelesaian yang diasuransikan dengan polis tersendiri) telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risk) dan business interruption dengan nilai pertanggungan sebesar AS$750,0 juta (setara Rp7.380 miliar) pada tanggal 31 Desember 2005 (Catatan 6). Aktiva tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$90,1 juta (setara Rp866,6 miliar) dan Rp811,4 miliar pada tanggal 31 Desember 2005. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Perusahaan dan anak perusahaan yang berdomisili di dalam negeri memiliki tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2005 sampai dengan 2031. HGB yang berakhir pada tahun 2005 sedang dalam proses perpanjangan hak. Manajemen berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2005, persentase penyelesaian rata-rata atas aktiva dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 60%. Pada tanggal 31 Desember 2005, Grup membentuk penyisihan penurunan nilai aktiva tetap sebesar Rp166,3 miliar untuk aktiva tetap tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat diperoleh kembali (2004: Rp11,6 miliar). Manajemen berpendapat bahwa tidak ada situasi atau keadaan yang memberikan indikasi adanya tambahan penurunan nilai aktiva. 9.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

FIXED ASSETS (continued) Inventories and fixed assets of the Group (except for construction in progress that are covered by separate insurance policies) are covered by insurance against industrial all risk and business interruption risk under blanket policies with total coverage of US$750.0 million (equivalent to Rp7,380 billion) as at 31 December 2005 (Note 6). Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risk insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$90.1 million (equivalent to Rp866.6 billion) and Rp811.4 billion as at 31 December 2005. Management believe the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above. The Company and its domestic subsidiaries have parcels of land with strata titles of Building Utilisation Right (HGB) that will expire on various dates between 2005 and 2031. The HGB rights that will expire in 2005 are under renewal processes. Management believe at the end of the terms of the HGB rights, these rights can be renewed.

As at December 31, 2005, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting is approximately 60%.

As at December 31, 2005, the Group had provided an impairment reserve amounting to Rp166.3billion for certain fixed assets whose carrying value would have exceeded their expected recoverable amount (2004: Rp11.6 billion). Management believe there are no other events or conditions that may indicate additional impairment of assets. 10. SHORT-TERM BANK LOANS

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 2005 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Lippo Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. Jumlah 300,000 250,000 50,000 600,000

2004 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Lippo Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. Total

Perusahaan memiliki fasilitas pinjaman revolving tanpa jaminan yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal neraca dan dibebani tingkat bunga tahunan berkisar antara 11,3% sampai 15,2% pada tahun 2005.

The Company has unsecured revolving loan facilities which will mature within three (3) months of balance sheet date and bear annual interest rates ranging from 11.3% to 15.2% in 2005.

Halaman

5/25

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG USAHA 2005 Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) - PT Philip Morris Indonesia - Lain-lain 700,248

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. TRADE PAYABLES 2004 426,723 Third parties Related parties (Note 22) PT Philip Morris Indonesia Others -

197,464 197,464

39,564 39,564 466,287

Jumlah

897,712

Total

Hutang usaha - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau impor, saos dan bahan pembungkus. Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 2005 Lancar Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah 817,050 36,419 12,262 15,497 16,484 897,712

Trade payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, imported tobaccos, sauces and wrapping materials. The aging analysis of trade payables is as follows: 2004 453,174 6,141 3,969 988 2,015 466,287 Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 -90 days > 90 days Total

12. PERPAJAKAN a. Hutang pajak dan cukai 2005 Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Cukai Lain-lain Jumlah b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan 2005 Perusahaan Kini Tangguhan Jumlah 173,280 448,934 1,714,582 83,595 2,420,391

12. TAXATION a. 2004 272,238 297,863 1,395,028 82,409 2,047,538 b. 2004 The Company Current Deferred Total Income tax expense/(benefit) Corporate income Tax Article 29 Value Added Tax Excise Tax Others Total Taxes and excise tax payables

1,129,141 (22,119) 1,107,022

921,079 (20,626) 900,453

Halaman

5/26

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) 2005 Anak perusahaan Kini Tangguhan Jumlah Konsolidasi Kini Tangguhan Jumlah

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

12. TAXATION (continued) b. 2004 Subsidiaries Current Deferred Total Consolidated Current Deferred Total Income tax expense/(benefit) (continued)

155,731 25,386 181,117

110,075 8,638 118,713

1,284,872 3,267 1,288,139

1,031,154 (11,988) 1,019,166

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: 2005 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi: Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer: Aktiva tetap Kewajiban imbalan kerja Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak Amortisasi biaya ditangguhkan Beda permanen: Kelebihan biaya iklan dan promosi atas jumlah yang diperbolehkan Terminasi agen distribusi Sumbangan dan jamuan Pemberian kenikmatan kepada karyawan Penyusutan kendaraan yang digunakan oleh karyawan Perusahaan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan 3,724,660 2004

The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2005 and 2004 are as follows:

3,059,104

Profit before income tax per consolidated statements of income Less: Profit of subsidiaries before income tax Shares of results of associates Profit before income tax attributable to the Company Temporary differences: Fixed assets Employee benefits obligations Provision for obsolete and slow moving inventories Amortisation of deferred charges Permanent differences: Excess of advertising and promotion expense over allowable amount Termination of distribution agencies Donations and entertainment Employee benefits in kind Depreciation on transportation equipment used by the Companys officers Income already subject to final tax: Interest Rent Taxable income of the Company

(492,207) (3,454) 3,228,999 41,088 18,332 16,306 (1,998)

(230,191) (5,523) 2,823,390 14,513 59,902 (216) (5,444)

281,510 196,200 44,320 23,605

198,657 84,098 10,653

519

904

(83,445) (1,574) 3,763,862

(114,289) (1,845) 3,070,323

Halaman

5/27

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2005 akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2005, sedangkan jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2004 telah sesuai dengan SPT tahun 2004 yang disampaikan ke Kantor Pajak. Perhitungan pajak penghasilan tahun berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2005 Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Anak perusahaan Jumlah Dikurangi: pembayaran di muka pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan Jumlah Hutang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Anak perusahaan Jumlah Tagihan pajak penghasilan anak perusahaan (disajikan sebagai bagian dari Aktiva lainnya - tidak lancar) - 2004 - 2003 Jumlah 2004 Income tax expense - current The Company Subsidiaries Total

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

12. TAXATION (continued) b. Income tax expense/(benefit) (continued) The taxable income of the Company for 2005 will be reported in the 2005 Annual Tax Return (SPT), while the taxable income of the Company for 2004 agrees with the 2004 SPT filed with Tax Office.

The computations of income tax - current , income tax payable and claims for tax refunds are as follows:

1,129,141 155,731 1,284,872

921,079 110,075 1,031,154

(986,851) (124,741) (1,111,592)

(678,887) (80,806) (759,693)

Less: prepayments of income taxes The Company Subsidiaries Total Corporate income tax payable The Company Subsidiaries Total Claims for tax refund of subsidiaries (presented as part of Other assets non-current) 2004 2003 Total

142,290 30,990 173,280

242,192 30,046 272,238

553 83 636

777 1,104 1,881

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak progresif yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasiadalah sebagai berikut:

The reconciliations between the income tax expense by applying the progressive tax rate to profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statements of income are as follows:

Halaman

5/28

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) 2005 Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Pajak dihitung dengan tarif pajak progresif Kelebihan biaya iklan dan promosi atas jumlah yang diperbolehkan Terminasi agen distribusi Sumbangan dan jamuan Pemberian kenikmatan kepada karyawan Penyusutan kendaraan yang digunakan oleh karyawan Perusahaan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

12. TAXATION (continued) b. 2004 Profit before income tax attributable to the Company Tax calculated at progressive tax rate Excess of advertising and promotion expense over allowable amount Termination of distribution agencies Donations and entertainment Employee benefits in kind Income tax expense/(benefit) (continued)

3,228,999

2,823,390

968,682 84,453 58,860 13,296 7,081

847,000 59,597 25,229 3,196

156

Depreciation on transportation 271 equipment used by the Companys officers Income already subjected to final tax: Interest Rent Income tax The Company Subsidiaries Income tax expense per consolidated statements of income

(25,034) (472) 1,107,022 181,117 1,288,139

(34,287) (553) 900,453 118,713 1,019,166

Rincian beban pajak penghasilan - tangguhan adalah sebagai berikut: 2005 Beban/(manfaat) pajak penghasilan tangguhan Perusahaan - Aktiva tetap - Kewajiban imbalan kerja - Beban penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak - Amortisasi biaya ditangguhkan 2004

The details of income tax expense - deferred are as follows:

(12,326) (5,500) (4,892) 599 (22,119)

(4,354) (17,970) 65 1,633 (20,626) 8,638 (11,988)

Income tax expense/(benefit) deferred The Company Fixed assets Employee benefits obligations Provision for obsolete and slow moving inventories Amortisation of deferred charges -

Anak perusahaan Jumlah

25,386 3,267

Subsidiaries Total

Halaman

5/29

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak penghasilan tangguhan Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: 2005 Aktiva pajak tangguhan - bersih Anak perusahaan Kewajiban pajak tangguhan - bersih Perusahaan - Aktiva tetap - Kewajiban imbalan kerja - Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak - Biaya ditangguhkan Anak perusahaan Jumlah kewajiban pajak tangguhan 4,068 2004 23,645 Deferred tax assets - net Subsidiaries Deferred tax liabilities - net The Company Fixed assets Employee benefits obligations Provision for obsolete and slow moving inventories Deferred charges Subsidiaries Total deferred tax liabilities

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. TAXATION (continued) c. Deferred income tax The deferred tax assets and liabilities as at December 31, 2005 and 2004 are as follows:

89,211 (45,548) (5,022) 122 38,763 22,948 61,711

101,537 (40,048) (130) (477) 60,882 17,139 78,021

Pada tanggal 31 Desember 2005, Grup tidak mengakui aktiva pajak tangguhan yang timbul dari akumulasi rugi fiskal dan perbedaan temporer dari anak perusahaan tertentu sebesar Rp995,3 miliar (2004: Rp771,0 miliar) karena manajemen berpendapat bahwa kecil kemungkinan manfaat aktiva pajak tangguhan tersebut dapat direalisasi di masa mendatang.

As at December 31, 2005, the Group did not recognise deferred tax assets related to the accumulated tax losses and timing differences in certain subsidiaries amounting to Rp 995.3 billion (2004: Rp771.0 billion) as in the opinion of management, it is unlikely that the benefit of the deferred tax assets will be realisable in the foreseeable future. 13. LONG-TERM DEBTS

13. PINJAMAN JANGKA PANJANG 2005 Hutang obligasi Biaya emisi obligasi setelah dikurangi dengan amortisasi Bersih Hutang efek (AS$65,9 juta) Hutang bank ABN-AMRO Bank N.V. (EUR13,5 juta pada tahun 2005 dan EUR16,9 juta pada tahun 2004) Hutang sewa guna usaha pembiayaan Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: - Hutang obligasi - Hutang efek - Hutang bank - Hutang sewa guna usaha pembiayaan 1,600,000 (1,875) 1,598,125 648,112

2004 2,600,000 (2,375) 2,597,625 611,886 Bonds payable Bonds issue cost - net of amortisation Net Guaranteed notes (US$65.9 million) Bank loan ABN-AMRO Bank N.V. (EUR13.5 million in 2005 and EUR16.9 million in 2004) Obligations under capital lease Total

157,667 12,910 2,416,814

213,944 18,920 3,442,375

648,112 39,417 7,394 694,923

1,000,000 42,789 11,636 1,054,425 2,387,950

Less current maturities: Bonds payable Guaranteed notes Bank loan Obligations under capital lease -

Bagian jangka panjang

1,721,891

Long-term portion

Halaman

5/30

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang obligasi Pada bulan Januari 2000, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi I) dan dikenakan bunga tetap sebesar 17,50% per tahun yang akan dibayar setiap enam (6) bulan. Obligasi I telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 18 Pebruari 2000. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia dalam laporannya No. 522/PEF-Dir/IX/2004 tanggal 23 September 2004, Obligasi I memperoleh peringkat id AA+. Pada tanggal 28 Januari 2005, Perusahaan telah melunasi hutang Obligasi I dengan nilai nominal Rp1,0 triliun yang jatuh tempo pada tanggal tersebut. Pada bulan Nopember 2000, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp600,0 miliar (Obligasi II) yang akan jatuh tempo pada tanggal 17 Nopember 2007, serta dikenakan bunga tetap sebesar 17,50% per tahun yang akan dibayar setiap tiga (3) bulan. Obligasi II telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 27 Nopember 2000. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia dalam laporannya No. 535/PEF-Dir/XI/2005 tanggal 30 Nopember 2005, Obligasi II memperoleh peringkat id AA+. Pada bulan Oktober 2004, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi III) yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2009, serta dikenakan bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang akan dibayar setiap tiga (3) bulan. Obligasi III telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 26 Oktober 2004. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia dalam laporannya No. 535/PEF-Dir/XI/2005 tanggal 30 Nopember 2005, Obligasi III memperoleh peringkat id AA+. Perjanjian perwaliamanatan dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan perubahanperubahannya (Obligasi II dan III) memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain sebagai berikut: menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perusahaan serta hak atas pendapatan kecuali apabila: (i) agunan tersebut telah dijaminkan dan/atau digadaikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (ii) agunan yang diberikan atas penerbitan letters of credit;

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. LONG-TERM DEBTS (continued) Bonds payable In January 2000, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond I), bearing a fixed interest rate of 17.50% a year, payable semi-annually. Bond I was listed on the Surabaya Stock Exchange on February 18, 2000. Based on the current credit rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia in its report No. 522/PEF-Dir/IX/2004 dated September 23, 2004, Bond I obtained an id AA+ grade.

On January 28, 2005, the Company repaid the bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond I) which matured on that date. In November 2000, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp600.0 billion (Bond II) which will be due for repayment on November 17, 2007, bearing a fixed interest rate at 17.50% a year, payable quarterly. Bond II was listed on the Surabaya Stock Exchange on November 27, 2000. Based on the current credit rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia in its report No. 535/PEF-Dir/XI/2005 dated November 30, 2005, the bond obtained an id AA+ grade.

In October 2004, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond III) which will be due for repayment on October 26, 2009, bearing a fixed interest rate at 10.75% a year, payable quarterly. Bond III was listed on the Surabaya Stock Exchange on October 26, 2004. Based on the current credit rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia in its report No. 535/PEF-Dir/XI/2005 dated November 30, 2005, Bond III obtained an id AA+ grade.

The related trustee agreements of the bonds and the related amendments (Bond II and III) with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. imposed several restrictive covenants, for the Company to obtain the trustees prior written approval for certain significant transactions, including, as follows: securing and/or pledging assets of the Company, rights on revenue, except for where: (i) the collateral has been previously secured and/or pledged; (ii) the collateral is given for the issue of Letters of Credit;

Halaman

5/31

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang obligasi (lanjutan) (iii) pemberian jaminan sehubungan dengan hutang anak perusahaan yang memiliki investasi atau bergerak dalam bidang industri rokok dengan jumlah tidak melebihi : - 5% dari nilai ekuitas konsolidasi (Obligasi II) - 10% dari nilai ekuitas konsolidasi (Obligasi III) memberikan hutang, pinjaman atau kredit untuk pihak manapun, kecuali: (i) hutang yang timbul atas transaksi dagang normal; (ii) hutang, pinjaman atau kredit yang telah diberikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (iii) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada anak perusahaan; dan (iv) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada perusahaan afiliasi yang dikendalikan oleh Perusahaan setinggi-tingginya sejumlah - Rp75,0 miliar (Obligasi II); serta - 10% dari nilai ekuitas konsolidasi (Obligasi III) mengadakan merger dan/atau memberikan persetujuan kepada Panamas untuk mengadakan merger kecuali untuk penggabungan Panamas dengan Perusahaan dan/atau anak perusahaan; mengadakan perubahan bidang usaha bagi Perusahaan dan Panamas; menjual atau mengurangi aktiva tetap konsolidasi Perusahaan atau anak perusahaan dalam tahun berjalan tidak lebih dari 5% dari nilai aktiva tetap bersih konsolidasi Perusahaan dananak perusahaan (Obligasi II); menjual atau mengurangi aktiva tetap produktif Perusahaan kepada anak perusahaan tidak lebih dari 10% dari nilai aktiva tetap produktif Perusahaan per tahun (Obligasi III); melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan; mengurangi kepemilikan saham dalam Panamas sehingga menjadi kurang dari 51%.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. LONG-TERM DEBTS (continued) Bonds payable (continued) (iii) the collateral is given to subsidiaries whose business is also in the cigarette industry with a maximum limit of: - 5% of consolidated stockholders equity (Bond II) - 10% of consolidated stockholders equity (Bond III) granting payables, loans or credit to any parties, except: (i) payables that arise from normal business transactions; (ii) payables, loans or credit that have been previously granted; (iii) additional new payables, loans or credit granted to subsidiaries; and (iv) additional new payables, loans or credit granted to affiliated companies that are controlled by the Company with a maximum limit of: - Rp75.0 billion (for Bond II); and - 10% of the consolidated stockholders equity (for Bond III) conducting a merger and/or giving approval to Panamas to conduct a merger; except to merge Panamas with the Company and/or subsidiary; changing the business activities of the Company and Panamas; selling or disposing of the Company or subsidiaries consolidated fixed assets with the maximum limit of 5% ofthe Company and subsidiaries consolidated net book value of fixed assets within a year (Bond II); selling or disposing ofthe Companys productive fixed assets to subsidiaries with the annual maximum limit of 10% of the Companys productive fixed assets (Bond III); decrease in issued and fully paid capital of the Company; decrease in share ownership of Panamas to less than 51%.

Disamping itu, Perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu sebagai berikut: Obligasi II - aktiva lancar : kewajiban jangka pendek - jumlah hutang : ekuitas - (laba bersih + beban bunga + beban pajak penghasilan + penyusutan + amortisasi +/- rugi/laba kurs yang belum direalisasi) - pengeluaran modal pembayaran pokok hutang + bunga 1.5 1.75 : 1 : 1

In addition, the Company is required to maintain certain financial ratios as follows: Bond II current assets to current liabilities total debt to equity (net income + interest expense + income tax expense + depreciation + amortisation +/- unrealised losses/gains on foreign exchange) - capital expenditures principal payment + interest

: 1

Halaman

5/32

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang obligasi (lanjutan) Obligasi III - aktiva lancar : kewajiban jangka pendek - jumlah hutang : ekuitas - (laba bersih + beban bunga + beban pajak penghasilan + penyusutan + amortisasi +/- rugi/laba kurs yang belum direalisasi) pembayaran bunga Berdasarkan perjanjian perwaliamanatan, Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk dana cadangan (sinking fund) untuk pelunasan hutang pokok obligasi. Hutang efek Pada bulan Juni 1996, Sampoerna International Finance Company B.V., Belanda (SIFC) menerbitkan surat hutang efek (guaranteed notes) sejumlah AS$200,0 juta yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2006. Surat hutang efek tersebut diterbitkan dengan tingkat bunga 8,375% per tahun yang dibayar setiap enam (6) bulan, dijamin oleh Perusahaan. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 17 Juni 1996, dana hasil penerbitan surat hutang efek tersebut dipinjamkan kepada Perusahaan. Perjanjian penerbitan surat hutang efek memuat beberapa pembatasan tertentu, antara lain penjaminan negatif atas aktiva milik Perusahaan dan anak perusahaan yang signifikan, pembatasan untuk mengadakan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali, dan pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha dan penjualan aktiva yang jumlahnya signifikan. Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, saldo hutang efek adalah sebesar AS$65,9 juta. Penurunan saldo hutang efek sebesar AS$134,1 juta disebabkan oleh: pembelian secara kas sebesar AS$56,2 juta atas sebagian surat hutang efek dengan nilai nominal sebesar AS$94,1 juta selama tahun 1998 sampai dengan tahun 2000; dan perolehan AS$21,0 juta surat hutang efek dengan nilai nominal sebesar AS$40,0 juta melalui penerbitan 28,0 juta saham baru Perusahaan (dengan nilai nominal sebesar Rp500 (Rupiah penuh) per saham) pada tahun 1999. 1 2

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. LONG-TERM DEBTS (continued) Bonds payable (continued) Bond III current assets to current liabilities total debt to equity (net income + interest expense + income tax expense + depreciation + amortisation +/- unrealised losses/gains on foreign exchange) payment of interest Based on the trustee agreements, the Company is not required to provide a sinking fund for the settlement of the principal of the bonds. Guaranteed notes In June 1996, Sampoerna International Finance Company B.V., Netherlands (SIFC), issued US$200.0 million in guaranteed notes, which will be due for repayment on June 15, 2006. These notes bear interest at 8.375% a year, payable semi-annually, guaranteed by the Company. Consistent with the loan agreement dated June 17, 1996, the proceeds from the issue of the notes were lent to the Company.

: 1 : 1

: 1

The related agreement includes certain restrictive covenants, including a negative pledge over the assets of the Company and its significant subsidiaries, restriction over sale-and-leaseback agreements, restrictions over the merger and significant disposal of assets.

As at December 31, 2005 and 2004, the outstanding guaranteed notes amounted to US$65.9 million. The decrease in the guaranteed notes amounting to US$134.1 million was due to the following: purchase in cash from the market of a portion of guaranteed notes amounting to US$56.2 million with a nominal value of US$94.1 million during 1998 to 2000; and acquisition of US$21.0 million guaranteed notes with a nominal value of US$40.0 million in exchange for 28.0 million new shares (with par value of Rp500 (full Rupiah) per share) of the Company in 1999.

Halaman

5/33

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang efek (lanjutan) Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dengan SIFC tanggal 4 Januari 1999, surat hutang efek yang diperoleh Perusahaan dengan nilai nominal sebesar AS$134,1 juta telah digunakan untuk membayar hutang Perusahaan kepada SIFC. Hutang bank Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari ABN-AMRO Bank N.V., Belanda, pada bulan Pebruari 2003 sebesar EUR16,9 juta yang digunakan untuk pembelian mesin dari Garbuio S.p.A, Italia. Pinjaman ini akan dibayar dalam sepuluh (10) cicilan setengah tahunan yang sama jumlahnya sejak bulan Mei 2005 dan akan jatuh tempo paling lambat pada bulan Mei 2009. Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar EUR13,5 juta (setara Rp157,7 miliar) dan EUR16,9 juta (setara Rp213,9 miliar). Pinjaman bank di atas dibebani tingkat bunga tahunan berkisar 2,75% sampai 3,06% pada tahun 2005 dan 2,75% sampai 2,85% pada tahun 2004. Perjanjian dengan ABN-AMRO Bank N.V. tersebut mensyaratkan beberapa pembatasan antara lain manajemen Perusahaan secara langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh Putera Sampoerna dan/atau anggota keluarga Sampoerna. Perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan seperti yang diatur pada Obligasi II dan III. Pada tanggal 18 Maret 2005, PT Philip Morris Indonesia telah membeli 40% saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dengan harga Rp10.600 (Rupiah penuh) per saham dari beberapa pemegang saham Perusahaan (antara lain DuBuis Holdings Limited, Mauritius). Transaksi penjualan saham tersebut menyebabkan hilangnya pengendalian Putera Sampoerna (secara tidak langsung melalui DuBuis Holdings Limited, Mauritius) di Perusahaan, sehingga mengakibatkan tidak terpenuhinya salah satu pembatasan yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman antara Perusahaan dengan ABN-AMRO Bank N.V.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. LONG-TERM DEBTS (continued) Guaranteed notes (lanjutan) Based on the agreement between the Company and SIFC dated January 4, 1999, the guaranteed notes acquired by the parent with a face value of US$134.1 million were used to pay the Companys loan to SIFC.

Bank loan The Company obtained an unsecured loan facility from ABN-AMRO Bank N.V., Netherlands in February 2003 amounting to EUR16.9 million which was used to finance the acquisition of machineries from Garbuio S.p.A, Italy. The loan is repayable in ten (10) equal semi-annual installments starting from May 2005 and will mature at the latest in May 2009. As at December 31, 2005 and 2004, the Company had outstanding balances of EUR13.5million (equivalent to Rp157.7 billion) and EUR16.9 million (equivalent to Rp213.9 billion), respectively. The bank loan bears annual interest which range from 2.75% to 3.06% in 2005 and 2.75% to 2.85% in 2004.

The related agreement with ABN-AMRO Bank N.V. imposes several restrictive covenants on the Group, including a requirement that management of the Company is directly or indirectly controlled by Putera Sampoerna and/or other members of the Sampoerna family. The Company is also required to maintain certain financial ratios as required in Bonds II and III. On March 18, 2005, PT Philip Morris Indonesia purchased 40% of all issued and fully paid shares in the Company at a price of Rp10,600 (full Rupiah) per share from a number of shareholders of the Company (amongst other DuBuis Holdings Limited, Mauritius). These transactions resulted in the loss of control by Putera Sampoerna (indirectly through DuBuis Holdings Limited, Mauritius) in the Company, and accordingly, the Company will not be able to meet one of the covenants provided in the loan agreement between the Company and ABN-AMRO Bank N.V.

Halaman

5/34

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang bank (lanjutan) Selanjutnya, pada tanggal 18 Mei 2005, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ABNAMRO Bank N.V. yang menyetujui manajemen Perusahaan secara langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh Philip Morris International Inc.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. LONG-TERM DEBTS (continued) Bank loan (continued) Subsequently, on May 18, 2005, the Company signed an amendment to the agreement with ABN-AMRO Bank N.V. that approved the Companys management being directly or indirectly controlled by Philip Morris International Inc.

Hutang sewa guna usaha pembiayaan Anak perusahaan tertentu di dalam negeri mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan beberapa perusahaan pembiayaan untuk pembelian mesin dan alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun yang akan berakhir pada berbagai tanggal. Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: 2005 Tahun 2005 2006 2007 2008 Jumlah Dikurangi: beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai tunai atas pembayaran sewa minimum Dikurangi: bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang

Obligations under capital lease Certain domestic subsidiaries have lease commitments with several financing companies covering machineries and transportation equipment under capital lease with lease terms ranging from three (3) to five (5) years and expiring on different dates. The future minimum rental payments required under the lease agreements as at December 31, 2005 and 2004 are as follows: 2004 Year 2005 2006 2007 2008 Total Less: amount applicable to interest Present value of minimum rental payments

8,792 5,429 782 15,003 2,093

13,662 6,113 2,012 21,787 2,867

12,910

18,920

7,394 5,516

11,636 7,284

Less: current portion Long-term portion

Halaman

5/35

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. MODAL SAHAM Saham Perusahaan memiliki nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh). Rincian kepemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. SHARE CAPITAL The Companys shares have a par value of Rp100 (full Rupiah). The share ownership details of the Company are as follows: 2005 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 4,293,067,705 89,932,295 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 97.95 2.05

Pemegang saham/ Shareholders PT Philip Morris Indonesia Lain-lain/Others Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital

Jumlah/ Amount 429,307 8,993

4,383,000,000 2004 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 1,458,525,000 234,000,000 87,630,000 1,000,000 80,000

100.00

438,300

Pemegang saham/ Shareholders DuBuis Holdings Limited, Mauritius PT Lancar Sampoerna Bestari Komisaris/Commissioners: Boedi Sampoerna Soetjahjono Winarko James Paul Barnes Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5,00%)/ Others (ownership less than 5.00% each) Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital 2005

Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 33.28 5.34 2.00 0.02 -

Jumlah/ Amount 145,853 23,400 8,763 100 8

2,601,765,000 4,383,000,000 2005

59.36 100.00

260,176 438,300

Berdasarkan pemberitahuan kepada BAPEPAM tanggal 22 Maret 2005 dengan tembusan antara lain kepada Perusahaan, PT Philip Morris Indonesia melakukan pembelian 1.753.200.000 saham Perusahaan (yang antara lain dimiliki oleh Dubuis Holdings Limited, Mauritius) melalui PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 18 Maret 2005. Berdasarkan pemberitahuan kepada BEJ tanggal 3 Juni 2005 dengan tembusan antara lain kepada Perusahaan, PT Philip Morris Indonesia melakukan pembelian 2.539.867.705 saham Perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham publik melalui penawaran tender. Saham-saham di atas dibeli dengan harga Rp10.600 (Rupiah penuh). Halaman 5/36

Based on acknowledgement to BAPEPAM dated March 22, 2005, with a copy to the Company, amongst others, PT Philip Morris Indonesia purchased 1,753,200,000 shares of the Company (owned amongst others by Dubuis Holdings Limited, Mauritius) through PT Bursa Efek Jakarta on March 18, 2005.

Based on acknowledgement to PT Bursa Efek Jakarta dated June 3, 2005 with a copy to the Company, PT Philip Morris Indonesia purchased a further 2,539,867,705 publicly owned shares in the Company through their tender offer. The above shares were purchased at a price of Rp10,600 (full Rupiah). Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. MODAL SAHAM (lanjutan) 2004 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 187 tanggal 27 Juni 2003 dari Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui perolehan kembali sejumlah saham Perusahaan (dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham) dengan jumlah dana maksimum sebesar Rp417,0 miliar yang berasal dari sebagian laba bersih Perusahaan tahun 2002. Perolehan kembali saham-saham Perusahaan telah dilaksanakan sejak bulan Maret hingga bulan Mei 2004. Jumlah saham yang diperoleh kembali adalah sebanyak 8.869.500 saham dengan harga perolehan keseluruhan sebesar Rp40,7 miliar. Saham-saham yang diperoleh kembali tersebut dicatat dengan menggunakan metode nilai nominal (par value method) dan disajikan sebagai pengurang akun-akun sebagai berikut: 2004 Modal saham ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor Saldo laba Jumlah Berdasarkan RUPSLB yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 108 tanggal 18 Juni 2004 dari Dedy Syamri, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp450,0 miliar menjadi Rp438,3 miliar melalui penarikan modal saham yang diperoleh kembali sebanyak 117.000.000 saham (dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham). Penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. C-20646 HT.01.04.TH.2004 tanggal 16 Agustus 2004. 887 85 39,697 40,669 Share capital issued and fully paid Additional paid-in capital Retained earnings Total

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. SHARE CAPITAL (continued) 2004 Based on results of the Extraordinary Shareholders General Meeting, as notarised in Notarial Deed No. 187 dated June 27, 2003 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., the Companys shareholders approved the repurchase of the Companys shares (with par value of Rp100 (full Rupiah) per share) with a maximum allocated fund of Rp417.0 billion from a portion of the 2002 net income. The repurchase of the Companys shares was conducted from March to May 2004. The total number of shares repurchased was 8,869,500 shares with a total purchase price of Rp40.7 billion.

The repurchase of shares was recorded using the par value method and was presented as a deduction to the following accounts:

Based on the results of the Extraordinary Shareholders General Meeting, as notarised in Notarial Deed No. 108 dated June 18, 2004 of Dedy Syamri, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., the Companys shareholders approved the decrease in the Companys issued and fully paid capital from Rp450.0 billion to Rp438.3 billion through retirement of the repurchase of 117,000,000 shares (with par value of Rp100 (full Rupiah)). The decrease in the Companys issued and fully paid capital was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-20646 HT.01.04.TH.2004 dated August 16, 2004.

Halaman

5/37

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. INFORMASI SEGMEN USAHA Grup mengklasifikasikan usahanya ke dalam segmen usaha primer dan sekunder sebagai berikut:
2005
Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen Jumlah penjualan segmen Laba operasi Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Aktiva segmen Penyertaan saham Aktiva yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aktiva konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan segmen Dalam negeri Luar negeri Jumlah penjualan segmen Aktiva segmen Dalam negeri Luar negeri Jumlah Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri Jumlah 423,917 261,771 34,973 35,556 133,552 59,082 2,052 12,036 2,676,291 58,756 463,919 50,431 (100,668) Retail Percetakan, perdagangan pengemasan barang dan konsumsi/ pengangkutan/ Retail Printing, consumer packaging and goods transportation trading

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SEGMENT INFORMATION The Group classifies its operations into primary and secondary business segments, as follows:

Lain -lain/ Others

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasi/ Consolidated Business Segments Information (Primary) Segment sales External sales Inter-segment sales Total segment sales Operating income Share of results of associates Segment assets Investments in shares Unallocated assets Total consolidated assets Segment liabilities Unallocated liabilities Total consolidated liabilities Capital expenditure Depreciation and amortisation

21,736,405 170,794 21,907,199 3,911,411

90,165 548,945 639,110 166,753

2,765,748 2,765,748 (130,422)

67,720 68,756 136,476 8,857

(788,495) (788,495) (17,094)

24,660,038 24,660,038 3,939,505

1,270 9,437,854 10,768

289 533,100 88,036

1,895 956,748 76,770

1,099,057 -

(775,710) -

3,454 11,251,049 175,574 507,977

11,934,600 3,148,729 3,964,110

7,112,839 594,494 368,445

20,993,456 913,743 21,907,199

628,288 10,822 639,110

2,765,748 2,765,748

136,476 136,476

(777,673) (10,822) (788,495)

Geographical Segments Information (Secondary) Segment sales 23,746,295 Indonesia 913,743 Outside Indonesia 24,660,038 Total segment sales Segment assets Indonesia Outside Indonesia Total Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia Total

11,199,085 715,073 11,914,158

833,286 55,132 888,418

982,243 982,243

468,981 653,238 1,122,219

(2,322,031) (650,407) (2,972,438)

11,161,564 773,036 11,934,600

387,948 35,969 423,917

34,973 34,973

133,552 133,552

2,052 2,052

558,525 35,969 594,494

Halaman

5/38

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

15. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

15. SEGMENT INFORMATION (continued)


2004

Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen Jumlah penjualan segmen Laba operasi Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Aktiva segmen Penyertaan saham Aktiva yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aktiva konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan segmen Dalam negeri Luar negeri Jumlah penjualan segmen Aktiva segmen Dalam negeri Luar negeri Jumlah Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri Jumlah 214,987 175,626 2,093,768

Retail Percetakan, perdagangan pengemasan barang dan konsumsi/ pengangkutan/ Retail Printing, consumer packaging and goods transportation trading

Lain -lain/ Others

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasi/ Consolidated Business Segments Information (Primary) Segment sales External sales Inter-segment sales Total segment sales Operating income Share of results of associates Segment assets Investments in shares Unallocated assets Total consolidated assets Segment liabilities Unallocated liabilities Total consolidated liabilities Capital expenditure Depreciation and amortisation

15,836,874 95,365 15,932,239 3,140,784

76,745 347,880 424,625 133,531

1,696,304 1,696,304 (68,809)

36,771 44,279 81,050 (32,075)

(487,524) (487,524) 9,847

17,646,694 17,646,694 3,183,278

2,141 8,534,138 9,170

3,273 608,603 94,637

109 619,635 74,874

1,071,565 -

(573,649) -

5,523 10,260,292 178,681 1,260,292

11,699,265 26,783 215,841 63,435 (50,325) 2,349,502 4,172,906

6,522,408 15,446 16,348 93,621 46,651 2,582 11,464 326,636 250,089

15,041,586 890,653 15,932,239

421,385 3,240 424,625

1,696,304 1,696,304

73,590 7,460 81,050

(477,373) (10,151) (487,524)

Geographical Segments Information (Secondary) Segment sales 16,755,492 Indonesia 891,202 Outside Indonesia 17,646,694 Total segment sales Segment assets Indonesia Outside Indonesia Total Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia Total

10,379,347 753,083 11,132,430

660,364 47,761 708,125

638,615 638,615

474,860 628,028 1,102,888

(1,268,740) (614,053) (1,882,793)

10,884,446 814,819 11,699,265

168,811 46,176 214,987

15,446 15,446

93,621 93,621

2,054 528 2,582

279,932 46,704 326,636

Halaman

5/39

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. BEBAN USAHA 2005 Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 19) Terminasi agen distribusi (Catatan 18) Sewa Penyusutan Perjalanan dinas Perlengkapan kantor dan toko Pengangkutan dan distribusi Honorarium tenaga ahli Listrik, air dan gas Penelitian dan pengembangan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp25 miliar) Jumlah Umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 19) Penyusutan Sumbangan dan jamuan Sewa Honorarium tenaga ahli Sumbangan kepada Yayasan Sampoerna (Catatan 20) Komunikasi perusahaan dan hubungan masyarakat Perjalanan dinas Lisensi dan amortisasi set up fee St. Dupont (Catatan 24) Peralatan IT Lain-lain (masing-masing di bawah Rp25 miliar) Jumlah Jumlah beban usaha

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. OPERATING EXPENSES 2004 Selling Advertising and promotion Salaries, wages and employee benefits (Note 19) Termination of distribution agencies (Note 18) Rent Depreciation Travel Office and store supplies Transportation and distribution Professional fees Water, gas, and electricity Research and development Others (less than Rp25 billion each) Total General and administrative Salaries, wages and employee benefits (Note 19) Depreciation Donations and entertainment Rent Professional fees Donation to Yayasan Sampoerna (Note 20) Corporate communication and public relations Travel Licence fee and amortisation of set up fee for St. Dupont (Note 24) IT equipment Others (less than Rp25 billion each) Total Total operating expenses

829,860 498,727 294,600 115,033 88,056 64,036 55,739 50,781 36,210 31,507 4,824 104,990 2,174,363

648,735 420,079 72,417 50,347 44,056 28,877 49,285 39,772 21,915 26,040 135,949 1,537,472

639,785 55,265 47,567 43,681 43,029 39,837 34,984 31,691 29,485 26,693 114,925 1,106,942 3,281,305

642,725 39,499 61,385 40,504 58,917 28,000 28,760 29,803 16,078 9,994 130,309 1,085,974 2,623,446

17. BEBAN PEMBIAYAAN 2005 Beban bunga: Hutang obligasi Hutang efek Hutang bank Hutang sewa guna usaha pembiayaan Jumlah Beban bank Jumlah beban pembiayaan

17. FINANCING COSTS 2004 Interest expense on: Bonds payable Guaranteed notes Bank loans Obligations under capital lease Total Bank charges Total financing costs

225,625 53,775 18,906 1,864 300,170 5,663 305,833

299,111 49,557 4,879 3,209 356,756 1,480 358,236

Halaman

5/40

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. TERMINASI AGEN DISTRIBUSI Pada tanggal 7 Desember 2005, Grup menghentikan pemberian hak eksklusif kepada beberapa pihak untuk mendistribusikan produk di beberapa negara tertentu. Grup telah menyetujui pembayaran masing-masing sebesar AS$30,0 juta (setara Rp294,6 miliar) dan dicatat sebagai bagian dari Beban penjualan. Dari kompensasi tersebut sebesar AS$10,0 juta (setara Rp98,4 miliar) masih belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2005 dan dicatat sebagai bagian dari Beban yang masih harus dibayar. Kompensasi ini telah dibayar pada bulan Januari 2006.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. TERMINATION OF DISTRIBUTION AGENCIES On December 7, 2005, the Group terminated its exclusive rights for certain parties todistribute the Groups product in certain overseas countries. The Group agreed to pay compensation for the terminations amounting to US$30.0 million (equivalent to Rp294.6 billion) and recorded these as part of Selling expense. Of this US$10.0 million (equivalent to Rp98.4 billion) remained unpaid at December 31, 2005 and is recorded as Accrued expense. This amount was subsequently paid in January 2006.

19. IMBALAN KERJA Program pensiun Perhitungan atas kewajiban pensiun manfaat pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005, didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 1 Maret 2006 (2004: PT Dayamandiri Dharmakonsilindo tertanggal 7 Maret 2005) berdasarkan metode Projected Unit Credit dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: 2005
Tingkat diskonto tahunan Hasil aktiva program yang diharapkan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian 12% 12% 10% 55 tahun/years 45 tahun/years CSO80 - US Table of Mortality

19. EMPLOYEE BENEFITS Pension plan benefits Estimated defined benefit pension liabilities for the year ended December 31, 2005 have been determined based on the actuarial valuations undertaken by PT Watson Wyatt, an independent firm of actuaries, in its reports dated March 1, 2006 (2004: PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dated March 7, 2005), using the Projected Unit Credit method with the following assumptions:

2004
12% 12% 10% 55 tahun/years 45 tahun/years CSO80 - US Table of Mortality Annual discount rate Expected return on plan assets Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table

Nilai bersih aktiva program pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: 2005 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aktiva program Selisih nilai kini kewajiban dengan nilai wajar aktiva program Kerugian aktuarial yang belum diakui Perubahan aktiva ditangguhkan Biaya pensiun dibayar di muka (284,813) 264,455

The net funded status as at December 31, 2005 and 2004 are as follows: 2004 (206,340) 204,521 Present value of obligation Fair value of plan assets

(20,358) 114,960 (3,084) 91,518

(1,819) 34,667 (5,441) 27,407

Funded status Unrecognised actuarial losses Changes in deferred assets Prepaid pension cost

Halaman

5/41

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. IMBALAN KERJA (lanjutan) Program pensiun (lanjutan) Rincian biaya pensiun adalah sebagai berikut: 2005 Biaya jasa kini Biaya bunga Perubahan aktiva ditangguhkan Amortisasi bersih tahun berjalan Hasil yang diharapkan dari aktiva program Efek implementasi PSAK 24 pada usaha tahun berjalan Jumlah beban pensiun 16,033 24,270 2,614 957 (32,064) 11,810

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

19. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Pension plan benefits (continued) The details of the pension expense are as follows: 2004 15,110 21,014 5,304 646 (19,206) 34,257 57,125 Current service cost Interest cost Changes in deferred assets Net amortisation during the year Expected return on plan assets Effect of PSAK 24 implementation on current year operations Total pension expense

Mutasi biaya pensiun dibayar di muka adalah sebagai berikut: 2005 Saldo awal tahun Beban pensiun tahun berjalan Kontribusi Grup Saldo akhir tahun Imbalan kerja selain program pensiun Perhitungan atas imbalan kerja selain program pensiun manfaat pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005, didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 1 Maret 2006 (2004: PT Dayamandiri Dharmakonsilindo tertanggal 7 Maret 2005), berdasarkan metode Projected Unit Credit dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: 2005
Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini 12% 10% 55 tahun/years 45 tahun/years

The movements of the prepaid pension cost are as follows: 2004 10,256 (57,125) 74,276 27,407 Balance at the beginning of the year Pension expense during the year Groups contributions Balance at the end of the year

27,407 (11,810) 75,921 91,518

Employee benefits other than pension plan benefits Estimated employee benefits other than pension plan benefits for the year ended December 31, 2005, have been determined based on the actuarial valuations undertaken by PT Watson Wyatt, an independent firm of actuaries, in its reports dated March 1, 2006 (2004: PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dated March 7, 2005), using the Projected Unit Credit method with the following assumptions: 2004
12% 10% 55 tahun/years 45 tahun/years Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age

Halaman

5/42

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. IMBALAN KERJA (lanjutan) Imbalan kerja selain program pensiun (lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Employee benefits other than pension plan benefits (continued) The employee benefits obligations as at December 31, 2005 and 2004 are as follows: 2004 (251,359) 52,881 41,748 (156,730) Present value of obligation Unrecognised actuarial losses Unrecognised past service costs non-vested Employee benefits obligations

Kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: 2005 Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak Kewajiban imbalan kerja (310,955) 92,745 38,434 (179,776)

Rincian biaya imbalan kerja selain program pensiun adalah sebagai berikut: 2005 Biaya jasa kini Beban bunga Amortisasi bersih tahun berjalan Efek kurtailmen Efek implementasi PSAK 24 pada usaha tahun berjalan Jumlah 24,662 29,431 4,786 (310) 58,569

The details of the employee benefits other than the pension plan benefits are as follows: 2004 21,686 23,899 4,398 36,074 86,057 Current service cost Interest cost Net amortisation during the year Effect of curtailment Effect of PSAK 24 implementation on current year operations Total

Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:

The movements in employee benefits obligations are as follows: 2004 85,337 86,057 (14,664) 156,730 Balance at the beginning of the year Employee benefits expense Payments to employees Balance at the end of the year

2005 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja tahun berjalan Pembayaran manfaat kepada karyawan Saldo akhir tahun 156,730 58,569 (35,523) 179,776

20. SUMBANGAN KEPADA YAYASAN SAMPOERNA Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2001, yang diaktakan dengan akta Notaris No. 117 tanggal 27 Juni 2001 dari Notaris Ny. Wahyu Nurani, S.H., Notaris Pengganti Sutjipto, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui pemberian sumbangan tahunan hingga sebesar 2,0% per tahun dari laba bersih Perusahaan kepada Yayasan Sampoerna. Yayasan Sampoerna didirikan pada tanggal 1 Maret 2001, dan bergerak dalam bidang pendidikan dan riset melalui pemberian beasiswa dan program-program sejenisnya. Jumlah sumbangan yang dibebankan pada usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 masing-masing adalah sebesar Rp39,8 miliar dan Rp28,0 miliar, serta disajikan sebagai bagian dari akun Beban umum dan administrasi. Halaman

20. DONATION TO YAYASAN SAMPOERNA In the Annual Shareholders General Meeting held on June 27, 2001, as notarised by Notarial Deed No. 117 dated June 27, 2001 of Mrs. Wahyu Nurani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., the shareholders approved an annual donation to Yayasan Sampoerna which is computed up to 2.0% of the Companys net income. Yayasan Sampoerna was established on March 1, 2001, and engaged in, amongst others, education and research support through scholarships and other related programs. The donations charged to operations in 2005 and 2004 amounting to Rp39.8 billion and Rp28.0 billion, respectively, are presented as part of General and administrative expenses.

5/43

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. DIVIDEN KAS Berdasarkan keputusan Rapat Direksi tanggal 23 September 2005, Direksi Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen interim kas sebesar Rp1.490,2 miliar atau Rp340,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 dan telah dibayar pada tanggal 27 Oktober 2005. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 264 tanggal 27 Juni 2005 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp1.971,9 miliar atau Rp450,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun 2004 yang terdiri dari : 1. Dividen interim sebesar Rp766,6 miliar atau Rp175,0 (Rupiah penuh) per saham yang telah dibayar pada tanggal 9 Desember 2004; dan Dividen final sebesar Rp1.205,3 miliar atau Rp275,0 (Rupiah penuh) per saham yang telah dibayar pada tanggal 9 Agustus 2005.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

21. CASH DIVIDENDS Based on resolution of the Board of Directors Meeting on September 23, 2005, the Companys Board of Directors approved an interim cash dividend of Rp1,490.2 billion or Rp340.0 (full Rupiah) per share from the six-month period ended June 30, 2005 net income which was paid on October 27, 2005.

Based on the Annual Shareholders General Meeting RUPS), as notarised in Notarial Deed No. No. 264 dated June 27, 2005 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., the Companys shareholders approved a cash dividend of Rp1,971.9 billion or Rp450.0 (full Rupiah) per share from 2004 net income with details as follows:

1.

Interim dividend of Rp766.6 billion or Rp175.0 (full Rupiah) per share, which was paid on December 9, 2004; and Final dividend of Rp1,205.3 billion or Rp275.0 (full Rupiah) per share which was paid on August 9, 2005.

2.

2.

Berdasarkan RUPSLB yang diaktakan dengan Akta Notaris No.134 tanggal 27 Oktober 2004 dari Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen kas yang berasal dari akumulasi laba ditahan sampai dengan tahun 2003 sebesar Rp766,6 miliar atau Rp175 (Rupiah penuh) per saham yang dibayar pada tanggal 9 Desember 2004. Berdasarkan RUPSLB yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 107 tanggal 18 Juni 2004 dari Dedy Syamri, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan penggunaan sebagian laba bersih tahun 2002 yaitu sebesar Rp417,0 miliar, yang semula dialokasikan untuk perolehan kembali sejumlah saham Perusahaan yang telah disetujui oleh pemegang saham Perusahaan dalam RUPS Tahunan tahun 2003 di atas, diubah menjadi dana yang akan dibagikan sebagai dividen kas kepada para pemegang saham yaitu sebesar Rp350,5 miliar atau Rp80 (Rupiah penuh) per saham. Sedangkan sisa dana sebesar Rp25,8 miliar (setelah dikurangi dengan perolehan kembali 8.869.500 saham sebesar Rp40,7 miliar (Catatan 14)) ditahan sebagai modal kerja Perusahaan. Berdasarkan RUPS Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 106 tanggal 18 Juni 2004 dari Dedy Syamri, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp1.051,4 miliar atau Rp240 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun 2003.

Based on the Extraordinary Shareholders General Meeting as notarised in Notarial Deed No. 134 dated October 27, 2004 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., the Companys shareholders approved the distribution of a portion of the accumulated retained earnings up to 2003 in the form of cash dividend payment amounting to Rp766.6 billion or Rp175 (full Rupiah) per share, which was paid on December 9, 2004. Based on the Extraordinary Shareholders General Meeting, as notarised in Notarial Deed No. 107 dated June 18, 2004 of Dedy Syamri, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., the Companys shareholders approved the change of the 2002 net income utilisation of Rp417.0 billion, which was initially approved for the repurchase of the Companys shares as approved in the 2003 Annual Shareholders General Meeting as disclosed above, to become the fund for a cash dividend to the Companys shareholders amounting to Rp350.5 billion or Rp80 (full Rupiah) per share. The remaining available fund of Rp25.8 billion (after deduction of Rp40.7 billion for the repurchase of the 8,869,500 Companys shares (Note 14)) was held for the Companys working capital requirements. Based on the Annual Shareholders General Meeting, as notarised in Notarial Deed No. 106 dated June 18, 2004, of Dedy Syamri, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., the Companys shareholders approved a cash dividend of Rp1,051.4 billion or Rp240 (full Rupiah) per share from the 2003 net income.

Halaman

5/44

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan dengan persyaratan dan harga yang wajar (arms length basis). Sifat dan transaksi hubungan istimewa Usaha pokok a. PT Philip Morris Indonesia telah menjadi pemegang saham pengendali Perusahaan sejak tanggal 18 Mei 2005. Pembelian rokok dari PT Philip Morris Indonesia sebesar Rp1.549 miliar, merupakan 6,3% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2005. Saldo hutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian akun Hutang usaha - pihak hubungan istimewa(Catatan 11 dan 24). b. PT Bhramara Esa Anosama (BEA), PT Sadhana Arifnusa (SA), PT Adi Sampoerna (AS), PT Langgeng Setia Bhakti (LSB), Parimex International Pte. Ltd. (Parimex) dan Lignum-2 Inc. (Lignum) merupakan perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh pihak yang terafiliasi dengan manajemen Grup terdahulu. PT Atri Distribusindo (ATRI) juga merupakan perusahaan yang dikelola oleh sebagian manajemen yang sama. Yayasan Sampoerna didirikan dan dikendalikan oleh pihak yang terafiliasi dengan manajemen terdahulu. Perusahaan-perusahaan ini tidak lagi menjadi pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada saat PT Philip Morris Indonesia menjadi pemegang saham pengendali pada tanggal 18 Mei 2005 seperti dijelaskan pada paragraf terdahulu. Pembelian tembakau lokal dari BEA, SA, AS dan LSB, sebesar Rp42 miliar, merupakan 0,2% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi tahun 2005 (2004: sebesar Rp733 miliar atau merupakan 4,2% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi). Saldo hutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun Hutang usaha pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2004 (Catatan 11). Penjualan rokok kepada Lignum dan Parimex sebesar Sin$3,8 juta atau setara Rp22,4 miliar, merupakan 0,1% dari penjualan bersih konsolidasi tahun 2005 (2004: Sin$9,9 juta atau setara Rp52,4 miliar, merupakan 0,3% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi tahun 2004).

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. RELATED PARTY INFORMATION The Group, in their regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties, which are conducted on an arms length basis. Nature of relationship and transactions with related parties Trade transactions a. PT Philip Morris Indonesia has been the controlling shareholder of the Company since May 18, 2005. Purchases of cigarettes from PT Philip Morris Indonesia amounted to Rp1,549 billion, representing 6.3% of total consolidated net sales in 2005. Trade payables arising from these transactions are presented as part of Trade payable - related parties (Notes 11 and 24). b. PT Bhramara Esa Anosama (BEA), PT Sadhana Arifnusa (SA), PT Adi Sampoerna (AS), PT Langgeng Setia Bhakti (LSB), Parimex International Pte. Ltd. (Parimex) and Lignum-2 Inc. (Lignum) are managed by affiliated parties of the Groups former management. PT Atri Distribusindo (ATRI) is also managed by some of the same management. Yayasan Sampoerna is a foundation established and controlled by an affiliated party of the former management. These companies ceased to be related parties when PT Philip Morris Indonesia became the controlling shareholder on May 18, 2005 as disclosed in the previous paragraph. Purchase of local tobacco from BEA, SA, AS and LSB, amounted to Rp42 billion, representing 0.2% of total consolidated net sales in 2005 (2004: Rp733 billion representing 4.2% of total consolidated net sales). Trade payables arising from these transactions were presented as part of Trade payable - related parties as at December 31, 2004 (Note 11).

Sales of cigarettes through Lignum and Parimex amounted to Sin$3.8 million or equivalent to Rp22.4 billion, representing 0.1% of total consolidated net sales in 2005 (2004: Sin$9.9 million or equivalent to Rp52.4 billion, representing 0.3% of total consolidated net sales in 2004).

Halaman

5/45

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Usaha pokok (lanjutan) c. PT Alfa Retailindo Tbk. (ARI) merupakan perusahaan asosiasi. Pembelian barang dagangan dari ARI sebesar Rp68,2 miliar, merupakan 0,3% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi tahun 2005 (2004: dari ARI dan ATRI sebesar Rp66,4 miliar, merupakan 0,4% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi). Saldo hutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun Hutang usaha - pihak hubungan istimewa (Catatan 11). Penjualan rokok kepada ARI sebesar Rp489,7 miliar, merupakan 1,99% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi tahun 2005 (2004: kepada ARI dan ATRI sebesar Rp530,5 miliar, merupakan sebesar 3,0% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi). Saldo piutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut disajikan pada akun Piutang usaha- pihak hubungan istimewa (Catatan 5). Di luar usaha pokok a. Pemberian pinjaman jangka panjang untuk keperluan modal kerja kepada ARI yang akan dibayar setiap kuartal sampai dengan tahun 2006. Pinjaman tersebut dibebani bunga tahunan berkisar antara 12,5% sampai 16,0% pada tahun 2005 (2004: 12,5% sampai 15,0%). Pemberian pinjaman jangka panjang tanpa bunga untuk keperluan modal kerja kepada Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd., Cina, yang akan jatuh tempo pada tahun 2006 dan dapat diperpanjang tiap tahun. Perusahaan memberikan sumbangan Yayasan Sampoerna (Catatan 20). kepada

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

22. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

Trade transactions (continued) c. PT Alfa Retailindo Tbk. (ARI) is an associated company. Purchases of consumer goods from ARI amounted to Rp68.2 billion, representing 0.3% of total consolidated net sales in 2005 (2004: from ARI and ATRI amounted to Rp66.4 billion, representing 0.4% of total consolidated net sales). Trade payables arising from these transactions are presented as part of Trade payable - related parties (Note 11). Sales of cigarettes through ARI amounted to Rp489.7 billion, representing 1.99% of total consolidated net sales in 2005 (2004: through ARI and ATRI amounting to Rp530.5 billion, representing 3.0% of total consolidated net sales). Trade receivables arising from these transactions are presented as Trade receivable - related party (Note 5).

Non-trade transactions a. Long-term loan for working capital to ARI which is repayable quarterly until 2006. This loan bears annual interest at 12.5% to 16.0% in 2005 (2004: 12.5% to 15.0%).

b.

b. Non-interest bearing quarterly long-term loan for working capital to Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd., China, which will be due in 2006 and can be extended every year. c. The Company gave donations to Yayasan Sampoerna (Note 20).

c.

Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok adalah sebagai berikut:
Jumlah/ Amount 2005 Piutang hubungan istimewa (2005: Aktiva lancar; 2004: Aktiva tidak lancar) PT Alfa Retailindo Tbk. Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd. Jumlah 2004

Account balances with related parties The details of balances from related parties arising from non-trade transactions are as follows:
Persentase dari jumlah aktiva konsolidasi/ Percentage to the consolidated assets 2005 2004 Due from related parties (2005: Current assets; 2004: Non-current assets) PT Alfa Retailindo Tbk. Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd. Total

8,916 8,847 17,763

15,224 8,361 23,585

0.08 0.07 0.15

0.13 0.07 0.20

Halaman

5/46

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004, operasi Grup dalam negeri memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
2005 Mata uang asing/ Foreign currencies Aktiva Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Jumlah aktiva Kewajiban Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih AS$ 63,270,523 900,000 64,170,523 Sin$ 1,022 1,022 Eur 60,091 60,091 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent Assets 622,656 Cash and cash equivalents Trade receivables and 8,847 other receivables 631,503 Total assets Liabilities Trade payables and other payables Accrued expenses Long-term debts Total liabilities Liabilities - net

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES As at December 31, 2005 and 2004, the Groups domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:

12,211,661 3,771,905 65,865,000 81,848,566

117,357 3,794 121,151

2,227,737 68,515 13,527,850 15,824,102

146,709 37,899 805,186 989,794 (358,291)

(AS$ 17,678,043) Sin$

(120,129) (Eur 15,764,011) 2004

Mata uang asing/ Foreign currencies Aktiva Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Instrumen derivatif Jumlah aktiva Kewajiban Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Jumlah kewajiban Aktiva/(kewajiban) - bersih AS$ 28,295,808 224,800 86,976,294 115,496,902 Sin$ Eur 5,189,452 5,189,452

Setara Rupiah/ Rupiah equivalent Assets 328,525 Cash and cash equivalents Trade receivables and 2,088 other receivables 808,010 Derivative instruments 1,138,623 Total assets Liabilities Trade payables and other payables Accrued expenses Long-term debts Total liabilities Assets/(liabilities) - net

11,478,429 421,281 65,865,000 77,764,710 (Sin$

51,784 59,831 111,615

1,369,167 172,573 16,909,813 18,451,553

124,252 6,437 825,830 956,519 182,104

AS$ 37,732,192

111,615) (Eur 13,262,101)

24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Pada tanggal 10 Januari 2005, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun yang berlaku efektif mulai tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015. Berdasarkan perjanjian ini, PT Philip Morris Indonesia menunjuk Panamas sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia.

24. SIGNIFICANT AGREEMENTS a. On January 10, 2005, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten (10) years, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015. Based on this agreement, PT Philip Morris Indonesia appointed Panamas as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesiascigarette products in Indonesia.

Halaman

5/47

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) b. Pada bulan Desember 2004, PT Taman Dayu (TD), menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. (CS) selama dua puluh (20) tahun. Berdasarkan perjanjian tersebut, CS akan mengembangkan tanahtanah milik TD. Properti baru yang telah dibangun akan dipasarkan dan dijual kepada umum. TD dan CS akan melakukan bagi hasil atas penghasilan yang diperoleh dari kerjasama tersebut. Perjanjian kerjasama ini berlaku efektif sejak tanggal 7 April 2005. Pada bulan Oktober 2004, PT Sampoerna Air Nusantara (SAN) menandatangani perjanjian pembelian pesawat terbang dengan Cessna Aircraft Company. Berdasarkan perjanjian tersebut, SAN akan membeli pesawat terbang Cessna Model 560XL Citation XLS dengan harga bersih sebesar AS$10,2 juta yang akan dilunasi pada saat penerimaan pesawat. Pada tanggal 31 Desember 2005, SAN telah membayar uang muka sebesar AS$1,25 juta atau setara dengan Rp11,7 miliar(2004: AS$0,25 juta atau setara dengan Rp2,3 miliar) dan disajikan sebagai bagian dari Aktiva lainnya - tidak lancar dalam neraca konsolidasi. Pada tanggal 16 Pebruari 2006, pesawat terbang tersebut telah diserahkan kepada SAN dan SAN telah melunasi sisa pembayaran sebesar AS$8,98 juta. Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga yang disebut Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyediakan antara lain bahan baku, pita cukai dan alat kerja, sedangkan MPS menyediakan tenaga kerja dan prasarana kerja. Sebagai imbalannya, Perusahaan membayar jasa produksi dan jasa manajemen yang dihitung berdasarkan jumlah rokok yang diproduksi. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang untuk satu tahun berikutnya atas persetujuan kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2005, Perusahaan telah melakukan kerja sama dengan tiga puluh (30) MPS yang tersebar di propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah (2004: dua puluh lima (25) MPS). Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan pada usaha masing-masing adalah sebesar Rp489,8 miliar dan Rp395,1 miliar pada tahun 2005 dan 2004, serta disajikan sebagai bagian dari Beban pokok penjualan.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) b. In December 2004, PT Taman Dayu (TD) entered into a twenty (20) year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. (CS). Based on the agreement, CS has agreed to develop the property owned by TD. The developed property will be offered for sale and sold to the public. The revenue from the sale of property will be shared between TD and CS. The agreement was effective from April 7, 2005.

c.

c.

In October 2004, PT Sampoerna Air Nusantara (SAN) entered into a purchase agreement for a new aircraft with Cessna Aircraft Company. Based on the agreement, SAN will acquire a 560XL Citation XLS Cessna aircraft at a net price of US$10.2 million which will be fully paid upon the delivery and acceptance of the aircraft. As at December 31, 2005, SAN has paid an advance amounting to US$1.25 million, equivalent to Rp11.7 billion (2004: US$0.25 million, equivalent to Rp2.3 billion) which is included as part of Other assets non-current in the consolidated balance sheets. As at February 16, 2006, the aircraft was delivered to SAN and SAN has paid the remaining balance of US$8.98 million.

d.

d. In the conduct of its operations, the Company enters into agreements with third parties, called Third Party Operations (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. Based on the agreements, the Company provides, amongst others, raw materials, excise tax and working equipment, while the TPO provides employees and the working infrastructure. As compensation, the Company pays the production cost and a management fee, which is computed based on total cigarettes produced. These agreements are generally valid for a one-year term and are extendable for another year based on mutual agreement by both parties. As at December 31, 2005 the Company had entered into thirty (30) TPO agreements with TPOs, which are located in East Java and Central Java (2004: twenty five (25) TPOs). Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp489.8 billion and Rp395.1 billion in 2005 and 2004 respectively, are presented as part of Cost of goods sold.

Halaman

5/48

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) e. Pada bulan September 1999, Sampoerna International Pte. Ltd., (SI), menandatangani perjanjian lisensi untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun dengan S.T. Dupont (STD), Perancis. Perjanjian ini berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2000 dan SI memiliki opsi untuk memperbaharui perjanjian ini untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun berikutnya jika SI memenuhi kondisi tertentu seperti yang disyaratkan dalam perjanjian. Berdasarkan perjanjian ini, STD memberikan SI lisensi eksklusif sehubungan dengan pemakaian merk dagang untuk memproduksi, mengiklankan, memasarkan, menjual dan mendistribusikan rokok merek S.T. Dupont dan D dalam wilayah yang dicantumkan dalam perjanjian. Sebagai imbalannya, SI harus membayar kepada STD beban lisensi sebesar AS$1,0 per 1.000 batang yang terjual atau 5% dari harga jual bersih produk rokok tersebut, yang mana lebih besar, dengan minimum beban lisensi sebesar AS$1,0 juta untuk tahun pertama dan meningkat AS$0,1 juta setiap tahun atau 70% dari royalti tahun sebelumnya, yang mana lebih besar. Beban lisensi yang dibebankan pada usaha masing-masing adalah sebesar AS$1,5 juta (setara Rp14,6 miliar) dan AS$ 1,4 juta (setara Rp12,5 miliar) pada tahun 2005 dan 2004, dan disajikan sebagai bagian dari akun Beban umum dan administrasi. Disamping itu, pada tahun 1999, SI membayar setup fee sebesar AS$3 juta. Amortisasi set-up fee yang dibebankan pada usaha adalah sebesar AS$0,3 juta (setara Rp3,6 miliar) pada tahun 2004, disajikan sebagai bagian dari akun Beban umum dan administrasi. Pada tahun 2005, saldo set-up fee adalah sebesar AS$1,5 juta (setara Rp14,9 miliar), dibebankan seluruhnya pada usaha dan disajikan sebagai bagian dari akun Beban umum dan administrasi. f. Pada tanggal 31 Desember 2005, Grup mempunyai fasilitas-fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari beberapa bank dengan pagu pinjaman keseluruhan sebesar Rp1,07 triliun dan AS$10,0 juta (2004: Rp1,17 triliun dan AS$5,0 juta) (Catatan 10). f.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) e. In September 1999, Sampoerna International Pte. Ltd., (SI) entered into a ten (10) year licence agreement with S.T. Dupont (STD), France. This agreement was effective from January 1, 2000, and SI has an option to renew the agreement for another ten (10) year term if SI meets certain conditions. Under the agreement, STD granted SI exclusive rights to use trademarks for manufacturing, advertising, marketing, sale and distribution of cigarettes under the brand names of S.T. Dupont and D within the territory stipulated in the agreement. As compensation, SI shall pay STD a licence fee at the higher of US$1 per 1,000 sticks sold or 5% of net selling price of the cigarette products with a minimum licence fee of US$1.0 million for the first year and increasing US$0.1 million every year or 70% of the preceding years licence whichever is higher. The licence fee charged to operations amounted to US$1.5 million (equivalent to Rp14.6 billion) and US$1.4 million (equivalent to Rp12.5 billion) in 2005 and 2004, respectively, and is presented as part of General and administrative expenses.

In addition, SI paid a set-up fee of US$3 million in 1999. Amortisation of the set-up fee charged to operations amounted to US$0.3 million (equivalent to Rp3.6 billion) in 2004 and is presented as part of General and administrative expenses. In 2005, the balance of the set-up fee amounting to US$1.5 million (equivalent to Rp14.9 billion) was expensed in full to operations and presented as part of General and administrative expenses.

As at December 31, 2005, the Group obtained unsecured loan facilities from several banks with maximum limits of Rp1.07 trillion and US$10.0 million (2004: Rp1.17 trillion and US$5.0 million) (Note 10).

Halaman

5/49

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Pada tanggal 27 Januari dan 17 Pebruari 2006, Perusahaan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Pertama dan Kedua untuk mendapat persetujuan pemegang saham independen Perusahaan sehubungan dengan agenda sebagai berikut: 1. Persetujuan untuk Perusahaan dan/atau anak perusahaannya (Grup HMS) untuk memberi lisensi kepada satu atau lebih pihak terafiliasi dari PT Philip Morris Indonesia untuk memproduksi dan/atau mendistribusikan produk rokok Grup HMS di berbagai negara, baik secara langsung atau tidak langsung, kecuali di Indonesia (tidak termasuk daerah Duty Free Indonesia) dan Amerika Serikat serta wilayahnya, termasuk hak untuk pihak terafiliasi dari PT Philip Morris Indonesia tersebut untuk selanjutnya memberikan sub-lisensi atau kontrak untuk memproduksi dan/atau mendistribusikan produk rokok Grup HMS kepada perusahaan Grup HMS atau pihak terafiliasi dari PT Philip Morris Indonesia; dan 2. Persetujuan untuk Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan pihak terafiliasi dari PT Philip Morris Indonesia untuk memproduksi dan/atau mendistribusikan beberapa produk rokok pihak tersebut di Indonesia (tidak termasuk daerah Duty Free). Kedua RUPSLB tersebut tidak memenuhi ketentuan kuorum yang disyaratkan oleh BAPEPAM dan karenanya tidak dapat mengambil keputusan. Manajemen Perusahaan bermaksud untuk menyelenggarakan RUPSLB ketiga dalam waktu dekat ini. b. Pada bulan Januari dan Pebruari 2006, Grup menjual penyertaannya di beberapa investasi dalam negeri dan luar negeri sebesar Rp228,0 miliar.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. SUBSEQUENT EVENTS a. On January 27 and February 17, 2006, the Company covened the First and Second Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) to obtain the approval of the independent shareholders of the Company in relation to the following agenda: 1. Approval for the Company and/or its subsidiaries (HMS Group) to licence one or more affiliated parties to PT Philip Morris Indonesia to directly or indirectly manufacture and/or distribute the HMS Group cigarette products worldwide directly or indirectly, except for Indonesia (excluding Duty Free market of Indonesia) and the United States of America and its territories, including for such affiliated parties to PT Philip Morris Indonesia to further sub-licence or contract manufacture the HMS Group cigarette products to an HMS Group company or a party affiliated to PT Philip Morris Indonesia; and

2. Approval for the Company to enter into a licence agreement with a party affiliated to PT Philip Morris Indonesia to manufacture and/or distribute certain cigarette products of such party in the tax and duty paid market of Indonesia. Both EGMs did not meet the quorum requirement as stipulated under BAPEPAM guidelines and therefore, it did not reach any conclusion. The Companys management has an intention to covene a third EGM in the near future.

b. In January and February 2006, the Group sold its shares in certain domestic and overseas investments for approximately Rp228.0 billion.

26. KOMITMEN Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha di masa mendatang yang berasal dari sewa-menyewa biasa adalah sebagai berikut: 2005 Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah 58,957 95,488 2,822 157,267

26. COMMITMENTS The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows: 2004 52,072 115,121 167,193 Not later than 1 year Later than 1 year and not later than 5 years Later than 5 years Total

Pada tanggal 31 Desember 2005, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aktiva tetap sebesar Rp163,7 miliar. Halaman 5/50

As at December 31, 2005, the Group has outstanding commitments relating to purchases of fixed assets of Rp163.7 billion. Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PRO FORMA Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan semua anak perusahaan di dalam dan luar negeri yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung. Untuk memberikan informasi tambahan mengenai aktivitas utama Perusahaan (Catatan 1), berikut ini secara singkat disajikan neraca konsolidasi dan laporan laba rugi konsolidasi pro forma yang mencerminkan segmen usaha dalam industri dan distribusi rokok di Indonesia yang mencakup akun-akun PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas dan PT Asia Tembakau, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2005 dan 2004. Dalam neraca konsolidasi pro forma dan laporan laba rugi konsolidasi pro forma ini, investasi saham pada anak perusahaan lainnya dicatat berdasarkan metode ekuitas (equity method). a. Neraca Konsolidasi Pro Forma 2005 Aktiva Aktiva lancar Piutang hubungan istimewa Penyertaan saham Aktiva tetap Aktiva lainnya Jumlah aktiva Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Hak minoritas Ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas b. 7,438,852 2,014,284 1,622,746 123,204 11,199,086

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PRO FORMA STATEMENTS CONSOLIDATED FINANCIAL

As disclosed in Note 2b, the consolidated financial statements include the accounts of the Company and all directly and indirectly controlled domestic and foreigncontrolled companies. For additional information relating to the Companys principal business (Note 1), the pro forma consolidated balance sheets and pro forma consolidated statements of income below are presented to show the business segment for manufacturing and distribution of cigarettes in Indonesia. These include the accounts of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas and PT Asia Tembakau as at and for the years ended December 31, 2005 and 2004. In these pro forma consolidated balance sheets and pro forma consolidated statements of income, the investments in the other subsidiaries are carried and presented using the equity method of accounting.

a. Pro Forma Consolidated Balance Sheets 2004 7,558,471 9,386 1,952,320 1,395,039 59,377 10,974,593 Assets Current assets Due from related parties Investments in shares Fixed assets Other assets Total assets Liabilities and Equity Current liabilities Non-current liabilities Minority interest Equity Total liabilities and equity

4,703,098 1,915,044 5,065 4,575,879 11,199,086

3,529,100 2,581,693 4,046 4,859,754 10,974,593

Laporan Laba Rugi Konsolidasi Pro Forma 2005 Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Laba operasi Beban lainnya - bersih Bagian (rugi)/laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan 21,003,879 14,644,160 6,359,719 2,490,737 3,868,982 (108,000)

b. Pro Forma Consolidated Statements of Income 2004 15,041,586 10,004,437 5,037,149 1,930,277 3,106,872 (210,227) Net sales Cost of goods sold Gross profit Operating expenses Operating income Other expenses - net

(204,957) 3,556,025 Halaman 5/51

28,742 2,925,387 Page

Share of results of subsidiaries and associates Profit before income tax

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PRO FORMA (lanjutan) b. Laporan Laba Rugi Konsolidasi Pro Forma (lanjutan) 2005 Beban/(manfaat) pajak penghasilan - Kini - Tangguhan Beban pajak penghasilan - bersih Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2005 AND 2004 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PRO FORMA CONSOLIDATED STATEMENTS (continued) FINANCIAL

b. Pro Forma Consolidated Statements of Income (continued) 2004 Income tax expense/(benefit) Current Deferred Income tax expense - net Profit before minority interest Minority interest Net income

1,188,557 (18,116) 1,170,441 2,385,584 2,518 2,383,066

954,437 (21,460) 932,977 1,992,410 558 1,991,852

28. REKLASIFIKASI AKUN Penyajian akun Persediaan, Biaya dan pajak dibayar di muka, Instrumen derivatif, Hutang pajak dan cukai, Pendapatan ditangguhkan dan Beban penurunan nilai aktiva tetap dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2004 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2005.

28. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Inventories, Prepaid expenses and taxes, Derivative instruments, Taxes and excise tax payables, Deferred revenue and Assets impairment expense in the 2004 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2005 consolidated financial statements.

Halaman

5/52

Page

Anda mungkin juga menyukai