Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ked
1 Subjektif Pasien Laki-Laki 40 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak, keringat dingin, dan muncul bintik bintik pada sekujur tubuh setelah mengkonsumsi obat untuk mengurangi sakit gigi yang dibeli di apotek. Dalam kasus ini yang mesti diwaspadai adalah pada keadaan reaksi anafilaksis akut waktu yang dibutuhkan dari terpapar antigen sampai muncul manifestasi klinis adalah sangat cepat, harus dilakukan penanganan segera untuk meminimalkan terjadinya mortalitas pada pasien. 2 Objektif: Hasil anamnesis, serta pemeriksaan fisik sangat mendukung diagnosis pada kasus anaphylactic syock. Penegakan diagnosis biasanya dilakukan berdasarkan : 2.1.Gejala klinis yang ditemukan pada pasien ini adalah adanya urtikaria yang disertai gangguan pernafasan. 2.2.Definisi serta penyebab Pada kasus sesuai dengan definisi dari reaksi anafilaksis akut merupakan suatu keadaan darurat medic yang diperantarai oleh gangguan pada sistem imun tubuh sebagai akibat dari reaksi antara antigen dan antibodi yang akan memproduksi dan melepaskan berbagai macam mediator, dan efek farmakologik dari pelepasan berbagai mediator ini seperti peningkatan permeabilitas vascular, spasme otot polos bronkus, rangsangan sekresi mucus, serta hipotensi seperti yang nampak pada pasien. Untuk penyebab dari reaksi anafilaksis sendiri ada beberapa hal, khusus pada pasien diakibatkan karena mengkonsumsi obat (Ibuprofen) sehingga terjadi reaksi anafilaksis melalui mekanisme IgE. 3 Assessment (Penalaran Klinis) Reaksi anafilaksis merupakan sindrom klinis akibat reaksi imunologis (reaksi alergi) yang bersifat sistemik, cepat dan hebat yang dapat menyebabkan gangguan respirasi, sirkulasi, pencernaan dan kulit. Jika reaksi tersebut cukup hebat sehingga menimbulkan syok disebut sebagai syok anafilaktik yang dapat berakibat fatal. Syok Anafilaktik membutuhkan pertolongan yang cepat dan tepat. Tanpa pertolongan yang cepat dan tepat, keadaan ini dapat menimbulkan malapetaka yang berakibat ganda. Disatu pihak penderita dapat meninggal seketika, dilain pihak dokternya dapat dikenai sanksi hukum yang digolongkan sebagai kelalaian atau malpraktik.
Walaupun gambaran atau gejala klinik suatu reaksi anafilakis berbeda-beda gradasinya sesuai berat ringannya reaksi antigen-antibodi atau tingkat sensitivitas seseorang, namun pada tingkat yang berat barupa syok anafilaktik gejala yang menonjol adalah gangguan sirkulasi dan gangguan respirasi. Kedua gangguan tersebut dapat timbul bersamaan atau berurutan yang kronologisnya sangat bervariasi dari beberapa detik sampai beberapa jam. Pada dasarnya makin cepat reaksi timbul makin berat keadaan penderita dan kita harus segera melakukan pertolongan awal untuk menstabilkan kondisi pasien, serta mencegah mortalitas. 4. Plan Diagnosis: Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik maka diagnosis pada kasus adalah anaphylactic syock. Pada kasus diakibatkan oleh adalah diperantarai oleh IgE (IgE mediated) oleh karena alergi terhadap Ibuprofen. Pengobatan Untuk mengurangi absorpsi terhadap allergen dilakukan penyuntikan adrenalin 0,3 ml secara intra muscular diulangi setiap 5 menit sambil dilakukan pemantauan terhadap tanda-tanda vital pasien. IVFD RL grojog 1 flash O2 masker 10 liter per menit Karena terdapat wheezing maka dilakukan nebulizer dengan ventolin 1 Ampul yang dilarutkan dalam 4 ml NaCl 0,9% Methylprednisolon 125 mg i.v. sebagai pencegahan terhadap reaksi anafilaksis yang berat dan berlangsung lama. Pendidikan/Edukasi: dilakukan pada pasien dan keluarga bahwa anaphylactic syock adalah keadaan gawat darurat, dan harus mendapat pertolongan segera, serta selalu berhati-hati dan waspada dalam membeli dan menggunakan obat bebas di apotek karena berpotensi menimbulkan anaphylactic syock.