Anda di halaman 1dari 3

Kasus 2 Pajak Kelompok 1 A.

Pilihan yang tepat diperiksa atau pembetulan SPT adalah klu menurut kk neh keduanya yaitu tahun 2008 dan tahun 2009 karena daluwarsa penetapannya 5 tahun setelah saat terhutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak atau tahun pajak, nah pada kasus tersebut SP3 diterbitkan 29 Agustus 2010, berarti untuk spt tahun 2008 dan spt tahun 2009 belum daluwarsajdi kedua spt tersebut masih bisa untuk pembetulan SPT nya..itu menurut kk klu menurut adek2 gmana???? B. Persyaratan melakukan pembetulan SPT Untuk tahun pajak 2008 dan sesudahnya, batas waktu dua tahun dihilangkan sehingga Wajib Pajak dapat melakukan pembetulan sepanjang belum dilakukan pemeriksaan. Namun demikian, untuk SPT pembetulan yang menyatakan rugi atau lebih bayar, jangka waktunya dibatasi yaitu paling lambat dua tahuh sebelum daluarsa penetapan. Daluarsa penetapan sendiri adalah lima tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak. Dengan kata lain, batas waktu penyampaian SPT Pembetulan rugi atau lebih bayar paling lambat adalah sekitar tiga tahun sejak berakhirnya masa pajak atau tahun pajak. Walaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaan, tetapi belum dilakukan tindakan penyidikan mengenai adanya ketidakbenaran yang dilakukan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, terhadap ketidakbenaran perbuatan Wajib Pajak tersebut tidak akan dilakukan penyidikan, apabila Wajib Pajak dengan kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran perbuatannya tersebut dengan disertai pelunasan kekurangan pembayaran jumlah pajak yang sebenarnya terutang beserta sanksi administrasi berupa denda sebesar 150% (seratus lima puluh persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar. Walaupun Direktur Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan tetapi belum menerbitkan surat ketetapan pajak, kepada Wajib Pajak baik yang telah maupun yang belum membetulkan Surat Pemberitahuan masih diberikan kesempatan untuk mengungkapkan ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan yang telah

disampaikan, yang dapat berupa Surat Pemberitahuan Tahunan atau Surat Pemberitahuan Masa untuk tahun atau masa yang diperiksa. Pengungkapan ketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuan tersebut dilakukan dalam laporan

tersendiri dan harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya sehingga dapat diketahui jumlah pajak yang sesungguhnya terutang. Namun, untuk membuktikan kebenaran laporan Wajib Pajak tersebut, proses pemeriksaan tetap dilanjutkan sampai selesai Kekurangan pembayaran pajak dalam kasus ini harus dilunasi ditambah dengan denda kenaikan 50% sebelum laporan tersendiri disampaikan. Wajib Pajak dapat membetulkan Surat Pemberitahuan Tahunan yang telah disampaikan, dalam hal Wajib Pajak menerima surat ketetapan pajak, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali Tahun Pajak sebelumnya atau beberapa Tahun Pajak sebelumnya, yang menyatakan rugi fiskal yang berbeda dengan rugi fiskal yang telah dikompensasikan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan yang akan dibetulkan tersebut, dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah menerima surat ketetapan pajak, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali, dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan Ketentuan tentang pembetulan SPT ini diatur dalam Pasal 1, 1a, 2 dan 2a Undangundang KUP. ( ini dasar hukumnya ) koreksi lgi yak k jga manusia heheheh C. Sanksi administrasi terhadap kasus diatas Diketahui : SP3 29 Agustus 2010 Pelaporan SPT pembetulan dan pembayaran tanggal 30 November 2010 PPH kurang bayar untuk tahun 2008 Rp.200.000.000,PPH kurang bayat untuk tahun 2009 Rp.300.000.000,Denda 2% perbulan Bulan denda = 29 Agustus 2010 s/d 30 November 2010 = 4 Bulan ( bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan ) Jadi denda / sanksi Adm untuk :

Tahun 2008 = 2% X 4 Bulan X Rp.200.000.000,- = Rp.16.000.000,Tahun 2009 = 2% X 4 Bulan X Rp.300.000.000,- = Rp.24.000.000,Total sanksi Adm yang harus dibayar oleh PT. Karya Maju adalah : ( Rp.16.000.000,-+Rp.24.000.000,- = Rp.40.000.000 )

Anda mungkin juga menyukai