b.
c.
Definisi Protein Sel Tunggal (PST) Arti Penting PST Sumber Produksi PST
Definisi PST
1. Biomassa sel mikroba kering seperti alga, bakteri, kapang, yeast dan jamur Basidiomycetes (mushroom) yang ditumbuhkan dalam kultur skala besar, sebagai bahan pangan atau pakan, dengan kandungan protein tinggi, serta nutrien lain seperti karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral (Marx, 1991). 2. Istilah Protein Sel Tunggal adalah istilah umum untuk mikroorganisme uniseluler maupun multiseluler seperti bakteri, khamir, kapang dan alga (Tannebaum et al., 1978). 3. PST didefinisikan sebagai isolat protein atau semua komponen sel mikroorganisme yang mempunyai nilai nutrisi yang baik karena kandungan protein yang tinggi, lemak, vitamin serta mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap (Srikandi, 1988). 4. PST adalah sel kering jasad renik seperti bakteri, khamir, kapang dan alga yang ditumbuhkan pada suatu sistem kultur tertentu untuk digunakan sebagai sumber protein dalam pangan manusia maupun pakan ternak (Saraswati, 1985).
2. 3. 4. 5.
Memungkinkan penggunaan bahan baku non pangan serta limbah indusri pertanian maupun non pertanian sebagai substrat Tidak membutuhkan lahan yang luas Pertumbuhan dan perkembangbiakannya berjalan dengan cepat tanpa tergantung pada musim dan iklim setempat Mikroorganisme mempunyai kandungan protein tinggi dan nilai gizi cukup baik Modifikasi sifat genetika mikroorganisme lebih mudah daripada tanaman maupun hewan tingkat tinggi
Bahan baku untuk substrat pertumbuhan mikroorganisme penghasil PST hendaknya mengandung bahan-bahan organik dan anorganik dalam jumlah cukup baik untuk kehidupan mikroorganisme tersebut Proses pembuatan PST hendaknya memiliki teknik yang praktis dan mudah serta menggunakan teknologi yang sederhana Mikroorganisme yang digunakan sebagai sumber PST harus mempunyai nilai gizi tinggi.
2. Teknik proses
3. Aspek nutrisi
4. 5. 6. 7.
Tidak bersifat patogen, Tidak mengeluarkan metabolit beracun, Tingkat adaptasi terhadap lingkungan yang stabil, Mampu mengasimilasi substrat dengan kecepatan tumbuh yang tinggi.
Mikroba Fotosintetik
a.
Alga
Bakteri Yeast Kapang Mushroom
2.
Alga
Mikroalga adalah organisme aerobik fotosintetik, uniseluler ataupun multiselluler, hidup sebagai penyusun trofik dasar lingkungan perairan, mengandung satu atau lebih kloroplas yang berisi klorofil dan pigmen-pigmen pelengkap lainnya yang merupakan situs reaksi fotosintesis. Mikroalga penghasil PST yang sampai saat ini telah dikenal adalah Spirulina, Scenedesmus, Tetraselmis dan Chlorella.
Alga
Perkembangan : AS, Jepang dan Korea Produksi dilakukan pada kolam-kolam raksasa yang didisain sebagai bioreaktor besar untuk memperbanyak biomassa mikroalga
Chlorella
Spirullina
Bakteri
Mikroba sel tunggal yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang sangat cepat Substrat yang banyak digunakan adalah berupa limbah pertanian ataupun industri Bioreaktor yang dirancang khusus agar bakteri dapat berkembang biak (vegetatif growth) dengan cepat, sehingga biomassa yang dihasilkan tinggi Bakteri yang dipilih adalah bakteri yang tidak patogen dan tidak memproduksi toksin Contoh: Methylophilus methylotropus, yang menghasilkan produk yang disebut Pruteen dengan kandungan protein mencapai 72%, sebagai produk tambahan pakan ternak di Eropa.
Yeast
- Mikroba eukariot bersel tunggal yang membentuk rantai - Produk ragi kering (dried yeast) sebagai ragi roti telah dikenal lama oleh manusia - Substrat yang digunakan untuk memproduksi yeast adalah bahan cair ataupun padat yang merupakan limbah hasil pertanian, bahan terformulasi ataupun bahan alam. - Bioreaktor yang dipakai untuk memproduksi yeast : batch fermentor, fed-batch fermentor maupun continous fermentor. - Aplikasi yeast sampai saat ini kebanyakan untuk aplikasi pangan manusia - Contoh: Kluyveromyces fragilis, Candida utilis, Candida guilienmondis, Saccharomyces cerevisiae sebagai ragi roti
Saccharomyces
Kapang
- Mikroba eukariot bersel banyak dengan membentuk hifa dan miselia - Substrat yang difermentasikan kebanyakan merupakan bahan pangan, limbah padat pertanian, serta bahan alam lain. - Teknik fermentasi yang umum dilakukan adalah fermentasi padat (bila substratnya padat) dan batch fermentasi bila substratnya cair. - Produk PST kapang digunakan : bahan pangan atau pakan ternak - Bila substratnya bahan pangan: maka tujuannya adalah menambah zat gizi (nutrien) dari bahan pangan tsb yang hanya dapat diperoleh dari proses fermentasi. Contoh: Tempe, Oncom - Bila substratnya limbah padat pertanian: maka tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai tambah bahan tsb yang dapat dipakai sebagai bahan pakan ternak dengan kandungan protein memadai
Fermentasi Kapang
Mushroom
- Mikroba eukariot bersel banyak termasuk dalam golongan kapang Basidiomycetes yang membentuk tubuh buah - Produk yang dihasilkan adalah bahan pangan yang tidak lain adalah bentuk tubuh buah (Fruit bodies) dari kapang Basidiomycetes yang dikulturkan - Substrat yang digunakan adalah kebanyakan limbah pertanian dan industri, seperti limbah pabrik gula, limbah gergajian kayu, jerami dan sekam. - Teknik fermentasi yang umum digunakan adalah fermentasi padat - Kunci utama keberhasilan produksi mushroom adalah dijaganya kondisi lingkungan (suhu, kelembaban dan cahaya) yang optimal bagi fruktifikasi - Contoh: Pleurotus ostreatus, Volvariella volvaceae, Lentinus edodes, Auricularia auricula, Agaricus bisporus, Ganoderma sp.
Edible Mushroom
Some problems 1. high nucleic acid content (bacteria) 2. high protein content (elevated RNA levels ribosomes digestion of nucleic acids results in elevated levels of uric acid treatment with RNAses 3. sensitivity or allergic reactions
Suitable microbes
Spirulina sp., Chlorella sp.
Saccharomycopsis lipolytica, Candida tropicalis Methylomonas methanica, Methylococcus capsulatus Methylophilus methylotrophus, Hyphomicrobium sp. Candida boidinii, Pichia angusta Candida utilis Fusarium venetatum Candida species, Kluyveromyces sp.
GRAS microorganisms
Generally Regarded As Safe by the Food and Drug Administration
Normally, these organisms need no further testing if cultivated under acceptable conditions
Filamentous fungi Aspergillus niger Aspergillus oryzae Mucor circinelloides Rhizopus microsporus Penicillium roqueforti
SCP examples
Mushrooms Pekilo prossess filamentous fungus Paecilomyces variotii use of waste from wood processing (monosaccharides + acetate) use as animal feed Pruteen methanol (from methane - natural gas) as C1 carbon source methylotrophic bacteria (Methylophilus methylotrophus) feed protein Quorn fungal mycelium, Fusarium graminarium for human consumption (mycoprotein) processed to resemble meat MycoMax/MycoMeal
1.^ Klass, Donald, "Biomass for Renewable Energy, Fuels, and Chemicals", page 341. Academic Press, 1998. 2.^ Kitani, Osamu, "Volume V: Energy and Biomass Engineering,CIGR Handbook of Agricultural Engineering", Am Society of Agricultural Engs, 1999. 3. Biofuels: some numbers
Spirulina
Spirulina common name for food supplements from two species of cyanobacteria: Arthrospira platensis, and Arthrospira maxima. These and other Arthrospira species were once classified in the genus Spirulina. There is now agreement that they are a distinct genus, and that the food species belong to Arthrospira; nonetheless, the older term Spirulina remains the popular name. Spirulina is cultivated around the world, and is used as a human dietary supplement as well as a whole food and is available in tablet, flake, and powder form. It is also used as a feed supplement in the aquaculture, aquarium, and poultry industries.[1]
Spirulina farming