Anda di halaman 1dari 13

Gaya pada muatan bergerak dalam sebuah konduktor yang berada dalam medan magnet diperagakan oleh efek

Hall yakni sebuah efek yang analog dengan pembelokan transversal dari sebuah sinar elektron dalam sebuah medan magnet dalam ruang hampa. Prinsip Efek Hall Jika pembawa muatan adalah elektron maka muatan-lebih negatif menumpuk di sisi atas plat dan

meninggalkan muatan-lebih positif di sisi bawah, sampai gaya elektrostatik transversal F-zc=eE dalamkonduktor sama dengan gaya magnetik Fz. Karena arus transversal akhir sama dengan nol, maka konduktor itu berada pada rangkaian terbuka dalam arah transversal, dan beda potensial antara tepi-tepi lempeng, yang dapat diukur dengan potensiometer, sama dengan ggl Hall dalam lempeng. Penelitian tentang ggl Hall ini banyak menghasilkan penjelasan mengenai proses konduksi. Terbukti bahwa untuk logam, tepi atas lempeng menjadi bermuatan negatif relatif terhadap tepi bawah, yang menguatkan keyakinan kita bahwa yang membawa muatan dalam logam ialah elektron negatif. Gaya magnetik yang dialami oleh elektron arahnya ke sumbu z positif dengan persamaan F z=evBy sedangkan gaya elektrostatik arahnya ke sumbu z negatif dengan persamaan F-zc=eEx karena kedua gaya ini akhirnya sama, maka : Ex=vBy Karena rapat arus dalam konduktor adalah Jx=nq v. Dan bila v dieliminir, kita peroleh nq = Ex= .Jx.By =RH , J= ........ (1) , Ex= dimana A=d.l maka :

Karena RH = Jx=.Ex

Adapun konduktivitas bahan dapat ditentukan dari hubungan :

Karena Jx=

dan Ex=

maka :

= ....... (2) Dengan : RH= konstanta Hall Bahan VH = tegangan (ggl) Hall IH = arus Hall A = luas penampang lempengan d = tebal lempengan = konduktivitas bahan J = rapat arus

EFEK HALL
Di dalam tahun 1879, E.H. hall di Universitas Harvard melaporkan sebuah eksperimen yang memberikan tanda pengangkut-pengangkut muatan di dalam sebuah penghantar

gambar 1 Gambar 1, memperlihatkan sebuah pita datar (flat strip) tembaga yang mengangkut sebuah arus di dalam arah yang seperti diperlihatkan. Seperti biasanya arah panah arus, yang ditandai adalah arah mana pengangkut muatan akan bergerak jika pengangkut muatan tersebut adalah positif. Panah arus dapat menyatakan baik muatan-muatan positif yang bergerak ke bawah maupun muatan-muatan negatif yang bergerak ke atas. Efek Hall dapat digunakan untuk memutuskan yang mana diantara kedua kemungkinan ini yang benar. Sebuah medan magnet B dibuat tegak lurus pada pita dengan menempatkan pita tersebut diantara muka-muka kutub sebuah elektromagnetik. Medan ini mengarahkan sebuah gaya pembelok F pada pita (yang diberikan oleh il x B), yang menunjuk ke kana dlam gambar tersebut. Karena gaya yang mengarah ke samping pada pita tersebut disebabkan oelh gaya-gaya yang mengarah kesamping pada pengankutan muatan (yang diberikan oleh qv x B), msks didapatkan bahwa pengankut-pengangkut muatan ini, apakah yang positif maupun yang negatif, akan cenderung mengarah ke kanan di dalam gambar 1. ketika pengangkut muatan tersebut hanyut sepanjang pita, yang menghasilkan perbedaan potensiall hall melintang (tranverse hall potential difference). Vxy diantara titik-titik seperti x dan y. tanda pengangkut-pengangkut muatan ditentukan oleh tanda perbedaan potensial Hall ini. Jika pengangkut muatan adalah positif, maka y akan berada pada potensial yang lebih tinggi daripada x. Jika pengangkut muatan adalah negatif, maka y akan berada pada potensial yang lebih rendah daripada x. Eksperimen memperlihatkanbahwa di dalam logam, pengangkut muatan tersebut adalah negatif. Untuk menganalisa efek Hall secara kuantitatif, dapat digunakan model elektron bebas dari sebuah logam. Pengangkut-pengangkut muatan tersebut dapat dianggap dapat bergerak

sepanjang penghantar dengan laju ondoh konstan Vd. Gaya pembelok magnet yang menyebabkan pengangkut muatan yang bergerak tersebut hanyut ke tepi kanan pita adalah diberikan oleh qVd x B. Pengangkut-pengangkut muatan tidak menimbun (mengumpul) tanpa batas pada tepi kanan pita karena pergeseran muatan memperbesar medan listrik Hall melintang (tranverse Hall electric Field) EH, yang bekerja di dalam penghantar, untuk menentang hanyutan (ondoh = drift) pengangkut muatan yang mengarah ke samping. Medan listrik ini adalah manifestasi yang lain dari perbedaan potensial Hall dan dihubungkan kepada perbedaan potensial tersebut oleh: EH = Vxy d Akhirnya dicapai sebuah kesetimbangan di dalam mana gaya pembelok magnetik pada pengangkut muatan yang mengarah ke samping persis dihilangkan oleh gaya listrik qEHyang arahnya berlawanan yang disebabkan oleh medan listrik Hall, atau: qEH + qVd x B = 0 yang dapat ditulis sebagai: EH = -Vd x B ..(1) Persamaan ini memperlihatkan secara eksplisit bahwa jika kita mengukur EH, maka kita dapat mencari besar dan arah Vd; jika arah Vd diberikan, maka tanda pengangkut muatan segera didapatkan seperti yang terlihat oleh gambar 1. Banyaknya pengangkut muatan persatuan volume (n) dapat juga dicari dari pengukuran Efek Hall. Jika menuliskan persamaan 1 di dalam besarnya, untuk kasus di dalam manaVd dan B saling tegak lurus satu sama lain, maka kita mendapatkan Dengan mengkombinasikan ini dengan persamaan Vd = i/ne, maka dihasilkan: EH = i B atau n = i B (2) ne eEH EH = VdB.

Gambar II.1. Efek Hall dengan pembawa muatan positif Lempengan ini berada dalam medan magnet yang diarahkan ke bidang buku ini. Untuk saat ini kita asumsikan bahwa arus tersebut terdiri atas muatan positif yang bergerak ke kanan seperti yang ditunjukkan pada gambar II.1. Gaya magnetik pada partikel ini adalah qvd x B (dengan vd merupakan kerapatan pembawa muatan). Gaya ini mengarah ke atas partikel positif bergerak ke atas lempengan, yang membuat bagian bawah lempengan itu mengandung muatan negatif yang berlebihan. Pemisahan muatan ini menghasilkan medan magnetik pada pembawa muatan. Apabila medan elektrostatik dan medan magnetic setimbang, maka pembawa muatan tidak lagi bergerak keatas dalam keadaan setimbang, bagian atas lempengan tadi bermuatan lebih positif, sehingga berada pada potensial yang lebih tinggi dari bagian bawah yang bermuatan negatif. Jika arus itu terdiri atas partikel bermuatan negatif, seperti yang ditunjukkan pada gambar II.2 di bawah ini, pembawa muatan harus bergerak ke kiri (karena arusnya masih tetap ke kanan). Gaya magnetik qvd x B dalam hal ini ke atas karena tanda q muatan vd telah diubah. Sekali lagi, pembawa muatan dipaksa ke bagian atas lempengan, tetapi bagian atas lempengan itu sekarang mengalirkan muatan negatif (karena pembawa muatannya negatif) dan bagian bawah menyalurkan muatan positif.

Gambar II.2. Efek Hall dengan dengan pembawa muatan negatif Pengukuran tanda beda potensial antara bagian atas dan bagian bawah lempengan itu akan memberi tahu kita tanda pembawa muatannya. Untuk konduktor logam biasa, kita temukan bahwa bagian atas lempengan pada gambar II.1 berada pada potensial yang lebih renda dari pada bagian bawahnya yang berarti bahwa bagian atas itu haruslah menyalurkan muatan negatif. Jenis percobaan inilah yang mengarah kepenemuan bahwa pembawa pembawa muatan dalam konduktor ialah muatan negatif. Dengan demikian gambar II.1 merupakan penggambaran arus yang benar pada konduktor biasa. Jika kita hubungkan bagian atas dan bawah lempengan itu dengan kawat yang bertahanan R, elektron negatif akan mengalir dari bagian atas lempengan melalui kawat kebagian bawahnya. Begitu electron meninggalkan bagian atas lempengan dan memasuki bagian bagian bawahnya, besar pemisahan muatan pada lempengan itu untuk sesaat berkurang. Akibatnya adalah gaya elektrostatik pada electron dalam lempengan itu sesaat akan melelh sehingga gaya ini tidak lagi mengimbangi gaya magnetik yang terjadi padanya. Gaya magnetik itu akan menggerakkan lebih banyak electron melintasi lempengan tersebut yang kemudian akan menjadi sumber ggl. Beda potensial antara bagian atas dan bagian bawah lempengan itu disebut tegangan Hall. Besar tegangan Hall tidak sulit untuk dihitung. Besar gaya magnetik pada pembawa muatan dalam lempengan itu adalah qvdB. Gaya magnetik ini diimbangi oleh gaya elektrostatik yang besarnya E, dengan E merupakan medan listrik akibat pemisahan muatan tersebut. Jadi kita memperoleh E = vd-B. Jika lebar lempengan w, beda potensialnya Ew, sehingga tegangan Hall sama dengan VH = Ew = VdBw.

Gambar II.3. Arah Arus dan Arah Medan Magnet

Dari gambar di atas dapat diketahui hubungan antara rapat arus J dengan kuat medan listrik E dan kuat medan magnet B dapat diturunkan berdasakan gambar diatas. Gaya magnetik yang dialami oleh elektron arahnya ke sumbu z positif dengan persamaan Fz = qvBy sedangkan gaya elektrostatik arahnya ke sumbu z negatif dengan persamaan F-zc = qEx karena kedua gaya ini akhirnya sama maka, Ex = v By Karena rapat arus dalam konduktor adalah Jx=nqv Dan bila v dieliminir, kita peroleh nq = Ex = .Jx.By Karena = RH , J = , Ex = dimana A = d.l maka, Adapun konduktivitas bahan dapat ditentukan dari hubungan : Jx = .Ex Karena Jx= dan Ex= maka : = Dengan : RH = konstanta Hall Bahan VH = tegangan (ggl) Hall IH = arus Hall A = luas penampang lempengan d = tebal lempengan = konduktivitas bahan J = rapat arus BAB III METODE EKSPERIMEN

A. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Plat/pipa atau wolfram dengan dimensi 65 x 20 x 0,05 mm. 2. Teras berbentuk U dengan beban. 3. Kumparan 600 lilitan (2 buah). 4. Regulated Power Supply (catu daya) 12 V, 20 A. 5. Measuring Amplifier. 6. Magnetic Field Meter. B. CARA KERJA 1. Menyusun alat seperti pada gambar di bawah ini

2 Menyalakan Measuring Amplifier dan kemudian mengatur multiplikasi pada posisi 500 V 3 Mengatur penunjukan Measuring Amplifier agar dalam posisi tanpa medan penunjukan nol. 4 Menyalakan catu daya untuk medan magnet dan Tesla meter. 5 Menempatkan probe Tesla meter antara plat dengan kumparan.

6 Menaikkan besarnya medan magnet dengan mengatur daya output dan menetapkan pada satu nilai. Dan mencatat nilai konstan tersebut. 7 Pada posisi kuat medan magnet yang konstan, kuat arus sampel dinaikkan untuk berbagai harga, kemudian mencatat nilai kuat arus dan tegangan hall pada measuring amplifier. 8 Mengulangi langkah ke enam dan ke tujuh untuk nilai medan magnet yang berbeda sebanyaktiga kali. C. IDENTIFIKASI VARIABEL Variabel manipulasi : Kuat arus Hall (I) Variabel Kontrol : Kerapatan Fluks Magnetik (B), dan tebal plat (d) Variabel respon : Tagangan Hall (V) D. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL 1. Tegangan hall adalah tegangan yang timbul pada plat tungsten yang diukur pada penunjukan measuring amplifier. 2. Kuat arus hall adalah arus listrik yang mengalir pada plat tungsten yang diukur dengan menggunakan amperemeter digital 3. Kuat medan magnet adalah kuat medan magnet yang ditimbulkan sepasang kumparan 600 lilitan. 4. Tebal plat adalah tebal plat tungsten. BAB IV HASIL EKSPERIMEN A. HASIL PENGAMATAN Hasil pengamatan yang dilakukan diberikan dalam table IV.1 di bawah ini, No. B = 20 mT B = 40 mT B = 60 mT IH (A) VH (V) IH (A) VH (V) IH (A) VH (V) 1 1.64 50 1.64 50 1.68 50 2 3.07 100 3.07 100 3.20 100 3 4.66 150 4.66 150 4.61 150 4 5.83 200 5.91 200 6.12 200 5 7.44 250 7.49 250 7.20 250 6 9.32 300 8.48 300 8.82 300 7 9.77 350 10.49 350 9.99 350 8 10.43 400 11.06 400 10.63 400 9 11.89 450 11.72 450 12.33 450 10 13.29 500 13.20 500 13.55 500 Tabel IV.1. Tabel hasil pengamatan kuat arus Hall (IH) dan tegangan Hall (VH) dengan Kerapatan fluks magnetik (B) konstan. B. ANALISIS DATA/GRAFIK 1. Analisis data grafik untuk B = 30 mT Dari data yang diperoleh pada tabel IV. 1 di atas, yaitu untuk kerapatan fluks magnetik (B) sebesar 30 mT, diperoleh grafik hubungan antara besarnya arus Hall (IH) terhadap tegangan Hall (VH). Grafik diberikan pada grafik IV. 1 di bawah ini.

Grafik IV.1. Hubungan antara arus Hall (IH) dan tegangan Hall (VH) dengan B = 30 mT a. Penentuan Konstanta Hall (RH) Diketahui: B = 30 x 10-3 Tesla d = 5 x 10-5 m

dari grafik IV.1, diperoleh persamaan garis lurus yang menyatakan hubungan antara arus Hall dan tegangan Hall yaitu, Y = 3,8983 x 10-5 X - 2,6497 x 10-5 atau, VH = 3,8983 x 10-5 IH - 2,6497 x 10-5 dimana IH dan VH dalam satuan Ampere dan Volt, dengan demikian nilai kemiringan garis (m) yang diperoleh merupakan niai perbandingan antara tegangan Hall dan arus Hall sehingga, = 3,8983 x 10-5 V/A Dari persamaan konstanta Hall, diperoleh, RH = 6,4972 x 10-8 m3/A.s Besar kesalahan hasil pengukuran dapat ditentukan dari grafik. Jika merujuk pada persamaan konstanta Hall, maka kesalahan hasil pengamatan dapat diperoleh melalui grafik hubungan antara IH x B terhadap VH x d (grafiknya tidak ditampilkan). Grafik ini memiliki kemiringan yang tidak lain adalah RH, dengan nilai 6,4972 x 10-8 m3/A.s. Nilai RH yang diperoleh sama dengan perhitungan di atas. Derajat kepercayaan grafiknya memiliki nilai yang sama dengan Derajat Kepercayaan pada grafik hubungan antara arus Hall (IH) dan Tegangan Hall (VH) yaitu 98,82 persen. Hal ini disebabkan karena nilai d dan B konstan pada grafik IV.1. Dengan demikian, karena derajat kepercayaan grafik 98,82 persen maka kesalahan grafik sebesar 1,18 persen, kesalahan ini merupakan besar kesalahan dalam penentuan nilai konstanta Hall (RH). b. Penentuan Kerapatan Pembawa Muatan (n) n n = 9,6076 x 1025 m-3 Besar kesalahan dalam penentuan nilai kerapatan pembawa muatan (n) juga 1,18 persen, karena nilai muatan q konstan. c. Penentuan Konduktivitas Bahan ( ) Nilai dapat ditentukan dari grafik hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus. Dari data yang diperoleh nilai medan listrik dan rapat arus diberikan dalam tabel IV.2. di bawah ini, IH (A) VH (V) RH (m3/A.s) Ey (V/m) Jx (A/m2) 1.64 3.07 4.66 5.83 7.44 9.32 9.77 10.43 11.89 13.29 5.0E-05 1.0E-04 1.5E-04 2.0E-04 2.5E-04 3.0E-04 3.5E-04 4.0E-04 4.5E-04 5.0E-04 5.0813E-08 5.4289E-08 5.3648E-08 5.7176E-08

5.6004E-08 5.3648E-08 5.9707E-08 6.3918E-08 6.3078E-08 6.2704E-08 2.50E-03 5.00E-03 7.50E-03 1.00E-02 1.25E-02 1.50E-02 1.75E-02 2.00E-02 2.25E-02 2.50E-02 1.64E+06 3.07E+06 4.66E+06 5.83E+06 7.44E+06 9.32E+06 9.77E+06 1.04E+07 1.19E+07 1.33E+07 Tabel IV.2. Tabel bantu untuk menggambarkan Hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus untuk B = 30 mT

Grafik IV.2. Hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus untuk B = 30 mT dari grafik IV.2, diperoleh persamaan garis lurus yang menyatakan hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus yaitu, Y = 5,0701 x 108 X + 7,6267 x 105 atau, Jx = = 5,0701 x 108 Ey + 7,6267 x 105 dimana Jx dan Ey dalam satuan A/m2 dan V/m, dengan demikian nilai kemiringan garis (m) yang diperoleh merupakan niai perbandingan antara rapat arus Jx dan kuat medan listrik Ey sehingga, = 5,0701 x 108 dari hukum ohm persamaan konduktivitas bahan adalah. dengan demikian nilai konduktivitas bahan ( ) yang digunakan adalah 5,0701 x 108 . Besar kesalahan hasil pengukuran dapat ditentukan dari grafik. Dari grafik IV.2 diperoleh derajat kepercayaan yaitu 98,82 persen, dengan demikian kesalahan dalam penentuan nilai konduktivitas bahan adalah 1,18 persen.

2. Analisis data grafik untuk B = 60 mT Dari data yang diperoleh pada tabel IV. 1 di atas, yaitu untuk kerapatan fluks magnetik (B) sebesar 60 mT, diperoleh

grafik hubungan antara besarnya arus Hall (IH) terhadap tegangan Hall (VH). Grafik diberikan pada grafik IV.3 di bawah ini.

Grafik IV.3. Hubungan antara arus Hall (IH) dan tegangan Hall (VH) dengan B = 60 mT a. Penentuan Konstanta Hall (RH) Diketahui: B = 60 x 10-3 Tesla d = 5 x 10-5 m dari grafik IV.3, diperoleh persamaan garis lurus yang menyatakan hubungan antara arus Hall dan tegangan Hall yaitu, Y = 3,8649 x 10-5 X - 2,5382 x 10-5 atau, VH = 3,8649 x 10-5 IH - 2,5382 x 10-5 dimana IH dan VH dalam satuan Ampere dan Volt, dengan demikian nilai kemiringan garis (m) yang diperoleh merupakan niai perbandingan antara tegangan Hall dan arus Hall sehingga, = 3,8649 x 10-5 V/A Dari persamaan konstanta Hall, diperoleh, RH = 3,2208 x 10-8 m3/A.s b. Penentuan Kerapatan Pembawa Muatan (n) n n = 1,9381 x 1026 m-3 c. Penentuan Konduktivitas Bahan ( ) Nilai dapat ditentukan dari grafik hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus. Dari data yang diperoleh nilai medan listrik dan rapat arus diberikan dalam tabel IV.3. di bawah ini , IH (A) VH (V) RH (m3/A.s) Ey (V/m) Jx (A/m2) 1.64 3.07 4.66 5.91 7.49 8.48 10.49 11.06 11.72 13.20 5.0E-05 1.0E-04 1.5E-04 2.0E-04 2.5E-04 3.0E-04 3.5E-04

4.0E-04 4.5E-04 5.0E-04 2.5407E-08 2.7144E-08 2.6824E-08 2.8201E-08 2.7815E-08 2.9481E-08 2.7804E-08 3.0139E-08 3.1997E-08 3.1566E-08 2.50E-03 5.00E-03 7.50E-03 1.00E-02 1.25E-02 1.50E-02 1.75E-02 2.00E-02 2.25E-02 2.50E-02 1.64E+06 3.07E+06 4.66E+06 5.91E+06 7.49E+06 8.48E+06 1.05E+07 1.11E+07 1.17E+07 1.32E+07 Tabel IV.3. Tabel bantu untuk menggambarkan Hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus untuk B = 60 mT

Grafik IV.4. Hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus untuk B = 60 mT dari grafik IV.4, diperoleh persamaan garis lurus yang menyatakan hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus yaitu, Y = 5,1229 x 108 X + 7,2800 x 105 atau, Jx = = 5,1229 x 108 Ey + 7,2800 x 105 dimana Jx dan Ey dalam satuan A/m2 dan V/m, dengan demikian nilai kemiringan garis (m) yang diperoleh merupakan niai perbandingan antara rapat arus Jx dan kuat medan listrik Ey sehingga, = 5,1229 x 108 dari hukum ohm persamaan konduktivitas bahan adalah.

dengan demikian nilai konduktivitas bahan ( ) yang digunakan adalah 5,1229 x 108 . Dengan cara yang sama dengan analisis data grafik pada bagian 1 (analisis data grafik untuk B = 30 mT), maka penentuan kesalahan hasil pengamatan dapat diperoleh dari grafik. Dari grafik IV.3 dan IV.4, diperoleh derajat kepercayaan yang sama yaitu 98,99 persen. Dengan demikian besar kesalahan dalam penentuan Konstanta Hall, Kerapatan Pembawa Muatan, dan Konduktivitas Bahan untuk medan magnet (B) 60 mT adalah sama yaitu 1,01 persen. Hal ini disebabkan karena sumber data yang digunakan pada bagian ini adalah sama. 3. Analisis data grafik untuk B = 90 mT Dari data yang diperoleh pada tabel IV. 1 di atas, yaitu untuk kerapatan fluks magnetik (B) sebesar 90 mT, diperoleh grafik hubungan antara besarnya arus Hall (IH) terhadap tegangan Hall (VH). Grafik diberikan pada grafik IV.5. di bawah ini.

Grafik IV.5. Hubungan antara arus Hall (IH) dan tegangan Hall (VH) dengan B = 90 mT a. Penentuan Konstanta Hall (RH) Diketahui: B = 90 x 10-3 Tesla d = 5 x 10-5 m dari grafik IV.5, diperoleh persamaan garis lurus yang menyatakan hubungan antara arus Hall dan tegangan Hall yaitu, Y = 3,8391 x 10-5 X - 2,4951 x 10-5 atau, VH = 3,8391 x 10-5 IH - 2,4951 x 10-5 dimana IH dan VH dalam satuan Ampere dan Volt, dengan demikian nilai kemiringan garis (m) yang diperoleh merupakan niai perbandingan antara tegangan Hall dan arus Hall sehingga, = 3,8391 x 10-5 V/A Dari persamaan konstanta Hall, diperoleh, RH = 2,1328 x 10-8 m3/A.s b. Penentuan Kerapatan Pembawa Muatan (n) n n = 2,9267 x 1026 m-3 c. Penentuan Konduktivitas Bahan ( ) Nilai dapat ditentukan dari grafik hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus. Dari data yang diperoleh nilai medan listrik dan rapat arus diberikan dalam tabel IV.4. di bawah ini , IH (A) VH (V) RH (m3/A.s) Ey (V/m) Jx (A/m2) 1.68 3.20 4.61 6.12 7.20 8.82 9.99 10.63

12.33 13.55 5.0E-05 1.0E-04 1.5E-04 2.0E-04 2.5E-04 3.0E-04 3.5E-04 4.0E-04 4.5E-04 5.0E-04 1.6534E-08 1.7361E-08 1.8077E-08 1.8155E-08 1.9290E-08 1.8896E-08 1.9464E-08 2.0905E-08 2.0276E-08 2.0500E-08 2.50E-03 5.00E-03 7.50E-03 1.00E-02 1.25E-02 1.50E-02 1.75E-02 2.00E-02 2.25E-02 2.50E-02 1.68E+06 3.20E+06 4.61E+06 6.12E+06 7.20E+06 8.82E+06 9.99E+06 1.06E+07 1.23E+07 1.36E+07 Tabel IV.4. Tabel bantu untuk menggambarkan Hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus untuk B = 90 mT

Grafik IV.6. Hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus untuk B = 90 mT dari grafik IV.6, diperoleh persamaan garis lurus yang menyatakan hubungan antara kuat medan listrik dan rapat arus yaitu, Y = 5,1896 x 108 X + 6,7733 x 105

atau, Jx = 5,1896 x 108 Ey + 6,7733 x 105 dimana Jx dan Ey dalam satuan A/m2 dan V/m, dengan demikian nilai kemiringan garis (m) yang diperoleh merupakan niai perbandingan antara rapat arus Jx dan kuat medan listrik Ey sehingga, = 5,1896 x 108 dari hukum ohm persamaan konduktivitas bahan adalah. dengan demikian nilai konduktivitas bahan ( ) yang digunakan adalah 5,1896 x 108 . Dengan cara yang sama dengan analisis data grafik pada bagian 1 dan 2 (analisis data grafik untuk B = 30 mT, dan 60 mT), maka penentuan kesalahan hasil pengamatan dapat diperoleh dari grafik. Dari grafik IV.5 dan IV.6, diperoleh derajat kepercayaan yang sama yaitu 99,62 persen. Dengan demikian besar kesalahan dalam penentuan Konstanta Hall, Kerapatan Pembawa Muatan, dan Konduktivitas Bahan untuk medan magnet (B) 90 mT adalah sama yaitu 0,38 persen. Hal ini disebabkan karena sumber data yang digunakan pada bagian ini adalah sama.

C. PEMBAHASAN Dari hasil analisis grafik di atas diperoleh nilai-nilai seperti dalam tabel IV.5 di bawah ini. Kerapatan Fluks magnetik (B) (mT) Konstanta Hall (RH) (m3/A.s) Kerapatan Pembawa Muatan (n) (m-3) Konduktivitas ( ) () Kesalahan (%) 30 6,4972 x 10-8 0,9608 x 1026 5,0701 x 108 1,18 60 3,2208 x 10-8 1,9381 x 1026 5,1229 x 108 1,01 90 2,1328 x 10-8 2,9267 x 1026 5,1896 x 108 0,38 Rata-rata 3,9209 x 10-8 1,9419 x 1026 5,1275 x 108 Tabel IV.5. Tabel hasil analisis data untuk konstanta hall (RH), kerapatan pembawa muatan (n), konduktivitas bahan ( ), dan kesalahan atau ketidakpastian. Dari tabel IV.5 di atas diperoleh nilai koduktivitas yang memiliki orde 10-8 , sehingga bahan yang digunakan merupakan bahan logam (nilainya bersesuaian dengan nilai konduktansi bahan logam (Zears Zemansky, 1962, Fisika untuk Universitas 2 Listrik dan Magnet. Hal. 655)). Dengan demikian, maka yang berfungsi sebagai pembawa muatan dalam logam adalah elektron negatif. Nilai-nilai yang diperoleh dalam tabel IV.5 di atas memberikan informasi bahwa nilai konstanta hall, kerapatan pembawa muatan hall, dan konduktivitas bahan bervariasi, akan tetapi masing-masing memiliki orde yang sama. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu, untuk konstanta hall bahan (RH) 3,9209 x 10-8 m3/A.s, kerapatan pembawa muatan (n) 1,9419 x 1026 m-3, dan konduktivitas bahan ( ) yaitu 5,1275 x 108

Anda mungkin juga menyukai