Anda di halaman 1dari 14

KERAGAMAN CITRA

PENGINDRAAN JAUH

Oleh: Brian Caleb NPM: 270110110194 Kelas: FTG C

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI 2012

PENDAHULUAN
Pada bidang kartografi tepatnya dalam penginderaan jauh kita mengenal tentang keanekaragaman citra. Keanekaragaman citra merupakan variasi variasi dari rupa bumi. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa bumi kita memiliki variasi variasi dalam permukaannya. Ada daratan dalam bentuk gunung atau bukit atau hanya sekadar daratan datar biasa. Kemudian ada juga yang berupa lautan dan sebagainya. Pada makalah ini penulis ingin menjelaskan lebih lanjut lagi keanekaragaman citra yang bumi kita miliki. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa tidak semua orang mengetahui tentang keanekaragaman citra tersebut. Jadi disini penulis ingin mencoba untuk menjelaskan keanekaragaman citra tersebut sehingga para pembaca dapat mengerti dan tahu lebih banyak lagi tentang keanekaragaman citra. Program citra landsat disebut juga Earth Resources Observation Satellites Program ketika dimulai tahun 1966, namun diubah menjadi Landsat pada tahun 1975. Tahun 1979, Presidential Directive 54 di bawah Presiden AS Jimmy Carter mengalihkan operasi Landsat dari NASA ke NOAA, merekomendasikan pengembangan sistem operasional jangka panjang dengan 4 satelit tambahan, serta merekomendasikan transisi swastanisasi Landsat. Ini terjadi tahun 1985 ketika EOSAT, rekan Hughes Aircraft dan RCA, dipilih oleh NOAA untuk mengoperasikan sistem Landsat dalam kontrak 10 tahun. EOSAT mengoperasikan Landsat 4 and 5, memiliki hak ekslusif untuk memasarkan data Landsat, serta mengembangkan Landsat 6 dan 7. Citra satelit dengan warna-simulasi Kolkata diambil dari satelit Landsat 7. Tahun 1989, transisi tersebut tak berakhir secara keseluruhan ketika pendanaan NOAA untuk program Landsat berakhir, dan NOAA menangani Landsat 4 dan 5 sebelum berakhir; namun Undang-undang Kongres AS menyediakan dana darurat untuk sisa tahun terakhir. Pendanaan ini terhenti lagi pada tahun 1990, dan sekali lagi Kongres menyediakan dana darurat untuk 6 bulan ke depan. Masalah pendanaan terjadi lagi tahun 1991, dan menghasilkan solusi serupa. Tahun 1992, berbagai upaya dilakukan untuk mengucurkan dana untuk operasi lanjutan Landsat, namun pada akhir tahun EOSAT mengentikan pengolahan data Landsar. Landsat 6 diluncurkan pada tanggal 5 Oktober 1993, namun mengalami kegagalan peluncuran. NASA akhirnya meluncurkan Landsat 7 pada tanggal 15 April 1999.

Landsat 1 (mulanya dinamakan Earth Resources Technology Satellite 1) - diluncurkan 23 Juli 1972, operasi berakhir tahun 1978 Landsat 2 - diluncurkan 22 Januari 1975, berakhir 1981 Landsat 3 - diluncurkan 5 Maret 1978, berakhir 1983

Landsat 4 Landsat 5 Landsat 6 Landsat 7 -

diluncurkan diluncurkan diluncurkan diluncurkan

16 Juli 1982, berakhir 1993 1 Maret 1984, masih berfungsi 5 Oktober 1993, gagal mencapai orbit 15 April 1999, masih berfungsi

Dengan penjelasan sedikit diatas mungkin masih banyak pembaca sekalian yang belum tahu, tetapi dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca sekalian bisa mendapatkan informasi yang baik dan berguna bagi para pembaca sekalian.

ISI
Bentuk permukaan bumi sangat beraneka ragam. Ada yang bergununggunung, ada yang landai, ada jurang, ada lembah. Dan beragam bentuk lain. Pada pazaman dahulu, banyak orang, mengira bahwa bumi itu datar tidak bulat. Setelah dibuktikan bahwa bumi itu sebenarnya bulat. TENAGA ENDOGEN DAN TENAGA EKSOGEN Menurut para ahli, keragaman bentuk muka bumi ini disebabkan oleh dua kekuatan yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah : tenaga pengubah muka bumi dari dalam bumi Sedangkan tegana eksogen : tenaga pengubah muka bumi dari luar bumi. Tenaga endogen bersumber dari magma yang bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi ; tektonisme, vulkanisme dan gempa bumi), Tenaga eksogen merupakan tenaga yang bersifat merusak kulit-kulit bumi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tenaga eksogen ini meliputi cair, angin, makhluk hidup, sinar matahari dan gletser. Kedua tenaga ini menghasilkan rupa muka bumi beraneka ragam bentuknya baik daratan maupun dasar laut. 1. Bentuk muka bumi yang dihasilkan tenaga endogen Tenaga yang sangat besar dari dalam bumi dapt berpengaruh dalam membentuk keragaman bentuk muka bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga endogen merupakan kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi dan menjadikan

terbentuk cembung, seperti pegunungan atau gunung-gunung berapi, serta berbentuk cekung seperti laut dan danau. Kerak bumi terdiri atas 2 macam, yaitu kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua, antara lain eropa dan asia atau bisa disebut eurosia, kerak samudra pasifik, kerak samudra pasifik kerak samudra atlantik. Kerak benua juga disebut lempeng benua sedangkan kerak samudra disebut lempeng samudra (bagian yang menghubung naik disebabkan lempeng samudra tertekan magma. Bagian itu disebut pematang tengah samudra). Tekanan terus menerus akan mengakibatkan lempeng samudra bergerak menuju lempeng benua. Rata-rata 10 cm / tahun kalau terus menerus terjadi maka akan terjadi bertumbukan dengan lempeng benua suatu ketika, bagianbagian yang teangkat akan menjadi pegunungan. Wilayah-wlayah didunia tempat pertemuan antara lempeng benua ditandai dengan deretan pegunungan. Karena ada tekanan dari dalam bumi, maka dasar laut akan terangkat. Adanya proses erosi dasar laut yang terangkat kemudian membentuk perbukitan. a. Hasil dari Tektonisme Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal. Tektonisme di bagi menjadi 2 epirogesea dengan oregenesa. Epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara

horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi secara cepat meliputi daerah sempit. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi patahan dan lipatan. - Lipatan terjadi akibat tenaga endogen dan yang mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga permukaan bumi menjadi mengkerut, bagian yang meliputi atas disebut punggung lipatan (Antlikina), meliputi kebawah dinamakan (sinkural).

Jenis Lipatan sebagai berikut : a. Lipatan Tegak (syimmetrical folds) ; terjadi karena pengaruh tenaga horizontal b. Lipatan miring (Asymmetical folds) ; terjadi karena pengaruh tenaga horizontal yang bekerja tidak sama. c. Lipatan menutup (Recumbent Folds) ; terjadi karaena tenaga tagencial d. Lipatan rebah (overtuned Folds) ; terjadi karena arah tenaga harizontal e. Sesor sangkap (Ever Thrust) terjadi karena adanya gerakan sepanjang bumi. Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yang relatif cepat, baik secara vertikal maupun horizontal. Jenis-jenis patahan adalah sebagai berikut : a. Tanah naik (horst) ; yaitu dataran yang terletak lebih tinggi daerah sekelilingnya akibat daerah disekelilingnya patah. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik b. Tanah turun (graben/slenk) yaitu kenampakan yang dataran letaknya lebih rendah dari daerah sekelilingnya, graben terjadi tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun. c. Sesar yaitu ; patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanyal sebagian saja yang bergeser. Sesar ini dibagi menjadi dua desktral dan sinistral. Dekstral yaitu jika kita berdiri didepan potongan sesar maka akan bergeser kekanan.

Sinistral yaitu jika kita berdiri di depan potongansesar didepan kita bergeser ke kiri. d. Blok Mountain yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan-patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan disuatu daerah, ada yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah ada yang aik dan ada yang turun dan ada pula yang berbentuk miring sehingg berbentuk komplek pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok litosfera. 1. Pegunungan Pegunungan adalah kumpulan dari gunung-gunung yang membentuk permukaan bumi seolah-olah bergelombang dengan lembah dan lekukan diantara gunung-gunung tersebut. Contoh 2 daratan pegunungan di Indonesia : a. Sirkum Pasifik, yang melalui sulawesi, Maluku, papua dan Halmahera b. Sirkum Mediterania Busur dalam (Vulkanis) yang melalui sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, solor, alor, weter. Damar. Nila, Seua, Manuk, Kepualauan Banda, dan berakhir dipulau Ambon. Busur luar (Non Vulkanis) yang melalui P. Simelue, P. Nias, P. Batu, P. Mentawai, Enggano, Tenggelam di sebelah setalan P. Jawa, Sawu, Roti, Timor, Kep. Leti, Sermata, Kep. Barbar. Kep. Tanibar, Kep Walubela, Kep. Laut seram, Manipa, Batu dan pulau-pulau kecil sekitarnya. 2. Dataran Tinggi Dataran tinggi adalah daerah datar yang berada pada ketinggian diatas 700 m.

3. Plato / Petau Bentuk permukaan bumi ini merupakan dataran tinggi dengan bagian atas relatif rata dan telah mengalami erosi. 4. Depresi Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang memanjang disebut slenk. Sedangkan yang membuat disebut dosin. 5. Palut Laut Palung laut adalah bagian luar bumi yang terdapat di dasar laut dengan kedalaman lebih dari 500 m. bentuknya memanjang dan sempit sebagai akibat dari proses penenggelaman yang terus menerus. 6. Lubuk Laut Proses pembentukkan lubuk laut sama dengan palung laut hanya berbeda pada bentuknya saja, yaitu yang membuat dengan kedalaman juga lebih dari 5000 m. 7. Punggung Laut Bentuk dari punggung laut dapat digambarkan seperti bukit didasar laut. Sebagaian dari punggung laut ada juga yang muncul diatas permukaan air laut. 8. Ambang Laut Ambang laut adalah pembatas pada dasar laut yang memisahkan dua laut dalam 9. Shelf Shelf adalah bagian laut yang dalamnya kurang dari 200 meter.

b. Hasil dari Proses Vulkanisme Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfera yang bergerak ke lapisan yang lebih keatas atau keluar ke permukaan bumi (dalam arti luas). Pergerakan magma sebagai ciri aktivitas magma dibedakan sebagai berikut : 1. Intrusi Instrusi magma adalah aktifitas magma didalam lapisan litosfera, memotong atau menyisipkan litosfera dan tidak mencapai permukaan bumi. Instrusi magma disebut juga plutonisme. a. Batholit, yaitu batuan beku yang terbentuk dari dapur magma, terjadi karena penurunan suhu yang lambat. b. Lakolit, yaitu magma yang menyusup diantara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan diatasnya terangkat sehingga cembung, sedangkan alasnyarata. c. Sill, yaitu lapisan magma tipis yang menyusup diantara lapisan batuan diatas, data dibagian alasnya. d. Gang, yaitu batuan dari instrusi magma yang memotong lapisan batuan yang berbentuk pipih atau lempeng. e. Apofisa, yaitu cabang dari erupsi korok (gang) f. Diatrema, yaitu batuan yang mengisi pipa letusan. 2. Ekstrusi magma adalah kegiatan magma yang mencapai

permukaan bumi. Ektrusi magma merupakan kelanjutan dari instrusi magma, bahan yang dikeluarkan pada saat terjadi proses ekstrusi magma terutama ketika terjadi letusan gunung api adalah dalam bentuk material padat yang disebut

eflatalpiroklastik dalam wujud gas, seperti belerang, nitrogen, gas asam arang, dan gas uap air. Menurut macam : a. Ekstrusi sentral, yaitu magma keluar melalui sebuah saluran magma (pipiah kawah) dan membentuk gunung-gunung dan letaknya tersendiri. Ekstrusi melahirkan tipe letusan gunung api. Misalnya gunung krakatau dan gunung Vesuvius. b. Ekstrusi linier, yaitu magma keluar melalui retakan atau celahan yang memanjang sehingga mengakibatkan terbentuknya deretan gunung api yang kecil-kecil disepanjang retakan itu. Misalnya gunung api laki di pulau Eslandia dan deretan gunung api di Jawa Barat dan Jawa Timur. c. Ekstrusi areal, yaitu magma keluar dari lubang yang besar, karena magma terletak sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga magma menghancurkan dapur magma yang menyebabkan magma meleleh keluar ke permukaan bumi. Misalnya Yellow Stone National Park di amerika serikat yang luasnya 10.000 KM2. Hasil dari vulkanik atau fenomena alam pasca vulkanik atau fenomena alam setelah terjadi letusan. 1. Gunung Gunung adalah bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang dibatasi oleh lereng. Gunung merupakan bukit yang besar yang bentuknya lebih runcing dan lebih tinggi dari permukaan bumi. Gunung terbentuk oleh adanya gerakan magma atau ekstrunsi magma dalam bentuknya ekstrusi magma dibedakan menjadi 3

bumi dari kantung/dapur magma sampai dalam lapisan permukaan bumi. Gunung api biasnaya masih aktif artinya gunung tersebut sewaktu-waktu dapat mengalami letusanletusan. Contoh gunung api di Indonesia yang dapat dijumapi di daratan adalah gunung slamet di Jawa Tengah, gunung Merapi di Yogyakarta, sedangkan gunu api di laut misalnya gunung krakatau di selat Sunda. Gunung yang tidak aktif ada yang menyebut gunung tidur artinya gunung tersebut sudah mengeluarkan lagi material vulkan baik padat maupun cair. Contoh gunung yang tidak aktif adalah gunung ceremai di Jawa Barat, gunung Lawu di Jawa Tengah dan gunung Salak di Bogor. 2. Fenomena Alam Pasca Vulkanik a. Mata air panas (air thermal) dan air mineral Jenis air ini banyak dimanfaatkan sebagai sumber air mineral yang dikonsumsi dalam bentuk kemasan. Banyak dijumpai di depot air isi ulang atau di jual bebas. Mata air yang terkenal adalah mata air panas Baturaden di Purwokerto, Ciater di Bandung dan Sangkan Hurip di Kuningan. b. Sumber gas Lekskalasi Sumber ini dapat keluar dari : Solfatar, yaitu sumber gas belerang, kenampakan ini banyak dijumapi di kawah-kawah puncak gunung api yang masih aktif. Misalnya di kawah puncak gunung Bromo dan kawah puncak gunung Merapai Daerah Istimewah Yogyakarta.

Fumarol, yaitu sumber gas uap air. Sumber gas ini sama seperti solfator, fumarol dapat dijumpai pada gunung api yang masih aktif. Mofet, yaitu sumber gas asam belerang / arang. Sama seperti fumarol dan solfator, mofet juga dapat dijumpai pada gunung api yang meletus. Mofet dan belerang merupakan dua gas yang berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kematian. c. Mata Air Geyser Mata air geyser diketemukan di daerah vulkan aktif. Geyser merupakan mata air tanah yang memancarkan sewaktu-waktu dalam selah batuan atau bekas kantong magma akibat dorongan gas dari alam. Geyser tidak akan nampak jika kandungan air tanah pada daerah tersebut habis, namun pada saat terisi air akan muncul kembali. Fenomena ini dapat kamu jumpai di Plato Dieng Jawa Tengah.

PENUTUP
Dari penjelasan penjelasan yang pada halaman sebelumnya kita telah mengetahui tentang keanekaragaman citra atau keanekaragaman dari rupa muka bumi kita. Beberapa dari point diatas mungkin sebagian besar merupakan hal yang baru, tetapi memang begitu adanya. Bumi kita memang tidak hanya monoton datar saja tetapi memiliki variasi variasi sehingga kita menyebutnya dengan keanekaragaman citra. Demikian yang dapat kami paparkan mengenai keanekaragaman citra yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak keurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisanmakalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan terlebih untuk para pembaca yang budiman.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai