Anda di halaman 1dari 26

Kuliah 5 Teknologi Protein Sel Tunggal

FARMASI UHAMKA 2012


Priyo Wahyudi

Teknologi Enzim & Protein Sel Tunggal


a.

b.
c.

Definisi Protein Sel Tunggal (PST) Arti Penting PST Sumber Produksi PST

Definisi PST
1. Biomassa sel mikroba kering seperti alga, bakteri, kapang, yeast dan jamur Basidiomycetes (mushroom) yang ditumbuhkan dalam kultur skala besar, sebagai bahan pangan atau pakan, dengan kandungan protein tinggi, serta nutrien lain seperti karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral (Marx, 1991). 2. Istilah Protein Sel Tunggal adalah istilah umum untuk mikroorganisme uniseluler maupun multiseluler seperti bakteri, khamir, kapang dan alga (Tannebaum et al., 1978). 3. PST didefinisikan sebagai isolat protein atau semua komponen sel mikroorganisme yang mempunyai nilai nutrisi yang baik karena kandungan protein yang tinggi, lemak, vitamin serta mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap (Srikandi, 1988). 4. PST adalah sel kering jasad renik seperti bakteri, khamir, kapang dan alga yang ditumbuhkan pada suatu sistem kultur tertentu untuk digunakan sebagai sumber protein dalam pangan manusia maupun pakan ternak (Saraswati, 1985).

Keuntungan Mikroorganisme sebagai PST


1.

2. 3. 4. 5.

Memungkinkan penggunaan bahan baku non pangan serta limbah indusri pertanian maupun non pertanian sebagai substrat Tidak membutuhkan lahan yang luas Pertumbuhan dan perkembangbiakannya berjalan dengan cepat tanpa tergantung pada musim dan iklim setempat Mikroorganisme mempunyai kandungan protein tinggi dan nilai gizi cukup baik Modifikasi sifat genetika mikroorganisme lebih mudah daripada tanaman maupun hewan tingkat tinggi

Dasar Pemilihan Mikroba penghasil PST


1. Komposisi bahan baku

Bahan baku untuk substrat pertumbuhan mikroorganisme penghasil PST hendaknya mengandung bahan-bahan organik dan anorganik dalam jumlah cukup baik untuk kehidupan mikroorganisme tersebut Proses pembuatan PST hendaknya memiliki teknik yang praktis dan mudah serta menggunakan teknologi yang sederhana Mikroorganisme yang digunakan sebagai sumber PST harus mempunyai nilai gizi tinggi.

2. Teknik proses

3. Aspek nutrisi

4. 5. 6. 7.

Tidak bersifat patogen, Tidak mengeluarkan metabolit beracun, Tingkat adaptasi terhadap lingkungan yang stabil, Mampu mengasimilasi substrat dengan kecepatan tumbuh yang tinggi.

Mikroba Sumber PST


1.

Mikroba Fotosintetik
a.

Alga
Bakteri Yeast Kapang Mushroom

2.

Mikroba Non Fotosintetik


a. b. c. d.

Alga

Mikroalga adalah organisme aerobik fotosintetik, uniseluler ataupun multiselluler, hidup sebagai penyusun trofik dasar lingkungan perairan, mengandung satu atau lebih kloroplas yang berisi klorofil dan pigmen-pigmen pelengkap lainnya yang merupakan situs reaksi fotosintesis. Mikroalga penghasil PST yang sampai saat ini telah dikenal adalah Spirulina, Scenedesmus, Tetraselmis dan Chlorella.

Alga

Alur reaksi fotosintetik:


CO2 + H2O + Amonia atau nitrat + mineral sel alga + O2 Sinar matahari

Pemanfaatan PST dari mikroalga:


Pakan ternak Pakan ikan Food Suplemen

Perkembangan : AS, Jepang dan Korea Produksi dilakukan pada kolam-kolam raksasa yang didisain sebagai bioreaktor besar untuk memperbanyak biomassa mikroalga

Chlorella

Spirullina

Bakteri

Mikroba sel tunggal yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang sangat cepat Substrat yang banyak digunakan adalah berupa limbah pertanian ataupun industri Bioreaktor yang dirancang khusus agar bakteri dapat berkembang biak (vegetatif growth) dengan cepat, sehingga biomassa yang dihasilkan tinggi Bakteri yang dipilih adalah bakteri yang tidak patogen dan tidak memproduksi toksin Contoh: Methylophilus methylotropus, yang menghasilkan produk yang disebut Pruteen dengan kandungan protein mencapai 72%, sebagai produk tambahan pakan ternak di Eropa.

Yeast
- Mikroba eukariot bersel tunggal yang membentuk rantai - Produk ragi kering (dried yeast) sebagai ragi roti telah dikenal lama oleh manusia - Substrat yang digunakan untuk memproduksi yeast adalah bahan cair ataupun padat yang merupakan limbah hasil pertanian, bahan terformulasi ataupun bahan alam. - Bioreaktor yang dipakai untuk memproduksi yeast : batch fermentor, fed-batch fermentor maupun continous fermentor. - Aplikasi yeast sampai saat ini kebanyakan untuk aplikasi pangan manusia - Contoh: Kluyveromyces fragilis, Candida utilis, Candida guilienmondis, Saccharomyces cerevisiae sebagai ragi roti

Saccharomyces

Kapang
- Mikroba eukariot bersel banyak dengan membentuk hifa dan miselia - Substrat yang difermentasikan kebanyakan merupakan bahan pangan, limbah padat pertanian, serta bahan alam lain. - Teknik fermentasi yang umum dilakukan adalah fermentasi padat (bila substratnya padat) dan batch fermentasi bila substratnya cair. - Produk PST kapang digunakan : bahan pangan atau pakan ternak - Bila substratnya bahan pangan: maka tujuannya adalah menambah zat gizi (nutrien) dari bahan pangan tsb yang hanya dapat diperoleh dari proses fermentasi. Contoh: Tempe, Oncom - Bila substratnya limbah padat pertanian: maka tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai tambah bahan tsb yang dapat dipakai sebagai bahan pakan ternak dengan kandungan protein memadai

Fermentasi Kapang

Mushroom
- Mikroba eukariot bersel banyak termasuk dalam golongan kapang Basidiomycetes yang membentuk tubuh buah - Produk yang dihasilkan adalah bahan pangan yang tidak lain adalah bentuk tubuh buah (Fruit bodies) dari kapang Basidiomycetes yang dikulturkan - Substrat yang digunakan adalah kebanyakan limbah pertanian dan industri, seperti limbah pabrik gula, limbah gergajian kayu, jerami dan sekam. - Teknik fermentasi yang umum digunakan adalah fermentasi padat - Kunci utama keberhasilan produksi mushroom adalah dijaganya kondisi lingkungan (suhu, kelembaban dan cahaya) yang optimal bagi fruktifikasi - Contoh: Pleurotus ostreatus, Volvariella volvaceae, Lentinus edodes, Auricularia auricula, Agaricus bisporus, Ganoderma sp.

Edible Mushroom

Nilai Ekonomi PST


1. Tidak membutuhkan lahan yang luas dan substrat untuk pertumbuhannya sangat sederhana 2. Bila dibandingkan dengan sumber protein konvensional maka produktivitasnya jauh lebih tinggi dan menguntungkan. Sebagai perbandingan bahwa kedelai yang merupakan penghasil protein nabati konvensional tertinggi menghasilkan 2,5 ton/ha/tahun, sedang kan budidaya alga menghasilkan rata-rata 30 ton/ha/tahun 3. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan PST sangat singkat dibandingkan waktu yang diperlukan untuk menghasilkan sumber protein konvensional baik nabati ataupun hewani 4. Kandungan nutrisi yang tidak kalah dengan sumber protein lain 5. Nilai ekonomi yang meningkat baik dari sudut dimanfaatkannya bahan baku (substrat) yang tadinya limbah, ataupun dari sudut harga jualnya.

Single cell protein


Microbial protein for use as human food/animal feed - source of low-cost protein? Advantages 1. rapid growth rate and high productivity 2. high protein content (30-80% of dw) 3. ability to utilize a wide range of cheap carbon sources methane, methanol, molasses, whey, lignocellulose waste, etc. 4. relatively easy selection of cells 5. little land area required 6. production independent of season and climate protein content and quality largely dependent on the specific microbe utilized and on the fermentation process fast growing aerobic microorganisms

Some problems 1. high nucleic acid content (bacteria) 2. high protein content (elevated RNA levels ribosomes digestion of nucleic acids results in elevated levels of uric acid treatment with RNAses 3. sensitivity or allergic reactions

Microbes for SCP


Carbon substrate
Carbon dioxide
Liquid n-alkanes Methane Methanol Ethanol Glucose (hydrolyzed starch) Inulin (polyfructan)

Suitable microbes
Spirulina sp., Chlorella sp.
Saccharomycopsis lipolytica, Candida tropicalis Methylomonas methanica, Methylococcus capsulatus Methylophilus methylotrophus, Hyphomicrobium sp. Candida boidinii, Pichia angusta Candida utilis Fusarium venetatum Candida species, Kluyveromyces sp.

Spent sulfite liquor


Whey Lignocellulosic wastes

Paecilomyces variotii (Pekilo process)


K. marxianus, K. lactis, P. cyclopium Chaetomium sp., Agaricus bisporus, Cellulomonas sp.

GRAS microorganisms
Generally Regarded As Safe by the Food and Drug Administration
Normally, these organisms need no further testing if cultivated under acceptable conditions

Bacteria Bacillus subtilis Lactobacillus bulgaricus Leuconostoc oenos


Yeasts Candida utilis Kluyveromyces lactis Saccharomyces cerevisiae

Filamentous fungi Aspergillus niger Aspergillus oryzae Mucor circinelloides Rhizopus microsporus Penicillium roqueforti

SCP examples
Mushrooms Pekilo prossess filamentous fungus Paecilomyces variotii use of waste from wood processing (monosaccharides + acetate) use as animal feed Pruteen methanol (from methane - natural gas) as C1 carbon source methylotrophic bacteria (Methylophilus methylotrophus) feed protein Quorn fungal mycelium, Fusarium graminarium for human consumption (mycoprotein) processed to resemble meat MycoMax/MycoMeal

Algal oil production


Microalgae have much faster growth-rates than terrestrial crops. The per unit area yield of oil from algae is estimated to be from between 5,000 to 20,000 US gallons per acre per year (4,700 to 18,000 m3/km2a); this is 7 to 30 times > than the next best crop, Chinese tallow (700 US gal/acrea or 650 m3/km2a).

Typical yield of biodiesel/ha


Some typical yields
Crop Algae Chinese tallow[ 1, 2] Palm oil [3] Coconut Rapeseed [3] Soy (Indiana) Peanut [3] Sunflower [3] Hemp Yield L/ha US gal/acre ~3,000 ~300 772 780-1490 2150 954 76-161 138 126 242 97 508 230 102 8-17 90 82 26

1.^ Klass, Donald, "Biomass for Renewable Energy, Fuels, and Chemicals", page 341. Academic Press, 1998. 2.^ Kitani, Osamu, "Volume V: Energy and Biomass Engineering,CIGR Handbook of Agricultural Engineering", Am Society of Agricultural Engs, 1999. 3. Biofuels: some numbers

Spirulina
Spirulina common name for food supplements from two species of cyanobacteria: Arthrospira platensis, and Arthrospira maxima. These and other Arthrospira species were once classified in the genus Spirulina. There is now agreement that they are a distinct genus, and that the food species belong to Arthrospira; nonetheless, the older term Spirulina remains the popular name. Spirulina is cultivated around the world, and is used as a human dietary supplement as well as a whole food and is available in tablet, flake, and powder form. It is also used as a feed supplement in the aquaculture, aquarium, and poultry industries.[1]

Spirulina farming

Anda mungkin juga menyukai

  • Hitman System
    Hitman System
    Dokumen395 halaman
    Hitman System
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    100% (3)
  • Gagal Jantung
    Gagal Jantung
    Dokumen7 halaman
    Gagal Jantung
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Obat Psikiatrik
    Obat Psikiatrik
    Dokumen21 halaman
    Obat Psikiatrik
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Ilmiah Kefarmasian: Evaluasi Penggunaan Antibiotik Berdasar Kriteria Gyssens Pasien Rawat Inap Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rspad Gatot Soebroto Periode Juli - Desember 2014
    Jurnal Ilmiah Kefarmasian: Evaluasi Penggunaan Antibiotik Berdasar Kriteria Gyssens Pasien Rawat Inap Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rspad Gatot Soebroto Periode Juli - Desember 2014
    Dokumen11 halaman
    Jurnal Ilmiah Kefarmasian: Evaluasi Penggunaan Antibiotik Berdasar Kriteria Gyssens Pasien Rawat Inap Di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rspad Gatot Soebroto Periode Juli - Desember 2014
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    100% (2)
  • Pidato Perpisahan Apoteker Uhamka Xxvi
    Pidato Perpisahan Apoteker Uhamka Xxvi
    Dokumen2 halaman
    Pidato Perpisahan Apoteker Uhamka Xxvi
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Obat Hormonal
    Obat Hormonal
    Dokumen22 halaman
    Obat Hormonal
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    79% (19)
  • Patofisiologi Sel
    Patofisiologi Sel
    Dokumen77 halaman
    Patofisiologi Sel
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Pengaruh Hubungan Dokter - Apoteker Terhadap Pelayanan Kefarmasian
    Pengaruh Hubungan Dokter - Apoteker Terhadap Pelayanan Kefarmasian
    Dokumen3 halaman
    Pengaruh Hubungan Dokter - Apoteker Terhadap Pelayanan Kefarmasian
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Hiperlipidemia
    Hiperlipidemia
    Dokumen35 halaman
    Hiperlipidemia
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • 10 Antiepilepsi
    10 Antiepilepsi
    Dokumen12 halaman
    10 Antiepilepsi
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Repro Duks I
    Repro Duks I
    Dokumen35 halaman
    Repro Duks I
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Antikanker
    Antikanker
    Dokumen18 halaman
    Antikanker
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Obat Lambung (Gi & Tukak Lambung)
    Obat Lambung (Gi & Tukak Lambung)
    Dokumen35 halaman
    Obat Lambung (Gi & Tukak Lambung)
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Endokrin
    Endokrin
    Dokumen37 halaman
    Endokrin
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • TBC
    TBC
    Dokumen30 halaman
    TBC
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Lecture 7 Downstream Process
    Lecture 7 Downstream Process
    Dokumen40 halaman
    Lecture 7 Downstream Process
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    83% (6)
  • Laporan Farmakologi Anestesi Umum
    Laporan Farmakologi Anestesi Umum
    Dokumen14 halaman
    Laporan Farmakologi Anestesi Umum
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    86% (7)
  • Antikoagulan
    Antikoagulan
    Dokumen16 halaman
    Antikoagulan
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    100% (7)
  • Diabetes Melitus
    Diabetes Melitus
    Dokumen34 halaman
    Diabetes Melitus
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    100% (1)
  • Astma
    Astma
    Dokumen20 halaman
    Astma
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Biosintesis Asam Amino 2
    Biosintesis Asam Amino 2
    Dokumen22 halaman
    Biosintesis Asam Amino 2
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    100% (1)
  • Farmakognosi
    Farmakognosi
    Dokumen22 halaman
    Farmakognosi
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Sediaan Semisolid
    Sediaan Semisolid
    Dokumen31 halaman
    Sediaan Semisolid
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    75% (4)
  • Antihipertensi
    Antihipertensi
    Dokumen23 halaman
    Antihipertensi
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Lecture 4 Teknologi Enzim
    Lecture 4 Teknologi Enzim
    Dokumen48 halaman
    Lecture 4 Teknologi Enzim
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Lecture 6 Met Primer &amp Sekunder
    Lecture 6 Met Primer &amp Sekunder
    Dokumen27 halaman
    Lecture 6 Met Primer &amp Sekunder
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Vitamin
    Vitamin
    Dokumen33 halaman
    Vitamin
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat
  • Biosintesis Asam Amino
    Biosintesis Asam Amino
    Dokumen29 halaman
    Biosintesis Asam Amino
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    89% (9)
  • Pendahuluan SSO
    Pendahuluan SSO
    Dokumen22 halaman
    Pendahuluan SSO
    apt. Abdul Rakan Jamaludin, S.Farm., C.Ht, CI, C.N.NLP
    Belum ada peringkat