Anda di halaman 1dari 6

PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG MEMGEMBANGKAN POTENSI JAMAK ( MULTIPLE INTELLIGENCIES)

Disusun Oleh: NORAIDA ARIYUNITA A 410080054

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHANADIAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. latar belakang masalah Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak ataupun orang dewasa. Pendidikan menjadi salah satu modal bagi seseorang agar dapat berhasil dan mampu meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Mengingat akan pentingnya pendidikan, maka pemerintah pun mencanangkan program wajib belajar 9 tahun, melakukan perubahan kurikulum untuk mencoba mengakomodasi kebutuhan siswa. Kesadaran akan pentingnya pendidikan bukan hanya dirasakan oleh pemerintah, tetapi juga kalangan swasta yang mulai melirik dunia pendidikan dalam mengembangkan usahanya. Sarana untuk memperoleh pendidikan yang disediakan oleh pemerintah masih dirasakan sangat kurang dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Hal tersebut terlihat dengan sangat menjamurnya sekolah sekolah swasta yang dimulai dari TK smpai perguruan tiggi swasta. Pendidikan sekarang ini terlalu dipersempit pada pengembangan kecerdasan pikir yang diukur dengan IQ saja. Pengertian ini harus digeser pada pemahaman bahwa sebenarnya setiap orang memiliki kecerdasan jamak/majemuk. Pendidikan dan pembelajaran seharusnya memobilisasi kecerdasan jamak/majemuk. Artinya, sekolah dalam menyusun kurikulum, atau pendidik dalam menyusun proses pembelajaran, atau orang tua dalam mendidik dan melatih putra-putrinya, bertanya bagaimana dapat membantu sebaik mungkin anak-anak yang memiliki kecerdasan logika-bahasa (bercerita), musik, berelasi dan berkomunikasi, kecerdasan logikamatematika, kecerdasan gerakan badan, kecerdasan ruang, dan kecerdasan intra pribadi. Kurikulum kita yang tradisional ternyata tidak banyak membantu perkembangan kecerdasan peserta didik. Banyak anak tidak sukses dalam belajar, hasilnya dibawah ukuran kecerdasannya, sebab tidak ada sarana dan kesempatan untuk mengambangkan dan melatih kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki. Menurut Howard Gardner, hanya dua saja yang sangat ditekankan di sekolah-sekoloah yaitu kecerdasan logika matematis dan logika bahasa. Dalam kecerdasan jamak anak yang mungkin tidak mampu didalam kecerdasan logika matematika dan bahasa, dapat dikembangkan dengan lima kecerdasan lainnya. Mungkin dapat dibantu untuk maengembangkan kecerdasan musiknya,

gerak badannya melalui tari atau olahraga, kecerdasan saat bergaul, dan bagaimana memahami orang lain. Salah satu penyebab kegagalan di sekolah adalah karena mereka memandang jika siswa memiliki pola belajar yang sama. Akibatnya hanya anak-anak tertentu yang memiliki kecerdasan logika dan matematika yang lumayan baik yang bisa berkembang dengan baik. Dalam proses pembelajaran kecerdasan jamak, pendidik merancang sendiri ruang kelas, alat peraga, kelompok metode dan tugas. Sehingga kecerdasan dapat dilatih dan dikembangkan, dan juga menyediakan sarana dan kesempatan yang kondusif untuk berinteraksi baik dengan orang lain atau dengan diri mereka sendiri. B.TUJUAN Berdasar uraian diatas dapat diambil tujuan untuk memotifasi orang tua dan pendidik untuk tidak menganggap bahwa anak yang cerdas adalah anak yang mempunyai kemampuan dalam kecerdasan logika matematika dan bahasa. C.Manfaat Kecerdasa jamak menjadi motifasi orangtua dan pendidik agar labih memahami kemampuan anak.

BAB II PEMBAHASAN Pola pemikiran anak tidak hanya diukur dari kecerdasan bahasa dan logika matematika saja, tetapi juga harus dilihat dari aspek kinetis, musical, visual-spatial, inpersonal dan naturalis. Jenis-jenis kecerdasan tersebut dikenal dengan kecerdasan jamak (multiple intellegences) yang diperkenalkan oleh howard gardner 1983.sekarang ini kita cenderung lebih menghargai orang-orang yang ahli dalam logika dan bahasa. Seharusnya kita memberikan perhatian yang seimbang kepada orang-orang yang memiliki kelebihan (talent) didalam kecerdasan yang lain. Sangat disayangkan bahwa anak-anak yang memiliki kelebihan tidak mendapat informasi di sekolahnya. Teori multiple intellegensi menyatakan bahwa kecerdasan meliputi delapan kemampuan intelektual, teori tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa intelektual yang diukur melalui tes IQ hanya menekankan pada kemampuan logika dan bahasa saja. Beberapa macam kecerdasan jamak ( multiple intellegenci) yaitu 1. Linguistic intellegence ( word smart ) Pandai berbicara, gemar bercerita, dengan tekun mendengarkan cerita atau membaca adalah ciri anak yang memiliki kecerdasan linguistik menonjol. Kecerdasan yang menuntut kemampuan untuk menyimpan berbagai informasi yang berkaitan dengan proses berpikir. 2. Logical-mathematical intellegences Anak-anak dengan logika matematika yang tinggi, memperlihatkan minat yang besar terhadap kegiatan eksplorasi. Mereka juga senang mengklasifikasikan benda dan senang berhitung. 3. Visual spatial intellegence ( picture smart) Anak-anak dengan kecerdasan visual spatial yang tinggi cenderung berpikir secara visual. Mereka kaya dengan khayalan internal (internal imagery), sehingga cenderung imaginatif dan kreatif. 4. Bodily Kinesthetic Intelligence (Body Smart) Anak-anak dengan kecerdasan bodily kinesthetic di atas rata-rata, senang bergerak dan menyentuh.

5. Musical Intelligence (Music Smart) Anak dengan kecerdasan musical yang menonjol mudah mengenali dan mengingat nada-nada. 6. Interpersonal Intelligence (People Smart) Anak dengan interpersonal yang tinggi mudah berinteraksi dengan orang lain. 7. Intra personal Intelligence (Self Smart) Anak dengan kecerdasan intra personal yang menonjol memiliki kepekaan perasaan dalam situasi yang tengah berlangsung, memahami diri sendiri, dan mampu mengendalikan diri dalam situasi konflik.

BAB III KESIMPULAN Setiap siswa mempunyai kelebihan masing-masing. Mereka memiliki kecerdasan yang berdasan yng berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. kecerdasan seseorang dapat dilihat berdasarkan hasil tes IQ sudah tidak relevan lagi karena tes IQ hanya membatasi pada kecerdasan logika (matematika) dan bahasa. Teori Multiple Intelligences, mencoba untuk mengubah pandangan bahwa kecerdasan seseorang hanya terdiri dari kemampuan Logika (matematika) dan bahasa. Multiple Intelligences memberikan pandangan bahwa terdapat sembilan macam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang. Yang membedakan antara yang satu dengan yang lainnya adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai