OLEH
CO-ASS YARSI
CAIRAN
CAIRAN
INTERSTISIAL EXTRASELULER CAIRAN TUBUH 60% Berat Badan
CAIRAN
Sebagian besar (60%) tubuh kita terdiri dari air. Cairan tubuh (air & zat-zat yg terlarut di dalamnya) berfungsi : pengangkutan zat2 makanan ke semua sel tubuh pengeluaran bahan sisa dari dalam tubuh, melalui : urin, tinja, keringat & uap air pernafasan Jumlah cairan yg masuk & keluar dlm 24 jam relatif sama. Masuk : Keluar: - Minuman -------- 800-1700ml - Urin ----------- 600-1600 ml - Makanan -------- 500-1000 ml - Tinja ------------ 50-200 ml - Hasil oksidasi -----200-300 ml - Keringat/ ---- 850-1200 ml paru (iwl)
CAIRAN
Zat-zat yg terlarut dlm cairan tubuh : elektrolit, karbohidrat (BM kecil), protein (BM besar), lemak, vitamin dll. Elektrolit yg penting : - intraselular --------K+, Mg+, PO4- ekstraselular ---- Na+, Cl Konsentrasi elektrolit cairan tubuh : miliekivalen/liter (mEq/L) mg% x 10 x valensi berat atom / berat molekul Serum : plasma darah faktor pembekuan (fibrinogen, protrombin) Ht : presentasi volume eritrosit dalam darah
CAIRAN
Cairan interstitial ( = transelular/antar sel ) : cairan serebrospinal, persendian, peritoneum Tekanan osmotik : tekanan yg dibutuhkan utk mencegah perembesan (difusi) cairan melalui membran semipermeabel ke dalam cairan lain yang konsentrasinya lebih tinggi Membran semipermeabel : membran yg dapat dilalui air (pelarut) namun tidak dapat dilalui zat terlarut (protein).
KEBUTUHAN CAIRAN
Kebutuhan air & elektrolit basal per 24 jam : Dewasa Anak/bayi Air 30-35ml/kg 0-10 kg ---- 100 ml/kg naik suhu 1C 10-20 kg ---- 1000 ml + 50 ml/kg ( > 10 kg ) + 10-15% >20 kg ---- 1500 ml + 20 ml/kg ( > 20 kg ) Na+ 1,5 mEq/kg 2 mEq/kg K+ 1,0 mEq/kg 2 mEq/kg Tujuan terapi cairan : Mengganti defisit cairan saat puasa sebelum dan sesudah pembedahan Mengganti kebutuhan rutin saat pembedahan Mengganti perdarahan yg terjadi Mengganti cairan pindah ke ruang ketiga (rongga peritoneum, luar tubuh)
DEHIDRASI
DEHIDRASI : Ringan Sedang Berat - Dewasa : 4% BB 6% BB 8% BB - Anak/bayi : 5% BB 10% BB 15% BB DEHIDRASI PRA ANESTESIA Akibat pemasukan yg kurang atau penyakit penyerta : Puasa Muntah Masuknya cairan ke rongga ketiga (ekstraselular) : peritonitis, obstruksi ileus
DEHIDRASI
DEHIDRASI DURANTE ANESTESIA / BEDAH disebabkan : Kekurangan cairan pra anestesia karena puasa Kebutuhan utk pemeliharaan insensible loss karena : - suhu ruang operasi tinggi - hiperventilasi Translokasi cairan pd daerah operasi ke rgg interstisial/ ketiga tergantung besar/kecilnya pembedahan Terjadinya perdarahan
CAIRAN
Translokasi cairan tgt besar kecilnya pembedahan : - kecil ---------- 2-4 ml/kgBB/jam (bedah plastik) - sedang ------ 4-6 ml/kgBB/jam (bedah tungkai, apendektomi) - besar -------- 6-8 ml/kgBB/jam (reseksi usus, mastektomi radikal) Cairan yg diberikan : elektrolit/kristaloid - ringer laktat : metab, di hati lambat (100 mEq/jam) - asering (asetat ringar) : metab. di otot cepat (400mEq/jam) Cairan tanpa elektrolit (dekst 5%, 10%) tidak berguna pd hipovolemia, karena cepat keluar dari sirkulasi dan mengisi rgg interselular Kecepatan/jumlah pemberian cairan, sampai dg : kardiovaskular stabil produksi urin 0,5-1 ml/kgBB/jam
NATRIUM
Sebagai terapi dehidrasi eksresi Na lewat urin, tinja, keringat. 84% berada di cairan ekstraseluler. Kebutuhan 24 jam : 50-100 mEq (3-6 gr). 1gr = 17 mEq. Fungsi : Memelihara tekanan osmotik dan volume cairan ekstraselular. Na :
Pemberian infus tanpa Na Sekresi ADH
KALIUM
Sebagian besar di dalam sel (150 mEq/L). K pada plasma 2% dari total K tubuh. Kebutuhan rutin 0,5 mEq/kgBB/hari. Kadar normal 3-5 mEq/L. Fungsi : Merangsang saraf otot, menghantarkan impuls listrik, membantu utilisasi O2, asam amino, glikogen , pembentukan sel. Pembedahan menyebabkan katabolisme jaringan dan mobilisasi K pada h1+2. Hipokalemia (<3 mEq/L) :
Keletihan otot Gangguan irama jantung Lemas - Ileus paralitik - Kembung
KRISTALOID
Infus mOsm/L
Iso (282,6) Hipo (253) Iso (308) Hiper (561) Iso (330) Iso (273) Iso (273) Iso (273,4)
Na (mEq/L)
K (mEq/L)
Ca (mEq/L)
Cl (mEq/L)
Glukosa (gr/L) 50
Laktat (mEq/L)
Asetat (mEq/L)
146
154 154 38,5 130 130 130
4,2
2,5
105
154 154 38,5 109 109 109
27
50 50 50 28 28 28
4 4 4
3 3 3
Asetat : metabolisme lebih cepat di otot menjadi bikarbonat Laktat : metabolisme di hati lebih lambat
KRISTALOID
RA, RL, NS Isotonik Perbaikan perfusi jaringan
RA Metabolisme di otot, metabolisme 3-4 x lebih cepat. Th/ Luka bakar-shock haemorrhagic, stroke akut + dehidrasi, Loading sp, PE/E memperbaiki asidosis laktat neonatus, hepatektomi, bedah otak, dugaan stroke-edema otak RL Metabolisme di hati RA-RL Th/ Dehidrasi berat dan shock + Asidosis
NS Hipertonik/Manitol Memperbaiki elektrolik simptomatik KA EN 3B, KA EN MG3 Membantu asupan oral yg tdk adekuat
KOLOID
Poligelin (Haemaccel)
Bertahan lebih lama di dalam ruang intravascular 1 jam setelah pemberian 70% masih dalam ruang Intravascular waktu paruh 46 jam
Dextran 70
Menyulitkan penentuan golongan darah o/k bersifat menyelubungi Erithrocyt
Dextran 40
Menyebabkan Diatesis Haemorrhagic o/k bersifat menyelubungi trombocyt. Faktor VIII Plasma mempercepat Fibrinolisis
Contoh
Mekanisme kerja Isi ruang intravaskular Isi ruang ekstravaskular Lama kerja 20% di ruang intravaskular Ekskresi jam oleh ginjal Ukuran molekul Molekul lebih kecil Pemberian 1,5 L -2 L Pemberian TD 40-50% preloading pada Komplikasi
TRANSFUSI DARAH
TRANSFUSI DARAH
Tujuan : Meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen dan volume intravaskular (meningkatkan volume intravaskular cukup dengan kristaloid/koloid)
TRANSFUSI DARAH
NORMAL Hb (g%) Ht (%)
Perdarahan -
hipovolemia (penurunan vol. intravask) penurunan Hb/Ht kapasitas pengangkutan O2 gangguan kardiovaskular gangguan faktor pembekuan penyembuhan luka yg lambat
TRANSFUSI DARAH
Perdarahan selama anest/pembedahan : Bila < 10% vol drh (bayi/anak) atau < 20%vol drh (dws) : kristaloid Bila > 10%vol drh (bayi/anak) atau > 20% vol drh (dws) : koloid/darah Koloid/plasma ekspander iv dapat bertahan lama di sirkulasi Volume darah : - bayi/anak ------------ 80 ml/kgBB - dewasa pria -------- 75 ml/kgBB - dewasa wanita ---- 65 ml/kgBB
TRANSFUSI DARAH
Pengukuran banyaknya perdarahan : Mengukur jumlah darah dlm alat pengisap + 25% (kasa, kain penutup pasien, baju operator/asisten) Indikasi transfusi darah : 1. Perdarahan akut sd Hb < 8 gr% atau Ht < 30%. Pada orangtua, kel paru & jantung Hb < 10 gr% 2. Bedah mayor kehilangan darah > 20% vol drh Pada dewasa dg perdarahan sampai 20% (bayi/anak sampai 10%) masih bisa diganti dg koloid dg jumlah yg sama, atau kristaloid (ringer laktat, asering) sebanyak 3-4 X jumlah perdarahan.
- perdarahan > 1.500 ml - pembedahan mayor 2. Packed red cell (eritrosit konsentrasi)
Segar (< 48 jam), Baru (< 6 hari), Biasa (35 hari) Satu unit (kantung) berisi 450-540 ml. Untuk menaikkan Hb 1g/dl atau Ht 35% diperlukan darah lengkap 8 ml/kgBB. Indikasi : - perdarahan akut - syok hipovolemik
Satu unit (kantung) berisi 240-340 ml Untuk menaikkan Hb 1g/dl atau Ht 3-5%, diperlukan packed cell 4 ml/kgBB Indikasi : - perdarahan lambat - anemia - penyakit jantung
4. Trombosit
Konsentrat darah donor dgn sentrifugasi diberi setelah 12 jam pengambilan Trombosit mampat (Trombocyt concentrate), Cryoprecipitate-AHF
TRANSFUSI DARAH
Cara pemberian transfusi darah : Sebelum diberikan, unit darah yg masih dingin harus dihangatkan dulu, untuk mencegah terjadinya hipotermia henti jantung. Bila dihangatkan dg air panas harus < 40C, Jika > 40C eritrosit akan rusak. Sebelum dan sesudah transfusi, diberikan larutan NaCl 0,9% karena merupakan larutan yg isotonik dg plasma. Bila dipakai larutan yg hipotonik, eritrosit akan bengkak bahkan bisa lisis. Larutan yg mengandung Ca++ akan menyebabkan pembekuan. Pada pemberian 100 ml transfusi darah pantau ketat terjadinya reaksi transfusi.
KOMPLIKASI TRANSFUSI
1. Reaksi hemolitik : - intravaskular - ekstravaskular Destruksi eritrosit donor oleh antibodi resipien atau sebaliknya S/ pada pasien sadar : - mual - menggigil - demam - nyeri dada/panggul S/ pada pasien dilakukan anestesia : - demam - perdarahan merembes pd tempat pembedahan - takikardia - hipotensi - spasme bronkus - syok - Hb-uria, ikterus, renal shut down
KOMPLIKASI TRANSFUSI
2. Infeksi : - virus : hepatitis, HIV-AIDS, CMV - bakteri : stafilokok, yesteria, citrobakter - parasit : malaria 3. Lain-lain : - demam - purpura - urtikaria - intoksikasi sitrat - anafilaksis - hiperkalemia - edema paru non-kardial - asidosis
PENANGGULANGAN
T/ reaksi transfusi : Stop transfusi Naikkan tekanan darah : - kristaloid - vasokontriktor - koloid - inotropik Oksigen 100% Diuretik manitol 50 mg / furosemid 10-20 mg Antihistamin Steroid dosis tinggi Periksa analisis gas dan pH darah gangguan asam basa Periksa elektrolit darah (Ca++, K+) - hipokalsemia ok Ca diikat pengawet sitrat - hiperkalemia ok darah simpan K+ >> Jika perlu dilakukan exchange transfusion
TERIMA KASIH