Anda di halaman 1dari 2

Ema Yuliastuti I0311019 Judul Pengarang Resume : Biodegradable Hydrogel Film for Food Packaging : Niladri Roy, Nabanita

Saha, Petr Saha :

Terdapat banyak material yang digunakan sebagai bahan kemasan, seperti kaca, logam, dan yang paling banyak diminati adalah plastik. Plastik memiliki karakteristik yang bermanfaat yakni, transparan, lembut, kuat, biaya yang diperlukan rendah, tidak mudah sobek, dan penghalang oksigen yang baik. Namun di sisi lain, material plastik sulit untuk diuraikan (non-degradable) sehingga limbah plastik menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Awalnya penggunaan pati sebagai bahan termoplastik biodegradable menarik perhatian para peneliti, namun hal ini dianggap tidak memberikan manfaat yang besar karena kinerja yang buruk dari pati mengenai sensitivitas air dan sifat mekanik yang terbatas dengan tingkat kerapuhaan yang tinggi. Untuk mengatasi masalah ini sebagai alternatif, hidrogel menawarkan peluang baru untuk desain bahan kemasan yang efisien. Dalam pengembangannya, hidrogel kompleks poli-ion adalah sebuah pendekatan alternatif untuk produksi berbasis bio-polimer untuk aplikasi kemasan makanan. Hidrogel merupakan gel polimer yang terhidrasi dengan jaringan tiga dimensi yang tidak dapat larut di dalam air. Perhatian difokuskan pada sirkulasi udara film hidrogel, sebagai bahan makanan terutama sayur segar memerlukan aerasi, yakni aliran oksigen untuk mempertahankan kesegaran mereka. Hidrogel memiliki kapasitas penyerapan air yang tinggi. Hal ini penting karena beberapa bahan makanan menyebabkan kelembaban, dan harus diserap oleh bahan kemasan untuk menghindari makanan dari pembusukan. Parameter yang paling penting adalah biodegradabilitas bahan kemasan untuk menghindari bahaya lingkungan. Para peneliti melakukan penelitian terhadap biodegradabilitas film hidrogel. Film hidrogel dibuat dengan metode pengecoran larutan, menggunakan larutan yang terdiri dari PVP: 0.2, CMC: 0.8, PEG: 1.0, agar-agar: 2.0, gliserin: 1.0, dan air: 95.0 di w/v %. Polimer disiapkan di dalam botol kaca tertutup di bawah rangsangan fisik berupa tekanan dan panas. Larutan polimer panas dituangkan

dalam petridishes dan didinginkan pada suhu kamar (22-25C). Akhirnya, sebuah film tipis bulat diperoleh dan disebut sebagai Film Hidrogel PVP-CMC. Dilakukan Breathability Test terhadap Film Hidrogel PVP-CMC, pengukuran dilakukan dengan tes permeabilitas uap air. Setiap piring alumunium foil diisi dengan 10 ml air suling. Sepotong bagian bundar dari film hidrogel kering ditempatkan pada piring dan ditutup dengan lem, sepotong bagian bundar yang lain dari film yang sama diletakkan pada piring lain tanpa air sebagai referensi. Kedua sampel ditimbang secara akurat kemudian diletakkan di dalam desikator yang mengandung kalsium klorida sebagai pengering, dan gel silika. Jumlah transmisi uap air melalui film itu diukur dengan menggunakan persamaan berikut : WVT = Wx tAP0(RH1-RH2) Dalam persamaan ini, WVT adalah uap air transmisi. W/t adalah perubahan massa(fluks, g/jam), x adalah ketebalan film (mm), A adalah luas film (m2), P0 adalah tekanan uap air murni transmisi sebesar 3,159 kPa pada 25 C, (RH1-RH2) adalah gradient kelembaban relatif. Biodegradabilitas dari film hidrogel PVP-CMC diteliti dengan test penimbunan dalam tanah. Total waktu biodegradasi adalah 5 minggu, pengaruh aktivitas mikroba dan berat diteliti setiap minggu. Morfologi interior film hidrogel dianalisis dengan Scanning Elektron Mikroskopi (SEM). Pandangan permukaan film hidrogel dilakukan dengan perbesaran 100 x 10 kx. Film polimer yang dihasilkan bersifat halus, fleksibel, dan transparan. Hal tersebut menunjukkan penyerapan air tinggi dan properti menahan air ketika direndam ke dalam air yang merupakan bukti bahwa PVP-CMC adalah film hidrogel. Difusi oksigen film polimer diukur berdasarkan tingkat transmisi uap air dan hilangnya air dalam waktu di bawah lingkungan terkontrol. Setelah lima minggu biodegradasi, tidak terdapat residu film hidrogel PVPCMC. Penyimpangan dapat diamati pada permukaan film hidrogel setelah dua minggu,. Setelah empat minggu, permukaan film hidrogel menjadi lebih tidak teratur, dengan beberapa deposisi. Dengan demikian evaluasi SEM sampel film hidrogel PVP-CMC sebelum dan sesudah degradasi mendukung bahwa film hidrogel adalah biodegradable.

Anda mungkin juga menyukai