Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
No. catatan medik : 000902 Masuk RSUD Kab. Bekasi : 26 Desember 2011 Pukul : 08:00 WB
: : : : :
Pasien
pernah
mengalami
kejang
yang
Riwayat penyakit keluarga Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit seperti ini
Riwayat imunisasi
Jenis BCG DPT POLIO CAMPAK Hepatitis B I 1 bulan 2 bulan 0 bulan 9 bulan lahir II 4 bulan 2 bulan 1 bulan III 6 bulan 4 bulan 6 bulan IV 18 bulan 6 bulan -
: tampak sakit sedang : compos mentis : 110 x/menit : 28 x/menit : 36,3oC per axillar : : 12 Kg : 88 cm
Pemeriksaan khusus
: tidak sianosis, tidak pucat : normocephale : sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/: tidak ada pembesaran
Telinga
Hidung
Palpasi
Perkusi
Kanan bawah: SIC IV LPSS Auskultasi : BJ I dan II normal, murmur tidak ada, gallop tidak ada
Paru : Inspeksi : bentuk dan pergerakan hemitorak kanan dan kiri simetris Palpasi Perkusi Auskultasi : fremitus vocal dan taktil kanan dan kiri simetris : sonor pada seluruh lapang paru : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : datar, lemah, tidak ada nyeri tekan, bising usus normal.
Ektremitas :
akral hangat, tidak ada edema
Parameter Hb Leukosit LED Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Tes widal Typhy O Typhy H Paratyphy AO Paratyphy AH Paratyphy BO Paratyphy BH Paratyphy CO Paratyphy CH
1/320 -
Anamnesa :
Tanggal
keluhan
Pmx /dx/plan
Terapi
O: KU : baik, CM HR:98 x/mnt; RR: 28 x/mnt TD : S : 370C BB : 12 kg TB : 88 cm A : kejang demam kompleks Susp epilepsi P: EEG dan CT Scan
28/12/11
KU : baik, CM HR:98 x/mnt; RR: 28 x/mnt TD : S : 370C BB : 12 kg TB : 88 cm A : kejang demam kompleks KU : baik, CM HR:98 x/mnt; RR: 28 x/mnt TD : S : 370C BB : 12 kg TB : 88 cm A : kejang demam komplek s
-IVFD KAEN 3B 10 tpm -cefotaxim 2x500 mg -luminal 2x300mg -sanmol syrup 4x1 cth
29/12/11
-IVFD kaen 3b 10 tpm -cefotaxim 2x500 mg -luminal 2x300mg -sanmol syrup 4x1 cth -Defacen 1x1cth
30-12-2011
-IVFD kaen 3b 10 tpm -cefotaxime 2x500 mg -Sanmol syrup 4x1 cth -devacen 1x1 cth
Kejang Demam
Kejang demam kelainan neurologis akut yang terjadi pada suhu badan yang tinggi (38C di atas suhu rektal atau lebih) yang disebabkan oleh kelainan ekstrakranial.
terutama pada anak umur 6 bulan - 4 tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah menderita kejang demam.
umur anak, tinggi dan cepatnya suhu meningkat mempengaruhi terjadinya kejang.
Faktor hereditas
ISPA ; terutama tonsillitis dan faringitis otitis media akut gastroenteritis akut exantema subitum infeksi saluran kemih
normal membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion kalium (K+) dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium (Na+) dan elektrolit lainnya, kecuali ion klorida (Cl-). Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel, maka terdapat perbedaan potensial membran yang disebut potensial membran dari
neuron.
Kenaikan suhu tubuh mengubah keseimbangan dari membran sel neuron difusi dari ion kalium maupun ion natrium akibat terjadinya lepas muatan listrik. Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel sekitarnya dengan bantuan neurotransmitter dan
terjadi kejang.
1.
2.
3.
5. 6.
1. 2. 3. 4.
Kejang lama dan bersifat lokal Umur lebih dari 6 tahun Frekuensi serangan lebih dari 4 kali / tahun EEG setelah tidak demam abnormal
1. 2. 3.
1.
Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat Kejang bersifat umum (tonik/klonik) Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
2. 3. 4.
5.
6.
1. 2. 3.
Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun Kejang berlangsung lebih dari 15 menit Kejang bersifat fokal/multipel
4.
5. 6. 7.
4. 5.
tiba-tiba)
kejang tonik-klonik atau grand mal pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit Kejang dapat dimulai dengan kontraksi yang tiba-tiba pada otot kedua sisi tubuh anak. Kontraksi pada umumnya terjadi
menangis atau merintih akibat kekuatan kontaksi otot , anak akan jatuh apabila dalam keadaan berdiri.
Sulit bernapas Busa di mulut Wajah dan kulit menjadi pucat atau kebiruan Mata berputar-putar, sehingga hanya putih mata yang terlihat
kejang, di antaranya:
infeksi susunan saraf pusat, perubahan akut pada keseimbangan homeostasis, air dan elektrolit adanya lesi structural pada system saraf, misalnya epilepsi. Diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang yang menyeluruh untuk menegakkan diagnosis ini.
No
Kriteri Banding
Kejang Demam
Epilepsi
Meningitis Ensefalitis
1.
Demam
Pencetusnya
demam
2.
Kelainan Otak
(-)
(+)
(+)
3.
Kejang berulang
(+)
(+)
(+)
4.
Penurunan kesadaran
(+)
(-)
(+)
Mengatasi kejang secepat mungkin Pengobatan penunjang Memberikan pengobatan rumat Mencari dan mengobati penyebab Mencegah terjadinya kejang dengan cara anak
Pengobatan akut
Atasi kejang :
diazepam iv dosis 0,3-0,5 mm/kgBB perlahan-lahan dengan kecepatan 1-2 mg/menit atau dalam waktu
3-5 menit.
12 mg 3 mg 5 mg 510 mg
diazepam 0,2 mg/kgBB per infus diulangi. Jika belum terpasang selang infus, 0,5 mg/kg per rektal Pengawasan tanda-tanda depresi pernapasan
Profilaksis intermitten
campuran anti konvulsan dan antipiretika diberikan kepada anak selama episode demam. Antipiretik : paracetamol dosis 10-15mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari atau ibuprofen dosis 5-10mg/kg/kali, 3-4 kali sehari.
Antikonvulsan : diazepam rectal dosis 5 mg pada anak dengan BB <10kg diazepam rectal 10 mg pada anak dengan BB >10kg diazepam oral dengan dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam.
Fenobarbital dosis 4-5 mg/kgBB/hari Sodium valproat / asam valproat dosis 20-30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
Terulangnya Kejang
Epilepsi
Hemiparesis
penderita yang mengalami kejang lama ( > 30 mnt)
Retardasi Mental kejang demam pada anak yang mengalami gangguan perkembangan atau kelainan neurologik ditemukan IQ yang lebih rendah