Anda di halaman 1dari 5

Kala Persalinan Normal 1.

Kala I Persalinan dimulai sampai pembukaan lengkap (sekitar 10 cm) sehingga memungkinkan kepala janin lewat. Kontraksi uterus : frekuensi, intensitas dan lamanya menyebabkan pendataran dan dilatasi serviks (Cunningham, 2005). Ada 2 fase yaitu (Norwitz, 2001): a. fase latent (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm b. fase aktif (7 jam) pembukaan sampai 10 cm Lama rata-rata untuk primi 12 jam dan untuk multi 8 jam serta kemajuan pembukaan 1 cm/jam untuk primi dan 2 cm/jam untuk multi. Oleh karena itu, kala satu persalinan disebut stadium pendataran dan dilatasi serviks (Norwitz, 2001). Tanda-tanda persalinan adalah (Norwitz, 2001) : a. Timbulnya his persalinan yaitu nyeri melingkar dari punggung ke perut bagian depan, teratur, interval memendek, intensitasnya bertambah, apabila dibawa berjalan bertambah kuat. b. Keluar lender berdarah dari jalan lahir (bloody show) c. Keluar cairan banyak (ketuban pecah) 2. Kala II Pada kala II dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir, lamanya kala II pada primi 50 menit dan pada multi 20 menit. Indikasi waktu untuk melakukan persalinan buatan adalah: primi 2 jam dan multi 1 jam. Kala dua persalinan disebut stadium ekspulsi (Norwitz, 2001). Tanda-tanda persalinan kala II diantaranya (Norwitz, 2001) : a. His menjadi lebih kuat, interval 2-3 menit, lamanya 50-100 detik

b. Pasien ingin mengejan c. Perineum menonjol (kepala sudah didasar panggul) 3. Kala III Pada kala III dimulai segera setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban janin dan berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Kala tiga persalinan adalah stadium pemisahan dan ekspulsi plasenta (Cunningham, 2005). Tanda-tanda pelepasan plasenta adalah (Norwitz, 2001) : a. Keluarnya darah tiba-tiba b. Bagian tali pusat yang lahir menjadi lebih panjang c. Rahim menjadi lebih bundar bentuknya, naik ke atas dan lebih keras 4. Kala IV Pada kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum (Norwitz, 2001). Pada kasus di atas Ny. Hartini mengalami prsalinan normal kala I pada fase laten karena pada riwayat penyakit sekarang gerakan janin masih dirasakan baik dan sering, dan juga sudah merasakan kenceng-kenceng sejak 4 jam yang lalu, lender darah sudah keluar dari jalan lahir sejak 4 jam yang lalu dan air ketuban belum dirasakan keluar.

Referensi : Cunningham, F Garry. 2005. Obstetri Williams Edisi 21 Volume 1. Jakarta : EGC Norwitz, Errol R. 2001. Obstetric and Gynecology at A Glance. USA : Boston MA

Intrepetasi Info 3 Kala I (Kala Pembukaan) Ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Kala pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu: 1. Fase laten a. Pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm yang berlangsung dalam 7-8 jam. 2. Fase aktif Berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase: a. Periode akselerasi: berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm b. Periode dilatasi maksimal: selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm c. Periode deselerasi: berlangsung lambat, dalam waktu 2 am pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap Fase-fase diatas beda keadaannya pada primi gravid dan multigravida. Primigravida Serviks dilatasi Berlangsung 13-14 jam mendatar dulu, Multigravida baru Serviks mendatar dan membuka bisa bersamaan Berlangsung 6-7 jam

Merupakan fase pengawasan pada wanita in partu. Pemberian obat atau tindakan hanya dilakukan apabila perlu dan ada indikasi. Apabila ketuban belum pecah, wanita in partu boleh duduk atau berjalan-jalan. Bila berbaring, sebaiknya ke sisi dimana punggung janin berada. Jika ketuban sudah pecah, dilarang berjalan, harus berbaring. Periksa dalam pervaginam dilarang, kecuali ada indikasi, karena setiap pemeriksaan akan membawa infeksi, apalagi bila dilakukan tanpa memperhatikan sterilisasi. Pada kala pembukaan dilarang mengedan, karena belum waktunya dan hanya akan menghabiskan tenaga ibu juga akan mengakibatkan edema pada serviks. Biasanya kala I berakhir jika pembukaan sudah lengkap sampai 10 cm (Mochtar, 1998).

Mochtar, Rustam. 1998. Kekuatan yang mendorong janin keluar. Dalam : Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC. Syarat Persalinan Normal 1. Aterm : usia Kehamilan 37-41 minggu 2. Spontan : yaitu dari kekuatan ibu tanpa alat atau bantuan apapun, sehingga hanya ibu yang mengejan 3. Tunggal : hanya terdapat 1 bayi dengan berat badan 2,5-4 kg. 4. Presentasi Belakang Kepala 5. Tidak ada komplikasi 6. Waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari 18 jam. Partograf Partograf mulai diisi jika Mereka yang masuk dalam persalinan : 1. fase laten (pembukaan < 3 cm), his teratur, frekuensi min.2x/10, lamanya<20. 2. fase aktif (pembukaan >3cm), his teratur, frekuensi min.1x/10, lamanya<20. Masuk dengan ketuban pecah spontan tanpa adanya his : 1. bila infus oksitosin dimulai 2. bila persalinan dimulai Masuk untuk induksi persalinan : 1. pemecahan ketuban (amniotomi) dengan atau tanpa infus oksitosin 2. induksi medis (infus oksitosin, balon kateter atau pemberian prostaglandin) 3. bila persalinan dimulai atau induksi dimulai atau ketuban pecah. (Saifuddin, 2002). Partograf tidak perlu diisi bila: 1. Masuk dengan kala 1 akhir fase aktif pembukaan 9 cm atau lebih 2. Sectio cesarea elektif 3. Sectio cesarea darurat saat datang 4. Usia kehamilan kurang dari 34 minggu (Saifuddin, 2002).

Saifuddin, AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Imunisasi Yang diperbolehkan : Yellow Fever Oral polio Hepatitis B Diphteria Tetanus

Yang tidak diperbolehkan : MMR (Mumps, Measles dan Rubella)

Anda mungkin juga menyukai