Anda di halaman 1dari 6

Ilmu Pengetahuan Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkung an hidup dan kedudukan manusia yang

pantas di dalamnya. Perbedaan utama ilmu lin gkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang ari f, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakua n manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran, pengh argaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup s ecara menyeluruh. Timbulnya kesadaran lingkungan sudah dimulai sejak lama, conto hnya Plato pada 4 abad Sebelum Masehi telah mengamati kerusakan alam akibat peri laku manusia. Pada zaman modern, terbitnya buku Silent Spring tahun 1962 mulai m enggugah kesadaran umat manusia. Adapun dalam lingkungan ini terdapat berbagai macam masalah yang dihadapi. Perma salahan lingkungan hidup terdiri dari permasalahan lingkungan global, sektoral, dan lokal. Contoh permasalahan lingkungan global adalah: pertumbuhan penduduk, p enggunaan sumber daya alam yang tidak merata; perubahan cuaca global karena berb agai kasus pencemaran dan gaya hidup yang berlebihan; serta penurunan keanekarag aman hayati akibat perilaku manusia, yang kecepatannya meningkat luar biasa akhi r-akhir ini. Contoh permasalahan lingkungan sektoral dibahas masalah lingkungan yang terjadi di Indonesia. Masalah tersebut terjadi pada berbagai ekosistem, sep erti yang terjadi di kawasan pertanian, hutan, pesisir, laut, dan perkotaan. Con toh permasalahan local dibahas masalah lingkungan tempat tinggal A. Permasalahan Global Dalam sub bab ini saya memilih membahas tentang permasalahan pemanasan global (G lobal Warming) karena menurut saya ini adalah masalah yang benar-benar harus dip erhatikan oleh manusia Masalah global warming atau pemanasan global memang sudah tidak asing lagi, peny ebabnya tidak lain berasal dari manusia sendiri. Global warming terjadi karena a danya efek tumah kaca dimana panas yang diterima bumi dari sinar matahari yang s eharusnya di pantulkan kembali ke luar angkasa, itu malah dipantulkan kembali ke bumi oleh adanya awan polusi. Sementara di sumber lain, pemanasan global atau global warming adalah naiknya su hu di bumi. Kenaikan suhu tersebut disebabkan oleh adanya efek rumah kaca (green house effect). Panas matahari yang seharusnya dipantulkan ke angkasa justru ter halang oleh gas rumah kaca, yaitu CO2 atau karbondioksida dan beberapa gas lain seperti CFC. Meskipun begitu, pembahasan global warming menekankan pada CO2 kare na jumlahnya sangat banyak dibandingkan gas-gas lain. Karbondioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca jika kadarnya melebih normal. G as tersebut dihasilkan oleh pembakaran yang terjadi pada berbagai kegiatan makhl uk hidup, termasuk manusia. Proses pernafasan akan menghasilkan gas CO2, namun j umlahnya terlalu kecil untuk menyebabkan akumulasi di atmosfer. Sumber yang pali ng besar dalam akumulasi CO2 adalah industri dan transportasi yang menggunakan B BM. Proses pemanasan global adalah sebagai berikut. Panas matahari yang sampai ke bu mi sebagian dipakai makhluk hidup di bumi, sedangkan yang lain harus dipantulkan untuk menghindari kelebihan panas di bumi. Akan tetapi, panas matahari yang dip antulkan ke angkasa terhalang oleh adanya gas rumah kaca. Akibatnya, panas terse but akan dipantulkan kembali ke bumi dan berada di atmosfer. Akumulasi panas aka n memicu kenaikan suhu di atmosfer bumi. Pemanasan global ini menyebabkan dampak yang membahayakan bagi kehidupan manusia . Menurut sumber yang saya dapat, hal hal yang menjadi dampak pemanasan global a ntara lain: 1. The Great Barrier Reef akan hilang 20 tahun kemudian. The Great Barrier Reef akan sangat rusak oleh pemanasan air yang akan dikenali d alam waktu 20 tahun. Charlie veron, mantan kepala ilmuwan dari australian instit ute of marine science, kepada the times: tidak ada jalan keluar, tidak ada celah. G reat barrier reef akan selesai dalam waktu 20 tahun atau lebih. begitu karbon dioks ida telah menghantam tingkat untuk memperkirakan antara 2030 dan 2060, semua ter umbu karang punah katanya. 2. Hutan hujan Amazon akan berubah menjadi padang pasir. Amazon adalah dunia hutan hujan tropis terbesar. Namun, pemanasan global dan pen ggundulan hutan yang membalik peran hutan sebagai karbon, mengubah 30-60% dari h

utan menjadi padang rumput kering. Proyeksi menunjukkan hutan bisa hilang sepenu hnya pada tahun 2050. 3. Gurun Sahara akan menjadi padang rumput. Ilmuwan melihat tanda-tanda bahwa gurun sahara dan daerah sekitarnya menjadi sem akin hijau karena meningkatnya curah hujan. Jika berkelanjutan, hujan ini bisa m erevitalisasi daerah dilanda kekeringan, reklamasi mereka untuk pertanian masyar akat. 4. Badai akan menjadi lebih besar dibandingkan badai katrina. Belum dapat dipastikan apakah badai katrina berhubungan dengan global warming, t etapi ada indikasi bahwa global warming akan menghasilkan badai dengan kategori 5 dan katrina hanya kategori 4 ketika menghantam louisiana. Pemanasan global juga membuat badai lebih merusak dengan menaikkan permukaan lau t, yang mengakibatkan banjir pantai yang lebih serius. 5. London akan hilang tenggelam pada 2100. Hal ini tidak hanya karang dan dataran rendah pulau-pulau yang berada di bawah a ncaman dari pemanasan global. Bahkan, ancaman utama bagi mereka adalah daerah pe rkotaan besar yang beresiko akhirnya menjadi terendam air. Hal ini disebabkan ol eh perubahan permukaan laut yang terjadi ketika terjadi pemanasan global, sehing ga kota-kota pesisir sedang dihancurkan oleh banjir. Puluhan kota-kota di dunia, termasuk London dan New York, dapat banjir pada akhir abad ini, menurut penelit ian yang menunjukkan bahwa pemanasan global akan meningkatkan permukaan air laut lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. London adalah salah satu ibu kota dunia utama yang beresiko tinggi dari jenis banjir. 6. Hewan akan mengecil. Pemanasan iklim dapat mendukung spesies kecil lebih besar. Penelitian, analisis didasarkan pada massa tubuh ikan, plankton, dan bakteri dalam ekosistem eropa, d atang hanya beberapa minggu setelah para ilmuwan melaporkan bahwa domba di pulau skotlandia yang menyusut karena kondisi hangat. Studi baru menunjukkan bahwa sp esies individu kehilangan rata-rata 50 persen dari massa tubuh mereka selama 30 tahun. Pengurangan ukuran tubuh adalah yang ketiga respon ekologi universal pema nasan global. Domba studi sebelumnya menyarankan agar musim dingin yang lebih pe ndek dan lebih ringan berarti domba tidak perlu memakai sebanyak berat badan sep erti dulu untuk bertahan hidup mereka tahun pertama kehidupan, suatu faktor yang juga dapat mempengaruhi populasi ikan. Meskipun demikian para peneliti mengatak an pergeseran bisa mengubah rantai makanan, dengan puncaknya predator yang terut ama dipengaruhi oleh penyusutan mangsa. 7. 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Setidaknya 2.000 pulau-pulau kecil di seluruh kepulauan indonesia dapat menghila ng pada tahun 2030 sebagai akibat dari penambangan yang berlebihan dan lain kegi atan yang merusak lingkungan. Indonesia telah kehilangan 24 dari yang lebih dari 17.500 pulau. 8. Global warming dapat meningkatkan jumlah terorisme. Pemanasan global dapat mendorong migrasi massa dan menciptakan tempat berkembang biak bagi para teroris. Orang-orang cenderung untuk melarikan diri destabilisas i negara, dan beberapa mungkin berpaling kepada terorisme. Menurut ketua dewan i ntelijen nasional di as, ekonomi pengungsi akan melihat alasan tambahan mengungs i karena iklim lebih keras. Yang akan memberi tekanan pada negara-negara yang me nerima pengungsi, banyak di antaranya tidak akan memiliki sumber daya maupun min at untuk menjadi tuan rumah iklim ini migran. 9. Puncak alpen akan mencair seutuhnya. Gletser yang mundur dalam hangat, kering musim dingin dan musim panas yang diseb abkan oleh pemanasan global, dan meskipun hujan salju ski di musim 2008-2009 ada lah substansial, keseluruhan tahun-tahun terakhir telah melihat kurang salju di dengan da ketinggian rendah, dan surut gletser dan permafrost mencair lebih tinggi mpak signifikan pada musim dingin kegiatan pariwisata. Diperkirakan bahwa gletse r akan hilang antara 2030 dan 2050. Italia dan swiss telah memutuskan untuk redr

aw perbatasan mereka dibubarkan setelah pemanasan global alpine gletser yang men andai perbatasan antara kedua negara 10. Maladewa mungkin tenggelam. Flattest terendah dan negara di dunia menderita erosi pantai, dan bisa menemukan sendiri tenggelam jika permukaan laut terus meningkat, dengan pertumbuhan pulau -pulau yang lebih kecil dan lebih kecil. Prediksi ekstrim ini adalah menghancurk an prospek untuk penduduk dan berita buruk bagi wisatawan yang turun di pantai p utih yang lembut dan air hangat setiap tahun. Para ilmuwan memberikan hanya seki tar seratus tahun sebelum benar-benar menghilang ke laut sekitarnya. Pada kenyataannya, untuk menghambat proses tersebut sebenarnya banyak sekali hal yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Tetapi masih kurang serius saja penanga nannya. Dalam hal ini saya akan membeberkan hal-hal yang dapat dilakukan manusia untuk memelihara bumi ini dari pemanasan global menurut sumber yang saya perole h, antara lain: 1. Membatasi penggunaan kertas Karena bahan baku pembuatan kertas adalah kayu. Semakin banyak kertas yang digun akan semakin banyak pula kayu yang ditebang. 2. Mengganti lampu pijar dengan lampu neon Lampu neon ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Seti ap daya daya listrik yang dipakai berarti telah menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil dan fosil sendiri adalah bahan baka r yang tak bisa diperbaharui 3. Menggunakan pupuk organik Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih be sar dari pada CO2. Menggunakan pupuk organik sangatlah bermanfaat. Disamping ama n, murah pula. 4. Mengurangi penggunaan kantong plastik Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat u ndang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara setemp at untuk melarang penggunaan kantong plastik sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah. 5. Menggunakan sepeda saat bepergian Karena dengan menggunakan sepeda dapat lebih menghemat penggunaan bahan bakar da n mengurangi polusi udara 6. Menanam tanaman sebanyak mungkin Dengan upaya tersebut produksi oksigen untuk bumi bisa meningkat dan dapat mengu rangi atau menghambat proses pemanasan global. Adapun tanaman ampuh mencegah pem anasan global menurut sumber yang saya peroleh yaitu: 1. Pohon dadap merah 2. Pohon kelengkeng 3. Pohon bungur dan mahoni 4. Bunga warna warni 5. Lumut 6. Tanaman sirih belanda 7. Bunga sepatu 8. Sansevieria 9. Pohon trembesi B. Permasalahan Sektoral (Nasional) Dalam sub bab ini saya memilih untuk membahas tentang krisis air bersih dan damp ak pencemaran air. Di kutip dari Harian Seputar Indonesia (22 Desember 2010), ke tersediaan air bersih di Indonesia baru mencapai 49% atas dasar data USAID. Juml ah itu memperlihatkan banyaknya masyarakat yang kekurangan air bersih. Jika pend uduk Indonesia sekitar 210 juta, berarti ada lebih kurang 104 juta jiwa tidak me ndapatkan air bersih. Hal itu tentunya menjadikan persoalan air bersih tidak bol eh dipandang sebelah mata. Kekurangan air bersih di Indonesia disebabkan oleh banyak hal. Kerusakan hutan,

penggunaan air bersih yang berlebihan dan pencemaran disertai sanitasi buruk ada lah beberapa penyebab degradasi kualitas dan kuantitas air. Di daerah perkotaan, kita juga melihat adanya kecilnya daerah resapan yang menyebabkan hilangnya air tanah. Kerusakan hutan merupakan penyebab krisis air bersih yang paling mendasar. Hutan yang memiliki peran sebagai deposit air tidak akan berfungsi ketika tidak ada p epohonan di dalamnya. Air hujan seharusnya bisa ditampung dan dikeluarkan dalam bentuk mata air. Namun, tidak adaya pepohonan menyebabkan air langsung mengalir menuju sungai, dan tak jarang efek lain seperti banjir juga ditimbulkan. Salah satu contohnya adalah sungai di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Sungai tersebut menjadi kering atau debitnya menurun drastis. Volume air yang menurun disebabkan karena bagian hulu dari hutan tersebut tidak dijumpai lagi pepohonan (Limba, 2004). Penggunaan air bersih yang berlebihan juga menjadi sumber kelangkaan air. Salah satu contohnya adalah penggunaan air di kota Jakarta, yang dinilai terlalu meleb ihi batas kewajaran. Misalkan saja untuk menyiram tanaman, warga masih memanfaat kan air bersih. Padahal, air bekas cucian pun bisa digunakan. Selain kedua hal di atas, satu penyebab penting dari krisis air bersih adalah pe ncemaran dan buruknya sanitasi. Dua hal ini telah menjadi polemik di berbagai da erah, khususnya kota-kota besar di Indonesia. Pencemaran adalah kondisi yang mana kadar suatu zat dalam air melebihi kadar nor mal. Selain itu, pencemaran bisa juga disebabkan oleh masuknya zat asing ke dala m air seperti logam berat. Adanya kadar zat berlebih dan kemungkinan zat asing b isa dilihat baik dari sifat fisik maupun kimia air. Dari segi fisiknya, kita tah u bahwa air yang bersih tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak keruh. Jika kita menemukan air yang berwarna, berbau, atau keruh, itu bisa dijadikan indikasi aw al awanya pencemaran dalam air. Sedikit berbeda dengan sifat fisik, sifat kimia air memang memerlukan alat untuk mengamatinya. Keasaman air atau pH perlu diamat i alat dari laboratorium, begitu juga dengan kandungan berbagai zat dan berapa k adar oksigen dalam air. Pencemaran air di Indonesia salah satunya disebabkan oleh pencemaran limbah, bai k industri maupun rumah tangga. Limbah yang masuk ke sungai biasanya berupa loga m berat, zat kimia beracun, zat deterjen dan sabun, serta pupuk buatan dari limb ah pertanian. Sebagian bahan pencemar membahayakan hewan, sebagian lainnya mengu bah komposisi kimiawi dan biologi dari perairan. Pencemaran air di Indonesia banyak juga disebabkan oleh adanya eutrofikasi. Eutr ofikasi merupakan pengkayaan nutrien pada perairan. Umumnya, nutrien yang berada di perairan berasal dari limbah pupuk pertanian, juga limbah deterjen dari ruma h tangga. Nutrien perairan yang menyebabkan eutrofikasi biasanya adalah nitrogen dan posfat. Keduanya merupakan nutrien yang sangat diperlukan oleh alga dan tum buhan air bagi pertumbuhan. Akibatnya, banyaknya nitrogen dan posfat inilah yang sering menyebabkan fenomena blooming alga. Tanaman-tanaman air juga tumbuh deng an subur. Akibat dari eutrofikasi adalah kematian beberapa spesies hewan di air. Penyebabn ya adalah kandungan oksigen yang menurun. Selain itu, bisa terjadi juga perubaha n komposisi hewan dalam perairan. Misalnya saja, daerah yang tercemar akan banya k terdapat ikan sapu-sapu. Ikan sapu-sapu merupakan ikan yang tahan terhadap kon disi perairan keruh dan tercemar. Tentunya hal tersebut menimbulkan ketidakseimb angan lingkungan, bahkan kadang terjadi kepunahan berbagai spesies hewan air. Efek dari pencemaran air tidak hanya di perairan tawar, namun juga sampai ke per airan di laut. Salah satu lokasi di Indonesia yang sudah terbukti tercemar adala h Teluk Jakarta. Belakangan pernah terjadi kematian ikan secara masal di Jakarta . Akibatnya, nelayan tidak bisa melaut. Selain itu, terjadi juga fenomena bloomi ng alga, yang sering dinamakan dengan red tide. Ekosistem terumbu karang pun jug a bisa tercemar bila kondisi terus berlanjut. Masalah pencemaran air memang sudah cukup kompleks. Berbagai upaya yang melibatk an sinergitas antara pemerintah, swasta dan masyarakat perlu dilakukan. Seperti biasa, pemerintah merupakan pemegang kewenangan kebijakan. Swasta merupakan peny eimbang, dan masyarakat merupakan kunci utama keberhasilan dari upaya yang diren canakan.

Untuk masalah perairan di Jakarta, sebaiknya dilakukan restorasi ekosistem sunga i. Hal itu disebabkan karena kondisi sungai yang bisa dibilang cukup parah. Lain halnya dengan air tanah, upaya pemulihan kondisi air tanah bisa dilakukan denga n banyak menanam pohon dan memelihara lahan terbuka hijau di daerah perkotaan kh ususnya. Lahan terbuka hijau dinilai mampu mengembalikan kandungan air tanah, ka rena tumbuhan mampu menyerap air hujan. Lahan terbuka hijau juga bisa menjadi al ternatif untuk menghindari banjir, suatu problem perairan klasik kita. Penanaman tanaman kelompok fitoremediator harus diterapkan di daerah dengan kond isi perairan yang tercemar. Kelompok tumbuhan ini mampu mengambil zat-zat pencem ar dalam air dan mengakumulasi dalam tubuhnya. Misalkan saja eceng gondok atau E ichhornia crassipes, yang mampu menyerap logam merkuri pada perairan. Logam akan diserap pada bagian tangkai daun, dan biasanya memiliki ciri tersendiri ketika eceng gondok telah mengandung merkuri. Setelah tumbuhan terindikasi mengandung m erkuri, bisa diupayakan proses ekstraksi, sehingga merkuri dapat dikumpulkan dan didaur ulang kembali. Seperti itulah kira-kira pencemaran lingkungan yang terjadi di Indonesia. Bebera pa solusi mungkin sudah diuraikan sebelumnya. Akan tetapi, kunci kesuksesan semu a pelaksanaan tetap ada pada diri kita untuk memahami bahwa kita adalah bagian d ari lingkungan. Jika lingkungan kita rusak, maka kita sendiri yang akan mendapat kan akibatnya. Mulailah dengan diri sendiri, tak usah menunggu orang lain menyur uh atau bencana memeringatkan kita semua. C. Permasalahan Lokal Dalam sub bab ini saya memilih untuk membahas tentang plusi udara yang disebabka n oleh rokok. Ternyata rokok itu sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia. Se lain berbahaya untuk perokok (orang yang merokok), rokok juga berbahaya untuk pe rokok pasif. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok. Bahkan bahaya yang dialami oleh perokok pa sif lebih besar daripada bahaya yang dialami oleh perokok itu sendiri. Menurut sumber yang saya dapat dari internet, Menghirup asap rokok orang lain le bih berbahaya dibandingkan menghisap rokok sendiri. Bahkan bahaya yang harus dit anggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengata kan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke t ubuh orang di sekelilingnya. Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. "Nam un konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali men ghirup asap rokok yang ia hembuskan." Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang se dang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau ya ng tidak sempurna. Berikut sejumlah zat berbahaya yang terkandung di sebuah batang rokok: 1. Tar 1. Dalam tubuh manusia, tar memicu terjadinya iritasi paru-paru dan kanker. 2. Dalam tubuh perokok pasif, tar akan terkonsentrasi tiga kali lipat diban dingkan dalam tubuh perokok aktif. 2. Nikotin 1. Dalam tubuh manusia menimbulkan efek adiksi atau candu yang memicu penin gkatan konsumsi. 2. Dalam tubuh perokok pasif, nikotin akan terkonsentrasi tiga kali lipat d ibandingkan dalam tubuh perokok aktif. 3. Karbon Monoksida 1. Merupakan gas berbahaya yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Pengikatan oksigen oleh karbon monoksida inilah yang kemudian memicu terjadinya penyakit jantung.

2. Dalam tubuh perokok pasif, gas berbahaya ini akan terkonsentrasi tiga ka li lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif 4. Bahan kimia berbahaya 1. Berupa gas dan zat berbahaya yang jumlahnya mencapai ribuan. Di tubuh ma nusia, bahan kimia berbahaya ini meningkatkan risiko penyakit kanker. 2. Dalam tubuh perokok pasif, bahan kimia berbahaya ini akan terkonsentrasi 50 kali lipat dibandingkan dalam tubuh perokok aktif Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, k ematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyan gkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai