Anda di halaman 1dari 8

Modul 6

Fluks Listrik dan Teorema Divergensi


Fluks listrik yang dipancarkan dari suatu permukaan tertutup dengan luas permukaan tertentu adalah sama dengan muatan listrik yang dicakup oleh permukaan tertutup itu sehingga satuan dari fluks listrik adalah sama dengan satuan muatan listrik. Fluks listrik yang dipancarkan dari suatu permukaan tertutup seluas S dapat dihitung dengan menggunakan hukum Gauss. Formula hukum Gauss ini dapat dikembangkan menjadi teorema divergensi yang mengubah bentuk integral permukaan tertutup menjadi integral volume. Dalam hal ini diperlukan divergensi dari vector rapat fluks D yang ditampilkan dalam system koordinat kartesian, silinder, atau bola, sesuai dengan persoalan yang ditemukan di lapangan. Dari teorema divergensi dapat diperoleh formula untuk mendapatkan muatan ruang didalam satu kubus atau bola. Fluks Listrik Fluks listrik sebesar q Coulomb dipancarkan dari suatu permukaan tertutup seluas S yang didalamnya mengandung muatan listrik sebesar q Coulomb. Besarnya fluks listrik (

) yang dipancarkan dari permukaan tertutup ini dijelaskan oleh hukum Gauss E = D.dS = q Coulomb
S

(1)

Dimana

D = vector rapat fluks listrik = E (C / m 2 ) E = vector intensitas medan listrik (V/m)

= 0 r = permitivitas dielektrik medium (F/m) r = permitivitas relatif (tidak memiliki dimensi)


Berdasarkan definisi muatan q Coulomb yang menempati volume V dengan kerapatan muatan ruang qv yang terdisribusi merata diberikan oleh q=
V

dV

(2)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Fina Supegina, ST. MT.

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

dari persamaan (1) dan(2), kita peroleh :

E = D.dS =
S

V v = volume

dV

Teorema Divergensi Operator del didefinisikan sebagai operator vektor derivatif :

= ax

+ ay + az x y z

Divergensi vektor D, ditulis div D, adalah produk skalar antara operator vektor derivatif dan vektor D :

Div D = .D = a x x + a y y + a z z ( Dxax+ Dyay + Dzaz ) =

D x D y D z + + x y z

Teorema divergensi menurut teori kalkulus dalah mengubah bentuk integral luas menjadi bentuk integral volume :

S =luas

D.dS = DdV
V = volume

Sisi kiri Persamaan dapat ditulis

D.dS = dD dS
Dimana : dD =

D y a y D x a x D z a z dx + dy + a z dz dan y z x

dS = dydzax + dxdzay +dxdyaz, maka persamaan menjadi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Fina Supegina, ST. MT.

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

S =luas

D.dS =

D x D y D z dxdydz = .DdV + + v = volume x y z

Dari persamaan diperoleh

D = qv
Persamaan diatas mengisyaratkan bahwa divrgensi vektor rapay fluks listrik D adalah fluks listrik total yang dipancarkan persatuan volume yang memancarkan fluks tesebut. Dalam tiga dimensi, persamaannya menjadi

D =

D x D y D z + + = qv x y z

Untuk sistem koordinat kartesian Penggunaan Hukum Gauss Contoh penggunaan hukum Gauss adalah untuk menghitung intensitas medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan titik q atau muatan garis qL di sekitar muatan. Intensitas Medan Listrik oleh Muatan Titik Besarnya intensitas medan listrik yang dihasilkan muatan titik q, pada suatu posisi yang berjarak r dari muatan tersebut dan dalam suatu ruang yang memiliki permitivitas dielektrik medium , dapat diturunkan dari ukum Gauss.

= E.dS = q
Contoh Soal Tentukan kerapatan muatan ruang qv di titik P(3,4,5) m untuk masing-masing vektor rapat fluks listrik di bawah ini.

D=

ax a y az + + C / m 2 x2 y2 z 2

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Fina Supegina, ST. MT.

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

Solusi qv = D =

Dx Dy Dz + + x y z 2 2 2 3 3 3 x y z

=-

2 2 2 6 3 x10 C / m 27 64 125

= -0,121 C / m 3 Contoh soal Dengan menggunakan hukum Gauss dan teoerema divergensi, tentukanlah : fluks listrik yang dipancarkan dari kubus -2 x 2 m; -2 y 2 m dan -2 z 2 m.

Untuk Solusi

D=

ay y2

C/m2

Dengan menggunakan hukum Gauss kita peroleh fluks

E =
= =

s =luas

D.dS
x x

( D a
2 2 x

+ D y a y + D z a z ) (dydza x + dxdza y + dxdya z )


2 2 y

22

D dydz + D dxdz
22 2 2 2 2

22

D dxdy
z

2 2

= 0.( y ) ( x) = 0 + 0 +0 =0

1 + 2 y

( x) 2 2 ( z ) 2 2 + 0.( x) 2 2 ( y ) 2 2 2

Dengan menggunakan teorema divergensi kita peroleh fluks Maka fluks listriknya adalah

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Fina Supegina, ST. MT.

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

Div D =

dD y dy 1 y3

; (satu dimensi)

Maka fluks listriknya adalah

E = Div D dV

= 1 dx
x = 2

x =2

y =2

y = 2

1 dy dz y 3 z2 =

z =2

=0

Contoh Soal

Diketahui vektor rapat fluks listrik D =

10 a z nC / m 2 serba sama. Tentukan fluks listrik 2 z

yang dipancarkan dari permukaan balok -4m x, y, z 4m dengan menggunakan : a. Hukum gauss b. Teorema divergensi solusi

a. Dengan menggunakan hukum Gauss, kita peroleh fluks listrik

E = D.ds
S = luas

y =4 z =4

y = 4 z = 4
4

D x dydz +

x= 4 z = 4

x = 4 z = 4

x= 4 y=4

D y dxdz +

x = 4 y = 4

D y dxdy

10 = 0 + 0+ 2 ( x ) 4 4 ( y ) 4 4 x 10-9 = 0 nC z 4
b. Dengan menggunakan teorema divergensi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Fina Supegina, ST. MT.

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

Div D =

dD z ; (satu dimensi) dz 20 z3

Maka fluks listriknya adalah

E = Div D dV

= 20

x =4

x = 4

dx

y =4

dy

y = 4

1 dz z3 z = 4

z =4

1 1 = (20)(1 / 2)(8)(8) 16 16 =0
Evaluasi 1. Diketahui muatan titik q1 sebesar 25 nC di titik P1 (2,3,3) m dan q2 sebesar 60 nC di P2 (4,5,6) m di udara bebas tentukan :

a. Tentukan F1, gaya Coulomb yang bekerja pada q1, dan F2, gaya Coulomb yang
bekerja pada q2.

b. Tentukan F1 dan F2
2. a. Jika diketahui muatan titik q1 = 100 nC di A (1,2,4) m, muatan titik q2 = 50 nC di B (2,4,0), titik q3 = 200 nC di A (3,2,1) m dan muatan titik q4 = 75nC di B (8,9,10) terletak di udara bebas. Tentukan vektor intensitas medan listrik di titik P (5,7,9)m. b. Diketahui muatan garis serba sama = -10 nC/m disepanjang kawat lurus yang terletak di x = 2 m, y =2 dan z = 4 m diudara bebas.tentukan vektor intensitas medan listrik E di titik P (5,2,7) m . 3. a. Suatu kawat lingkaran dengan muatan garis = 100 nC/m terdistribusi merata, jari-jari kawat R = 30 cm, terletak diudara bebas. Tentukan intensitas medan listrik pada sumbu z positif dijarak z = 25 cm, z =50 cm dan z = 75

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Fina Supegina, ST. MT.

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

b. Tentukan kerja yang diperlukan untuk memindahkan muatan titik q = 10 C dari titik A(1,2,6) m ke titik B(5,8,9) m di dalam medium dengan E = 2x 2ax + 6x3ay + 5xaz V/m yang homogen. 4. Diketahui muatan titik q = -150C di titik A (0;0;+0,12 nm) dan sebuah muatan titik lainnya sebesar +100 C di titik B(0;0;-0,12 nm) di udara bebas. Tentukan : a. momen dipole listrik P

b. vektor momen dipole listrik P


c. Potensial V di titik P (3,4,5)m

d. Vektor intensitas medan listrik Er dan E e. Vektor medan listrik total E f. Vektor satuan aN yang menyatakan arah E
5. Tentukan kerapatan muatan ruang qv di titik P(3,4,5) m untuk masing-masing vektor rapat fluks listrik di bawah ini. D=

2a x 3a y 5a z + 2 + 3 C / m 2 x4 2y z

Solusi 1. (a). Gaya Coulomb pada titik muatan q1 = 25 nC

F1 = 9 x 109 (25x 10-9) (60 x10-9) F1 = (192,61.10-9) (-2ax-2ay-3az)

( ( 2 4) a

{( 2)

+ (3 5)a y + (3 6)a y ) a x
2

+ ( 2 ) + ( 3)
2

2 3/ 2

F1 = -385,22ax -385,22ay -577,83az nN F2 = 385,22ax + 385,22ay + 577,83az nN

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Fina Supegina, ST. MT.

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

b.

F = F2 = 1

((

385,22

+ 385,22

+ 577,83

2 1/2

= 794,15 nN
Selanjutnya coba anda kerjakan sebagai latihan sebelum ujian (closed book)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Fina Supegina, ST. MT.

MEDAN ELEKTROMAGNETIK

Anda mungkin juga menyukai